Uncle Kesayangan

Arini berjalan masuk ke dalam kelas dengan lesu, hari ini ia presentasi tentang sastra indonesia. Arini sudah mempersiapkannya materinya dari minggu yang lalu, karena tidak boleh menyontek akhirnya Arini bertanya dengan guru bahasa indonesia masa SMA nya dulu.

Arini masih menyimpan nomor semua gurunya, karena sewaktu waktu ia bisa saja membutuhkan mereka. Arini membawa rangkuman materinya. Tiba tiba seseorang menepuk bahunya. "Udah siap presentasi lo?"

Via selalu mengejek Arini karena harus presentasi sendiri.

"Ck ya iyalah, seorang Arini mana mungkin tidak siap. Liat aja, gue bakal bikin Bu bela tercengang dengan penjelasan gue" Via menggelengkan kepalanya. "Gimana caranya? Tugas lo yang waktu itu aja nilainya C."

"Nah karena nilai gue itu C makanya gue semangat. C artinya Cerdas. Jadi tugas gue udah bagus berarti. Dari pada nilai A yang artinya anjlok atau B yang berarti buruk. Mending nilai gue lah C"

Via memilih tak menghiraukannya lagi, bisa bisa ia ikutan gila seperti Arini. Via menarik tangan Arini dengan cepat karena sepertinya Bu bela sudah menuju ke arah kelasnya. "Ayo cepetan Rin" mau tak mau Arini mengikuti Via yang terus menyeretnya.

Arini dan Via segera duduk di bangkunya masing masing. "Kenapa lo berdua?" Tanya Shila yang sedari tadi sudah duduk manis di kursinya. "Kepo" jawab Via singkat. Shila dan Gabriel hanya mendengus mendengar jawaban Via.

"Selamat siang anak anak" Bu bela mulai masuk ke dalam kelas, ia berdiri di atas podium sambil memperhatikan semua mahasiswa mahasiswinya. "Saya akan mengabsen kalian terlebih dahulu"

"Silvia handayani" hadir Bu

"Anggita Lestari" Saya Bu

"Rio dewanto Alfahri" Hadir

"Via Maharani" hadir Bu"

"Arini putri casanovia" Iya Bu"

Setelah mengabsen semuanya Bu bela meletakkan absennya. "Tugas yang minggu lalu saya berikan sekarang kumpulkan semuanya dan untuk Arini silahkan maju ke depan untuk presentasi," Arini mengambil nafasnya lalu menghembuskannya. "Semangat Rin, gue yakin lo pasti gak bisa" ejek Via. Gabriel memukul kepala Via dengan dengan buku yang ia pegang. "Lo harusnya nyemangatin bego, fighting Rin gak usah lo dengerin nih curut"

Arini mengangguk lalu dengan percaya dirinya ia maju ke depan sambil membawa catatannya. Sebelum Arini memulai presentasi semua teman temannya berdiri dan mengumpulkan tugas mereka pada Bu bela. Kemudian Bu bela melirik Arini. "Ayo silahkan dimulai"

"Ehemm sebelum memulai presentasi saya ingin mengenalkan nama saya terlebih dahulu barang kali di antara teman teman semua belum ada yang mengenal saya" Arini memulai dengan lelucon garingnya yang membuat Via, Gabriel dan Shila hampir muntah. "Gas Rin, gak usah BA TO THE Cot" sahut Regar salah satu temannya.

"Sabar, ini baru permulaan. Oke nama Saya Arini putri Casanovia, hari ini saya akan menjelaskan tentang sastra lama dan sastra baru untuk kalian. Pertama saya akan menerangkan tentang sastra lama terlebih dahulu.

" Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh. Contoh dari sastra lama adalah fabel, sage, mantra, gurindam, pantun, syair, dan lain-lain.

"Sampai disini ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Bu bela pada mereka semua. Via mengangkat tangannya. "Sebutkan ciri ciri dari sastra lama?" Arini mendelik sebal, tadinya ia berharap tidak ada pertanyaan. Namun akhirnya harus menjawab juga. "Oke ciri yang pertama yaitu bahasa nya klise, yang kedua anonim atau tidak ada nama pengarangnya"

"Oke ada lagi?" "Tidak bu" Bu bela kembali menyuruh Arini melanjutkan.

