PERTEMUAN DUA KELUARGA

Akhirnya saat yang telah ditunggu - tunggu oleh Rosalie tiba juga.

Hari itu dia mendapatkan kabar baik dari suaminya bahwa keluarga Fransisco bersedia bertemu dengan mereka dirumahnya akhir pekan ini.

Rosalie yang sangat bahagia segera menyiapkan apa saja yang akan dibawanya untuk berkunjung kerumah keluarga Fransisco.

" Sudahlah mi...kita kesana hanya untuk silahturahmi, tidak usah membawa banyak barang seperti itu ", ucap Bagus mulai risih dengan tingkah laku istrinya yang sering heboh tersebut.

" Kesan pertama itu penting pi...apalagi ini semua aku siapkan untuk calon menantuku ", ucap Rosalie sambil tersenyum - senyum membayangkan Siska memakai baju yang telah dipilihnya itu.

" Memakai ini, Siska akan terlihat sangat cantik ", guman Rosalie tersenyum bangga akan pilihannya.

Bagus Aji yang perkataannya tidak didengarkan oleh sang istri memilih diam dan melanjutkan membaca berita yang ada di ponselnya.

Keenan yang kebetulan sedang bersama Devian terlihat sangat gembira mendengar kabar baik dari maminya itu.

Diapun langsung mengajak sahabatnya tersebut ke toko perhiasan untuk membantunya memilih cincin apa yang kira - kira cocok dengan Siska.

" Hey...kita kesana bukan untuk acara lamaran, hanya silaturahmi ", ucap Devian menekankan.

" Jadi jangan berlebihan seperti in...iSiska tidak akan suka " , ucap Devian mengingatkan.

" Lalu, aku kesana harus dengan tangan kosong gitu ", ucap Keenan tidak senang.

" Aku rasa mamimu sudah mempersiapkan semuanya, jadi kamu jangan cermas akan hal itu. Sekarang yang terpenting adalah siapkan mentalmu jika nanti kamu ditolak lagi ", ucap Devian gemas.

" Seburuk itukah aku dimatamu...", ucap Keenan menatap tajam sahabatnya.

" Sangat buruk...", ucapnya mengejek.

Kemudian mereka berdua tertawa terbahak - bahak dan keluar dari dalam toko perhiasan dengan diiringi tatapan tajam dari pegawai yang ada disana.

" Orang - orang aneh...", batin mereka.

Devian dan Keenan tidak perduli dengan tatapan aneh yang ditujukan kepada mereka berdua.

Sudah sangat lama dua sahabat ini tidak bisa bergembira dan melakukan hal - hal konyol seperti hari ini.

Tapi kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama setelah asisten mereka menghubungi dan menyuruh Keenan serta Devian untuk kembali kekantor masing - masig.

" Sampai ketemu akhir pekan nanti ", ucap Keenan sambil masuk ke dalam mobilnya.

" Siapkan mentalmu sobat...", ucap Devian sambil tersenyum dari dalam mobil, kemudian mobil dilajukan meninggalkan halaman parkir mall.

Tidak lama kemudian mobil Keenan juga mulai meluncur membelah kepadatan jalan raya di siang hari.

Sejak pagi hari Rosalie sudah sibuk menata semua barang yang akan dibawa ke rumah Fransisco dengan rapi di meja ruang keluarga.

" Barang segini banyaknya mau dibawa kemana mi...", ucap Keenan yang baru saja selesai jogging dan ingin beranjak mandi.

" Semua ini buat calon menantu mami ", ucap Rosalie ceria.

" Semuanya mi...", ucap Keenan terkejut.

" Iya...semuanya. Apa masih ada yang kurang ? ", ucap Rosalie sambil mulai meneliti kembali semua barang yang hendak dibawanya itu.

" Sudah...turutin saja apa keinginan mamimu biar senang ", ucap Bagus acuh dan kembali memainkan ponselnya kembali.

Sedangkan Keenan yang belum hilang rasa terkejutnya akhirnya cuma bisa pasrah sambil geleng - geleng kepala melihat kelakuan mami tercintanya

" Aku tidak bisa membayangkan bagaimana wajah Siska melihat semua ini ", batin Keenan tersenyum.

Dia sudah membayangkan wajah cantik Siska merah padam menahan amarah.

Seperti yang sering dia dengar saat Andrew mengirimkan rekaman suara Siska yang sedang marah - marah saat Keenan mengiriminya banyak barang.

Jika dirumah Wisnudharta begitu heboh mempersiapkan semuanya, tapi tidak dengan keluarga Fransisco yang terlihat sangat sepi.

Hanya terlihat Adelia dan dua orang pembantunya yang menemaninya memasak di dapur.

Riana sang nenek sudah dalam perjalanan bersama si mbok dan pak Anton, supirnya yang diperkirakan sore hari baru sampai.

Sedangkan Adrian dan Siska lebih memilih menghabiskan hari libur dengan berdiam diri di kamar.

