Sembari terus berlari, Gofan masih berusaha memperlajari cara mengendalikan kekuatan mata iblis.
Dalam ingatan Beruang Bambu dia menemukan sebuah cara budidaya khusus makhluk buas, milik Beruang Bambu tersebut, yang disebut Ilmu Raja Siluman.
Menurut ingatan tersebut, Ilmu Raja Siluman adalah suatu kemampuan mengolah energi mental yang secara alami dimiliki oleh Beruang Bambu semenjak mereka lahir di dunia.
Saat Beruang Bambu lahir hampir seratus persen energi mental mereka liar dan tidak terkendali sehingga dapat melukai siapapun secara tidak sengaja, untuk itu para induk Beruang Bambu akan melahirkan bayi mereka di dalam tanah, mengubur bayi mereka hidup-hidup.
Secara alami bayi-bayi ini akan menghisap energi saripati bumi dan mulai mengubahnya menjadi energi kesadaran, sehingga kesadaran mereka meningkat dan mampu mengendalikan energi mental alami mereka.
Kekuatan Mata Iblis terwujud ketika seekor Beruang Bambu bisa mengendalikan energi mental alami mereka. Energi mental alami itulah yang menyerang Gofan-Lenfan- sebelumnya.
Energi mental ini menyadari energi kesadaran Lenfan bertambah dan berkembang berkat pil hitam dan pil putih, yang memiliki efek seperti energi saripati bumi, sehingga energi mental pribadi Lenfan meningkat.
Energi mental alami Beruang Bambu secara langsung menjadi takut akan dikuasai, oleh karena itu energi ini menyerang dan ingin menguasai Lenfan terlebih dahulu.
Namun berkat sisa jiwa dalam ingatan Goli, menambah kekuatan energi mental pribadi Lenfan, yang akhirnya dapat menundukkan energi mental alami Beruang Bambu. Dengan kata lain, Lenfan-Gofan- telah memiliki Mata Iblis.
Ilmu Raja Siluman, dibagi menjadi tujuh tingkatan, yaitu; pertama, tingkat saripati bumi; kedua, tingkat kesadaran mental; ketiga, tingkat mental murni; keempat, tingkat saripati langit; kelima, tingkat jiwa dasar; keenam, tingkat jiwa murni, dan ketujuh, tingkat jiwa raja.
Saat ini, berkat pil hitam dan pil putih, Gofan sudah memasuki tingkat kedua, tingkat kesadaran mental. Seharusnya dia memerlukan tiga sampai empat tahun untuk berbudidaya menyerap energi saripati bumi, tapi berkat pil-pil itu dia dengan cepat melangkah ke tingkat kedua.
Pada tingkat kedua ini energi mental sudah dipusatkan pada mata. Energi mental yang terpancar pada mata inilah yang sering disebut kekuatan mata iblis. Namun pada tingkat kedua ini, kekuatan mata iblis belum bisa digunakan untuk menghisap jiwa, setelah budidaya mencapai tingkat kelima barulah energi mental mampu menghisap jiwa.
'Pada tingkat kedua ini, aku hanya bisa menggunakan kekuatan mata iblis untuk mengendalikan sesuatu, selama memiliki wujud, itu dapat ku kendalikan dan memberikan serangan mental untuk mereka yang energi mentalnya lebih lemah dariku'
Pikir Gofan saat tengah berusaha untuk mengendalikan darahnya yang berceceran.
'Aku harus bisa '
Melalui cahaya hijau di matanya, Gofan terus mencoba mengendalikan darahnya, menggunakannya untuk memancing Beruang Bambu, dia sudah mencoba dua kali tapi tetap gagal.
'Sial, anak Beruang Bambu yang satu ini sudah dekat...'
Sekarang di depan Gofan ada tiga ekor anak Beruang Bambu. Mereka masih ada di tingkat satu Ilmu Raja Siluman, sehingga energi mental alami mereka masih lebih dominan.
