Tebakan Mukene memang benar, setelah dia memeriksa kondisi mayat Bulga, dia mengetahui bahwa Bulga diracuni sebelum dia tewas ditebas dengan pedang.
"Ini... !? Serbuk Bunga Kematian..."
Gumam Mukene yang berdiri di sebelah peti mati mayat Bulga.
Zawugi keluar dari ruang tamu dengan wajah marah, dia menoleh pada Mukene,
"Sudah... Hentikan... Adik ke-11, jangan ditunda lagi, segera adakan upacara pemakaman untuk adik ke-13. Setelah itu kita akan mencari pembunuhnya dan membalaskan kematiannya"
"Baik Kak"
Mukene mengangguk hormat menuruti perkataan Zawugi.
Mata Zawugi memerah, urat-urat hijau nampak keluar di dahinya, dia menutup peti mati Bulga.
"Adik ke-11, kumpulkan juga semua orang dan kabari markas pusat tentang masalah ini"
Kata Zawugi pada Mukene, masih dengan nada marah.
"Baik Kak, akan aku lakukan sekarang"
Sahut Mukene, kemudian dia pergi mempersiapkan semua yang diperintahkan Zawugi.
Setelah ada pengumuman untuk berkumpul, lebih dari 30an orang berkumpul di depan sebuah aula, mereka adalah anak buah Zawugi dan Mukene yang ikut dalam perjalanan ke tambang.
Zawugi melangkah maju, berdiri di hadapan 30an orang itu, dia memberikan pengumuman, Zawugi berkata dengan lantang dan keras,
"Dengarkan aku...! Segera setelah upacara pemakaman Kapten ke-13, siapa pun yang dapat menemukan informasi tentang pembunuh ini, akan dihadiahi 100 buah batu darah, kalian paham?!"
"Paham Kapten!!!"
Sahut para anak buah bandit.
"Dan siapa pun yang berhasil membawa kepalanya, akan dihadiahi 1000 batu darah dan naik jabatan, paham?!"
Lanjut Zawugi lagi.
"Paham kapten!!!"
Sahut para anak buah bandit itu lagi.
*Zyuut*
Sekelebat sosok berpakaian hitam tampak tiba-tiba muncul di belakang Zawugi.
Sosok itu tertawa dan berkata,
"Hehehe, Bagaimana jika aku saja yang melakukannya?, Aku akan dengan senang hati melakukannya atas nama kalian, Hehehe"
Zawugi tidak nampak terkejut, seperti dia sudah menyadari kedatangan sosok itu sebelumnya, dia menoleh dan memberi salam,
"Salam pendekar Guxiu, aku tidak menyangka kamu tertarik ikut campur dengan masalah ini"
"Salam pendekar Guxiu"
Mukene yang berada di sana juga mengucap salam pada sosok itu.
"Salam pendekar Zawugi, pendekar Mukene... Hehehe, Tentu aku tertarik Hehe, kalian tunggu saja kabar dariku, aku akan memastikan membawa kepala pembunuhnya kehadapan kalian, Hehehe"
*Zyuut*
Sekelebat kemudian sosok hitam itu tiba-tiba menghilang lagi, seperti tidak pernah hadir di sana sebelumnya.
"Kakak, apa yang diinginkan Guxiu dengan menolong kita?, Berurusan dengan Lembah Bunga Kamboja bukanlah hal mudah"
Bisik Mukene kepada Zawugi yang masih terdiam, seperti memikirkan sesuatu.
"Guxiu ini mungkin mempunyai dendam dengan Lembah Bunga Kamboja dan ingin menjadikan kita sekutu hidup matinya dalam menghadapi perguruan itu"
Sahut Zawugi, menebak tujuan Guxiu yang menawarkan diri untuk membantu membunuh Yubing.
"Tapi ini... Kita seharusnya hanya perlu membunuh satu murid perguruan itu untuk menghapus dendam, tapi jika kita harus menghadapi satu perguruan, ini terlalu beresiko Kak"
Mukene masih ragu membiarkan Guxiu yang bertindak atas nama mereka.
Zawugi menatap ke atas melihat kumpulan awan yang beriringan di langit sambil berkata,
"Apapun caranya, asalkan pembunuh Bulga mati, aku akan melakukannya"
[Di pinggiran tornado Inti Giok Bambu]
Ketika Gofan yang sudah dirasuki Xionan, sampai di pinggiran tornado, dia langsung mencoba menangkap batu Inti Giok Bambu.
'Sial...! Sulit sekali menangkapnya...!'
Saat ini, kesadaran Xionan yang mengendalikan tubuh Gofan, berkali-kali Xionan mencoba menangkap batu inti giok bambu, namun selalu meleset, padahal Xionan memiliki kemampuan untuk bergerak lebih cepat daripada Gofan.
Tujuh belas kali, Xionan sudah mencoba menangkap batu inti giok tapi terus saja gagal.
