4. Zahra

Akhirnya aku bisa up..

Aku bikin part ini nyempet-nyempetin banget.

Tugas aku di dunia nyata lagi numpuk dan gabisa di tinggal.

Semoga kalian suka sama bab ini.

Jangan lupa pencet jempolnya yaa...

Selamat membaca...

Happy reading semuanyaa..

**********

Seminggu berlalu semenjak tanpa sengaja Zahra bertemu dengan Ega. Sepulang dari kafe ia terus menerus menangis, membuat semua anggota keluarganya panik. Dua hari Zahra mengurung diri di dalam kamar, dan selama satu minggu Zahra absen dari pekerjaannya untuk menenangkan piriran.

Hari ini ia mulai kembali bekerja. Meskipun dalam dirinya ada rasa was-was bertemu dengan Ega. Padahal sedari dulu ia mengharapkan mereka bertemu kembali. Namun, nyatanya ketika mereka dipertemukan, justru Zahra merasa takut bertemu dengan Ega. Dalam pikiran Zahra ingatan ia ditinggalkan Ega kembali terngiang-ngiang.

"Pagi Tante, Zahra udah siap?" sapa Rio pada tantenya yang tak lain bundanya Zahra.

"Masih di atas. Mungkin masih siap-siap. Tunggu saja sambil sarapan," balas Tante Ratih, bunda Zahra.

"Udah sarapan, Tan. Aku tunggu di depan aja ya," pamit Rio dan berjalan menuju ruang tengah.

Atas permintaan Zahra, Rio akan antar jemput Zahra sementara waktu.

Zahra menuruni tangga dan mendapati adik sepupunya tengah asik menonton berita pagi di ruang tengah.

"Udah lama, Yo?" tanya Zahra.

"Barusan dateng. Buruan gih sarapan," kata Rio tanpa menoleh Zahra yang berada di belakangnya.

Gadis itu segera menuju dapur untuk sarapan. Beberapa saat kemudian ia kembali ke ruang tengah menghampiri Rio dan mengajaknya berangkat.

"Gimana perasaan kamu?" tanya Rio memulai pembicaraan sambil berkendara.

"Sudah lebih baik," jawab Zahra.

"Sudah siap buat ketemu dia?"

"Entah. Kamu tau? Saat lihat dia rasanya seperti mimpi. Aku takut dia akan menghilang saat aku bangun."

"Dia ada di sini, dia kembali, cobalah untuk menemuinya, agar kamu tau perasaanmu yang sesungguhnya."

"Akan kucoba."

"Kapanpun kamu ingin, aku siap menemanimu. Aku sudah bertemu dengannya dan memberinya sedikit pelajaran."

"Kamu menghajarnya?"

"Hanya sedikit."

"Apa dia baik-baik saja?"

"Bahkan dia sangat baik untuk ku hajar lagi. Dia mengakui kesalahannya, dan ingin memperbaikinya denganmu."

Zahra diam tak menjawab perkataan Rio. Ia menyandarkan punggungnya pada kursi dan menatap lurus ke arah jalanan.

"Jangan terlalu dipikirkan. Meskipun tanpanya kamu tau Ra, aku dan yang lainnya sangat menyayangimu," kata Rio lagi.

Zahra tesenyum dan mengangguk pada Rio sebagai jawaban. Setelah itu terjadi keheningan cukup lama sampai tiba di pelataran kantor.

Rio menghentikan mobilnya tepat di depan pintu lobi. Setelah berpamitan pada Rio, Zahra segera keluar dari mobil dan berjalan masuk.

"Pagi Ra. Udah sehat?" sapa Syifa yang baru saja selesai melakukan finger.

"Udah, Syif. Thanks ya udah gantiin aku selama aku ga masuk," ucap Zahra tulus.

"Santai aja, Ra. Untung Pak Bos ga banyak maunya," kata Syifa lagi.

"Syukurlah. Jadwal Pak Bos hari ini sudah ada kan, Syif?" tanya Zahra memastikan.

"Udah. Aku catat di buku catatan kamu yang biasanya."

"Makasih banyak ya." Zahra menggandeng Syifa menuju lift.

"Kamu baik-baik aja kan, Ra? Kemarin waktu kamu ga masuk, Pak Erwin sempet ketemu sama Ega, dan kerja sama mereka berlanjut," ucap Syifa hati-hati.

Syifa tau apa yang telah menimpa Zahra minggu lalu. Ia adalah salah satu teman SMP Zahra, meskipun mereka beda SMA tapi pertemanan mereka berjalan baik sampai sekarang.

Zahra menghentikan langkahnya dan menoleh pada Syifa dengan tatapan bertanya.

"Iya, Ra. Aku serius. Semoga kamu baik-baik aja ya, aku ga bisa bantu apa-apa, keputusan juga ada di tangan Pak Erwin," ucap Syifa dengan penuh penyesalan karena tak bisa melakukan apapun.

