7 -Berlatih III

Liu Chen langsung menyerang ke arah beruang landak dengan kesal. Ia terus menyerangnya dengan menggunakan pedang. Namun beruang landak menahan serangan dengan cakarnya yang tajam, yang membuat semua serangan Liu Chen seakan tak berguna. Apalagi Liu Chen menyerang beruang landak dengan emosi.

Karna serangannya tidak juga mengenai beruang landak, Liu Chen langsung melompat mundur. Kini giliran beruang landak yang menyerang Liu Chen menggunakan cakar. Liu Chen melentingkan tubuh ke samping kala cakar beruang landak hampir mengenainya.

Liu Chen terus menghindari serangan sambil berjalan mundur. Kepala Liu Chen menghindar ke kanan dan kiri saat cakar beruang landak menargetkan kepalanya.

Karna tidak mau terus di serang, Liu Chen langsung melompat mundur. Ia langsung mengayunkan pedangnya ke arah beruang landak.Namun beruang landak menahannya dengan menyatukan kedua tangan, membuat pedang Liu Chen terjepit di tangan beruang landak tersebut.

Ketika ada kesempatan, Liu Chen langsung mengalirkan Qi pada cincin nya dan langsung mengambil pedang lain sementara pedang yang dipegangnya tadi langsung dilepaskan dan pedang yang baru diambilnya langsung ditusukkan pada perut beruang landak. Namun sayang, pedangnya malah patah yang membuat Liu Chen terkejut.

Beruang landak membuang pedang yang ditahan kedua tangannya. Lalu ia mengayunkan cakar ke arah Liu Chen yang masih terkejut. Seketika, Liu Chen terkena serangan beruang landak yang membuatnya terlempar masuk ke tengah danau dan mendapat luka cakaran pada tubuhnya. Sementara pedangnya terlepas dari genggaman Liu Chen.

Liu Chen berniat berenang menuju daratan. Namun tiba tiba kakinya dililit oleh sesuatu yang ada di bawahnya.

Liu Chen berusaha memberontak, namun apapun yang dilakukan Liu Chen, itu tak ada gunanya. Tarikan itu semakin kuat yang membuat Liu Chen tak dapat lepas dan akhirnya masuk ke kedalaman danau.

Zhao Feng yang terus mengawasi Liu Chen mengerutkan keningnya kala Liu Chen tidak juga keluar dari danau. Iapun menunggu lebih lama. Hingga ia memutuskan untuk memeriksa keadaan Liu Chen setelah 1 menit Liu Chen tidak juga keluar dari danau.

Zhao Feng pergi menghampiri beruang landak dan langsung menyentuh kepalanya. "Cancel", seketika beruang landak langsung terjatuh. Setelahnya, Zhao Feng memasukkan beruang landak tersebut ke dalam cincin ruangnya, yang mana beruang landak tersebut adalah salah satu undead miliknya. Namun kini hanya mayat jika Zhao Feng melepaskan kemampuannya dari beruang landak tersebut.

Zhao Feng langsung berjalan mendekat ke arah danau, saat berada di depan danau, ia langsung mengeluarkan mayat demonic beast berwujud ikan dengan ukuran besar. Iapun menyentuh kepala demonic beast. "Undead", matanya menatap ke arah mata ikan. Mata Zhao Feng nampak bercahaya sekejap dan seketika demonic beast itu terlihat hidup.

Zhao Feng akhirnya memerintahkan undeadnya masuk ke dalam danau untuk memeriksa keadaan yang ada dibawah sana. Undead tersebut langsung menurut. Seketika undead tersebut berenang ke dasar danau untuk melakukan apa yang diperintahkan tuannya.

Sementara itu, Liu Chen berusaha lepas dari jeratan lilitan yang mengikat kakinya. Ia terus memberontak. Namun tetap saja kakinya tak bisa lepas dari jeratan. Bahkan kini jeratan itu sudah sampai membungkus bagian dada nya dan membuat kedua tangannya ikut terbungkus sesuatu yang membuatnya tak bisa bergerak.

Liu Chen melihat, bahwa yang mengikat tubuhnya adalah sesuatu berwarna hijau dengan bintik bintik merah, bentuk panjang dan terlihat seperti daun. Namun anehnya, daun ini tak seperti daun pada umumnya. Karna Liu Chen sama sekali tak bisa melepaskan diri hanya dari daun ini.