Di dalam ruangannya, Arsen masih mengingat kejadian kemarin. Sejak semalam Arsen tidak bisa tidur hanya karena Arini. Arsen mengingat dengan jelas ketika Arini mengatakan hal itu.

"Kenapa harus kepikiran sih, Sadar Sen, Arini itu anakmu. Jangan sampai kamu tergoda sama dia atau tertarik" pintu ruangannya tiba tiba terbuka.

Arsen akan marah jika tidak melihat siapa yang datang. Seorang pria dengan memakai Jas berwarna biru masuk ke dalam ruangan Arsen tanpa permisi dan menduduki sofa sambil mengangkat kakinya ke atas pahanya. "Sudah lama kita tidak bertemu, kamu tidak kangen dengan teman lama mu ini Arsen"

Arsen berdecih namun ia tetap menghampiri pria itu. "Sejak kapan kamu pulang dari Jepang?" Tanya Arsen Basa basi. Pria itu menurunkan kakinya lalu beralih dengan menatap Arsen. "Baru saja, setelah mendarat aku langsung datang ke kantormu"

Pria yang baru saja berbicara dengan Arsen adalah Maximillan Exfando, dia adalah teman sekaligus adik angkat Arsen. Ibunya, Mila dan ayahnya Garda mengangkat Max sebagai anak mereka ketika usianya masih 6 bulan. Mereka mengadopsinya di sebuah panti asuhan.

"Kamu pulang ke indonesia sendirian? Bagaimana dengan papa dan mama" Mila dan Garda memang tinggal di jepang bersama Max karena mereka harus mengurus perusahaan yang disana. "Mereka baik baik saja, Mama nitip salam buat kamu" jawab Max.

Arsen mengangguk. "Keponakan cantikku mana? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya." Mengingat Arini Arsen masih merasa canggung saat sarapan tadi pagi. "Dia masih kuliah, kelakuannya masih sama seperti dulu. Sering buat masalah di kampusnya"

Max terkekeh pelan. "Kamu tahu dia selalu mengadu padaku setiap kali kamu mengomelinya?" Arsen menoleh pada Max sejenak. "Aku tidak tahu kalau dia mengadu padamu"

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, kali ini Arsen pulang bersama Max. Saat di indonesia Max memang tinggal bersama Arsen. Meskipun Max mempunyai banyak apartemen dan mansion tapi tetap saja ia nyaman tinggal di rumah istana Arsen itu.

"Kita jemput Arini dulu" ucap Arsen yang langsung diangguki oleh Max. Max tidak sabar untuk bertemu Arini, ia sangat menyayangi keponakan kecilnya itu. Max membawakan hadiah untuk Arini, Max bisa memastikan kalau Arini akan senang mendapat hadiah darinya.

.

.

"Gue gak nyangka Rin, lo bisa menjelaskan secara lancar. Udah itu pembahasannya secara detail gitu, lo tiba tiba jadi jenius belajar dari mana?" Heran Shila. Gabriel mengangguk setuju. "Atau jangan jangan..."

Semuanya menoleh ke arah Gabriel dengan penasaran. "Jangan jangan apa?" Lima empat tiga dua satu. "Jangan jangan lo kerasukan hantu jenius makanya lo bisa ngejelasin dengan lancar. Ngaku lo? Setan mana yang masuk pada tubuh lo?"

"Lo mau tahu setan yang masuk ke tubuh gue?" Tanya Arini. Gabriel megangguk dengan semangat. "Setannya berinisal G" jawab Arini sambil menahan senyumannya. "G?" Via dan Shila saling bertatapan. Baru kemudian mereka mengerti. "GABRIEL" ucap mereka bersamaan.

"Dasar kuntilanak genit, gue bukan setan woyy"  Arini dan kedua temannya tertawa terbahak bahak. Lalu tawa mereka berhenti ketika sebuah mobil berhenti di depan Arini. "Guys Daddy udah jemput, gue duluan ya."

"Hati hati, salamin buat Daddy lo." Arini mengangkat tangannya. Kemudian Arini masuk ke dalam mobil kemudian melambaikan tangannya pada teman temannya. Mobil Arsen mulai melaju kembali "Tumben Daddy udah jemput? Padahal Arini masih belum ngabarin"

"Coba lihat di belakang ada siapa" Arsen menoleh pada Arini. Kemudian Arini melihat ke arah belakang. Betapa terkejutnya Baby melihat Uncle kesayangannya sekarang berada di belakangnya. "UNCLE Max, sejak kapan uncle pulang ke indonesia? Kok gak ngabarin?"

