BERTEMAN DENGAN MASA LALU PART 1

Sejak kunjungan mereka ke rumah Riana tempo hari, setiap malam Adelia selalu bermimpi buruk.

Bayangan peristiwa tiga belas tahun lalu kembali mengusik kehidupannya.

Frans yang pada awalnya hanya menganggap apa yang dialami istrinya tersebut adalah hal yang wajar, akhirnya ikut merasa gelisah setelah melihat istrinya hampir satu minggu ini selalu gelisah dan tidak bisa tidur dengan nyenyak.

" Bagaimana kalau besok mami pergi ke dokter Paul " , ucap Frans menyarankan.

" Mami tidak apa - apa, mungkin hanya kecapekan saja ", ucap Adelia berbohong.

" Tapi ini sudah satu minggu mami seperti ini. Jika dilanjutkan akan mempengaruhi kesehatan mami " , ucap Frans cemas.

Melihat kecemasan yang tersirat diwajah suaminya akhirnya dengan berat hati Adeliapun mengiyakan permintaan suaminya. Karena semua ini demi kesehatan tubuh dan pikirannya.

" Baiklah pi...besok aku akan kesana " , ucap Adelia pasrah.

" Mungkin saja dengan berkonsultasi dengan dokter Paul kekhawatiranku bisa sedikit berkurang ", ucapnya pelan.

Frans cukup senang istrinya yang keras kepala akhirnya mengikuti sarannya.

Semua ini dilakukannya adalah demi kebahagiaan istri dan putri semata wayangnya.

Jika kondisi Adelia sudah membaik maka nantinya dia membantu Siska untuk melewati hal itu jika akhirnya dia mengingat kembali semuanya.

Meski berat, namun Frans tidak bisa memungkiri jika apa yang selama ini disembunyikannya bersama keluarga lambat laun akan terbuka juga.

Dan jika saat itu tiba, dia berharap bahwa dia dan istrinya bisa menguatkan Siska.

" Sekarang mami coba istirahat dulu ya ", ucap Frans lembut sambil mengambilkan obat tidur dan air minum agar istrinya bisa segera beristirahat.

Sementara itu di rumah keluarga Wisnudharta, Rosalie terlihat sedang berbicara serius dengan suaminya.

" Bagaimana menurutmu pi...apa kita langsung menemui mereka dan membicarakan ini semua...." , tanya Rosalie dengan wajah serius.

" Bukankah ini waktu yang tepat untuk kita meminta maaf dan memulai hubungan baik kembali dengan mereka ", tanyanya lagi.

" Apa mami berpikiran begitu...? ", tanya Bagus Aji ragu.

" Ini juga demi anak kita pi...", ucap Rosalie sedih.

" Hufff....baiklah, nanti papi coba ajak Frans untuk ketemuan " , ucap Bagus Aji pasrah.

Mungkin bagi keluarga Fransisco kedatangan mereka akan membuka luka lama yang telah sembuh.

Tapi bagaimana lagi, jika tidak seperti itu maka Keenan sama sekali tidak akan punya kesempatan untuk bisa dekat dengan Siska.

Mengingat penolakan demi penolakan yang dilakukan oleh gadis itu terhadap semua usaha yang dilakukan oleh Keenan selama ini.

Melihat suaminya belum membuahkan hasil untuk mengajak Frans ketemuan.

Rosalie yang merasa geregetan akan hal itu akhirnya ikut bergerak.

Dia mulai lebih aktif untuk mendekati Adelia, yaitu dengan cara masuk menjadi anggota dalam komunitas sosial yang didirikan oleh maminya Siska itu.

Sebagai istri kolongmerat, Adelia bukanlah wanita yang suka menghambur - hamburkan uang untuk kegiatan yang tidak bermanfaat seperti konkow dan shoping serta jalan - jalan keluar negeri bersama sahabat - sahabatnya.

Bukannya tidak pernah, kalau hanya sekali - kali melakukan hal tersebut dirinya masih mau.

Itupun harus ada tujuan yang jelas juga mereka melakukan itu untuk apa.

Bukannya pelit, Adelia hanya merasa lebih baik jika dia menghabiskan uangnya untuk berbagi dengan orang - orang yang membutuhkan.

Baik itu anak yatim piatu, fakir miskin ataupun korban bencana yang lumayan cukup banyak terjadi dinegeri ini.

Dia lebih senang melakukan berbagai kegiatan sosial untuk membantu orang - orang yang sedang terkena musibah, karena baginya hal tersebut lebih bermafaat dari pada hanya menghabiskan uang untuk sekedar pamer dan mendapat pengakuan dari masyarakat.

Baginya pengakuan tentang status sosialnya dimasyarakat itu tidak lah terlalu penting.

Adelia lebih senang jika dia bisa melihat seyuman tulus dari orang - orang yang telah dibantunya.

Rosalie terus ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada agar bisa lebih dekat lagi dengan Adelia.

Karena tidak mudah baginya untuk bisa berbicara leluasa dengan wanita itu meski mereka sering bersama dalam setiap kegiatan.

Adelia yang tidak ingin terlalu stress memang berusaha untuk menghindari berbicara terlalu lama dengan Rosalie.

Itu semua adalah saran dari psikiater yang ditemuinya agar melakukan semuanya secara berlahan dan mulai menerima dengan ikhlas, meski hal tersebut tidaklah mudah.