Anak-anak Beruang Bambu ini belum memiliki kesadaran, energi mentalnya akan menyerang apa saja yang ditargetkannya dan itu sama berbahayanya dengan Beruang Bambu yang ada di tingkat kelima Ilmu Raja Siluman, Gofan harus benar-benar berhati-hati.
'Ayo... Ayolah...'
.. .. .. .. ..
'Berhasil...!!, Aku berhasil... ' Batin Gofan kegirangan.
Gofan akhirnya berhasil membentuk ceceran darahnya menjadi seperti sebuah bola darah kecil, kemudian dia menembakkan bola darah itu ke arah mulut anak-anak Beruang Bambu. Satu per satu dari mereka menelan darah Gofan.
'Bagus !!, sekarang aku tinggal pergi menjauh dan mereka akan mengikutiku, tapi aku harus pergi kemana?'
Gofan masih berlari lurus tanpa arah, menjauhi formasi pelindung orang-orang lainnya.
Benar seperti dugaan Gofan, anak-anak Beruang Bambu itu mengikuti aroma darahnya, mereka seperti mayat hidup, bergerak tanpa memiliki kesadaran.
'Aku harus kemana?, Kemana?... Oh... Aku tahu'
Beberapa ratus langkah kemudian, Gofan sampai di depan lubang sungai yang mengering.
'Aku kembali lagi...' Pikir Gofan, mengingat beberapa hari yang lalu dia masih berada di dasar lubang.
Gofan mengambil posisi seperti hampir jatuh ke lubang dan berteriak Bahasa Beruang Bambu,
*Rooaarr* Yang artinya, *Woii... Aku di sini...!, Ayo kemari, kemari...!!*
Mendengar teriakan Gofan, anak-anak Beruang Bambu itu semakin cepat dan akhirnya jatuh ke dasar lubang sungai yang mengering. Sesaat sebelum jatuh, mereka berusaha menarik jiwa Gofan.
'Untung saja aku juga punya mata iblis, jika tidak aku mungkin akan mati sungguhan, tapi bagaimana Jangbi bisa selamat dan hanya kehilangan telapak tangan?, Aku harus mencari tahu apa yang terjadi, orang egois itu pasti melakukan sesuatu yang memancing anak-anak ini' Pikir Gofan.
Setelah berhasil sekali mengendalikan kekuatan mata iblis, sekarang dengan mudah Gofan bisa mengendalikan energi mentalnya, dia hanya perlu meniru ingatan Beruang Bambu.
Dia menggunakan energi mentalnya untuk menggumpalkan darah di luar luka sayatan sehingga lukanya tertutupi dan perlahan sembuh, kemudian dia membentuk segel tangan dan mengarahkan kekuatan mentalnya untuk membentuk angin kering yang menghapus jejak darahnya.
'Aku harus mencari sesuatu untuk menutupi mereka'
Beberapa saat kemudian, lubang itu telah ditutupi oleh beberapa batang bambu kering.
'Aku rasa ini cukup... Saatnya mencari tahu apa yang dilakukan si Egois itu'
Gofan membentuk segel tangan dan menyebarkan Energi Mentalnya, mencari-cari jejak darah Jangbi mengarah kemana.
Beberapa hela napas kemudian, 'Ini... Ini kan?, Aku harus ke sana untuk memastikan'
Gofan merasakan ada kerangka mayat ketika mengikuti titik awal jejak darah Jangbi. Gofan pun bergegas bergerak menuju ke tempat kerangka mayat tersebut berada.
" Fanfan, kamu berhasil? " Xionan tiba-tiba muncul saat Gofan baru bergerak pergi beberapa puluh langkah.
" Iya itu bukan masalah " Sahut Gofan.
" Aku pikir kamu akan berada dalam bahaya, karena belum mempelajari bela diri " Kata Xionan.
Xionan khawatir Gofan akan mati dan tidak akan ada lagi orang yang bisa membantu dia bertahan hidup lagi di alam manusia, sisa waktunya kurang dari dua minggu.