Max terkekeh, seandainya ia berada di samping Arini Max pasti akan memeluknya erat. Gemas dengan wajah Arini yang sangat imut itu. "Baru saja, Uncle mau peluk kamu tapi tidak bisa" Arini melirik Arsen yang tampak tenang mengemudikan mobilnya. Kemudian Arini membuka sabuk pengamannya dan meloncat berpindah ke belakang.

"Aaaaaa Arini kangen banget sama Uncle" Arsen menghela nafasnya melihat Arini yang sudah berpindah ke belakang. "Kangen uncle apa kangen oleh olehnya?" Goda Max.

"Dua duanya dong" Max tertawa dan memeluk keponakannya  itu dengan erat.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

it it Daddy nyessek

2022-06-08

1

Jro Sriyani

Jro Sriyani

bagus... aku suka...

2022-04-30

1

Emak Tiri Cinderella

Emak Tiri Cinderella

cara menyemangati diri sendiri jika mendapat nilai jelek. kwkwkww

2022-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Nekat
2 Mencari Arini
3 Mengenai Wasiat
4 Yoga
5 Pangeran Kampus
6 Pulang bersama
7 Arsen dan Rendi
8 Hukuman lagi?
9 Perasaan Asing
10 Uncle Kesayangan
11 Teka teki sebuah surat
12 Kunjungan sahabat
13 Lee suho yang meresahkan
14 Perlahan lahan
15 Rahasia Arini
16 Lukisan
17 Pahlawan Arini
18 Mulai Bimbang
19 Pergi ke puncak
20 Melupakan
21 Awal perjuangan
22 Bebas Hukuman
23 Apa Mau Mu?
24 Belanja di Mall
25 Model Iklan
26 Tak rela
27 Ajal kematian
28 Ciuman Bibir
29 Semakin Panas
30 Pergi ke kondangan
31 Pingsan
32 Max pahlawan cinta untuk Arini
33 Mengakhiri
34 Terciduk
35 Cetakan pertama
36 Bi Mina dan kucing
37 Sebuah Misteri
38 Rekaman CCTV
39 Resmi
40 Jawaban
41 Makan malam
42 Usaha pertama Arsen
43 Unboxing
44 Drama pagi hari
45 Di Kampus
46 EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47 Mengerikan
48 Kembali Nafsu
49 Kamar Mandi
50 Misi baru Via dan Arini
51 Arsen kecelakaan
52 Dokter untuk Arsen
53 Dompet
54 Bi Mina dan Pak Tejo
55 Siapa Angel?
56 Sebuah Kotak
57 Bukan mantan
58 Gaun dan Ciuman
59 Bertemu dia
60 insiden kecil
61 Mata mata Vercigo
62 Tamat Riwayatnya
63 Max dan Via
64 Persiapan pergi ke jepang
65 Curiga
66 Akhir dari penantian untuk Max
67 Oma dan Opa
68 Restu pernikahan
69 Menjebak atau terjebak?
70 Salahmu
71 Kembali
72 Kehidupan yang baru
73 Rasa kecewa
74 Mempercepat waktu
75 Kejam bukan berarti tak punya hati
76 Siap siap
77 Mimpi buruk
78 Gereja
79 Semakin dekat
80 Mulai perang
81 Gagal, eh?
82 Malam yang dirindukan
83 Penderitaan
84 Kemana Arsen?
85 Bertemu kembali
86 Arini Mual Mual
87 Kabar dari Via
88 Pulang
89 Kain keberuntungan
90 Trio abal abal
91 Max Playboy
92 Di sebuah Cafe
93 Masalah kantor
94 Investor Brengsek
95 Arini Mengidam
96 Malam mereka
97 kebaikan Shila
98 Arsen mulai berubah
99 Tteokbokki
100 Pria misterius
101 Pantai
102 Pantai (2)
103 Si kembar
104 Kedatangan tamu spesial
105 Olahraga
106 Masker wajah
107 Adegan selanjutnya
108 Malapetaka baru
109 Vercigo
110 Kekesalan Arsen
111 Balkon
112 Overthinking
113 Gara gara diskon
114 Kemenangan
115 Penguntit Arsen
116 Bolong
117 Siapakah dia?
118 Bi Mina Hilang
119 Hubungan baru
120 Persiapan kejutan
121 Kejutan untuk Arini
122 Hadiah Arsen
123 Tidak marah
124 Bongkar kado
125 Jambakan dalam bercinta
126 Labil
127 Gabriel
128 Bisikan Via
129 Wanita iblis
130 Licik
131 Mengelabui seseorang
132 terbungkam
133 Waspada
134 Licik atau Cerdas
135 Salah
136 Peringatan awal
