18. Bujuk Rayu Ega

adakah yang nungguin aku up?

heheh

selamat membaca....

****

Jam di dinding ruang kerja Zahra telah menunjukkan pukul setengah satu siang. Gadis itu masih sibuk dengan catatannya. Hingga tak menyadari ada seseorang yang masuk ke ruangannya.

"Ehm."

Orang itu berdehem cukup keras untuk menarik perhatian Zahra, dan usahanya berhasil.

Zahra mngalihkan pandangannya ke arah pintu. Di sana berdiri sosok laki-laki yang dari kemarin membuatnya uring-uringan. Ia mengabaikan keberadaan lelaki itu. Kembali meneruskan pekerjaannya tanpa menoleh lagi pada lelaki yang masih berdiri di depan pintu ruangannya.

Merasa diabaikan, lelaki itu berjalan menghampiri meja Zahra.

Tanpa di suruh, lelaki itu duduk di kursi yang langsung berhadapan dengan gadis yang sedang mengabaikannya itu.

"Ra?" panggil orang itu.

Sekilas Zahra memperhatikan lelaki yang duduk di depannya. Hanya sebentar. Setelah itu ia kembali memusatkan fokusnya pada rincian harga-harga yang sejak tadi ia tekuni.

"Sayang," panggil orang itu lagi yang tak lain adalah Ega.

"Aku bukan sayangmu," ketus Zahra.

"Oke calon istriku. Maafkan calon suamimu ini," ucap Ega yang membuat Zahra salah tingkah karena panggilan itu.

Namun ia berusaha terlihat tidak terpengaruh dengan rayuan Ega.

Akan tetapi sejenak gadis itu berpikir Apkah benar yang di katakannya barusan? Aku calon istrinya?

Buru-buru ia menepis pertanyaan itu dari pikirannya. Ia belum sampai ke tahap itu, ia harus memastikan bagaimana perasaannya terhadap Ega.

"Apasih! Kamu mau ngapain ke sini? Rio lagi ngga ada di bengkel." Zahra berkata dengan ketus pada Ega.

"Aku ngga lagi nyari Rio. Aku kesini mau ngajak kamu makan siang, ayo."

"Nggak! Kerjaanku banyak. Sana pergi sendiri."

Ega tersenyum melihat Zahra yang sedang marah padanya. Ia merasa gadis di depannya sungguh lucu dan menggemaskan. Membuatnya ingin memeluk dan mecubit kedua pipi Zahra.

"Ngapain senyum-senyum gitu? Udah sana pergi!" Zahra masih berusaha mengusir lelaki yang menurutnya sangat menyebalkan itu.

"Kamu tau nggak ..."

"Nggak!" belum selesai Ega berkata sudah di potong oleh Zahra.

Ega makin tertawa melihat tingkah Zahra.

"Ya kan aku belum selesai ngomong. Dengerin dulu," Zahra memutar kedua bola matanya sebagai respon.

"Duh. Kamu tuh kayak cewek yang lagi cemburu deh. Uring-uringan ga jelas." Ega menyelesaikan ucapannya di akhiri kekehan pelan. Hal itu membuatnya semakin terlihat tampan.

"Udah yuk. Jangan nolak. Kita makan siang sekarang. Ada yang pengen aku omongin sama kamu."

Ega memegang tangan halus Zahra untuk mengajaknya berdiri.

"Bentar. Aku beresin ini dulu," ucap Zahra melepas pegangan tangan Ega.

Ega pun mengangguk sebagai jawaban. Beberapa saat ia menunggu Zahra membereskan mejanya.

Mereka keluar ruangan berdua, menuju sedan hitam Ega yang terparkir di dekat gerbang bengkel.

"Dim, kalo Rio nyariin tolong bilangin aku makan siang bareng Ega ya."

Zahra berpamitan pada Dimas yang kebetulan sedang sibuk memperbaiki mobil pelanggan di dekat mobil Ega.

"Oke. Tiati ya sama buaya. Jangan mau di makan dia," jawab Dimas diselingi candaan.

"Kalo aku buaya kamu apa? Rajanya buaya?" Balas Ega yang tak terima di katakan buaya.

"Enak aja! Yang buaya kan kamu. Aku mah apa atuh. Hanya lelaki biasah," timpal Dimas.

"Udah deh. Sesama buaya jangan berantem. Kita jadi makan nggak nih," ucap Zahra yang merasa mood-nya makin jelek.

"Ya udah sana pergi. Tiati ya," pesan Dimas.