Liu Chen sekarang berada di dasar danau yang cukup dalam. Liu Chen juga bahkan bisa melihat ada beberapa tulang tengkorak di bawahnya yang terlihat seperti tulang tengkorak demonic beast dengan berbagai bentuk. Sementara di sekitarnya sama sekali tak ada seekor demonic beast pun yang hidup.

Liu Chen merasa Qi miliknya lama kelamaan terkuras ketika ia mulai dililit oleh daun panjang ini. Namun Liu Chen tetap memberontak. Tekanan air yang menimpa tubuhnya terasa cukup menyesakkan baginya.

Karna lelah dan Qi nya terus terkuras oleh tanaman yang melilitnya ini, Liu Chen hanya pasrah karna ia tak bisa melakukan apapun lagi. Segala cara ia lakukan, namun tidak juga berhasil. Ketika dia sudah mulai pasrah, Liu Chen mengingat ucapan gurunya.

"Sekarang berdirilah, jangan manja. Hanya terkena satu pukulan, kau sudah kalah dan tak ingin bangkit lagi?

Jika demikian, tidak ada gunanya kau memiliki kekuatan yang besar, Chen'er. Orang lemah tanpa kultivasi bahkan lebih baik darimu. Berdirilah, Chen'er"

Mengingat ucapan gurunya, Liu Chen bangkit kembali. Namun ia juga agak kesal ketika mengingat hal tersebut. Liu Chen tiba tiba langsung ditarik oleh daun panjang tersebut yang membuatnya tersentak.

Bagian tanaman yang tertanam di dasar danau terlihat berbentuk bulat besar dengan ditengahnya terdapat lubang dan daun panjang tersebut keluar dari lubang tanaman. Itu terlihat seperti mulut dengan daun panjang nya seperti lidah, sementara bagian pinggiran bentuk lingkaran itu terdapat duri duri tajam yang nampak seperti duri biasa. Namun sebenarnya duri itu sangat kuat dan tajamnya hampir sama seperti pisau.

Liu Chen mulai ditarik ke arah tanaman yang berbentuk lingkaran tersebut. Liu Chen menggerak gerakan tubuhnya kala dirinya semakin dekat dengan tanaman dengan bentuk lingkaran itu.

Liu Chen menutup mata sambil terus menggerak gerakan tubuhnya. Qi di dalam tubuhnya juga terus terhisap lama kelamaan membuat Liu Chen agak lemas.

Sesaat sebelum Liu Chen masuk ke dalam tanaman, tiba tiba daun panjang yang mengikatnya langsung terlepas. Liu Chen juga pingsan karna Qi nya yang terkuras habis, apalagi energi kehidupannya sedikit berkurang.

Tubuh Liu Chen ditangkap oleh Zhao Feng yang sudah muncul di samping Liu Chen. Ia memperhatikan murid satu satunya ini dan memastikan bahwa tidak ada luka yang diakibatkan tanaman di bawahanya ini.

Daun daun panjang lainnya keluar dari dalam lubang lingkaran pada tanaman dan langsung melesat menuju Zhao Feng dan Liu Chen.

Zhao Feng langsung menghindari semua serbuan daun panjang itu sambil membawa Liu Chen. Zhao Feng menyadari, bahwa tanaman itu adalah tanaman yang langka bernama life of death. Tanaman dengan energi kehidupan yang besar juga tanaman pembawa kematian bagi makhluk hidup di sekitarnya. Cukup sulit lepas dari jeratan tanaman ini. Hanya makhluk hidup dengan kekuatan besar saja yang bisa terbebas dari jeratan life of death. Misalnya, orang tersebut harus mencapai tingkat kaisar 3.

Zhao Feng terlihat menginginkan tanaman ini. Karna dia tidak terlihat akan naik terlebih dahulu ke daratan. Namun ketika ia mengingat Liu Chen, ia tidak jadi. Zhao Feng akan mengambil tanaman ini jika sudah membawa Liu Chen ke daratan. Setelahnya, ia juga akan mengobati Liu Chen terlebih dahulu.

Zhao Feng terus menghindari semua daun daun dari life of death dan berenang menuju daratan. Kecepatannya lebih cepat dari pada kecepatan dari daun life of death. Hingga akhirnya ia sampai di daratan.

