Setelah luka-lukanya membaik dan tenaga dalamnya pulih, Yu Bing melirik ke arah salah satu tahanan.
“Kamu... yang paling depan. Cepat ambil kuncinya dan lepaskan borgol kalian!”
Yu Bing menunjuk seorang tahanan bertubuh gempal untuk mengambil kunci rantai besi yang menahan mereka.
“Baik. Baik. Terima kasih Nona, terima kasih.” Dengan mata berbinar pria bertubuh gempal itu segera menerjang mayat Wu Yihai dan meraih kunci rantai di tubuhnya.
Kemudian satu demi satu rantai terlepas dari pergelangan tangan para tahanan. Setelah bebas kesepuluh orang itu satu per satu berterima kasih pada Yu Bing.
“Nona. Jika boleh tahu siapakah Anda? Setidaknya kami harus tahu nama pahlawan yang telah menyelamatkan kami?” Bibi Bing dengan hormat bertanya kepada Yu Bing.
“Aku Yu Bing dari Lembah Bunga Kamboja... Sekarang kalian ikutlah denganku, aku akan mengantar kalian dengan aman ke desa terdekat.” Sahutnya memperkenalkan diri.
Dengan demikian kesebelas orang itu, beriringan berjalan perlahan-lahan melewati gurun kalajengking hitam. Beberapa yang terlihat lelah dan sakit, disarankan Yu Bing agar menunggangi kuda para bandit yang tewas.
Yu Bing adalah orang terkuat kedua di antara lima murid elit Lembah Bunga Kamboja. Murid elit akan mengenakan jubah khusus berwarna merah muda dengan motif bunga kamboja di bahu jubah.
Di antara kelimanya, Yu Bing adalah yang paling muda, tahun ini dia baru menginjak 18 tahun.
Semua anggota Lembah Bunga Kamboja selalu mengenakan topeng saat keluar dari perguruan mereka, terutama saat menjalankan misi.
Saat ini Yu Bing sedang dalam misi untuk mencari Kalajengking Hitam, di Gurun Kalajengking Hitam. Dia membutuhkan racun dan beberapa bagian tubuh binatang buas itu, untuk menyelesaikan misi tugas miliknya.
Gurun ini disebut Gurun Kalajengking Hitam, karena memang gurun ini adalah habitat makhluk buas Kalajengking Hitam. Sarang mereka tersembunyi di antara pasir-pasir gurun.
Kalajengking Hitam ini bertubuh besar dan keras dengan dua ekor beracun di belakangnya. Dalam kategori makhluk buas, mereka termasuk rendah, hanya saja racun mereka sangat mematikan.
Yu Bing tanpa sengaja melihat para tahanan ini saat sedang dalam perjalanan. Memang Yu Bing tidak memiliki keharusan menolong orang-orang ini, sebab dia bukanlah tipe orang yang pemurah dan akan membabi buta menolong tanpa mengukur kemampuan dirinya. Hanya setelah merasa lawannya mampu untuk dihadapi dia baru akan bergerak.
Begitulah yang terjadi, sebelumnya Yu Bing mengetahui bahwa bandit yang membawa tahanan adalah Kapten ke-13, yang terlemah di antara Kapten Bandit Serigala Biru. Itu membuatnya percaya diri untuk terjun menolong.
Tiba-tiba setelah beberapa ratus langkah. Len Fan melihat pasir-pasir berkedut seakan-akan bernapas, sekitar puluhan langkah di depan rombongan.
“Berhenti...!” Len Fan berteriak dan membuat yang lain berhenti. Semua orang di rombongan itu, menoleh ke arahnya. Wajahnya terlihat sangat waspada.
Merasa ada yang aneh, Go Li bertanya kepada Len Fan, “Kak. Ada apa? Apa ada sesuatu?”