Mereka berdua memasuki mobil. Ega mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Meski jalanan sedikit lengang ia tak melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

Ega membawa Zahra ke salah satu restoran yang terkenal di kota Malang. Tempat itu memang tak pernah sepi pengunjung. Apalagi di jam makan siang seperti ini.

Setelah mendapat tempat parkir, mereka berdua memasuki restoran itu. Mereka segera ikut antrian untuk mengambil makanan. Setelah keduanya mendapatkan menu masing-masing, kini mereka sedikit kesulitan mencari tempat duduk. Akhirnya mereka menemukan meja kosong sedikit di ujung.

"Kita makan dulu ya, nanti setelah makan aku mau ngomong sesuatu," kata Ega yang di angguki oleh Zahra.

Mereka berdua makan dalam diam. Sesekali memperhatikan suasana restoran dengan pengunjung yang keluar masuk.

"Ra, aku mau ngomong," kata Ega setelah keduanya selesai makan.

"Maafin aku ya. Kalo dari kemari aku ngga hubungin kamu. Kamu hari ini uring-uringan karena masalah itu kan?"

"Pasti kamu di kasih tau Rio kan?" tuduh Zahra yang menang benar adanya.

Lelaki itu mengangguk sebagai jawaban.

"Iya. Tadi pagi dia ke kantor. Sebegitu sayangnya dia sama kamu ya," kata Ega dengan senyum yang menawan.

"Tapi kamu harus tahu. Sayang aku ke kamu jauh lebih besar dari Rio. Dan rasa sayang itu bukan sebagai saudara. Aku menyayangimu sebagai pria. Kamu ngerti kan maksud aku?"

Tak ada jawaban dari Zahra atas pernyataan itu. Ia menunggu Ega melanjutkan kata-katanya. Meski sejujurnya ia merasakan degup jantungnya yang tiba-tiba berdetak kencang.

"Aku minta maaf ya. Kemarin aku sibuk banget. Setelah nganterin kamu pulang, aku balik lagi ke kantor. Kerjaan aku banyak banget. Akhir-akhir ini sering aku tinggalin."

Ega memberi jeda sebelum melanjutkan kata-katanya. Memperhatikan dahulu reaksi Zahra.

"Tahun ini aku dapet promosi jabatan buat posisi pimpinan cabang. Jadi aku harus kejar deadline kerjaanku yang beberapa minggu ini aku tinggalin."

"Pasti gara-gara aku ya?"

Zahra merasa Ega mengabaikan pekerjaannya karena dirinya.

"Nggak. Bukan karena kamu. Ini murni karena kelalaianku sendiri. Kamu bisa ngertiin aku kan untuk beberapa waktu ke depan?"

Zahra benar-benar merasa bersalah pada Ega. Ia ingat beberapa kejadian mulai dari awal pertemuan mereka hingga sekarang. Ega hampir tak pernah absen menemuinya.

"Iya aku ngerti. Maafin aku jadi ngerepotin kamu," kata Zahra tanpa mau menatap Ega. Ia lebih memilih memperhatikan gelas jusnya.

"Kamu sama sekali gak ngerpotin. Justru saat itu memang kesempatan aku buat deket sama kamu lagi, buat kembaliin kepercayaan kamu lagi."

"Aku juga minta maaf," tutur Zahra.

"Enggak. Aku nggak ingin denger permintaan maaf dari kamu. Aku cuma berharap kamu bisa ngerti kalo sewaktu-waktu aku sibuk dan ga ada waktu buat kamu."

"Iya Ega. Enggak papa. Aku cuma minta kamu tetep kasih kabar ke aku."

"Iya sayang. Pasti," ucap Ega dengan senyum menawannya.

"Iih. Apaan sih pake sayang-sayang segala," rutuk Zahra. Namun ia merasa pipinya memanas dengan panggilan Ega tersebut.

Mereka melanjutkan obrolan seputar pekerjaan masing-masing selama beberapa saat. Setelah itu Ega mengantarkan kembali Zahra ke bengkel Rio. Selanjutnya ia sendiri kembali ke kantor.

****

terimakasih sudah membaca..

pendecet jempol buat Zahra & Ega ya..

Salam sayang

kiki rizki 💞💞😘

Terpopuler

Comments

Lali

Lali

20 like ♡♡

2020-10-08

1

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

Semamgat saling mendukung

2020-09-12

1

Rasinar Yohana

Rasinar Yohana

like tertinggal smngt kaka

2020-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!