Zhao Feng langsung membaringkan Liu Chen di dekat danau. Setelahnya, ia memeriksa keadaan Liu Chen. "Energi kehidupannya sedikit berkurang" gumam nya. Zhao Feng langsung memasukkan pil penyembuh luka yang dapat menyembuhkan luka 75%. Karna ia tidak memiliki pil yang sampai 100% menyembuhkan luka. Namun ini lebih baik dari pada Liu Chen tidak diberikan pil sama sekali. Zhao Feng juga memasukkan pil penambah Qi ke dalam mulut Liu Chen. Ia membantu Liu Chen menyerap khasiat dari pil tersebut.

Setelah selesai, Zhao Feng menghela nafas. "Untung saja aku sempat menolongnya. Jika tidak...", ia menggelengkan kepalanya. Jika saja ia terlambat menyelamatkan muridnya, mungkin ia akan sangat merasa bersalah.

Zhao Feng mengalihkan perhatiannya ke arah danau. Iapun mulai masuk kesana dan berenang menuju dasar danau. Daun panjang dari life of death tidak menyerangnya saat ini. Karna Zhao Feng hanyalah serpihan jiwa, berbeda dengan makhluk hidup.

Walaupun begitu, Zhao Feng dapat melakukan beberapa yang dapat dilakukan manusia, seperti ia bisa memegang pedangnya dan memakai cincin miliknya sendiri.

Zhao Feng langsung mengambil pedang dari dalam cincin ruang dan langsung menebas akar tanaman yang ada di bawah life of death berbentuk lingkaran. Akar itu terlihat seperti batang pohon.

Seketika life of death tumbang. Daunnya yang terus bergerak gerak di sekitar lubang juga tidak bergerak lagi saat ini.

Zhao Feng tersenyum senang. Iapun memasukkan tanaman besar itu pada cincin ruang yang dipakainya.

Setelah selesai dengan semua urusan di dasar danau, Zhao Feng langsung naik ke daratan. Ia kemudian pergi meninggalkan Liu Chen yang masih pingsan. Zhao Feng ingin memperhatikan Liu Chen dari jauh.

"Aku ingin tau seberapa kuat dia bertahan sebelum pelajaran sebenarnya dimulai. Aku belum mengajarinya jurus jurusku. Tapi aku ingin tau dulu seberapa pantang menyerahnya dia bisa bertahan tanpa jurus dan yang kuberitau hanya cara menyembuhkan diri memakai Qi sendiri. Akupun juga belum mengajari Chen'er pengendalian Qi. Namun, aku tau kau pasti bisa, Chen'er" batin Zhao Feng.

Zhao Feng selalu mengawasi Liu Chen sejak pertama Liu Chen mulai keluar dari gua. Jadi dia sedikit tau bagaimana sifat Liu Chen.

Setelah sekitar 1 jam pingsan, akhirnya Liu Chen mulai membuka matanya. Ia menatap langit yang terlihat sudah siang. Iapun seketika tersentak. Ia refleks langsung duduk dari posisi berbaringnya.

"Dimana aku? Bukankah aku tadi ada di danau? Apa aku sudah mati?" gumam Liu Chen. Iapun melihat sekitar, ia seperti mengenal sekitarnya.

Liu Chen langsung mengecek tubuhnya sendiri. "Aku belum mati? Huft...kukira aku sudah mati", Liu Chen menghela nafas lega.

"Eh? Lalu kenapa aku bisa ada disini? Beruang yang tadi menyerangku juga tidak ada", Liu Chen melihat ke kanan dan kiri. Namun tak menemukan beruang yang dilawannya tadi. "Tanaman yang mengikatku tadi juga sudah tidak ada"

"Ah, yang terpenting sekarang aku masih hidup"

Liu Chen kemudian berdiri. "Lebih baik aku memanggang daging sekarang. Jika tidak, bisa bisa demonic beast lain da-tunggu! Bukankah guru sudah mengatakan bahwa dia sudah membunuh semua demonic beast yang ada disini? Lalu kenapa aku didatangi oleh beberapa demonic beast, kemarin dan hari ini?"

Seketika Liu Chen tersentak kala mengingat julukan dari gurunya 'Sang pembangkit'.

"Apakah maksudnya guru bisa membuat makhluk yang sudah mati, hidup lagi? Atau guru bisa membuat undead dari mayat yang ingin dijadikan undead itu sendiri? Kalau misalkan itu benar maka..."

