Setelah mengakhiri pembicaraan dengan ketiga orang itu, Liu Chen langsung pergi ke kamar Song Quon untuk mengatakan agar dia tidak mengganggunya sebelum hari pelelangan dimulai. Liu Chen juga meminta tolong agar Song Quon memberitaukan hal itu pada resepsionis penginapan agar resepsionis memberitaukan pelayan penginapan untuk tidak mengangganggu nya.
Liu Chen beralasan bahwa dia akan melakukan pelatihan tertutup. Song Quon melakukan apa yang dikatakan Liu Chen.
Setelah mengatakan apa yang ingin dia sampaikan, Liu Chen kembali masuk ke dalam kamar dan memulai pelatihan tertutupnya. Walaupun Qi disekitarnya tidak setebal di gua, namun itu cukup untuk menambah jumlah Qi.
Akhirnya, 1 bulan terlewati. Banyak pengunjung yang datang ke kota Biru untuk mengikuti pelelangan. Pengunjung sudah mulai banyak sejak seminggu sebelum hari pelelangan akan dimulai.
Sehingga semua penginapan saat ini penuh oleh orang orang yang menginap. Bukan hanya orang orang dari sekte maupun orang lainnya saja yang hadir, bahkan seorang putri kekaisaran hadir dalam acara pelelangan. Hal itu tentu mengejutkan banyak pihak, sebab pelelangan yang ada di kota Biru hanyalah cabang.
Bukan kedatangan seorang putri kekaisaran saja yang membuat ribut banyak orang. Namun juga seorang pemuda yang dikatakan adalah calon patriarch masa depan sekte pedang langit juga datang pada pelelangan kota Biru ini.
Liu Chen membuka matanya dan menghembuskn nafas. "Huft.. sepertinya sekarang sudah satu bulan terlewati. Hari ini, hari pelelangan akan dimulai" gumam nya.
Liu Chen pun masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri terlebih dahulu. Setelah selesai, ia pergi menuju kamar Song Quon. Song Quon nampak sudah berdiri di depan pintu kamar dan seperti hendak menuju kamar Liu Chen.
"Chen, kau sudah selesai dari pelatihan tertutupmu?", Song Quon tersenyum dan menghampiri Liu Chen.
Liu Chen mengangguk dan tersenyum. "Ya, ayo kita berngkat sekarang. Aku ingin menjual sesuatu di pelelangan kali ini"
"Menjual apa itu?"
"Rahasia"
Song Quon memanyunkan bibirnya. "Ayolah katakan"
"Hm.. baiklah-baiklah", Liu Chen berbisik ke arah Song Quon.
"Kau serius?" ucap kaget Song Quon.
Liu Chen hanya tersenyum.
Song Quon menghela nafas, "Huft.. maafkan aku karna bersikap tidak sopan padamu"
"Eh?! Kenapa kau minta maaf?!" kaget Liu Chen sekaligus bingung.
"Alkemis di dunia ini hanya ada sedikit. Jadi tentu semua alkemis sangat dihormati banyak orang" ucap Song Quon. Iapun langsung membungkukkan tubuhnya, "Maafkan aku".
Liu Chen menjadi canggung, "Bersikap seperti biasa saja. Akan terasa canggung jika kau bersikap seperti itu padaku".
Song Quon mengangkat tubuhnya dan kembali berdiri tegak. "Baiklah".
"Sekarang ayo kita ke pelelangan", ajak Liu Chen. Song Quon langsung mengangguk mendengar ucapan nya.
Mereka pun akhirnya pergi menuju pelelangan. Di jalan jalan kota terlihat sangat ramai.
"Ini hanya perasaaku saja atau memang disini sangat ramai dari biasanya?" ucap Liu Chen sambil melihat ke kanan dan kiri.
"Karna akan ada pelelangan, jadi banyak orang yang datang. Apalagi ketika mengetahui tiga barang utama pelelangan, mereka langsung datang kemari" ucap Song Quon sambil tersenyum.
"Memangnya kau mengetahui ketiga barang pelelangan itu?"
"Barang utama dalam pelelangan urutan ke tiga adalah peta kuno. Lalu yang kedua adalah busur es dan barang yang pertama adalah senjata tingkat langit"
"Ti-tingkat langit?! Apa kau serius?! Hanya ada 10 di dunia ini. Juga tidak ada yang tau dimana keberadaan senjata senjata itu. Lalu bagaimana bisa ada senjata tingkat langit di pelelangan ini?"
Song Quon menggelengkan kepala, "Entahlah, aku juga tidak tau"
Liu Chen nampak bersemangat, "Baiklah, aku akan mendapatkannya! Bagaimanapun caranya!"