Fransisco sendiri sudah sejak pagi keluar untuk bermain golf bersama sahabatnya dan sampai saat ini belum juga kembali.

Tidak banyak menu yang disiapkan Adelia siang ini, hanya menu biasa yang keluarga mereka makan hanya sekarang porsinya ditambah lebih banyak, itu saja.

Dan ada beberapa jenis kudapan yang nantinya akan menemani mereka selama mengobrol di ruang tamu.

Malam hari yang ditunggupun akhirnya datang.

Semua orang sudah berkumpul dan bercengkerama diruang keluarga sambil menunggu kedatangan keluarga Wisnudharta.

Ting tong....ting tong....ting tong....

" Itu mereka datang ", ucap Riana yang langsung bangkit untuk membukakan pintu buat tamunya.

Anggota keluarga yang lainpun turut bangkit untuk menyambut tamu yang datang.

Saat pintu dibuka, terlihat empat orang yang tidak asing bagi Riana.

" Silahkan masuk ", ucap Riana ramah.

Kemudian Rosalie menyuruh sopirnya untuk menurunkan semua barang bawaannya dan membawanya masuk kedalam rumah.

" Kenapa repot - repot membawa buah tangan sebanyak ini " , ucap Riana menyindir.

" Ini tidak seberapa, hanya sebagai tanda terimakasih karena bersedia mengundang kami untuk makam malam disini " , ucap Rosalie bangga.

Jika yang lainnya sangat terkejut dengan semua barang bawaan yang dibawa oleh keluarga Wisnudharta namun tidak dengan Siska.

Gadis itu hanya memandang semua barang yang dibawa oleh maminya Keenan tersebut dengan tatapan sinis.

" Orang tua dan anak sama saja. Mereka pikir aku bisa dibeli dengan semua ini " , batin Siska sinis.

Devian yang melihat raut wajah Siska yang terlihat tidak senang merasakan bahwa ini adalah pertanda buruk.

Dia sama sekali tidak menyangka kalau tante Rosalie akan membawa barang sebanyak ini, padahal dirinya sudah menahan Keenan untuk tidak membawa apa - apa.

" Sekarang siapa yang kamu bilang berlebihan " , bisik Keenan mengejek.

"Ckkk... Sebaiknya kamu siapkan mentalmu, ini bukan pertanda baik ", bisik Devian memperingatkan.

" Aku tahu...", ucap Keenan pelan dan melirik gadis yang berada didepannya dengan muka ditekuk.

Setelah berbasa - basi sebentar akhirnya Bagus Aji secara pribadi meminta maaf ke Siska atas semua perkataan dan perbuatan yang telah dilakukannya saat terjadinya peristiwa tiga belas tahun yang lalu.

Siska yang tidak ingin berlama - lama dengan mereka akhirnya mengangguk dan mengatakan bahwa dirinya sudah memaafkan dan melupakan semua yang telah terjadi pada saat itu.

Semua orang yang mendengar penuturan Siska nampak lega, tapi tidak dengan Keenan.

Pria itu masih menganjal dengan kata - kata Siska yang " melupakan semua yang telah terjadi pada saat itu ".

" Apakah itu berarti dia juga melupakanku..", batin Keenan cemas.

Saat diliriknya, gadis tersebut terlihat sedang asyik berbisik - bisik dengan Adrian.

Meski hanya sepupu, tapi melihat keakraban yang ada diantara mereka hati Keenan merasa sakit.

Apalagi selama pembicaraan berlangsung Siska sama sekali tidak melihat kearahnya dan lebih fokus pada Adrian yang berada disampingnya.

Adelia yang melihat putrinya sudah tidak nyaman dengan semua pembicaraan yang sedang berlangsung segera mengajak keluarga wisnudharta untuk makan malam bersama.

Lagi - lagi Keenan dibuat sakit hati dengan pemandangan yang ada di depannya.

Semua perhatian yang diberikan oleh Adrian terhadap siska memancing kembali amarahnya.

Rosalie yang melihat putranya tersebut terbakar api cemburu berusaha untuk menenangkannya.

Dia tidak mau Keenan merusak pertemuan awal yang telah berjalan dengan lancar tersebut.

Setelah makan malam selesai, keluarga Wisnudharta segera undur diri.

Mereka semua sangat lega pertemuan pertama mereka berjalan dengan lancar, namun hal tersebut tidak bagi Keenan.

Malam itu dia merasa bahwa dirinya sudah tidak berarti lagi bagi gadis itu, bahkan keberadaannya disana Siska anggap tidak ada.

" Kamu masih punya kesempatan, pelan - pelan saja ya...", ucap Rosalie berusaha untuk menenangkan amarah putranya yang sudah terlihat semenjak berada di meja makan.

" Siska sengaja melakukan itu, kurasa dia ingin tahu reaksimu ", ucap Devian mengoda.

" Informasimu tidak prernah akurat ", ucap Keenan sebal.

Kemudian diapun berusaha untuk memejamkan mata selama dalam perjalanan. Berusaha untuk menenangkan hati dan pikirannya agar kembali dingin dan jernih.