"Guru yang membuat demonic beast menyerangku!" teriak Liu Chen dengan terkejut.

Liu Chen langsung mengeluarkan semua mayat serigala yang dibunuhnya kemarin.

"Ja-jadi sebenarnya aku ini menyerang undead? Artinya mereka sudah mati sebelum aku membunuhnya? Ka-kalau begitu...daging ini, sudah sangat lama", Liu Chen nampak berwajah pucat. "Apa daging serigala ini bisa kumakan?", Liu Chen langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aku tidak tau kebenarannya. Daging serigala ini bisa kumakan atau tidak, jadi aku akan mencari buah buahan saja" gumam nya.

Saat Liu Chen melihat pakaiannya yang robek, ia langsung menggelengkan kepala. "Apa aku harus mengganti pakaianku lagi? Padahal baru saja tadi ku pakai. Sekarang sudah robek dan kotor oleh darah", dia mendesah tak berdaya.

Liu Chen langsung pergi dari sana dan meninggalkan mayat serigala tanduk hitam yang dilawannya kemarin. Ia tidak mau memakan daging itu karna takut daging itu sudah lama.

Liu Chen ingin pergi agak jauh dari danau yang ditemuinya. Ia takut bila tiba tiba saja tanaman yang menariknya itu kembali muncul. Setelah agak jauh, Liu Chen langsung mengganti pakaiannya dibalik pepohonan dan setelah selesai, ia mencari buah buahan.

"Semoga saja guru tidak mengirimku demonic beast untuk saat ini. Jika tidak, aku tidak akan makan untuk hari ini", dalam hati Liu Chen menangis meratapi nasibnya. Jika dirumah, ia setiap hari bisa makan dan dia tidak akan berada dalam sebuah pertarungan. Namun kini berbeda, Liu Chen harus mencari makanan sendiri dan harus menghadapi undead demonic beast yang bisa kapan saja dikirim gurunya.

Liu Chen hanya menghela nafas ketika memikirkannya. Hingga iapun menemukan pohon pisang. Bukan hanya satu, namun ada cukup banyak pohon pisang. Pada pohon pun semua buahnya sudah matang. Liu Chen tersenyum senang. Ia langsung berlari cepat ke arah salah satu pohon dan mulai memakan pisang yang di dapatnya.

Kali ini, Liu Chen makan dengan lebih cepat dari biasanya. Karna ia lapar dan karna takut ada undead demonic beast yang menganggunya. Jadi Liu Chen segera cepat cepat memakan pisangnya.

Seketika pisang yang diambil dari pohon dekat Liu Chen langsung menghilang, karna Liu Chen menghabiskan semuanya. Tidak berhenti disitu, Liu Chen pergi menuju pohon pisang lain dan mulai memakan pisang yang ada di dekatnya.

Zhao Feng yang melihat itu dari jarak yang cukup jauh, menggelengkan kepalanya kala melihat sifat lain dari Liu Chen. "Ternyata makannya sangat banyak" gumam nya.

Zhao Feng pun melihat ke arah langit dan tersenyum. "Aku ingin tau bagaimana murid yang kalian dapatkan"

Di sebuah hutan yang luas, nampak seorang anak laki laki sedang mendengarkan apa yang dikatakan seorang pria tua di depannya. Pria tua tersebut seperti menjelaskan sesuatu pada anak laki laki yang kini nampak duduk mendengarkan. Namun anak laki laki tersebut terlihat bermain main, ia terus mengubah posisinya. Terkadang duduk, tengkurang, berbaring dan lain sebagainya.

Pria tua yang menjelaskan saat ini hanya menghela nafas. "Dengarkan guru baik baik, duduk dengan tegak"

"Ah, guru. Ini membosankan, ajarkan aku menggunakan tombak saja langsung. Tidak perlu menjelaskan itu terus menerus, hoams", anak kecil itupun menguap, ia terlihat sangat bosan.

"Anak ini, kenapa dia bisa menjadi muridku? Dia selalu mengeluh dan sangat cerewet. Apa yang kulakukan hingga membuatku mendapat murid seperti ini?" batin pria tua tersebut. Ia termenung, apa ia pernah melakukan kesalahan besar hingga membuat langit menghukumnya dengan memberikannya murid yang cerewet. Apalagi muridnya selalu protes dan terkadang kurang mendengarkan dengan seksama. Ia seperti sibuk pada dirinya sendiri, yang membuat pria tua itu cukup kesal dan membuatnya harus banyak bersabar.

