7. Ega

helloo...

aku up lagii..

happy reading ...

*******

Di dalam rumah kontrakan Ega termenung memandang jalanan dari balkon kamarnya. Sambil sesekali menghisap rokok yang tersalip di antara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Jika dulu ia merokok pasti ada perempuan yang memarahinya habis-habisan. Tapi, karena kesalahannya beberapa tahun silam, ia kehilangan sosok itu.

Tak dipungkiri, ia sangat merindukan perempuan itu. Ingin sekali ia mengembalikan keaadan seperti enam tahun lalu. Nyatanya waktu tetap berjalan. Selama itu pula ia menggoreskan luka pada hati perempuan itu dengan sangat dalam.

Di saat ia ingin memperbaiki semuanya, penolakan ia dapatkan dari sang perempuan. Namun, ia bertekad tak akan mundur hanya dengan penolakan itu. Ia akan terus berusaha mendapatkan kepercayaan dari perempuan yang sangat ia rindukan, dan pastinya sangat ia sayangi.

Ega kembali menghisap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke udara. Sudah beberapa putung rokok ia habiskan selama hampir dua jam ia berdiam di depan balkon.

Setelah menghabiskan putung terahir, Ega masuk ke dalam kamarnya, membersihkan dirinya yang terasa lengket dan bau asap rokok. Setelah mandi dan berganti pakaian ia mengambil jaket, ponsel dan kunci mobilnya. Satu tujuannya. Rumah Zahra.

******

Sampai di depan rumah Zahra, lelaki itu memencet bel rumah yang ada di sebelah kanan pintu. Tak lama pintu terbuka dan yang keluar tak lain Efelin adik Zahra.

"Cari siapa?" tanya Efelin sedikit ketus.

"Kakak kamu ada?" balas Ega sedikit gugup menghadapi gadis kecil di depannya.

"Ada. Tapi kalau ketemu sama Kak Ega kayaknya dia gak mau deh," jawab Efelin tetap dengan nada ketusnya.

"Tanyain dulu lah. Kan kamu belum tanya ke orangnya," bujuk Ega.

"Meski aku ngga tanya aku tau kok. Mbak Zahra gak mau ketemu sama Kak Ega."

"Siapa yang datang, Fel? Kok gak di suruh masuk?" suara sang bunda dari dalam rumah.

"Orang tanya alamat, Bun!" seru Efelin pada bundanya.

"Kamu gitu banget, Fel. Please! Tanyain Zahra dulu," pinta Ega memohon pada gadis kecil itu.

"Udah sana! Mbakku gak mau ketemu sama Kakak. Bye!" Setelah mengatakan itu Efelin menutup pintu dengan sedikit keras.

Ega terlongo di depan pintu yang sudah tertutup. Ia mengusap wajahnya dengan kasar. Ia memilih duduk di kursi teras rumah Zahra.

Dari balik jendela kamarnya, Zahra melihat mobil Ega terparkir di halaman. Tak lama, setelah itu pintu kamarnya terbuka dari luar menampakkan sosok adik kecilnya yang super ngeselin tapi dapat diandalkan disituasi yang tepat.

"Mbak, ada Kak Ega di depan," ucapnya begitu duduk di atas kasur sang kakak.

"Aku ngga mau ketemu, suruh pulang aja," jawab Zahra masih tetap memandang keluar jendela.

"Aku cuma ngasih tau, orang tadi aku nggak nyuruh dia masuk kok. Aku tutup lagi tadi pintunya. Aku bilang Mbak gak mau ketemu sama kak Ega," cerocosnya.

Pintu kamar Zahra terbuka dari luar, serentak dua gadis beda usia itu menoleh ke arah pintu. Di sana sang bunda muncul dari balik pintu.

"Nduk, di bawah ada Ega. Temuin gih," kata sang bunda.

"Iya, Bun," jawab Zahra tanpa berani membantah.

"Efel, lain kali kalo ada tamu yang datang jangan seperti itu lagi." Bunda mengingatkan anak bungsunya.