Len Fan tahu betul bahwa gurun ini bukanlah tempat wisata atau pun tempat yang baik untuk dikunjungi orang biasa seperti dirinya. Sudah sewajarnya untuk bersikap waspada di gurun ini.
Sambil menunjuk ke arah depan, Len Fan berkata, “Itu adalah sarang Kalajengking Hitam, di depan! Kira-kira puluhan langkah di depan. Kita harus berbalik dan mencari jalan memutar!”
Meski saat ini Len Fan tidak memiliki ilmu bela diri, dia tahu dasar-dasarnya, setidaknya dia memiliki pengetahuan tentang bahaya yang akan dihadapinya, bahaya dari menghadapi makhluk buas.
Ditambah lagi dalam perjalanan sebelumnya, saat masih ditahan para bandit. Len Fan akan melihat fenomena pasir berkedut, sebelum Kalajengking Hitam keluar dan menyerang.
Saat itu Len Fan memilih diam dan berlindung, membiarkan para bandit mengatasi serangan makhluk buas itu. Jadi, Len Fan yakin di depan ada bahaya yang menanti mereka, sehingga dia menyarankan untuk berbalik dan mencari jalan memutar.
“Benarkah?” Go Li dan yang lainnya terkejut mendengar kata-kata Len Fan.
Mereka masih ingat betul betapa besar dan mengerikannya Kalajengking Hitam. Sedikit ragu pada kata-kata Len Fan, mereka melirik Yu Bing.
Yu Bing juga ragu, namun dia tetap melihat ke arah yang ditunjuk Len Fan. Dia heran, sebagai seorang murid elit Lembah Bunga Kamboja, dia tidak merasa ada yang aneh dengan lingkungan di depannya.
Untuk berjaga-jaga Yu Bing ingin memastikan kata-kata Len Fan, “Kalian mundur sejauh mungkin. Aku akan memastikan ke depan, jika benar, aku akan bertarung menghadapinya.”
Len Fan merasa Yu Bing terlalu memaksakan dirinya untuk bertarung melawan makhluk buas itu. Apalagi belum jelas berapa ekor yang ada di sarang itu, ditambah luka setelah menghadapi Wu Yihai nampaknya masih belum kering, meskipun sudah membaik.
“Nona, sebaiknya kita mundur bersama, kalau benar makhluk itu ada di depan, kamu akan dalam bahaya.” Bibi Bing memastikan keputusan Yu Bing.
“Jangan khawatir. Aku baik-baik saja, tidak masalah.” Mendengar kata-kata Yu Bing, kesepuluh orang lainnya melangkah mundur.
Setelah memastikan kesepuluh orang lainnya berada pada jarak yang aman. Yu Bing memulai langkahnya, dengan menggunakan tenaga dalam, Dia menyerang ke arah pasir, lima puluh langkah di depannya.
*Duuarr*
Ledakan terjadi di tempat sasaran serangan Yu Bing, pasir berhamburan dan lubang besar menganga, butiran pasir menutupi pandangannya. Namun bahkan setelah butiran pasir menghilang dan memperlihatkan lubang di depannya, tidak terlihat seekor pun Kalajengking Hitam.
' Sial, aku terlalu waspada dan mempercayai kata-kata orang biasa ' Pikir Yu Bing.
Merasa keadaan baik-baik saja, Yu Bing hendak berbalik dan menceramahi Len Fan bahwa intuisinya salah. Tetapi baru melangkah dua langkah, Yu Bing merasakan aura pembunuh muncul di belakangnya, hingga secara tidak sadar Dia berputar dan mengirimkan serangan yang sama seperti sebelumnya.
Ledakan terjadi, Kalajengking hitam seukuran orang dewasa muncul dari dalam pasir dan menjerit kesakitan menerima serangan Yu Bing.
' Hampir saja, untung aku belum menurunkan kewaspadaan '
Dalam benaknya Yu Bing heran, intuisinya bisa kalah daripada orang biasa. Hampir saja dia lengah dan mati diserang oleh Kalajengking Hitam.
