Pulang bersama

Setelah mengurus Arini, Arsen kembali lagi ke kantornya. Ia memijit pelipisnya dengan tangannya. Arini benar benar menguji kesabarannya, setiap minggu Arsen selalu dipanggil ke kampus gara gara Arini yang berulah.

Jangan berpikir walau pun Arini itu cantik tapi sifatnya juga ikut baik. Jika kalian berpikir seperti itu maka kalian salah. Selain terkenal karena kecantikannya, Arini juga dikenal karena kenakalannya.

Pernah suatu waktu, Arini menyembunyikan sepatu Dosen nya, hingga Dosen nya mengamuk pada semua teman temannya di kelasnya. Setelah mengetahui Arini pelakunya, Arsen langsung dipanggil lagi.

Arsen mengambil berkas yang belum selesai ia baca tadi. Kemudian kembali membacanya. Arsen mengenyitkan keningnya. Ada kejanggalan di antara berkas itu. Arsen mengeceknya dengan teliti dan ternyata itu surat pengalihan perusahaan.

Arsen tersenyum sinis, ia tahu siapa yang melakukan ini. Arsen mengambil korek api dari dalam laci nya kemudian membakar berkas berkas itu bersama dengan nama orang yang membuat berkas itu.

Api berkobar di dalam ruangan Arsen, walaupun kecil tapi itu berhasil menyulut kemarahan seorang Arsen. Arsen mengambil ponsel dari dalam sakunya. Ia menghubungi orang yang biasanya melakukan semua perintahnya.

"Bakar semua hotel yang dimiliki Charles Amizon sampai tak bersisa dan pastikan tidak ada yang tahu tentang hal ini. Buatlah kebakaran ini seperti musibah. Jangan sampai ada orang yang curiga denganmu"

"Baik Bos, seperti biasa saya akan melakukannya, saya juga akan menghapus semua jejaknya" Arsen tersenyum smirk lalu menganggukkan kepalanya. "Lakukan malam ini juga" Arsen meletakkan kembali ponselnya.

Sudah berulang kali orang itu berulah dengan cara murahan tapi Arsen selalu berhasil mengatasinya. Bahkan setelah kegagalannya yang ke lima puluh kali orang itu tetap nekat. "Charles Charles, kamu adalah saudaraku yang paling bodoh di antara yang lainnya"

Charles Amizon adalah sepupu dari Arsen, ayahnya Charles, Wirawan Amizon adalah adik dari ayahnya. Arsen tahu sejak lama paman dan sepupunya itu mengincar dirinya. Mereka menginginkan harta pemberian Kakek Arsen sebelum meninggal. Yaitu perusahaan yang sedang ia jalankan sekarang.

Sepulang kuliah, Arini menunggu jemputan Daddy nya. Sebenarnya Arini sudah mempunya sim tapi Arsen melarangnya untuk menyetir mobil. "Rin, Kita duluan ya? Lo yakin gak mau pulang bareng kita" ucap Via yang langsung diangguki kedua temannya.

"Iya gue nunggu Daddy aja, kalian pulang aja duluan" jawab Arini sambil menatap mereka. "Ya udah kita duluan ya Rin, sampai ketemu besok" Arini tersenyum lalu mengangguk. Matanya turun ke bawah dan melihat ke arah jam tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 4 Sore tapi Arsen belum menjemputnya juga.

Arini mencoba untuk menelfon Arsen tapi tidak bisa. Arini menghubungi Arsen dengan menggunakan ponsel Bi Mina. sedangkan ponselnya sendiri masih disita oleh Arsen. Hari sudah semakin sore tapi Arsen belum datang juga. Sampai akhirnya sebuah motor berhenti di depan Arini. Orang itu melepaskan helmnya dan menatap Arini. "Arini,  kenapa belum pulang?" Tanya Rendi.

Orang yang berhenti di depannya adalah Rendi.  Arini mengulas senyum termanisnya. "Belum dijemput sama Daddy" jawabnya. Rendi mengangguk. "Gimana kalau kamu pulangnya aku antar aja, daripada kamu nunggu kelamaan. Bentar lagi sudah mau magrib" Rendi menatap Arini.