"Kok aku yang dimarahin, Bun? Kan emang Mbak gak mau ketemu sama Kak Ega," bantah gadis kecil itu.

"Meski begitu, kita harus menghormati tamu yang datang. Suruh dia masuk, kasih jamuan semampu kita," bunda menasihati anak-anaknya.

"Meski kita gak mau ketemu sama orang itu?" tanya Efelin yang diangguki sang bunda.

"Sudah, sana! Temui Ega di bawah, Ra!"

Setelah sang bunda kembali menutup pintu, kedua kakak beradik itu beranjak keluar dari kamar.

Efelin membuntuti Zahra sampai Zahra duduk di ruang tamu.

Gadis kecil itu menatap Ega dengan pandangan tak ramah. Zahra hanya diam dengan muka datarnya. Ega yang mendapat sambutan seperti itu merasa tak enak.

"Mau apa?" tanya Efelin mewakili pertanyaan Zahra.

"Mau ngobrol sama kakak kamu," jawab Ega.

"Kan udah dibilang Mbak Zahra gak mau ketemu Kakak. Dasar ngeyel."

Zahra sendiri diam tanpa berkomentar apapun.

Ega memandang Zahra dengan tatapan memohon. Hingga akhirnya Zahra sedikit tersentuh.

"Fel, kamu masuk aja. Aku gapapa kok," kata Zahra pada sang adik.

Dengan berat hati Efelin meninggalkan mereka berdua. Sebelum benar-benar pergi. Ia memberi ancaman pada Ega lewat gerakan tangan.

"Ra," panggil Ega lirih setelah mereka berdua diam cukup lama.

"Apa nggak ada kesempatan lagi, Ra?" lanjutnya.

"Kesempatan untuk apa?" jawab Zahra tanpa memandang Ega.

Ega berpindah duduk di samping Zahra, tempat yang di duduki Efelin tadi. Zahra terkejut dengan pergerakan cepat Ega reflek menggeser tubuhnya menjauhi Ega.

"Ra, aku mohon. Sekali saja beri aku kesempatan," pinta Ega berusaha memegang kedua tangan Zahra.

"Kesempatan untuk apa? Dari dulu kita nggak pernah punya hubungan spesial. Kamu hanya menganggap aku temen kamu, sama seperti yang lain," kata Zahra tetap tak mau menatap Ega.

"Kamu lebih dari itu, Ra. Kamu berarti banget buat aku, maafin aku ninggalin kamu tanpa kabar."

"Itu hak kamu. Sedari awal kita juga tidak berkomitmen untuk pacaran."

"Kamu tau, Ra. Kamu tau perasan aku meski aku ngga mengungkapkannya. Dan aku juga tau, kamu juga memiliki perasaan yang sama."

"Ya. Itu dulu. Sebelum aku kecewa karena kamu pergi gitu aja."

Sekuat hati Zahra menahan dirinya untuk tidak menangis. Semua kata yang ia ucapkan sungguhlah menyakiti hatinya sendiri. Sampai sekarang ia masih tetap mencintai lelaki yang tengah duduk di sampingnya itu.

"Kamu bohong, Ra. Kamu gak bisa bohongin aku, Ra."

"Ra, please. Kasih aku kesempatan buat memulainya lagi, karena aku yakin. Kamu kebahagiaan aku."

Ega memberanikan diri untuk memeluk Zahra. Zahra diam saja tidak membalas pelukan itu. Ia masih tetap berusaha agar tidak menangis. Meski matanya sudah berkaca-kaca siap menumpahkan air mata.

Meski tak mendapat balasan Ega tetap memeluk Zahra. Menyalurkan kerinduan yang selama ini terpendam. Sedikit berharap gadis itu mau membalas pelukannya. Namun yang ia rasakan adalah dadanya yang basah, dan terdengar isakan kecil yang tertahan.

Ega melonggarkan pelukannya. Dilihatnya wajah gadis yang sangat ia cintai itu.