Disebuah tempat di hutan lainnya, seorang anak perempuan terlihat membaca buku. Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal ketika membaca buku yang di pegangnya ini.Sementara di depannya terlihat seorang wanita paruh baya yang mengawasinya.

"Guru! Kenapa banyak sekali halamannya? Ini menyebalkan! Huft..kurasa membaca buku ini akan membutuhkan waktu sampai bertahun tahun" keluh anak perempuan tersebut. Anak perempuan itupun menutup wajahnya dengan buku yang terbuka dan menyandarkan kepalanya pada batang pohon yang tepat berada di belakangnya.

Padahal, buku tersebut hanya setebal 1 cm. Wanita paruh baya yang melihat hal tersebut pun menggelengkan kepalanya. "Kau itu malas sekali membaca buku. Ingatlah kata kataku ini, 'Buku adalah jembatan ilmu', jadi kamu harus rajin membaca buku"

"Guru, buku ini sangat tebal. Apa tidak bisa, jika guru mengirimkan semua bacaan di buku ini pada otakku langsung? Aku malas" keluh anak perempuan itu, ia langsung mengambil buku yang menutupi wajahnya dan menatap ke arah gurunya.

"Guru memang bisa melakukannya. Tapi kamu harus membacanya sendiri. Kau itu terlalu malas membaca"

"Guru, bagaimana aku tidak malas membaca? Buku ini sangat tebal"

"Padahal tebal buku itu hanya 1cm, kau bilang itu sangat tebal?", wanita paruh baya itu menggelengkan kepala.

Gadis itu hanya memanyunkan bibirnya.

"Haih..kenapa aku memiliki murid sepertinya? Apa waktu keberuntunganku sudah habis?" batin wanita paruh baya. Iapun menggelengkan kepala. Ia tak menyangka akan mendapat murid yang malas membaca. Berbanding terbalik dengan sifatnya yang suka membaca.

Di sebuah gua, nampak seorang anak laki laki yang membaca buku dengan tenang. Sementara tak jauh darinya, nampak seorang pria tua yang memperhatikan anak laki laki itu.

Gua tersebut berbeda dengan gua pada umumnya, sebab di gua tersebut terdapat kristal yang bercahaya membuat gua terlihat terang.

Anak laki laki tersebut nampak sangat tenang membaca di atas sebuah batu. Tidak ada kata yang keluar dari mulutnya. Ia nampak serius dengan wajah datarnya.

Pria tua yang mengawasi pemuda tersebut menghela nafas. Ia beberapa kali bertanya pada anak itu, namun jawabannya selalu singkat. Terkadang ucapannya tidak dibalas jika ucapan yang dia katakan tidaklah terlalu penting.

Tidak ada suara yang terdengar di dalam gua tersebut. Semuanya tenang dan damai. Namun pria tua itu menghela nafas. Terlihat ia kurang nyaman dengan suasana seperti ini.

"Huft..kenapa bicaranya singkat sekali. Aish, dia sangat hebat menyembunyikan ekspresi wajahnya. Gua ini terasa seperti kuburan saja. Padahal bukan hanya ada satu orang yang ada disini" batinnya sambil menggelengkan kepala. Padahal ada orang lain di dekatnya. Tapi seakan dia itu tinggal sendiri. Ia tidak mendapat teman mengobrol yang menyenangkan. Padahal ia berharap bisa mendapat teman yang dapat mengobrol dengannya. Namun ternyata harapan nya tak terwujud.

Terpopuler

Comments

topmarkotop

topmarkotop

go

2022-04-27

1

Xristo

Xristo

wkwkwkwk...apes bener itu semua guru dpt murid2nya

2021-05-18

3

Echo Syptr

Echo Syptr

yg normal cuman Liu Chen. tp gurunya yg agak gak normal cara pengajaran nya. yg lain 1 tukang protes, 2 tukang malas baca, 3 kayak tembok