"Gak ngerepotin nih?" Tanya Arini. Dalam hati ia sangat senang karena Rendi menawarkan untuk mengantarnya pulang. Kapan lagi ia bisa diantar pulang oleh Pangeran campusnya itu. "Enggak kok, ya udah ayo naik"

Arini mengangguk, saat ia akan naik ke motor Arini terdiam sejenak. Ia lupa bahwa dirinya sedang memakai Rok. Kalau ia naik ke atas motor sudah pasti paha mulusnya kelihatan dengan sempurna. "Kenapa?" Rendi menolehkan kepalanya ke belakang.

"Aku pake Rok, gimana naiknya?" Rendi melirik ke arah Rok yang digunakan Arini. Kemudian ia turun dari motornya dan melepaskan jaketnya. Rendi melingkarkan jaketnya di pinggang Arini hingga menutupi paha mulusnya. "Sudah kan? Ayo naik"

Arini mengangguk seraya tersenyum. Rendi memakai helm nya kembali. Kemudian Arini naik ke atas motor dengan berpegangan pada bahu Rendi. "Sudah siap?"

Arini mengangguk. "Gak mau pegangan nih? Nanti jatuh bisa berabe" Arini memegang ujung kemeja Rendi. Rendi tersenyum tipis lalu mulai menghidupkan mesin motornya. Mereka berdua meninggalkan kampus.

Tak lama setelah Arini pulang bersama Rendi, Arsen telah tiba. Ia terlambat menjemput Arini karena tadi ada hal yang harus diurusnya. Mobil Arsen masuk ke dalam kampus Arini. Arsen turun dari mobil dan mencari keberadaan Arini.

"Kemana Arini? Biasanya dia nunggu disini. Apa dia sudah pulang?" Arsen melihat salah satu satpam berjalan untuk menutup gerbang. Arsen memutuskan untuk bertanya pada satpam itu.

"Permisi pak" Satpam itu menoleh lalu menunduk hormat pada Arsen, ia sudah kenal dengan Arsen karena Arsen selalu datang kesini. Terlebih Arsen mempunyai kekuasaan dimana mana. "Eh pak Arsen, ada apa ya pak?'

"Saya mau nanya pak, apa bapak melihat putri saya? Biasanya dia nunggu saya disini pak" ucap Arsen. "Oh Non Arini, tadi saya lihat sudah pulang pak, dibonceng sama laki laki. Tapi saya tidak tahu siapa orangnya" Arsen berpikir, kira kira siapa yang membonceng Arini. Terlebih seorang pria.

"Kalau begitu terima kasih, saya pulang dulu" setelah berterima kasih Arsen masuk kembali ke dalam mobil. Arsen segera pulang ia akan memastikan Arini sudah sampai rumah atau belum. Arsen ingin mengabari Arini kalau ia akan terlambat tapi ponselnya keburu lowbat. Alhasil ia tidak bisa mengabarinya.

"Makasih ya Ren, udah nganterin aku pulang." Arini menatap Rendi dengan tatapan yang tak biasa, ia sangat terpesona dengan Rendi. Wajah Rendi sangat membekas di ingatannya. "Santai aja, aku juga senang bantuin kamu"

Tinn Tinm

Suara klakson mobil mengangetkan mereka berdua, satpam rumah Arini langsung membukakan gerbang dengan lebar hingga mobil Arsen masuk ke dalamnya. "Siapa?" Tanya Rendi.

"Daddy ku" jawab Arini. Rendi mengangguk. "Oh iya ini jaket kamu" Rendi mengambil jaketnya lalu memakainya kembali. "Kalau gitu aku pulang dulu, nanti aku chat ke nomor kamu" Arini mengangguk sambil tersenyum ke arah Rendi.

Setelah Rendi benar benar pergi, Arini baru menyadari kalau ponselnya sedang disita. Sementara Rendi akan mengiriminya pesan. Oh tidak, apa yang harus ia lakukan?