"Sepertinya kau sangat menginginkannya, Chen"
"Tentu saja! Senjata tingkat langit itu sangat langka! Berapapun harganya, aku akan mendapatkannya"
Song Quon hanya tersenyum melihat semangat dari Liu Chen. "Ayo kita pergi ke pelelangan"
Liu Chen mengangguk. Mereka pun langsung kembali berjalan menuju pelelangan asosiasi bulan perak.
Saat berjalan menuju pelelangan, seorang pemuda melewati Liu Chen. Liu Chen menoleh pada pemuda yang kini berjalan di depannya itu. Entah kenapa, ia merasa ada yang aneh dengan pemuda itu. Namun Liu Chen tidak memikirkannya lebih jauh.
Setelah sampai di depan pelelangan, nampak banyak sekali orang yang ingin masuk. Bukan hanya warga dari kota Biru saja. Namun ada juga orang orang dari kota lain. Ada juga murid dari sebuah sekte, bahkan ada tetua sekte. Sepertinya kebanyakan orang orang yang hadir menginginkan senjata tingkat langit itu.
"Aku ingin bertemu manajer. Ada yang ingin ku lelang" ucap Liu Chen.
"Apa benda yang ingin kau lelang?", penjaga tersebut nampak meremehkan Liu Chen karna Liu Chen masih terlihat sangat muda.
"Aku ingin melelang pil", Liu Chen tersenyum.
"Jangan bercanda bocah, sebaiknya kau pergi saja dari sini. Jangan mencari masalah dengan kami. Tidak mungkin bocah seperti mu ingin melelang pil", tegas penjaga.
"Aku tidak berbohong. Lebih baik kau antarkan saja aku untuk menemui manajer sekarang. Biar manajer yang melihatnya" ucap Liu Chen dengan tenang.
"Cih, baiklah kita buktikan saja. Cepat ikut aku!", penjaga itu mulai mengantarkan Liu Chen dan Song Quon ke lantai dua.
Tok tok tok
"Tuan, ada yang ingin bertemu dengan anda"
"Masuk!"
Penjaga langsung membuka pintu. Terlihat di ruangan ada seorang pria paruh baya yang sedang mengurus dokumen dokumen yang ada di mejanya.
Penjaga, Liu Chen dan Song Quon langsung masuk ke dalam. Pria paruh baya itu terlihat masih memperhatikan dokumennya.
"Ada apa?" ucap pria paruh baya itu yang kini mulai memperhatikan ke arah penjaganya dan dua orang pemuda.
"Tuan, dia bilang, dia ingin melelang pil", penjaga menunjuk ke arah Liu Chen.
"Oh? Pil apa itu?", manajer nampak tertarik ketika mendengar pil. Di pelelangannya ini, memang pil itu jarang ada.
Liu Chen mengeluarkan 2 butir pil yang terlihat di botol kaca. "Ini adalah pil pengembali Qi. Jika kau mendapat luka atau Qi mu habis, maka luka mu akan sembuh, itupun jika luka tersebut tidak terlalu parah dan Qi yang habis akan terisi 100%. Kau bisa mengeceknya sendiri", Liu Chen memberikan botol kaca itu pada manajer.
Penjaga yang mengantar Liu Chen terkejut ketika pemuda yang ia remehkan ternyata memang memiliki pil. Ia tak tau apa yang harus dilakukannya. Bagaimana jika pemuda ini marah karna apa yang diucapkannya tadi. Mungkin pemuda ini akan memberitaukannya pada manajer dan membuatnya dipecat.
Manajer itu langsung mengeceknya. Matanya langsung menbulat kala mengetahui bahwa tingkatan pil itu berada pada tingkat tinggi.
Tingkat pil dari rendah ke tinggi:
-Rendah
-Menengah
-Tinggi
-Bumi
Wangi obat tercium di ruangan itu setelah manajer membuka penutup nya. Manajer kembali menutup botol kaca itu. Iapun tersenyum senang. "Dimulai harga berapa pil yang ingin kau lelang ini?"
"Hm.. itu terserah manajer saja. Aku serahkan padamu" ucap Liu Chen sambil tersenyum.
"Yakinlah tuan muda, aku akan memberikan harga terbaik. Perkenalkan, namaku Zhu Chao. Kalau boleh tau, siapa nama anda tuan muda?"
"Jangan panggil tuan muda, panggil saja aku Chen. Ini temanku, namanya adalah Song Quon", Liu Chen tersenyum. Song Quon ikut tersenyum.
Zhu Chao mengangguk. Iapun mengalihkan tatapannya pada penjaga yang masih berdiri dengan diam. Terlihat keringat di pelipisnya, hal itu membuat Zhu Chao heran. "Kau kenapa?"