2021-05-04

10

lihat semua
Episodes
1 1 -Awal Mula
2 2 -Dantian Kembar
3 3 -Kakek Tua
4 4 -Zhao Feng
5 5 -Berlatih
6 6 -Berlatih II
7 7 -Berlatih III
8 8 -Berlatih IV
9 9 -Pelatihan Terakhir
10 10 -Perpisahan
11 11 -Bandit
12 12 -Pembicaraan
13 13 -Asosiasi Bulan Perak
14 14 -Asosiasi Bulan Perak II
15 15 -Jendral Iblis
16 16 -Hilang Kendali
17 17 -Membentuk Kelompok
18 18 -Zong Xian
19 19 -Murid Sekte Bangau Putih
20 20 -Suara Seruling
21 21 -Xin Qian
22 22 -Sampai Di Desa Tanpa Nama
23 23 -Sikap Song Quon
24 24 -Han Liangyi
25 25 -Song Quon Dan Han Liangyi
26 26 -Identitas Dan Orang Tak Dikenal
27 27 -Istana Ras Iblis
28 28 -Dunia Ras Iblis
29 29 -Dunia Ras Iblis II
30 30 -Han Liangyi II
31 31 -Kota Melati
32 32 -Masalah Di Restoran
33 33 -Kota Bulan Merah
34 34 -Kota Bulan Merah II
35 35 -Kota Bulan Merah III
36 36 -Markas
37 37 -Cheng Gong
38 38 -Kemampuan Unik
39 39 -Turnamen Empat Bintang
40 40 -Turnamen Empat Bintang II
41 41 -Turnamen Empat Bintang III
42 42 -Turnamen Empat Bintang IV
43 43 -Turnamen Empat Bintang V
44 44 -Jenderal Muda, Tao Mu
45 45 -Masalah
46 46 -Masalah II
47 47 -Kaisar Muda
48 48 -Menuju Markas
49 49 -Song Quon
50 50 -Pertemuan Di Ruang Utama
51 51 -Zong Xian II
52 52 -Sesuatu Yang Tidak Diduga
53 53 -Dua Jiwa
54 54 -Informasi Mengejutkan
55 55 -Masa Lalu Kaisar Yang
56 56 -Penipu
57 57 -Kekejaman Liu Chen
58 58 -Zong Dian
59 59 -Pena Keajaiban Cerita
60 60 -Zong Dian II
61 61 -Liu Chen
62 62 -Liu Chen II
63 63 -Pelatihan Liu Chen
64 64 -Pelatihan Liu Chen II
65 65 -Kedatangan Zong Xian
66 66 -Kaisar Iblis
67 67 -Dua Jenderal Iblis
68 68 -Kemenangan
69 69 -Empat Divisi
70 70 -Liu Chen Menjadi Target
71 71 -Liu Chen Menjadi Target II
72 72 -Liu Chen III
73 73 -Chapter 73
74 74 -Chu Kaili
75 75 -Toko Obat
76 76 -Mata Mata
77 77 -Pembantaian Keluarga Chu
78 78 -Han Liangyi III
79 79 -Lima Pilar Dunia
80 80 -Chapter 80
81 81 -Chapter 81
82 82 -Jenderal Muda, Tao Mu II
83 83 -Hutan Kabut Darah
84 84 -Liu Chen IV
85 85 -Jenderal Muda, Tao Mu III
86 86 -Liu Chen V
87 87 -Pembicaraan II
88 88 -Gerbang
89 89 -Taman Obat
90 90 -Tekanan
91 Pengumuman
92 91 -Makhluk bernama Kor
93 92 -Sadar
94 93 -Jenderal Xi Wang
95 94 -Song Quon II
96 95 -Liu Chen VI
97 96 -Liu Chen VII
98 97 -Wu Xianlun
99 98 -Kekacauan
100 99 -Kekacauan II
101 100 -Kekacauan III
102 101 -Kekacauan IV (Feng Yin)
103 Pengumuman 7 hari kedepan
104 102 -Kekacauan V
105 103 -Kekacauan VI
106 104 -Kekacauan VII
107 105 -Kekacauan VIII
108 106 -Kekacauan IX (Song Quon III)
109 107 -Kekacauan X (Musuh Utama)
110 108 -Kekacauan XI
111 109 -Kemusnahan Dan Kebangkitan
112 110 -Kemusnahan Dan Kebangkitan II
113 111 -Season 1 End
114 Terimakasih Dan Maaf
115 Season 2
116 Pengumuman
117 Promosi Karya Baru
118 Pengumuman Baru
Episodes