137 Via menghilang
138 Mendatangi Via
139 Teror
140 Bukan dibunuh
141 Flasback
142 Manipulasi
143 Check up kehamilan
144 Normal atau Operasi
145 Dani dan Shila
146 Dani
147 Canda dan tawa
148 Pendarahan
149 UGD
150 Keadaan Arini
151 Pikiran Max
152 Mulai membaik
153 Senandung Bi Mina
154 Nikmat yang sesungguhnya
155 Video Call
156 Proyek Arsen
157 Bandara
158 Pulang
159 Macan betina
160 Tidur di luar
161 Arsen sakit
162 Monyet pohon jambu
163 Max yang malang
164 Romansa baru
165 Taman hiburan
166 Duda lagi
167 Kesempatan untuk Angga
168 Ikat pinggang
169 Ketika Arsen mulai bertindak
170 Peringatan Arsen
171 ibu hamil rempong
172 Kelahiran Arsen Junior
173 Aiden, Rei dan Alea
174 Rei sayang Arsen
175 Junior
176 Family time
177 Senyum Aiden
178 Angga dan Gabriel
179 Si kembar rewel
180 Pesta ulang tahun
181 Dansa
182 Kedatangan Shila
183 Bulbul
184 Pesan dari Angga
185 Baby Alea
186 Banting ponsel
187 Ulah Alea
188 Lesung pipi
189 Orang tua kandung
190 dibawa ke kantor
191 Jatah Si kembar
192 Bertemu Shena
193 Aiden dan Rei
194 Niat baik
195 Perdebatan suami istri
196 Menuju misteri
197 Sekedar peringatan
198 Sebuah ciuman
199 Kegelisahan
200 Pingsan
201 Jangan dibaca
202 Kembali lagi
203 Stempel
204 Menuju puncak
205 Siapa?
206 Kekalahan
207 Ayah
208 Masa lalu
209 Pulau pribadi
210 Tanggung jawab
211 Pagi hari
212 Takjub
213 Menjelang Akhir
214 Menjelang akhir (2)
215 Akhir kisah mereka
216 S.2. Eps 1. Pawang Alea
217 S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218 S.2 EPS 3. Derita Rei
219 Flasback masa lalu
220 S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221 S.2. Eps.5 Toilet
222 S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223 S.2. Eps 7 Murid baru
224 S.2 Eps 8 Nomor Alea
225 S.2. Eps 9 Gevan
226 S.2. Eps 10 Keceplosan
227 S.2. Eps 11 Aiden posessive
228 S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229 S.2. Eps 13 Peduli
230 S.2. Eps 14 Pergi
231 S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232 S.2. Eps 16 Bule
233 S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234 S.2. Eps 18 Pulang liburan
235 S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236 S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237 S.2. Eps 21 Rooftoop
238 S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239 S.2. Eps 23 Rocky
240 S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241 S.2. Eps 25 Datang
242 S.2. Eps 26 Mulai ragu
243 S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244 S.2. Eps 28 Berani
245 Siska
246 S.2 Eps 30 Ketahuan
247 S.2. Eps 31 Lampu hijau
248 S.2. Eps 32 Kelas Alea
249 Klarifikasi
250 S.2. Eps 33 Update lagi
251 S.2. Eps 34 Motor mogok
252 S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253 S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254 S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255 S.2. Eps 38 Sebuah club
256 S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257 S.2. Eps 40 Pertemuan
258 S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259 S.2. Eps 42 Kebersamaan
260 S.2. Eps 43 Trio rusuh
261 S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262 S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263 S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264 S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265 S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266 S.2. Eps 49 Mengejar