"Ti-tidak ada tuan"
"Baiklah, kalau begitu sekarang kau antar Chen dan Quon ke ruangan khusus nomor 3"
"Baik tuan"
"Nah, Chen dan Quon kalian bisa menyaksikan pelelangan di ruang khusus. Penjaga akan mengantar kalian", Zhu Chao tersenyum.
Liu Chen mengangguk dan tersenyum, "Terimakasih tuan Chao"
Zhu Chao mengangguk.
"Mari saya antar" ucap penjaga. Kini ia menjadi lebih ramah dari pada tadi. Ia langsung berjalan keluar diikuti oleh Liu Chen dan Song Quon.
Setelah sampai, Liu Chen dan Song Quon langsung duduk di kursi yang ada di ruangan. Dari sini, mereka dapat melihat pelelangan dengan cukup jelas.
Liu Chen memberikan 1 koin emas pada penjaga itu.
"A-apa ini tuan?"
"Itu untukmu.Terima saja"
"Te-terimakasih tuan, saya permisi"
Liu Chen mengangguk. Penjaga itupun langsung keluar dengan hati yang senang. Ia kira, ia akan dipecat oleh manajernya jika saja Liu Chen mengatakan apa yang terjadi tadi. Namun ia tak menyangka, pemuda itu sangat baik bahkan memberikannya uang.
Liu Chen dan Song Quon dapat melihat banyaknya pengunjung yang datang. Kursi di bawah nampak hampir penuh. Saat melihat ruangan khusus di dekatnya, Liu Chen dapat melihat ada kaisar disana. Bukan hanya kaisar, namun putrinya juga ada dan ada sekitar 3 penjaga yang menjaga di ruangan tersebut.
"Ternyata itu putri kekaisaran" batin Liu Chen sambil tersenyum.
Dia lalu mengalihkan perhatian ke arah lain. Ia seperti mencari sesuatu. "Apa mungkin kedua orang itu ada di ruangan khusus juga?" batinnya.
Tak lama, datanglah seorang wanita. Ia kemudian berdiri di tengah tengah ruangan. "Selamat datang di pelelangan Asosiasi Bulan Perak! Perkenalkan nama ku Feng Yin. Saya yang akan memandu acara lelang hari ini. Baikah, barang yang akan kami lelang ada 50 benda dengan 3 diantaranya merupakan barang utama. Namun ada juga barang cukup berharga yang baru saja masuk. Jadi kali ini akan ada 4 barang utama dalam lelang yang akan menjadi acara penutup. Baiklah, tak perlu menunggu lama lagi, kita akan memulai lelang", palu pun diketuk.
Tak lama setelah itu, ada seorang pria yang masuk ke tengah ruangan menghampiri Feng Yin. Ia membawa sebuah kotak panjang berwarna coklat.
"Barang pertama kami adalah sebuah pedang dengan tingkat menengah. Harga awal 50 keping emas. Setiap kenaikan 10 keping emas"
"60 keping emas!"
"80!"
"90!"
..........
Harga dari pedang tingkat menengah itu terus naik hingga akhirnya berhenti pada angka 250 keping emas, yang memenangkannya adalah seorang murid dari sekte besar.
Acara pelelangan terus berjalan. Hingga kini telah mencapai puncaknya. Kini adalah waktunya barang utama.
"Kini saya akan melelang 4 barang utama yang sudah kalian tunggu tunggu!"
Semuanya saling berbincang mengenai barang utama. Itulah yang mereka tunggu saat ini.
Seorang wanita masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kertas yang digulung. Kertas itu terlihat sudah tua.
"Baiklah, ini barang keempat dari benda utama lelang. Barang keempat adalah peta kuno harta karun. Dikatakan bahwa disana terdapat harta peninggalan dari salah satu legenda yang pastinya sudah kita kenal, yaitu Zhao Yu. Harga awal 100 keping emas. Setiap kenaikan adalah 50 keping emas!"
Seketika langsung banyak yang menginginkannya.
Hingga harga sudah mencapai 500 keping emas.
"Apa ada yang lain?"
"700", suara itu terdengar di ruangan khusus bernomor 4.
Semua orang langsung melihat ke arah dimana suara berasal. Mereka dapat melihat bahwa disana ada anggota dari sekte pedang langit, yang membuat mereka terkejut adalah ketika mereka melihat ada calon patriarch masa depan sekte pedang langit disana.
"Apa ada lagi yanglain?"ucap Feng Yin.