"Jangan nangis, Ra," pintanya dengan mengusap lelehan air mata yang tak kunjung berhenti.

Ega kembali membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Membiarkannya menangis dalam pelukan lelaki itu. Ada rasa sakit yang juga ia rasakan melihat Zahra menangis karenanya.

*******

Hayoooo...

kira-kira Zahra kasih kesempatan gak ya buat Ega....

jawabannya di episode selanjutnya yaa..

Terimakasih sudah mendukung saya...

Salam sayang

kiki rizki

Terpopuler

Comments

Nunuk Pujiati 👻

Nunuk Pujiati 👻

jejak

2020-09-16

0

ayyona

ayyona

mampir zahra 😍😎

2020-09-12

0

Angela Jasmine

Angela Jasmine

Aku lanjuuuttt lagi kakak 👍👍

2020-07-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Hari Sial
3 2. Tugas Mendadak
4 3. Pertemuan
5 4. Zahra
6 #Ganti judul
7 5. Tak Bisa Menghindar
8 6. Mengabaikan
9 7. Ega
10 8. Ribut
11 9. Kekecewaan yang Tercurah
12 10. Surat Peringatan & Resign
13 11. Dijemput Ega
14 12. Nongki Nongki
15 13. Resmi Jadi Pengangguran
16 14. Makan Malam
17 15. Menginap
18 16. Pekerjaan Baru
19 17. Perasaan Aneh
20 18. Bujuk Rayu Ega
21 19. Minggu Pagi yang ...
22 20. Usaha
23 21. Keluarga Satya
24 22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25 23. Seminggu Pertama
26 24. Komunikasi Terganggu
27 25. Bertemu Teman Lama
28 26. Pulang
29 27. Rencana
30 CUAP CUAP
31 28. Beraksi
32 29. Sesuai Rencana
33 30. Ke mana Zahra Pergi?
34 31. Terima Kasih, Lina
35 32. Pencarian Zahra
36 33. Berkumpul Kembali
37 34. Pingsan
38 35. Down
39 36. Dokter Arga
40 37. Menagih Janji
41 38. Restu
42 39. Trauma
43 40. Dukungan
44 41. Desa
45 42. Menyusul Zahra
46 SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47 43. Malam di Desa
48 LEMBAH TUMPANG
49 44. Piknik
50 45. Merasa Tidak Pantas
51 46. Dua Lelaki
52 47. Kondangan
53 48. Kepergok Calon Mertua
54 49. Malu malu
55 50. Kencan
56 51. Kedatangan Tamu
57 52. Tangisan Seorang Ibu
58 53. Gara-gara Gemol
59 54. Papa Mertua (Masih Calon)
60 55. Anak Sultan
61 56. Jakarta
62 57. Kondangan
63 58. Sekolah Baru
64 59. Ternyata
65 60. Story of Zakia Bag. 1
66 61. Story of Zakia Bag. 2
67 62. Keluarga yang Sesungguhnya
68 63. Tunangan ala Orang Malang
69 64. Pillow Talk
70 65. Menjemput Uti
71 PENTING!!! TOLONG DI BACA
72 66. Keyla, Gadis Istimewa
73 67. Liburan, masih rencana
74 68. Suasana Pagi
75 69. Girls Time yang ...
76 70. Nomor Tidak Dikenal
77 71. Holiday, Explore Batu - Malang
78 72. Teror Salah Sasaran
79 73. Saingan
80 74. Masalah
81 75. Hempaskan Saingan
82 76. Mencari Tahu
83 77. Menentukan Hari Baik
84 78. Back to Village
85 79. Keputusan Zakia
86 80. Kabar Hilangnya Zakia
87 81. Tersesat
88 82. Rey
89 83. Titik Terang
90 84. Patah Hati
91 85. Jodoh Pasti Bertemu
92 86. Perjalanan Jauh
93 87. Menjenguk Keyla
94 88. Undangan Rapat
95 89. Tekanan Batin
96 90. Gosip
97 91. Lomba Tarik Ulur Hati