Updated 118 Episodes

1
1 -Awal Mula
2
2 -Dantian Kembar
3
3 -Kakek Tua
4
4 -Zhao Feng
5
5 -Berlatih
6
6 -Berlatih II
7
7 -Berlatih III
8
8 -Berlatih IV
9
9 -Pelatihan Terakhir
10
10 -Perpisahan
11
11 -Bandit
12
12 -Pembicaraan
13
13 -Asosiasi Bulan Perak
14
14 -Asosiasi Bulan Perak II
15
15 -Jendral Iblis
16
16 -Hilang Kendali
17
17 -Membentuk Kelompok
18
18 -Zong Xian
19
19 -Murid Sekte Bangau Putih
20
20 -Suara Seruling
21
21 -Xin Qian
22
22 -Sampai Di Desa Tanpa Nama
23
23 -Sikap Song Quon
24
24 -Han Liangyi
25
25 -Song Quon Dan Han Liangyi
26
26 -Identitas Dan Orang Tak Dikenal
27
27 -Istana Ras Iblis
28
28 -Dunia Ras Iblis
29
29 -Dunia Ras Iblis II
30
30 -Han Liangyi II
31
31 -Kota Melati
32
32 -Masalah Di Restoran
33
33 -Kota Bulan Merah
34
34 -Kota Bulan Merah II
35
35 -Kota Bulan Merah III
36
36 -Markas
37
37 -Cheng Gong
38
38 -Kemampuan Unik
39
39 -Turnamen Empat Bintang
40
40 -Turnamen Empat Bintang II
41
41 -Turnamen Empat Bintang III
42
42 -Turnamen Empat Bintang IV
43
43 -Turnamen Empat Bintang V
44
44 -Jenderal Muda, Tao Mu
45
45 -Masalah
46
46 -Masalah II
47
47 -Kaisar Muda
48
48 -Menuju Markas
49
49 -Song Quon
50
50 -Pertemuan Di Ruang Utama
51
51 -Zong Xian II
52
52 -Sesuatu Yang Tidak Diduga
53
53 -Dua Jiwa
54
54 -Informasi Mengejutkan
55
55 -Masa Lalu Kaisar Yang
56
56 -Penipu
57
57 -Kekejaman Liu Chen
58
58 -Zong Dian
59
59 -Pena Keajaiban Cerita
60
60 -Zong Dian II
61
61 -Liu Chen
62
62 -Liu Chen II
63
63 -Pelatihan Liu Chen
64
64 -Pelatihan Liu Chen II
65
65 -Kedatangan Zong Xian
66
66 -Kaisar Iblis
67
67 -Dua Jenderal Iblis
68
68 -Kemenangan
69
69 -Empat Divisi
70
70 -Liu Chen Menjadi Target
71
71 -Liu Chen Menjadi Target II
72
72 -Liu Chen III
73
73 -Chapter 73
74
74 -Chu Kaili
75
75 -Toko Obat
76
76 -Mata Mata
77
77 -Pembantaian Keluarga Chu
78
78 -Han Liangyi III
79
79 -Lima Pilar Dunia
80
80 -Chapter 80
81
81 -Chapter 81
82
82 -Jenderal Muda, Tao Mu II
83
83 -Hutan Kabut Darah
84
84 -Liu Chen IV
85
85 -Jenderal Muda, Tao Mu III
86
86 -Liu Chen V
87
87 -Pembicaraan II
88
88 -Gerbang
89
89 -Taman Obat
90
90 -Tekanan
91
Pengumuman
92
91 -Makhluk bernama Kor
93
92 -Sadar
94
93 -Jenderal Xi Wang
95
94 -Song Quon II
96
95 -Liu Chen VI
97
96 -Liu Chen VII
98
97 -Wu Xianlun
99
98 -Kekacauan
100
99 -Kekacauan II
101
100 -Kekacauan III
102
101 -Kekacauan IV (Feng Yin)
103
Pengumuman 7 hari kedepan
104
102 -Kekacauan V
105
103 -Kekacauan VI
106
104 -Kekacauan VII
107
105 -Kekacauan VIII
108
106 -Kekacauan IX (Song Quon III)
109
107 -Kekacauan X (Musuh Utama)
110
108 -Kekacauan XI
111
109 -Kemusnahan Dan Kebangkitan
112
110 -Kemusnahan Dan Kebangkitan II
113
111 -Season 1 End
114
Terimakasih Dan Maaf
115
Season 2
116
Pengumuman
117
Promosi Karya Baru
118
Pengumuman Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!