Arini dan Bagas terlihat sedang berciuman, sepertinya Arini mulai mabuk. Bagas tidak menyianyiakan kesempatan itu. Ia membopong tubuh Arini dan membawanya ke salah satu kamar yang ada di club itu. Bagas tahu Arini masih perawan, itu sebabnya ia ingin menjadi yang pertama untuk Arini.
Bagas menidurkan Arini di kasur kemudian ia mengunci pintunya terlebih dahulu agar tidak ada yang mengganggu aktivitasnya. Bagas menatap pemandangan yang ada di depannya ini dengan tatapan takjub. Gaun yang dipakai Arini sedikit tersingkap hingga memperlihatkan
Bagian dalamnya.
Bagas membuka kemejanya dan melemparnya ke sembarang arah. Kemudian ia mendekati Arini yang sedang tertidur di atas kasur. Bagas membelai kulit mulusnya dari atas hingga ke paha mulusnya. "Dari dulu gue pengen masukin lo, sekarang akhirnya kesampaian juga"
Bagas tertarik untuk memelorotkan sedikit gaun Arini dari dadanya, hingga kedua gunung kembar itu mencuat dengan tegaknya. Bagas terkesima, ternyata Arini tidak memakai Bra yang menutupi bagian dadanya. "Hoki banget gue hari ini"
Bagas menundukkan kepalanya dan mulai melakukan aksinya, ia memulai dengan bagian puncak dada Arini. Bagas menjilatnya sedikit sambil tangannya meremas dada sebelah kanannya. Arini terlihat melenguh karena dadanya dihisap dengan kuat oleh Bagas.
Bagas memejamkan matanya, dada Arini benar benar empuk. Tangan Bagas mulai turun ke arah bagian kewanitaan Arini. Bagas mengusapnya sebentar dan mulai memasukkan jarinya. Tiba tiba, pintu yang telah ia kunci di dobrak oleh seseorang.
Arsen melihat keadaan putrinya yang setengah telanjang, lalu ia menatap Bagas yang masih mempermainkan Arini. Wajahnya memerah karena amarah yang menguasainya, dengan cepat Arsen melayangkan pukulan ke arah Bagas hingga bagas terjatuh dari kasur.
"Berani beraninya kamu menyentuh putri saya" Arsen menarik Bagas dan memukulnya kembali, ia tidak terima Arini diperlakukan seperti itu. Untung saja Arsen cepat datang kalau tidak entah bagaimana nasib Arini.
Arsen melayangkan pukulan terakhirnya di perut Bagas, sehingga membuat Bagas batuk batuk. "Ini adalah terakhir kali saya melihatmu, jangan pernah muncul di hadapan Arini lagi. Saya tidak segan segan membunuhmu jika kamu masih mendekatinya.
Bagas berdiri perlahan lahan, ia berjalan sempoyongan dan segera pergi. Bagas tidak mau punya masalah dengan Arsen, karena Bagas tahu Arsen bukanlah pria sembarangan. Bahkan kekuasaan ayah Bagas tidak akan mampu menandingin kekuasaan Arsen.
Arsen mengalihkan pandangannya, kemudian ia berjalan mendekati Arini. Dada nya masih belum terbungkus dengan rapi. Arsen menghela nafasnya, dengan cepat ia menutup bagian dada Arini dengan gaunnya.
"Dasar anak nakal, tunggu saja hukumanmu besok" Arsen langsung menggendong Arini dan membawanya pulang. Arsen bersumpah untuk membakar club ini. Dan sumpah Arsen tidak main main, ia pasti akan mewujudkannya. Dan itu pasti.
[Flasback]
Arsen baru saja selesai mandi, ia memanggil Bi Mina untuk menyiapkan makan malam. Bi Mia pun mulai menyiapkan makanan atas perintah Arsen. Beberapa jam ini Arsen tidak melihat keberadaan Arini, kemana dia?
Arsen pergi ke kamar Arini untuk mengecek keberadaannya, tapi Arini tidak ada. Arsen akan menutup pintu kamar Arini kembali tapi ia melihat sesuatu di atas meja rias Arini. Arsen masuk ke dalam dan mengambil sesuatu yang ia maksud itu.
"Undangan pesta ulang tahun di club Vorce El Dior jam 7 malam" sepertinya Arsen tahu kenapa selama beberapa jam ini Arini tidak kelihatan. Arsen mengambil kunci mobilnya dan berjalan dengan terburu buru.
"Tuan, ini makanannya sudah siap. Tuan mau kemana?" Arsen menoleh sebentar. "Saya mau mencari putri saya dulu Bi, bibi taruh saja dulu makanannya." Dengan cepat Arsen menggunakan mobilnya dan melesat pergi menembus kegelapan malam.