Zahra tersenyum menenangkan, ia menggandeng lengan Syifa dan mengajaknya masuk ke dalam lift. mereka memencet tombol yang berbeda, Syifa menuju lantai dua dan Zahra lantai tiga.

"Thanks, Syif. Kamu udah kasih tau aku. Jadi, aku bisa mempersiapkan diri. Aku tau ini bukan mimpi, apapun yang terjadi nanti aku akan berusaha mengatasinya," ucap Zahra sungguh-sungguh.

Syifa tersenyum dan mengangguk pada Zahra. Ia memeluk Zahra memberi semangat untuknya.

lift berhenti di lantai dua dan Syifa berpamitan terlebih dahulu. Setelah pintu kembali tertutup lift itu membawa Zahra menuju lantai tiga.

********

ZAHRA

Seharian ini pekerjaanku hanya berpusat dengan file-file yang menumpuk dimejaku. Selama aku ngga masuk sepertinya Syifa tak sempat menyelesaikan file-file ini.

Satu file yang menarik perhatianku. Di dalam file itu ada namanya. Lelaki yang membuatku seperti orang gila akhir-akhir ini.

File itu berisi kerja sama anata perusaan tempatku bekerja dengan salah satu perusaan yang baru berkembang di kota ini. dan perusaahan itu mengirim Ega sebagai penanggungjawab kerja sama dadi kantor mereka.

Setelah meneneliti isi file itu, aku meletakkan pada tumpukan file yang harus aku bawa ke ruangan Pak Erwin.

Setelah tumpukan file itu selesai. Kubawa semuanya ke ruangan Pak Erwin, ku letakkan di atas mejanya dan aku segera keluar.

Aku kembali berkutat dengan komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kutinggalkan seminggu ini. Sangat melelahkan.

Dering ponsel mengalihkan fokusku dari komputer. Aku melihat pada layar tertera nama Syifa. Segera ku angkat panggilan itu.

"Iya, Syif?"

"Nggak turun? udah jam makan siang nih," ucap Syifa di seberang sana.

"Oke sebentar lagi turun. Tunggu ya."

"Oke. Aku tunggu di tempatnya Alia."

Setelah sambungan terputus aku segera mematikan komputer dan beranjak turun. Saat pintu lift terbuka aku segera masuk dan memencet tombol lantai dasar. Keluar dari lift aku melihat Syifa dan Alia sedang mengobrol.

"Maaf ya, nunggu lama," sapaku pada mereka.

"Ya udah yuk, jalan!" ajak Alia yang telah siap untuk keluar kantor.

"Ini mau makan di mana?" tanyaku.

"Alia mau makan padang katanya," jawab Syifa.

"Huh! Lumayan jauh itu mah," gerutuku.

"Tenang, bawa mobil kok," kata Alia.

"Ya udah, ayo. Keburu habis jam istirahatnya," kata Syifa.

Kami bertiga berjalan menuju mobil Alia. Aku memilih duduk di belakang sementara Syifa samping Alia yang mengemudi.

"Padahal kalo kita jalan kaki palingan cuma sepuluh menitan deh dari kantor," ucap Syifa.

"Panasnya yang bikin engga betah," timpal Alia.

Aku hanya diam memperhatikan mereka. Dan memang benar, Tak sampai lima menit mobil berhenti di depan rumah makan padang. Kami bertiga turun dan memasuki rumah makan tersebut.

Aku memesan nasi sayur udang kesukaanku dan minuman teh manis tanpa es. Aku alergi makanan dingin. Setelah semuanya memesan kami mencari tempat yang nyaman untuk makan.

*******

Setelah makan siang kami segera kembali ke kantor. Aku langsung menuju ruanganku. Kembali melanjutkan pekerjaan yang masih belum selesai.

Telepon di mejaku berbunyi dan mengharuskan aku mengangkatnya. Tanpa menoleh pada telepon itu aku mengambilnya dan mengapitkan di antara telinga dan bahuku.

"Ya, halo?" ucapku

"Maaf, Bu Zahra. Ada tamu yang ingin bertemu dengan Pak Erwin." ucap penelpon di ujung sana.

"Bapak sedang tidak ada di kantor. Siapa yang ingin bertemu, biar kubuatkan janji terlebih dahulu."

"Bapak Ega dari Nusantara, bu."

Deg!

"Y-ya, bilang padanya nanti kita akan menghubungi kembali," ucapku terbata.

"Baik, Bu."

********

Semoga kalian suka yaa.. dan selalu dukung aku..

salam sayang

kiki rizki

Terpopuler

Comments

ayyona

ayyona

masih like 😍😎

2020-09-07

0

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

5 like buat Kakak Author yang manis😊

2020-08-15

1

akun nonaktifkan

akun nonaktifkan

5 like untukmu, semngat 😁👍

Mohon mampir karyaku ya 🥺

2020-07-21

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!