Arini masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut oleh Arsen yang juga baru pulang. "Siapa laki laki yang mengantar kamu pulang?" Tanya Arsen sambil bersedekap dada. Arini menatap wajah Arsen. "Dia Rendi Dad, cowok yang Arini sukai di kampus"

"Kenapa kamu harus pulang sama dia? Kenapa kamu tidak menunggu Daddy" Arini meremas tangannya lalu menjawab pertanyaan Arsen. "Alasan pertama karena Daddy jemputnya lama, yang kedua ini adalah kesempatan Arini untuk semakin dekat dengan Rendi. Daddy tahu tidak tadi Arini udah berusaha sekuat tenaga untuk tidak memeluknya."

Arsen memutar bola matanya malas. Arsen memang melihat sekilas wajah Rendi. Menurutnya masih jauh lebih tampan dirinya daripada Rendi. "Ck masih jauh lebih tampan Daddy. Ya sudah, sekarang kamu mandi dulu. Biar Bi Mina menyiapkan makan malam untuk kita"

"Siap Daddy" Sambil bersenandung kecil Arini pergi ke kamarnya. Hari ini adalah hari keberuntungan baginya. Diantar pulang oleh Rendi membuat Arini semakin semangat untuk menjalani hari harinya di kampus. Ia berjanji untuk merubah sikapnya demi Rendi. Semoga saja Rendi tertarik padanya

