[Di sebuah hutan, 700an tahun sebelumnya]
Dua ekor serigala bermata biru muncul dihadapan Xioming dan Xionan, kedua serigala itu merupakan salah satu makhluk buas penghuni hutan yang mereka lewati. Serigala itu dinamai Serigala Mata Biru, karena mereka memiliki mata yang berwarna biru, mereka adalah makhluk buas yang aktif di malam hari, hanya saja hari ini, hari bahkan belum senja tetapi mereka sudah muncul di depan keduanya.
"Kak, Bagaimana ini?"
Xionan ketakutan melihat dua ekor serigala itu bergerak mendekat, dia berdiri bersembunyi di belakang punggung Xioming.
Xioming mengambil sebuah golok di samping gerobak dan berdiri memunggungi Xionan,
'Untung aku membawa golok milik ayah, kalau tidak, aku tidak tahu bagaimana harus menahan mereka'
Keringat menetes di pelipis Xioming, dia berada dalam situasi sangat waspada, dia berharap bisa menahan dua ekor serigala itu dengan menggunakan golok milik ayahnya dan memberi kesempatan bagi Xionan untuk kabur.
"Nannan, lari... Larilah yang jauh, kakak akan menahan mereka untuk sementara waktu"
Xioming berkata tanpa menoleh ke arah Xionan, dia masih memunggunginya, mata Xioming fokus pada dua ekor serigala yang perlahan bergerak mendekat.
"Tapi Kak, bagaimana denganmu? Aku akan tetap di sini, jika kamu tidak pergi!"
Kata Xionan, sambil memegang erat pakaian di punggung Xioming.
"Pergi...!! Kamu pergi... Cari bantuan, Kakak akan menunggu di sini, cepat...!!"
Nada suara Xioming sedikit membentak, dia ingin Xionan segera pergi, dia menggunakan alasan mencari bantuan agar Xionan mau pergi. Hutan ini cukup jauh dari pemukiman, siapa yang bisa memberikan bantuan dengan cepat, itu hanya alasan, agar Xionan mau pergi, agar Xionan selamat.
"Tapi Kak..."
Xionan masih ragu untuk pergi meninggalkan kakaknya.
"Pergi!!!"
Xioming mendorong dengan lembut adik perempuannya itu, menjauh dari dirinya.
"Hyaaa....!!!"
Teriak Xioming, usai mendorong Xionan menjauhinya, Xioming berlari ke depan menerjang ke arah kedua Serigala Mata Biru.
Xionan yang menjauh karena terdorong pelan, meneteskan air mata di kedua matanya, melihat kakaknya menerjang maut untuk melindunginya. Xionan menahan isak tangisnya dan berlari sekencang-kencangnya.
'Aku harus cepat, aku harus cepat menemukan sesorang, seseorang ku mohon tolong kakakku....'
Pikir Xionan yang berulang kali mengusap air matanya sambil terus berlari.
*Zyuut*
*Auuuu*
Serigala Mata Biru menyerang Xioming, mereka menggunakan cakar-cakar mereka untuk menangkis serangan golok Xioming.
Xioming mengayunkan goloknya membabi buta, sebab dia pada dasarnya memang bukan seorang pendekar, jadi dia tidak mengetahui jurus-jurus bela diri yang menggunakan golok untuk menyerang lawan.
Dia hanya seorang pemuda penambang batu, tetapi meski serangan tebasan golok Xioming terlihat asal-asalan, serangan itu sangat bertenaga, kedua serigala mungkin merasakan kesemutan di kedua cakar mereka saat menangkis tebasan golok Xioming.
*Trang*
Cakar dan golok beradu, berbenturan, sebanyak puluhan kali, akhirnya kini tubuh Xioming penuh dengan luka cakar yang tampak lebih parah daripada luka tebasan golok yang diterima para serigala.
Anehnya setelah Xioming kelelahan dan terdorong jatuh akibat terkena serangan cakar dari salah satu Serigala Mata Biru itu, mereka tidak memangsa Xioming, mereka mengabaikannya dan pergi melesat ke arah yang sebelumnya dilalui Xionan untuk mencari bantuan.
'Celaka...!! Ukh...kenapa mereka justru mengejar Xionan?'
Xioming menahan sakit yang dideritanya dari serangan cakar para serigala, dia bangkit dengan bersusah payah lalu berlari mengikuti kedua serigala itu.
Xionan saat ini masih terus berlari kencang menuju ke arah luar hutan, dia terus berteriak minta tolong, berharap akan ada yang datang menanggapi teriakannya sebelum bisa mencapai pemukiman terdekat dan meminta tolong warga di sana,
"Tolong...!!! Tolong kami, siapa pun tolong...!!!"
Sepanjang jalan saat Xionan berlari, dia tanpa henti meminta tolong, tenggorokannya kini terasa kering, dan suaranya mulai berubah parau, sehingga teriakannya tak lagi kencang, walau begitu, dia tetap berteriak minta tolong.
Ketika Xionan hampir mencapai sisi luar hutan, dia melihat dua sosok berlari mendekat ke arahnya, jarak mereka masih cukup jauh, sehingga Xionan terus berlari berharap segera sampai di depan kedua pria tersebut dan meminta bantuan mereka.