Arsen masuk ke dalam club sendirian, keadaan di dalam sangat kacau karena penuh dengan wanita dan pria yang mabuk. Bahkan ada yang bercinta di atas sofa. Arsen mengalihkan perhatiannya, ia datang kesini hanya untuk mencari arini.
Namun langkah Arsen dicegat oleh seorang wanita.
Wanita itu berusaha menggoda Arsen dengan tubuhnya. Ia menempelkan dada nya pada lengan kanan Arsen. Bukannya tergoda Arsen malah ingin muntah. Dengan kasar Arsen mendorong kepala wanita itu. Lalu melanjutkan perjalanannya.
Arsen sudah mengelilingi semua ruangan dalam club, tapi masih belum menemukan Arini. Arsen yakin Arini pasti berada disini. Karena Arini tipe orang yang nekat jika ia tidak diizinkan melakukan sesuatu.
Saat sedang berjalan, Arsen menemukan gelang kaki Arini di lantai. Arsen mengambilnya dan menatap ke arah pintu yang ada di depannya. Tidak salah lagi, Arini pasti berada disana.
Arsen membuka pintunya, tak tidak bisa. Dengan cepat ia langsung mendobrak pintunya dan melihat seorang pemuda yang sepantaran dengan Arini terlihat menggerayangi tubuhnya.
[Flasback Off]
Arini membuka matanya dengan perlahan, ia mengerjapkan matanya sebelum terbuka dengan sempurna. Arini melihat ke sekelilingnya, ia seperti berada di kamarnya sendiri.
"Kamar? Bukankah ini kamar aku?" Pintu tiba tiba terbuka dari luar. Arsen masuk dengan membawakan makanan dan susu dengan nampan. Dengan wajah datarnya, ia menaruh makanannya di samping tempat tidur Baby.
"Daddy" lirih Arini. Ia yakin orang yang membawanya pulang adalah Daddy nya sendiri. Arini menggigit bibirnya.
"Bukankah Daddy sudah bilang kamu tidak boleh datang ke club. Kenapa kamu masih nekat datang kesana?" Arini hanya menunduk. "Maaf Daddy, Arini kan cuma pengen datang saja. Teman teman Arini yang lain pada datang masa Arini enggak"
Arsen duduk di pinggir kasur Arini. "Hanya gara gara kata cuma kamu hampir diperkosa oleh teman kamu. Sebenarnya apa yang ada dalam pikiran kamu? Daddy melarang kamu pergi kesana karena Daddy khawatir sama kamu."
"Maaf Daddy"
"Besok kamu akan mendengar berita yang mengejutkan. dan sekarang sebagai hukumannya semua fasilitas kamu Daddy sita. Kamu juga tidak boleh keluyuran kemana mana selama satu bulan, kecuali kuliah saja"
Arini mengangkat kepalanya dan menatap wajah Daddy. "Daddy...Masa Daddy tega ngehukum Arini segitunya, Daddy gak sayang lagi sama Arini. Kalau Bunda tahu Daddy pasti dimarahin"
Arsen bersedakap dada. "Justru Bunda akan marah dengan kelakuan kamu yang seperti ini. Kamu bilang Daddy tega? Ya, Daddy tega kalau untuk kebaikan kamu. Sekarang makanlah, Daddy tahu kamu belum makan"
"Hukumannya bisa dikurangi gak Dad?"
"Tidak ada tawar menawar Arini, kamu sudah Daddy peringatkan sebelumnya. Jadi terima saja konsekuensinya" Arini mengerucutkan bibirnya. Ia bisa memastikan bahwa satu bulan ke depan hidupnya akan membosankan.
"Cepat makan makananmu" titah Arsen. "Suapin Dad, tangan aku pegal" Arsen hanya menghela nafasnya. Arini memang sangat manja jika bersamanya. Tapi Arsen menyukainya karena dengan begitu ia merasa menjadi seorang ayah yang baik. Arsen mulai menyuapi Arini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
[🦉]Susi Soemarsi
duhh susah ya kalo punya anak angkat tpi nyusahin kek gini😭😭
2024-05-23
0
Ida Lailamajenun
karena terlalu dimanja akhirnya jadi liar dan nakal.harusnya Arini tau posisi nya di klg arsen.klu anak angkat gitu harus nya sadar diri berperilaku la dgn baik toh usia udh 20thn bukan anak kecil lagi.kayaknya lama" anak angkat jadi istri arsen nih klu liat gelagat nya..
2022-10-24
0
Berdo'a saja
heemmmm 👍👍👍👍👍❤️
2022-06-08
0