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

Daddy cemburu

2022-06-08

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

lanjut lagi

2022-02-08

0

Bidadarinya Sajum Esbelfik

Bidadarinya Sajum Esbelfik

pantesan namanya hot daddy wong tukang bakar2....... 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Nekat
2 Mencari Arini
3 Mengenai Wasiat
4 Yoga
5 Pangeran Kampus
6 Pulang bersama
7 Arsen dan Rendi
8 Hukuman lagi?
9 Perasaan Asing
10 Uncle Kesayangan
11 Teka teki sebuah surat
12 Kunjungan sahabat
13 Lee suho yang meresahkan
14 Perlahan lahan
15 Rahasia Arini
16 Lukisan
17 Pahlawan Arini
18 Mulai Bimbang
19 Pergi ke puncak
20 Melupakan
21 Awal perjuangan
22 Bebas Hukuman
23 Apa Mau Mu?
24 Belanja di Mall
25 Model Iklan
26 Tak rela
27 Ajal kematian
28 Ciuman Bibir
29 Semakin Panas
30 Pergi ke kondangan
31 Pingsan
32 Max pahlawan cinta untuk Arini
33 Mengakhiri
34 Terciduk
35 Cetakan pertama
36 Bi Mina dan kucing
37 Sebuah Misteri
38 Rekaman CCTV
39 Resmi
40 Jawaban
41 Makan malam
42 Usaha pertama Arsen
43 Unboxing
44 Drama pagi hari
45 Di Kampus
46 EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47 Mengerikan
48 Kembali Nafsu
49 Kamar Mandi
50 Misi baru Via dan Arini
51 Arsen kecelakaan
52 Dokter untuk Arsen
53 Dompet
54 Bi Mina dan Pak Tejo
55 Siapa Angel?
56 Sebuah Kotak
57 Bukan mantan
58 Gaun dan Ciuman
59 Bertemu dia
60 insiden kecil
61 Mata mata Vercigo
62 Tamat Riwayatnya
63 Max dan Via
64 Persiapan pergi ke jepang
65 Curiga
66 Akhir dari penantian untuk Max
67 Oma dan Opa
68 Restu pernikahan
69 Menjebak atau terjebak?
70 Salahmu
71 Kembali
72 Kehidupan yang baru
73 Rasa kecewa
74 Mempercepat waktu
75 Kejam bukan berarti tak punya hati
76 Siap siap
77 Mimpi buruk
78 Gereja
79 Semakin dekat
80 Mulai perang
81 Gagal, eh?
82 Malam yang dirindukan
83 Penderitaan
84 Kemana Arsen?
85 Bertemu kembali
86 Arini Mual Mual
87 Kabar dari Via
88 Pulang
89 Kain keberuntungan
90 Trio abal abal
91 Max Playboy
92 Di sebuah Cafe
93 Masalah kantor
94 Investor Brengsek
95 Arini Mengidam
96 Malam mereka
97 kebaikan Shila
98 Arsen mulai berubah
99 Tteokbokki
100 Pria misterius
101 Pantai
102 Pantai (2)
103 Si kembar
104 Kedatangan tamu spesial
105 Olahraga
106 Masker wajah
107 Adegan selanjutnya
108 Malapetaka baru
109 Vercigo
110 Kekesalan Arsen
111 Balkon
112 Overthinking
113 Gara gara diskon
114 Kemenangan
115 Penguntit Arsen
116 Bolong
117 Siapakah dia?
118 Bi Mina Hilang
119 Hubungan baru
120 Persiapan kejutan
121 Kejutan untuk Arini
122 Hadiah Arsen
123 Tidak marah
124 Bongkar kado
125 Jambakan dalam bercinta
126 Labil
127 Gabriel
128 Bisikan Via
129 Wanita iblis
130 Licik
131 Mengelabui seseorang
132 terbungkam
133 Waspada
134 Licik atau Cerdas
135 Salah
136 Peringatan awal
137 Via menghilang
138 Mendatangi Via
139 Teror
140 Bukan dibunuh
141 Flasback
142 Manipulasi
143 Check up kehamilan
144 Normal atau Operasi
145 Dani dan Shila
146 Dani
147 Canda dan tawa
148 Pendarahan
149 UGD
150 Keadaan Arini
151 Pikiran Max
152 Mulai membaik
153 Senandung Bi Mina
154 Nikmat yang sesungguhnya
155 Video Call
156 Proyek Arsen
157 Bandara
158 Pulang
159 Macan betina
160 Tidur di luar
161 Arsen sakit
162 Monyet pohon jambu
163 Max yang malang
164 Romansa baru
165 Taman hiburan
166 Duda lagi
167 Kesempatan untuk Angga
168 Ikat pinggang
169 Ketika Arsen mulai bertindak
170 Peringatan Arsen
171 ibu hamil rempong
172 Kelahiran Arsen Junior
173 Aiden, Rei dan Alea
174 Rei sayang Arsen
175 Junior
176 Family time
177 Senyum Aiden
178 Angga dan Gabriel
179 Si kembar rewel
180 Pesta ulang tahun
181 Dansa
182 Kedatangan Shila
183 Bulbul
184 Pesan dari Angga
185 Baby Alea
186 Banting ponsel
187 Ulah Alea
188 Lesung pipi
189 Orang tua kandung
190 dibawa ke kantor
191 Jatah Si kembar
192 Bertemu Shena
193 Aiden dan Rei
194 Niat baik
195 Perdebatan suami istri
196 Menuju misteri
197 Sekedar peringatan
198 Sebuah ciuman
199 Kegelisahan
200 Pingsan
201 Jangan dibaca
202 Kembali lagi
203 Stempel
204 Menuju puncak
205 Siapa?
206 Kekalahan
207 Ayah
208 Masa lalu
209 Pulau pribadi
210 Tanggung jawab
211 Pagi hari
212 Takjub
213 Menjelang Akhir