*Zyuut*
*Zyuut*
Namun tiba-tiba saja, kedua pria itu muncul di hadapan Xionan, padahal tiga hela napas sebelumnya, jarak Xionan dan dua pria itu cukup jauh. Jelas kedua orang ini bukan orang biasa.
'Mereka pastilah pendekar dengan ilmu meringankan tubuh yang tinggi'
Pikir Xionan sedikit terkejut saat keduanya muncul begitu saja di hadapannya.
Benar, kedua pria itu adalah pendekar. Salah seorang yang bertubuh lebih pendek bernama Wukong, murid Perguruan Tunjung Putih, sementara salah seorang lainnya yang lebih tinggi, bernama Zuena, murid Perguruan Bulan Kuning.
Wukong ini, meskipun tidak terlalu tinggi, tapi sangat lincah bahkan dia tiba lebih dulu di depan Xionan, satu hela napas lebih cepat daripada Zuena.
Wukong dan Zuena tampak seumuran dengan Xioming, meski wajah mereka tidak terlalu tampan, aura berkharisma muncul dari sosok mereka, terutama Zuena.
"Tenang nona, tenang, katakan apa yang bisa kami bantu?"
Kata Wukong, ketika tiba di depan Xionan. Wukong memegang pundak Xionan dan mengalirkan tenaga dalamnya untuk menenangkan Xionan, setelah dia memperhatikan mata Xionan yang sembab dan napasnya yang tidak teratur.
"Benar Nona, tenang saja, kami pasti bisa menolongmu"
Zuena menambahkan dengan percaya diri,
Xionan kini sudah lebih tenang setelah aliran tenaga dalam milik Wukong memperlambat detak jantung Xionan, membuat napasnya semakin teratur,
"Pendekar... Tolong, tolong kami, tolong kakak saya, seriga...."
"Awas !!!"
Teriak Wukong, menyela kata-kata Xionan, dia menarik Xionan dan bergerak maju memunggungi Xionan dan Zuena.
Dua ekor serigala itu sudah sampai di tempat Xionan dan dua pendekar itu berada, mereka langsung menyergap, menyerang ke arah Xionan, tapi Wukong berhasil menangkis serangan mereka dan memukul mundur kedua serigala itu dengan senjata tongkat miliknya.
'Serigala Mata Biru?, Kenapa mereka keluar di siang hari begini?, pasti ada sesuatu pada gadis ini yang menarik mereka!'
Zuena yang berdiri di sebelah Xionan memperhatikan pertarungan Wukong dan dua ekor Serigala Mata Biru itu. Dia menyadari pandangan kedua serigala itu tidak terus fokus pada serangan Wukong melainkan sesekali melihat ke arah Xionan.
'Apa yang mereka lihat?'
Pikir Zuena, yang kemudian mulai menyadari ada sebuah dungki yang tergantung di pinggang Xionan.
"Nona, maaf, maukah kamu meminjamkan dungki di pinggangmu itu sebentar? Ada yang ingin ku pastikan, mungkin ini bisa menyelamatkanmu"
Zuena meminta dengan halus dungki itu kepada Xionan, dia merasa isi dungki itulah yang menarik kedatangan duo serigala itu.
Tanpa ragu, Xionan melepas ikatan dungki di pinggangnya, berharap apa yang dikatakan Zuena benar, bahwa dengan dungki itu, dia dan kakaknya bisa selamat.
Xionan menyerahkan dungki berisi ikan marah kepada Zuena,
"Ini pendekar"
"Terima kasih, sekarang mundur dan tunggulah di sana, kami akan menangani masalah ini"
Tunjuk Zuena pada sebuah pohon besar, dua puluh langkah dari tempat mereka berada.
Xionan mengangguk dan berlari menuju pohon besar yang sebelumnya ditunjuk Zuena.
*Zyuut*
Seusai mengikat dungki di pinggangnya, Zuena berlari ke arah pertarungan Wukong dan duo serigala itu.
"Baik, mari kita coba, apa ini yang kalian cari?, sini... Kejar aku!"
Ketika Zuena berlari melewati pertarungan mereka, duo serigala itu berhenti menyerang Wukong dan berbalik mengikuti arah lari Zuena yang menuju ke arah dalam hutan tersebut.
"Sudah ku duga!"
Gumam Zuena sambil terus berlari. Tebakannya ternyata benar, memang isi dungki itulah yang menarik kedua Serigala Mata Biru, sehingga mereka keluar meskipun hari belum gelap.
Wukong sedikit terkejut, dia tidak mengira dua ekor serigala itu akan pergi begitu saja dan menghentikan pertarungan mereka demi mengejar Zuena. Dia menoleh ke belakang dan melihat Xionan berada di bawah sebuah pohon besar, kemudian berlari menyusul ketiganya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
asep iwan gunawan
repooot bacanya
2022-06-30
0
Ahmad Zen
mannnntap thor lannnjut
2022-05-11
0
zidane boyboy
666 up
2021-02-05
0