Kemudian terdengar sebuah suara dari ruang khusus nomor 5, "800 keping emas"
Di dalam ruangan khusus nomor 5 terlihat seorang pria tua yang menginginkan peta kuno.
"1.000" ucap suara di ruang nomor 4. Yang mengatakannya adalah calon patriarch masa depan sekte pedang langit, Zhang Jiangwu.
Pria tua itu nampak geram, "1.200 keping emas!", ia tak peduli siapapun yang melawan nya dalam pelelangan peta kuno ini, yang terpenting dia hanya ingin mendapatkan apa yang diinginkannya.
"8.000" ucap Zhang Jiangwu.
"Tu-tuan muda, bukankah seharusnya kita membeli pedang dengan tingkat langit itu? Bagaimana jika uang kita kurang untuk membelinya? Jika kita kalah membeli pedang tingkat langit, itu mungkin tak masalah.
Tapi kita jangan membeli benda yang nanti tak bisa kita bayar karna harganya yang terlalu mahal. Orang yang berada di ruang khusus itu pasti menginginkannya, jadi dia akan menawar banyak. Bagaimana jika Tuan muda memenangkannya, namun dengan harga mahal. Bagaimana kita membayarnya jika uang kita kurang nanti? " kata salah satu orang yang menjaga Zhang Jiangwu.
"Aku bayar sendiri" ucap Zhang Jiangwu.
Tentu ucapannya mengejutkan bagi semua pengawal yang ikut dengannya. Bagaimana Zhang Jiangwu bisa membayarnya?
"10.000 keping emas, menyerahlah! Aku yang akan memenangkan nya!" ucap pria tua yang berada di ruang khusus 5.
"20.000"
Pria tua itu langsung menggertakkan giginya. Semua orang hanya memperhatikan kedua orang itu yang terlihat saling bersaing untuk mendapatkan peta kuno.
"21.000, jangan melawanku anak muda" ucap pria tua tersebut dengan geram.
Zhang Jiangwu, "50.000".
Pria tua itu tak bisa lagi melawan. Ia tak membawa uang sebanyak itu. Awalnya ia kira peta kuno itu kemungkinan hanya sampai harga 25.000 keping emas saja. Tapi tak disangka ternyata akan semahal itu. Ia hanya bisa menggertakkan giginya sambil menatap ruang khusus nomor 4.
Setelah memperhatikan bahwa tidak ada lagi yang menawar, Feng Yin langsung mengetukkan palunya tiga kali dan mengumumkan pemenangnya adalah ruang khusus nomor 4.
"Sekarang kita lanjutkan ke barang utama nomor 3. Kali ini adalah busur es. Busur es dapat menciptakan panah es 3 sekaligus dan memperkuat daya serang 10%. Harga awal 300 keping emas. Setiap kenaikan 100" ucap Feng Yin.
"400 keping emas!"
"600!"
"700!"
............
Harga terus naik dari waktu ke waktu hingga kini harga sudah mencapai 20.000.
"Apa ada lagi yang lain?" ucap Feng Yin sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"60.000 keping emas!" ucap sebuah suara dari nomor 2. Dia adalah putri kekaisaran, Yang Jia Li.
"Apa ada lagi?", Feng Yin tersenyum senang. Dari barang nomor 4, harga barang sudah 50.000. Sekarang barang ke 3 lebih besar lagi.
"70.000!" ucap Liu Chen sambil tersenyum.
"90.000" ucap Yang Jia Li sambil menatap ke arah ruangan Liu Chen.
Liu Chen, "120.000 keping emas"
Yang Jia Li tersenyum percaya diri, karna ia masih memiliki uang yang sangat banyak. "150.000"
Liu Chen,"200.000"
"250.000 keping emas!"
"Tuan putri, sepertinya anda yang menang" ucap Liu Chen sambil tersenyum.
Saat melihat senyum itu, entah kenapa Yang Jia Li merasa pemuda di ruangan tersebut sedang mempermainkan dirinya agar mengeluarkan uang yang banyak. Ia hanya menggertakkan giginya, lalu kembali melihat ke arah tengah ruangan lelang.
"Pemenang barang utama nomor 3 adalah Tuan putri", palu pun diketuk tiga kali.
Semua orang yang berada di bawah langsung terkejut ketika mengetahui orang di ruang khusus nomor 2 itu ternyata adalah Tuan putri dari kekaisaran Yang.
_________________________________
Dukung author dengan:
1*Like
2*Vote
3*Share
4*Rate bintang 5
5*Tinggalkan saran pada kolom komentar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
pt.ilmiahinti energi
seru juga Lelangnya thor
2022-12-27
1
Savira Rasela
mengganggunya*
2022-06-30
0
topmarkotop
hu
2022-04-27
1