Dokter Paul menyarankan agar Adelia mulai belajar ikhlas dan menganggap bahwa kejadian tiga belas tahun yang lalu adalah sebuah kecelakaan yang sudah ditakdirkan.

Semua sudah kehendak yang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia tidak bisa merubah takdir yang sudah ditetapkan.

Jika Adelia bisa mengikhlaskan semuanya itu maka hati dan pikirannya akan tenang.

Tapi jika dia tidak bisa, maka bisa dipastikan bahwa kenangan menyakitkan tersebut akan terus menyiksanya.

Rosalie yang merasa kalau Adelia sengaja menghindar darinya tidak patah semangat.

Hal tersebut dilakukannya semata - mata adalah untuk kebahagiaan putra semata wayangnya, Keenan.

Selama ini Rosalie sama sekali tidak menyangka jika wanita yang sering diimpikan oleh putranya itu dan membuat dirinya menolak semua wanita yang berusaha mendekat dan didekatkan padanya adalah Siska, teman masa kecilnya dulu.

Jika dirinya tahu lebih cepat, mungkin dia akan segera untuk mencari Siska dan keluarganya lebih awal.

Tapi dirinya masih bersyukur telah dipertemukan dengan Siska sekarang, jika tidak maka keingginannya untuk mendapatkan keturunan dari Keenan akan pupus.

Devian yang sore itu habis meeting dengan klien disebuah restoran Perancis tanpa sengaja melihat Rosalie duduk seorang diri dengan tatapan kosong ke depan.

" Tante Rosalie sendirian aja...", tanya Devian membuyarkan lamunan Rosalie.

. Iya, tante lagi menunggu teman tante disini. Kamu sendiri ngapain disini ? " , ucap Rosalie berusaha tersenyum.

" Saya tadi habis ketemuan dengan klien. Saat mau pulang lihat tante sendirian disini jadi saya samperin ", ucap Devian tersenyum ramah.

" Ohhh...begitu , ucap Rosalie dengan menghembuskan nafas kasar.

Devian yang melihat mami sahabatnya tersebut sedang dalam kondisi tidak baik - baik saja akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi.

" Maafkan saya tan...rencana saya untuk mendekatkan kembali antara Keenan dan Siska gagal. Mungkin kali ini hubungan mereka akan semakin buruk gara - gara saya ", ucap Devian sedih.

" Maksudmu...", tanya Rosalie binggung.

Kemudian Devian pun menceritakan semuanya pada Rosalie.

Kejadian saat Keenan mengikutinya hingga memergokinya berada didalam rumah neneknya Siska dan akhirnya sahabatnya itu mengancamnya agar segera menjauh dari Siska.

" Jadi gara - gara hal itu dia mengetahui semua masa lalunya ", ucap Rosalie akhirnya tahu kenapa putranya bisa mengingat masa lalu yang sudah dikuburnya dalam - dalam.

" Maksud tante ? ", kini gentian Devian yang terlihat binggung dengan ucapan Rosalie.

Melihat wajah kebingungan dimuka sahabat putranya itu, akhirnya Rosalie menceritakan semua hal tentang masa lalu Keenan dan bagaimana hubungannya dengan Siska dulu.

" Jadi seperti itu tan ceritanya ", ucap Devian menganguk - anggukan kepala saat mendengar semua peristiwa yang diceritakan oleh maminya Keenan.

" Ini bisa menjadi hal baik....namun bisa juga menjadi hal buruk bagi hubungan antara Keenan dan Siska kedepannya ", ucap Devian sambil mengerutkan dahinya.

" Baik...jika Siska mau menerima semua masa lalu itu dengan lapang dada dan meneruskan hubungan yang telah terjadi antara dirinya dan Keenan di masa lalu " , ucap Devian menjelaskan.

" Namun buruknya jika Siska merasa bahwa masa lalunya adalah suatu hal yang harus dia lupakan dan kubur dalam - dalam karena hal tersebut sangat menyakitkan baginya dan juga keluarganya. Jika hal itu terjadi maka Keenan tidak akan bisa berbuat apa - apa. Sebab apapun yang berhubungan dengannya pasti akan disingkirkan oleh Siska ", ucapnya lagi.

Rosalie yang mendengar semua penjelasan dari Devian merasa sangat sedih karena dia sadar bahwa kemungkinan terbesarnya adalah yang terakhir.

Siska akan berusaha melupakan semua masa lalunya. Hal itu diperkuat dengan susahnya orang tua Siska untuk didekati.

" Kurasa satu - satunya cara adalah dengan meminta nenek Siska untuk menjembatani agar tante dan om bisa bertemu serta berbicara dengan orang tuanya Siska" , ucap Devian mengusulkan.

" Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu ? ", tanya Rosalie ragu.

" Karena nenek Siska lah yang menunjukkan foto masa kecil mereka berdua dan menceritakan semuanya kepada Keenan. Jadi saya rasa beliau juga akan mau membantu jika kita bisa nenunjukkan niat tulus kepadanya" , ucap Devian menjelaskan.

Melihat ide yang diberikan oleh Devian, Rosalie merasa mendapatkan secercah harapan untuk kebahagiaan putranya.

Untuk itu dia akan membicarakan hal ini dengan suaminya agar meluangkan waktu untuk pergi kesana.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***