214 Menjelang akhir (2)
215 Akhir kisah mereka
216 S.2. Eps 1. Pawang Alea
217 S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218 S.2 EPS 3. Derita Rei
219 Flasback masa lalu
220 S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221 S.2. Eps.5 Toilet
222 S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223 S.2. Eps 7 Murid baru
224 S.2 Eps 8 Nomor Alea
225 S.2. Eps 9 Gevan
226 S.2. Eps 10 Keceplosan
227 S.2. Eps 11 Aiden posessive
228 S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229 S.2. Eps 13 Peduli
230 S.2. Eps 14 Pergi
231 S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232 S.2. Eps 16 Bule
233 S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234 S.2. Eps 18 Pulang liburan
235 S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236 S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237 S.2. Eps 21 Rooftoop
238 S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239 S.2. Eps 23 Rocky
240 S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241 S.2. Eps 25 Datang
242 S.2. Eps 26 Mulai ragu
243 S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244 S.2. Eps 28 Berani
245 Siska
246 S.2 Eps 30 Ketahuan
247 S.2. Eps 31 Lampu hijau
248 S.2. Eps 32 Kelas Alea
249 Klarifikasi
250 S.2. Eps 33 Update lagi
251 S.2. Eps 34 Motor mogok
252 S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253 S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254 S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255 S.2. Eps 38 Sebuah club
256 S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257 S.2. Eps 40 Pertemuan
258 S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259 S.2. Eps 42 Kebersamaan
260 S.2. Eps 43 Trio rusuh
261 S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262 S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263 S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264 S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265 S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266 S.2. Eps 49 Mengejar
267 Karya Baru
268 S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269 S.2 Eps 51 Pawang
270 Pengumuman
271 Kembali
272 Cerita kembali di mulai
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Nekat
2
Mencari Arini
3
Mengenai Wasiat
4
Yoga
5
Pangeran Kampus
6
Pulang bersama
7
Arsen dan Rendi
8
Hukuman lagi?
9
Perasaan Asing
10
Uncle Kesayangan
11
Teka teki sebuah surat
12
Kunjungan sahabat
13
Lee suho yang meresahkan
14
Perlahan lahan
15
Rahasia Arini
16
Lukisan
17
Pahlawan Arini
18
Mulai Bimbang
19
Pergi ke puncak
20
Melupakan
21
Awal perjuangan
22
Bebas Hukuman
23
Apa Mau Mu?
24
Belanja di Mall
25
Model Iklan
26
Tak rela
27
Ajal kematian
28
Ciuman Bibir
29
Semakin Panas
30
Pergi ke kondangan
31
Pingsan
32
Max pahlawan cinta untuk Arini
33
Mengakhiri
34
Terciduk
35
Cetakan pertama
36
Bi Mina dan kucing
37
Sebuah Misteri
38
Rekaman CCTV
39
Resmi
40
Jawaban
41
Makan malam
42
Usaha pertama Arsen
43
Unboxing
44
Drama pagi hari
45
Di Kampus
46
EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47
Mengerikan
48
Kembali Nafsu
49
Kamar Mandi
50
Misi baru Via dan Arini
51
Arsen kecelakaan
52
Dokter untuk Arsen
53
Dompet
54
Bi Mina dan Pak Tejo
55
Siapa Angel?
56
Sebuah Kotak
57
Bukan mantan
58
Gaun dan Ciuman
59
Bertemu dia
60
insiden kecil
61
Mata mata Vercigo
62
Tamat Riwayatnya
63
Max dan Via
64
Persiapan pergi ke jepang
65
Curiga
66
Akhir dari penantian untuk Max
67
Oma dan Opa
68
Restu pernikahan
69
Menjebak atau terjebak?
70
Salahmu
71
Kembali
72
Kehidupan yang baru
73
Rasa kecewa
74
Mempercepat waktu
75
Kejam bukan berarti tak punya hati
76
Siap siap
77
Mimpi buruk
78
Gereja
79
Semakin dekat
80
Mulai perang
81
Gagal, eh?
82
Malam yang dirindukan
83
Penderitaan
84
Kemana Arsen?
85
Bertemu kembali
86
Arini Mual Mual
87
Kabar dari Via
88
Pulang
89
Kain keberuntungan
90
Trio abal abal
91
Max Playboy
92
Di sebuah Cafe
93
Masalah kantor
94
Investor Brengsek
95
Arini Mengidam
96
Malam mereka
97
kebaikan Shila
98
Arsen mulai berubah
99
Tteokbokki
100
Pria misterius
101
Pantai
102
Pantai (2)
103
Si kembar
104
Kedatangan tamu spesial
105
Olahraga
106