98 92. Luka
99 93. Can't Hear
100 94. Can't Hear 2
101 95. Kecelakaan
102 96. Pemandangan yang ...
103 97. Berpulang
104 98. Sedikit Kenangan Manis
105 99. Titik Terendah
106 100. Titik Terendah 2
107 101. Kunjungan Tak Terduga
108 102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109 hai
110 Numpang Promosi
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
1. Hari Sial
3
2. Tugas Mendadak
4
3. Pertemuan
5
4. Zahra
6
#Ganti judul
7
5. Tak Bisa Menghindar
8
6. Mengabaikan
9
7. Ega
10
8. Ribut
11
9. Kekecewaan yang Tercurah
12
10. Surat Peringatan & Resign
13
11. Dijemput Ega
14
12. Nongki Nongki
15
13. Resmi Jadi Pengangguran
16
14. Makan Malam
17
15. Menginap
18
16. Pekerjaan Baru
19
17. Perasaan Aneh
20
18. Bujuk Rayu Ega
21
19. Minggu Pagi yang ...
22
20. Usaha
23
21. Keluarga Satya
24
22. Jalan jalan, Omah Kayu Kota Batu
25
23. Seminggu Pertama
26
24. Komunikasi Terganggu
27
25. Bertemu Teman Lama
28
26. Pulang
29
27. Rencana
30
CUAP CUAP
31
28. Beraksi
32
29. Sesuai Rencana
33
30. Ke mana Zahra Pergi?
34
31. Terima Kasih, Lina
35
32. Pencarian Zahra
36
33. Berkumpul Kembali
37
34. Pingsan
38
35. Down
39
36. Dokter Arga
40
37. Menagih Janji
41
38. Restu
42
39. Trauma
43
40. Dukungan
44
41. Desa
45
42. Menyusul Zahra
46
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
47
43. Malam di Desa
48
LEMBAH TUMPANG
49
44. Piknik
50
45. Merasa Tidak Pantas
51
46. Dua Lelaki
52
47. Kondangan
53
48. Kepergok Calon Mertua
54
49. Malu malu
55
50. Kencan
56
51. Kedatangan Tamu
57
52. Tangisan Seorang Ibu
58
53. Gara-gara Gemol
59
54. Papa Mertua (Masih Calon)
60
55. Anak Sultan
61
56. Jakarta
62
57. Kondangan
63
58. Sekolah Baru
64
59. Ternyata
65
60. Story of Zakia Bag. 1
66
61. Story of Zakia Bag. 2
67
62. Keluarga yang Sesungguhnya
68
63. Tunangan ala Orang Malang
69
64. Pillow Talk
70
65. Menjemput Uti
71
PENTING!!! TOLONG DI BACA
72
66. Keyla, Gadis Istimewa
73
67. Liburan, masih rencana
74
68. Suasana Pagi
75
69. Girls Time yang ...
76
70. Nomor Tidak Dikenal
77
71. Holiday, Explore Batu - Malang
78
72. Teror Salah Sasaran
79
73. Saingan
80
74. Masalah
81
75. Hempaskan Saingan
82
76. Mencari Tahu
83
77. Menentukan Hari Baik
84
78. Back to Village
85
79. Keputusan Zakia
86
80. Kabar Hilangnya Zakia
87
81. Tersesat
88
82. Rey
89
83. Titik Terang
90
84. Patah Hati
91
85. Jodoh Pasti Bertemu
92
86. Perjalanan Jauh
93
87. Menjenguk Keyla
94
88. Undangan Rapat
95
89. Tekanan Batin
96
90. Gosip
97
91. Lomba Tarik Ulur Hati
98
92. Luka
99
93. Can't Hear
100
94. Can't Hear 2
101
95. Kecelakaan
102
96. Pemandangan yang ...
103
97. Berpulang
104
98. Sedikit Kenangan Manis
105
99. Titik Terendah
106
100. Titik Terendah 2
107
101. Kunjungan Tak Terduga
108
102. Keputusan ( SEASON 1 END)
109
hai
110
Numpang Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!