Yu Bing langsung menyerang Kalajengking Hitam, berusaha mengincar titik lemah makhluk buas itu, namun itu tidaklah mudah.
' Meskipun di hadapanku hanya ada seekor kalajengking hitam, tetapi serasa menghadapi dua musuh ' Pikir Yu Bing sembari terus menyerang.
Ekor belakang Kalajengking Hitam bercabang dan terlihat seperti memiliki dua ekor, sehingga sulit untuk menghindari serangan dari dua ekor itu.
Yu Bing menggunakan jurus meringankan tubuh yang terkenal dari Lembah Bunga Kamboja,
“Tarian Gugur Daun”
Jurus itu membantunya menghindari serangan ekor kalajengking. Seperti daun yang berguguran tertiup angin, Yu Bing menghindari setiap serangan beracun dari ekor-ekor kalajengking tersebut.
Di kejauhan, Len Fan menghela napas lega, untungnya hanya ada seekor kalajengking hitam di sarang itu, sehingga dia yakin Yu Bing akan mampu menghadapi makhluk buas itu.
' Untung saja hanya ada seekor, menghadapi seekor saja seperti menghadapi dua ekor, apalagi kalau lebih, itu pasti berbahaya ' Pikir Len Fan.
Tetapi belum lama Len Fan merasa lega. Saat memperhatikan pertarungan itu, Len Fan melihat pasir di sebelah kiri Yu Bing mulai berdenyut.
Melihat alur pertarungan mendorong Yu Bing semakin dekat ke kiri, Len Fan cemas, dia berteriak, “Nona! Mundur! Jangan ke kiri, ubah alur pertarungan, pancing dia ke kanan, di kiri ada sarang lagi... Pancing dia ke kanan, di kiri ada sarang lagi!”
Teriakan Len Fan sangat kencang, sehingga terdengar oleh Yu Bing. Mempercayai intuisi Len Fan yang tepat sebelumnya, Yu Bing memancing Kalajengking Hitam ke arah kanan untuk menjauhi sarang lainnya.
Namun di kejauhan Len Fan masih sedikit khawatir, jadi dia memeriksa kembali keadaan di sekitar Yu Bing.
' Astaga! Kenapa setiap pasir di sebelah kanan juga berdenyut? Celaka!! Dia dikelilingi sarang Kalajengking Hitam ' Pikir Len Fan ketika mendapati sarang lain di sisi kanan Yu Bing.
Len Fan berteriak sekali lagi, “Nona! Berhenti! Jangan ke kanan lagi... Mundur... Mundur... Bawa dia ke sini, di arah kanan juga ada sarang lainnya, mundur ke sini!”
Mendengar Len Fan meminta Yu Bing memancing Kalajengking Hitam ke arah mereka, sembilan orang lainnya merasa heran.
“Hei... Kamu-! Kenapa kamu menyuruhnya kemari? Kita yang bisa dalam bahaya!” Seorang pemuda yang tampak sebaya Len Fan dengan ketus memarahinya.
Pemuda itu kesal mendengar teriakan Len Fan yang meminta maut mendatangi mereka.
Len Fan hanya menoleh dan mengabaikan kata-kata pemuda itu, “Kita pindah ke kanan, di sebelah sana, aku yakin di sana aman.”
Dengan cepat Len Fan melangkah berlari sejauh mungkin ke kanan. Karena percaya dengan intuisi Len Fan, yang lain mengikutinya. Dengan kesal pemuda itu juga mengikuti.
Di tempat pertarungan, Yu Bing telah berusaha sebisa mungkin menarik lawan untuk tidak terlalu jauh ke kanan.
' Celaka, aku terlalu jauh ke kanan, sulit untuk... ' Belum selesai Yu Bing berpikir untuk memancing lawannya mundur.