Masker wajah
107
Adegan selanjutnya
108
Malapetaka baru
109
Vercigo
110
Kekesalan Arsen
111
Balkon
112
Overthinking
113
Gara gara diskon
114
Kemenangan
115
Penguntit Arsen
116
Bolong
117
Siapakah dia?
118
Bi Mina Hilang
119
Hubungan baru
120
Persiapan kejutan
121
Kejutan untuk Arini
122
Hadiah Arsen
123
Tidak marah
124
Bongkar kado
125
Jambakan dalam bercinta
126
Labil
127
Gabriel
128
Bisikan Via
129
Wanita iblis
130
Licik
131
Mengelabui seseorang
132
terbungkam
133
Waspada
134
Licik atau Cerdas
135
Salah
136
Peringatan awal
137
Via menghilang
138
Mendatangi Via
139
Teror
140
Bukan dibunuh
141
Flasback
142
Manipulasi
143
Check up kehamilan
144
Normal atau Operasi
145
Dani dan Shila
146
Dani
147
Canda dan tawa
148
Pendarahan
149
UGD
150
Keadaan Arini
151
Pikiran Max
152
Mulai membaik
153
Senandung Bi Mina
154
Nikmat yang sesungguhnya
155
Video Call
156
Proyek Arsen
157
Bandara
158
Pulang
159
Macan betina
160
Tidur di luar
161
Arsen sakit
162
Monyet pohon jambu
163
Max yang malang
164
Romansa baru
165
Taman hiburan
166
Duda lagi
167
Kesempatan untuk Angga
168
Ikat pinggang
169
Ketika Arsen mulai bertindak
170
Peringatan Arsen
171
ibu hamil rempong
172
Kelahiran Arsen Junior
173
Aiden, Rei dan Alea
174
Rei sayang Arsen
175
Junior
176
Family time
177
Senyum Aiden
178
Angga dan Gabriel
179
Si kembar rewel
180
Pesta ulang tahun
181
Dansa
182
Kedatangan Shila
183
Bulbul
184
Pesan dari Angga
185
Baby Alea
186
Banting ponsel
187
Ulah Alea
188
Lesung pipi
189
Orang tua kandung
190
dibawa ke kantor
191
Jatah Si kembar
192
Bertemu Shena
193
Aiden dan Rei
194
Niat baik
195
Perdebatan suami istri
196
Menuju misteri
197
Sekedar peringatan
198
Sebuah ciuman
199
Kegelisahan
200
Pingsan
201
Jangan dibaca
202
Kembali lagi
203
Stempel
204
Menuju puncak
205
Siapa?
206
Kekalahan
207
Ayah
208
Masa lalu
209
Pulau pribadi
210
Tanggung jawab
211
Pagi hari
212
Takjub
213
Menjelang Akhir
214
Menjelang akhir (2)
215
Akhir kisah mereka
216
S.2. Eps 1. Pawang Alea
217
S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218
S.2 EPS 3. Derita Rei
219
Flasback masa lalu
220
S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221
S.2. Eps.5 Toilet
222
S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223
S.2. Eps 7 Murid baru
224
S.2 Eps 8 Nomor Alea
225
S.2. Eps 9 Gevan
226
S.2. Eps 10 Keceplosan
227
S.2. Eps 11 Aiden posessive
228
S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229
S.2. Eps 13 Peduli
230
S.2. Eps 14 Pergi
231
S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232
S.2. Eps 16 Bule
233
S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234
S.2. Eps 18 Pulang liburan
235
S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236
S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237
S.2. Eps 21 Rooftoop
238
S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239
S.2. Eps 23 Rocky
240
S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241
S.2. Eps 25 Datang
242
S.2. Eps 26 Mulai ragu
243
S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244
S.2. Eps 28 Berani
245
Siska
246
S.2 Eps 30 Ketahuan
247
S.2. Eps 31 Lampu hijau
248
S.2. Eps 32 Kelas Alea
249
Klarifikasi
250
S.2. Eps 33 Update lagi
251
S.2. Eps 34 Motor mogok
252
S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253
S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254
S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255
S.2. Eps 38 Sebuah club
256
S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257
S.2. Eps 40 Pertemuan
258
S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259
S.2. Eps 42 Kebersamaan
260
S.2. Eps 43 Trio rusuh
261
S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262
S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263
S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264
S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265
S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266
S.2. Eps 49 Mengejar
267
Karya Baru
268
S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269
S.2 Eps 51 Pawang
270
Pengumuman
271
Kembali
272
Cerita kembali di mulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!