Episodes
1 PERJODOHAN
2 MEMBUKA DIRI
3 ANCAMAN
4 PENGKHIANATAN
5 KALUT
6 TERBONGKAR
7 CLUB
8 KEENAN
9 PENASARAN
10 KHILAF
11 CANGGUNG
12 CURIGA
13 PETUNJUK
14 KEBENARAN
15 KEMBALINYA ADRIAN
16 BERTEMAN DENGAN MASA LALU PART 1
17 BERTEMAN DENGAN MASA LALU PART 2
18 CEMAS
19 PERTEMUAN DUA KELUARGA
20 KESAL
21 BASKORO
22 PERMINTAAN
23 KEJUTAN
24 BERJALAN LANCAR
25 PERNIKAHAN
26 BERAKTIVITAS SEPERTI SEDIA KALA
27 PRASANGKA
28 MENCAIR
29 FAKTA BARU
30 WASPADA
31 KEGALAUAN KEENAN
32 TAKTIK
33 RENCANA ROSALIE
34 SEMAKIN DEKAT
35 MALU
36 HAMA
37 KEMBALINYA TASYA
38 KECEWA
39 JEBAKAN PART 1
40 JEBAKAN PART 2
41 JALAN BUNTU
42 MENGHILANGNYA SISKA
43 KALUT
44 TITIK TERANG
45 MISI PERTAMA
46 MISI KEDUA
47 AMBISI RYU
48 HAMIL
49 OPNAME
50 PERKELAHIAN
51 KEKECEWAAN YANG MENDALAM
52 BERUSAHA UNTUK MENGERTI
53 TERLAMBAT
54 TERPURUK
55 TERSADAR
56 MELARIKAN DIRI
57 PENYERANGAN
58 TERTANGKAPNYA BASKORO
59 VONIS
60 BALAS DENDAM BASKORO
61 PREMATUR
62 KABAR MENGEJUTKAN
63 HILANG INGATAN
64 PENCARIAN
65 MASA KECIL RAFELIO
66 AKSI RAFELIO
67 MELIHAT DARI JAUH
68 PERTEMUAN
69 SAHABAT SEJATI
70 SECUIL HARAPAN
71 MENGETAHUI FAKTA YANG ADA
72 PELUANG
73 PERTEMUAN YANG DICIPTAKAN
74 KEMBALINYA SEPENGGAL INGATAN YANG HILANG
75 MIMPI BURUK
76 KELAHIRAN ALEXA
77 TAKDIR
Episodes

Updated 77 Episodes

1
PERJODOHAN
2
MEMBUKA DIRI
3
ANCAMAN
4
PENGKHIANATAN
5
KALUT
6
TERBONGKAR
7
CLUB
8
KEENAN
9
PENASARAN
10
KHILAF
11
CANGGUNG
12
CURIGA
13
PETUNJUK
14
KEBENARAN
15
KEMBALINYA ADRIAN
16
BERTEMAN DENGAN MASA LALU PART 1
17
BERTEMAN DENGAN MASA LALU PART 2
18
CEMAS
19
PERTEMUAN DUA KELUARGA
20
KESAL
21
BASKORO
22
PERMINTAAN
23
KEJUTAN
24
BERJALAN LANCAR
25
PERNIKAHAN
26
BERAKTIVITAS SEPERTI SEDIA KALA
27
PRASANGKA
28
MENCAIR
29
FAKTA BARU
30
WASPADA
31
KEGALAUAN KEENAN
32
TAKTIK
33
RENCANA ROSALIE
34
SEMAKIN DEKAT
35
MALU
36
HAMA
37
KEMBALINYA TASYA
38
KECEWA
39
JEBAKAN PART 1
40
JEBAKAN PART 2
41
JALAN BUNTU
42
MENGHILANGNYA SISKA
43
KALUT
44
TITIK TERANG
45
MISI PERTAMA
46
MISI KEDUA
47
AMBISI RYU
48
HAMIL
49
OPNAME
50
PERKELAHIAN
51
KEKECEWAAN YANG MENDALAM
52
BERUSAHA UNTUK MENGERTI
53
TERLAMBAT
54
TERPURUK
55
TERSADAR
56
MELARIKAN DIRI
57
PENYERANGAN
58
TERTANGKAPNYA BASKORO
59
VONIS
60
BALAS DENDAM BASKORO
61
PREMATUR
62
KABAR MENGEJUTKAN
63
HILANG INGATAN
64
PENCARIAN
65
MASA KECIL RAFELIO
66
AKSI RAFELIO
67
MELIHAT DARI JAUH
68
PERTEMUAN
69
SAHABAT SEJATI
70
SECUIL HARAPAN
71
MENGETAHUI FAKTA YANG ADA
72
PELUANG
73
PERTEMUAN YANG DICIPTAKAN
74
KEMBALINYA SEPENGGAL INGATAN YANG HILANG
75
MIMPI BURUK
76
KELAHIRAN ALEXA
77
TAKDIR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!