" Sudahlah.... yang penting aku selamat, bukan? " Tatap Gofan pada Xionan, sambil memperlihatkan dirinya yang baik-baik saja.
" Bagaimana dengan yang lain? Sudahkah kamu sampaikan kepada Yubing dan yang lainnya, tentang pesanku sebelumnya? " Tanya Gofan.
Gofan bertanya untuk memastikan bahwa Xionan telah menyampaikan pesannya, agar Yubing dan yang lainnya menghapus semua jejak darah Jangbi sejauh mungkin dari formasi dan agar mereka diam tanpa suara.
Xionan mengangguk menanggapi pertanyaan Gofan, sebelum berucap, " Tentu sudah... Saat aku tinggalkan, dua orang dari mereka sudah mulai membersihkan jejak darahnya "
" Bagus... Oh ya... Nannan, ayo ikut aku! kita cari tahu apa yang membuat Jangbi dikejar anak-anak beruang itu " Ucap Gofan.
" Kita tidak kembali ke rombongan? " Tanya Xionan heran.
" Nanti saja, Ayo... !! " Gofan melangkah menuju ke tempat kerangka mayat.
Beberapa puluh langkah kaki kemudian, Gofan dan Xionan tiba di tempat kerangka mayat berada.
" Kita sampai... Nannan, lihat !! "
Gofan memungut gulungan peta yang masih berisi darah, kemudian dia membuka peta itu dan melihatnya bersama Xionan.
" Hihihi, kamu sungguh beruntung, meski hanya sebagian, itu adalah peta pertemuan beruntung di Pulau Api " Kata Xionan setelah melihat isi peta itu.
" Pertemuan beruntung di Pulau Api?... Kamu tahu tentang ini? " Gofan menggulung peta itu dan memasukkannya ke dalam kantong.
" Hihihi... Tentu aku tahu, ada banyak harta berharga di Pulau Api... konon di sana ada kitab dewa. Bahkan aku tahu dimana potongan peta yang lain berada... Hihihi " Tawa Xionan sangat senang mengetahui hal ini.
" Pantas saja si Egois itu pergi kemari... Hehe, untung saja dia gagal... Oh ya, dimana potongan peta lainnya berada? " Gofan menepuk-nepuk kantong yang berisikan peta itu, dia merasa senang bisa mendapatkan peta pertemuan beruntung Pulau Api.
" Ada di Paviliun Tiga Negara " Sahut Xionan.
" Maksudmu, paviliun yang ada di kota Gimora? " Tanya Gofan.
Gofan tahu, Paviliun Tiga Negara adalah rumah lelang terbesar di kota itu. Xionan mengangguk menjawab pertanyaan Gofan.
Xionan melihat dua kerangka mayat yang ada di dekat peta yang mereka temukan, " Fanfan. Apa kamu mengenal mereka? "
Gofan melihat kerangka-kerangka mayat itu,
" Iya, yang ini mungkin Cangu dan yang itu... Aku rasa itu Quila, mereka ini yang diceritakan Yubing menculik si Jangbi itu, makanya Jangbi juga bisa ada di sini "
Xionan melayang semakin dekat ke dua kerangka mayat itu, " Fanfan. Ambil kantong-kantong yang ada di balik baju mereka !! " Seru Xionan.
Gofan melihat-lihat dan memang menemukan ada kantong sebesar telapak tangan di masing-masing mayat, dia mengambil dan menunjukkannya pada Xionan, " Ii-ini... !? "
Xionan melihat sekilas dan matanya mendadak membelalak.
" Memang benar dugaanku, kedua orang ini adalah orang-orang dari Kultus Abu-Abu, untung saja mereka tewas " Ucap Xionan. Ada raut marah yang terlihat di wajah Xionan.
" Kultus Abu-Abu? Apa itu? " Tanya Gofan.
Gofan heran melihat raut marah di wajah pucat Xionan.
" Pastinya mereka itu, bukanlah orang-orang baik " Saat melihat kantong yang ditunjukkan Gofan, Xionan melihat ada logo yang hanya dimiliki anggota Kultus Abu-Abu.