*Duuarr*
Sebuah ledakan terjadi dan dua ekor Kalajengking Hitam keluar dari dalam pasir di sebelah kanan Yu Bing.
' Sial, intuisinya tepat lagi, tapi sudah terlambat untuk mundur. Sudahlah... Aku harus habis-habisan kali ini ' Batin Yu Bing.
Dengan begitu, Yu Bing resmi menghadapi tiga ekor Kalajengking Hitam, dua ekor seukuran pria dewasa, dan seekor lainnya seukuran anak-anak.
Yu Bing perlahan bergerak mundur, dengan segenap tenaga, dia menghindari serangan enam ekor beracun.
Untung saja Kalajengking Hitam bukanlah tipe makhluk buas yang tahu cara bekerja sama, sehingga sering kali serangan mereka justru mengenai sesama mereka.
Menggunakan jurus tarian gugur daun dengan gesit Yu Bing mundur seratus langkah, kemudian dia merogoh kantong kecil di pinggangnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam kantong itu.
Kantong itu adalah kantong ruang, sebuah benda ajaib yang mampu menampung banyak benda di dalamnya, meskipun ukuran kantong itu, hanya seukuran telapak tangan. Kotak kecil yang baru saja dia keluarkan dilemparkan ke arah ketiga ekor Kalajengking Hitam.
Setelah kotak itu dilempar, Yu Bing membentuk segel tangan dan mengucapkan mantra khusus, “Segel ruang, buka sangkar, dengan darah memerintahkan... Keluarlah yang dalam perjanjian!”
Ledakan terjadi, kotak kecil itu meledak dan mengeluarkan asap yang membentuk sosok seekor makhluk buas.
Seekor Berang-berang raksasa seukuran pria dewasa dengan tangan dan cakar besi muncul dan mulai menyerang para Kalajengking Hitam.
Makhluk buas itu adalah peliharaan Yu Bing. Song Er adalah nama sebutan yang diberikan Yu Bing kepada makhluk buas itu, seekor Berang-Berang Tangan Besi.
Cakar Song Er lebih keras daripada tubuh Kalajengking Hitam sehingga dengan mudah merobek dan melukai Kalajengking Hitam.
Dengan bantuan serangan Song Er, pertahanan para Kalajengking Hitam semakin melemah. Meskipun Song Er adalah jenis makhluk buas dengan tingkat yang sama dengan Kalajengking Hitam, sama-sama makhluk buas tingkat rendah, tetapi Song Er ada di tingkat paling atas di antara mereka.
“Song Er-! Serang dan buat mata mereka buta!” Yu Bing mengarahkan Song Er untuk menyerang mata kalajengking hitam.
*Rooaarr*
Tidak perlu waktu lama, mudah bagi Song Er melukai mata para kalajengking dengan cakar besinya.
Melihat mata para Kalajengking Hitam terluka, Yu Bing bergerak cepat, menebas ekor-ekor yang berbahaya itu satu demi satu.
Cairan hijau lengket menyembur keluar dari bagian yang terputus. Kemudian Yu Bing menebas bagian bawah leher Kalajengking Hitam, itulah titik lemahnya, dan satu demi satu Kalajengking Hitam tumbang.
Setelah mengumpulkan racun dan beberapa bagian penting dari bangkai Kalajengking Hitam, Yu Bing memberi Song Er sepotong daging dengan darah keemasan.
Song Er dengan lahap menghabiskan daging itu, lalu kembali menjadi asap dan memasuki kotak kecil.
Kotak kecil itu disebut sebagai Sangkar Gaib, sebuah benda ajaib yang khusus digunakan untuk tempat tinggal makhluk buas piaraan. Dengan ini misi Yu Bing berhasil terselesaikan.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Jangan bertele tele Tor 🙏 itu amat membosankan
2023-05-24
2
Andri Taufi Juanda
Hiatus
2022-10-14
0
Andri Taufi Juanda
gak tamat
2022-10-14
0