'Aku serahkan padamu...!!'
Xionan kesal dan menyerah, lalu membiarkan kesadaran Gofan yang mengendalikan tubuhnya.
'Sudah kuduga, tidak akan mudah menangkapnya di putaran ini'
Pikir Gofan, lalu dia membentuk segel jurus, energi hijau di matanya memancar dan mencoba menarik batu giok, tapi itu juga gagal.
'Apa yang harus kulakukan?'
Pikir Gofan, kemudian dia terus berpikir.
'Hmm...Bukannya itu Yubing? Kenapa dia bisa ada di dalam sini?'
Saat Gofan sedang sibuk berpikir, memikirkan cara untuk mengambil inti giok bambu dari pinggiran pusaran tornado, dia melihat Yubing terombang-ambing tidak sadarkan diri.
Melihat keadaan Yubing yang sudah benar-benar berantakan, Gofan langsung meluncur ke arah Yubing.
Ketika Gofan tiba di depan Yubing yang tidak sadarkan diri, dia terpaku melihat kecantikan wajah Yubing yang selama ini selalu tersembunyi di dalam topeng,
'Ini Yubing? Wajah ini... Cantik sekali, wajah di balik topeng, ternyata cantik sekali'
Setelah terpaku selama empat hela napas,
'Ah... Apa-apaan aku ini, sekarang bukan waktunya menikmati keindahan ini...'
Hampir saja Yubing yang masih tidak sadarkan diri terseret arus lebih jauh, untung saja tangan Gofan yang terpaku memegang erat pergelangan tangan Yubing.
'Sial, bagaimana caraku membawanya? Tubuhku ini masihlah tubuh anak 12 tahun...'
Gofan memikirkan kembali, apa yang bisa dia andalkan untuk membawa tubuh Yubing, satu-satunya hal yang dia bisa saat ini yaitu kekuatan mata iblis.
Untuk mengangkat benda sebesar tubuh Yubing tentu saja memerlukan energi mental yang besar, saat ini, jika hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, Gofan tidak akan sanggup melakukannya.
-Akan aku coba, dengan kekuatan gabungan ini, seharusnya aku bisa melakukannya-
Sebuah cahaya hijau memancar dari kedua mata Gofan dan mulai menyelimuti seluruh tubuh Yubing. Tubuh Yubing terangkat dan mengikuti Gofan, melayang- layang di sebelahnya.
-Huh... Ini cukup melelahkan... Baik, Ayo kembali ke masalah sebelumnya-
-Ini... Cahaya... Apa ini?-
Baru saja Gofan hendak kembali ke pinggiran pusaran tornado, dia menyadari ada cahaya hitam putih yang memancar dari tubuhnya mengalir ke tubuh Yubing yang melayang-layang di sebelahnya, cahaya itu seperti membentuk ruang khusus di dalam pusaran tornado, sehingga dia dan Yubing tidak terseret arus dan bebas bergerak di dalam pusaran tornado.
'Kenapa aku tidak menyadari ini sebelumnya? Pantas saja, aku tidak terseret arus lagi'
Cahaya hitam putih itu, bukan cahaya pelindung tetapi cahaya yang hanya memisahkan ruang, jadi meskipun akhirnya Gofan tidak terseret arus dan bisa bebas bergerak, tapi dia tetap akan terluka oleh gesekan angin dan benturan puing-puing jika dia tidak hati-hati.
'Bagus... Kelak aku harus mencari tahu lagi, apa sebenarnya cahaya ini'
Kemudian Gofan menuju pinggiran pusaran tornado.
Tidak lama setelah itu, Gofan tiba kembali di pinggiran pusaran tornado, bersiap-siap untuk mengangkap inti giok bambu yang terus berputar.
'Kurasa cahaya hitam putih ini bisa ku gabungkan dengan kekuatan mata iblis... Baik ayo coba!'
Setelah Gofan menyadari bagaimana cahaya hitam putih itu membentuk ruang di sekujur tubuh Yubing mengikuti cahaya hijau dari mata iblis, Gofan berpikir memanfaatkan hal itu untuk menangkap inti giok bambu.
Gofan membentuk segel tangan dan mengarahkan kekuatan gabungan mata iblis dan cahaya hitam putih.
*Zyuut*
*Grep*
'Berhasil... Haha... Akhirnya berhasil'
Gofan menangkap batu giok itu, batu giok dalam genggaman tangan Gofan seperti berada di dalam ruang yang terpisah dari dunia sekitarnya sehingga cahaya dari giok tidak terpencar kemana-mana.
Tapi dengan hilangnya inti giok bambu sebagai penggerak tornado, tentu saja perlahan-lahan tornado itu menghilang dan kekacauan lain timbul.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
No Name
kok mutar2 ya critanya
2022-04-13
1
Ut
lanjuut sieep
2021-03-31
0
Zam Zami
712
2020-12-17
0