" Kelak kamu akan tahu sendiri, lihatlah apa saja yang ada di dalam kantong-kantong itu " Lanjut Xionan.
Gofan memeriksa isi kantong satu per satu, di dalamnya ada banyak benda-benda yang biasanya bermanfaat bagi pendekar, benda-benda yang tidak diketahui Gofan, dia hanya bisa mengenali benda-benda yang umumnya digunakan oleh orang biasa.
" Ini apa? " Tunjuk Gofan sambil memperlihatkan sesuatu seperti buah.
" Itu buah Waja Wesi, itu hanya bermanfaat bagi pendekar yang melatih ilmu kekebalan tubuh " Sahut Xionan singkat.
" Kalau yang ini? "
Tunjuk Gofan sambil memperlihatkan sesuatu mirip kelereng bening berwarna kebiruan.
" Itu... Mutiara Jiwa " Sahut Xionan lebih singkat.
" Kalau yang ini apa? "
Tunjuk Gofan sambil memperlihatkan sesuatu seperti pil berwarna kemerahan.
" Mungkin itu pil penambah darah " Sahut Xionan lagi.
" Kitab Langkah Kilat? Ini kitab ilmu apa? "
Tunjuk Gofan sambil memperlihatkan sebuah kitab kepada Xionan.
" Itu kitab jurus meringankan tubuh, itu cukup bagus. Kalau kamu memperlajarinya, kamu tidak perlu takut kalah cepat dengan pendekar di ranah Great Master " Jelas Xionan tentang kitab itu, Gofan menggaruk-garuk kepalanya dan membolak-balikkan kitab itu.
" Oh... Itu... Kamu sebaiknya membaca yang itu dulu, itu kitab pengenalan yang umum bagi pemula bela diri " Tunjuk Xionan pada salah satu kitab yang tampak sudah sangat usang.
" Kitab Kompilasi Bela diri? " Gumam Gofan.
Gofan membuka dan membaca kitab itu. Kitab itu memang bukan kitab ilmu bela diri, tetapi rangkuman mengenai hal-hal dunia pendekar.
" Bagus, dengan ini aku akan tahu lebih dalam tentang dunia pendekar Benua Penda "
Ucap Gofan senang setelah membaca sekilas isi kitab tersebut.
Gofan mengatur kembali isi kantong, satu kantong untuk benda-benda orang biasa termasuk perbekalan, makanan dan arak, kantong lain untuk benda-benda yang berguna bagi pendekar.
" Hahaha... Aku mendapat banyak hal dari kejadian ini, termasuk dua kantong ruang ini... Kantong ruang ini sangat praktis, kantong ini kecil tapi bisa menampung banyak benda " Kata Gofan penuh kegembiraan.
" Jangan terlalu senang begitu, masih ada yang lebih praktis daripada kantong itu. Oh..ya.. Beri aku beberapa mutiara jiwa...!, kulihat di sana ada banyak " Pinta Xionan pada Gofan.
Mutiara jiwa bagus untuk menambah kekuatan energi mental dan juga baik untuk roh seperti Xionan, itu bisa memperpanjang intisari kehidupannya meski tidak membuatnya bisa hidup selamanya di alam manusia.
Setelah menerima mutiara jiwa, Xionan melakukan sebuah gerakan segel tangan dan mutiara-mutiara jiwa itu berubah menjadi cahaya kebiruan dan menyatu dengan tubuh Xionan.
" Bagus, setidaknya sekarang aku bisa bertahan satu bulan lagi... Kamu juga bisa menggunakan mutiara jiwa untuk menambah energi mentalmu " Kata Xionan kepada Gofan.
" Nanti saja... Kita kembali dulu, Ayo... !! "
Gofan menyimpan kantong-kantong itu lalu bergegas kembali ke tempat rombongan Yanse berada.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 244 Episodes
Comments
Rizal Sutarno
good
2022-05-25
0
Tobing AR
good
2021-09-07
0
Ut
suiip
2021-03-31
0