267 Karya Baru
268 S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269 S.2 Eps 51 Pawang
270 Pengumuman
271 Kembali
272 Cerita kembali di mulai
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Nekat
2
Mencari Arini
3
Mengenai Wasiat
4
Yoga
5
Pangeran Kampus
6
Pulang bersama
7
Arsen dan Rendi
8
Hukuman lagi?
9
Perasaan Asing
10
Uncle Kesayangan
11
Teka teki sebuah surat
12
Kunjungan sahabat
13
Lee suho yang meresahkan
14
Perlahan lahan
15
Rahasia Arini
16
Lukisan
17
Pahlawan Arini
18
Mulai Bimbang
19
Pergi ke puncak
20
Melupakan
21
Awal perjuangan
22
Bebas Hukuman
23
Apa Mau Mu?
24
Belanja di Mall
25
Model Iklan
26
Tak rela
27
Ajal kematian
28
Ciuman Bibir
29
Semakin Panas
30
Pergi ke kondangan
31
Pingsan
32
Max pahlawan cinta untuk Arini
33
Mengakhiri
34
Terciduk
35
Cetakan pertama
36
Bi Mina dan kucing
37
Sebuah Misteri
38
Rekaman CCTV
39
Resmi
40
Jawaban
41
Makan malam
42
Usaha pertama Arsen
43
Unboxing
44
Drama pagi hari
45
Di Kampus
46
EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47
Mengerikan
48
Kembali Nafsu
49
Kamar Mandi
50
Misi baru Via dan Arini
51
Arsen kecelakaan
52
Dokter untuk Arsen
53
Dompet
54
Bi Mina dan Pak Tejo
55
Siapa Angel?
56
Sebuah Kotak
57
Bukan mantan
58
Gaun dan Ciuman
59
Bertemu dia
60
insiden kecil
61
Mata mata Vercigo
62
Tamat Riwayatnya
63
Max dan Via
64
Persiapan pergi ke jepang
65
Curiga
66
Akhir dari penantian untuk Max
67
Oma dan Opa
68
Restu pernikahan
69
Menjebak atau terjebak?
70
Salahmu
71
Kembali
72
Kehidupan yang baru
73
Rasa kecewa
74
Mempercepat waktu
75
Kejam bukan berarti tak punya hati
76
Siap siap
77
Mimpi buruk
78
Gereja
79
Semakin dekat
80
Mulai perang
81
Gagal, eh?
82
Malam yang dirindukan
83
Penderitaan
84
Kemana Arsen?
85
Bertemu kembali
86
Arini Mual Mual
87
Kabar dari Via
88
Pulang
89
Kain keberuntungan
90
Trio abal abal
91
Max Playboy
92
Di sebuah Cafe
93
Masalah kantor
94
Investor Brengsek
95
Arini Mengidam
96
Malam mereka
97
kebaikan Shila
98
Arsen mulai berubah
99
Tteokbokki
100
Pria misterius
101
Pantai
102
Pantai (2)
103
Si kembar
104
Kedatangan tamu spesial
105
Olahraga
106
Masker wajah
107
Adegan selanjutnya
108
Malapetaka baru
109
Vercigo
110
Kekesalan Arsen
111
Balkon
112
Overthinking
113
Gara gara diskon
114
Kemenangan
115
Penguntit Arsen
116
Bolong
117
Siapakah dia?
118
Bi Mina Hilang
119
Hubungan baru
120
Persiapan kejutan
121
Kejutan untuk Arini
122
Hadiah Arsen
123
Tidak marah
124
Bongkar kado
125
Jambakan dalam bercinta
126
Labil
127
Gabriel
128
Bisikan Via
129
Wanita iblis
130
Licik
131
Mengelabui seseorang
132
terbungkam
133
Waspada
134
Licik atau Cerdas
135
Salah
136
Peringatan awal
137
Via menghilang
138
Mendatangi Via
139
Teror
140
Bukan dibunuh
141
Flasback
142
Manipulasi
143
Check up kehamilan
144
Normal atau Operasi
145
Dani dan Shila
146
Dani
147
Canda dan tawa
148
Pendarahan
149
UGD
150
Keadaan Arini
151
Pikiran Max
152
Mulai membaik
153
Senandung Bi Mina
154
Nikmat yang sesungguhnya
155
Video Call
156
Proyek Arsen
157
Bandara
158
Pulang
159
Macan betina
160
Tidur di luar
161
Arsen sakit
162
Monyet pohon jambu
163
Max yang malang
164
Romansa baru
165
Taman hiburan
166
Duda lagi
167
Kesempatan untuk Angga
168
Ikat pinggang
169
Ketika Arsen mulai bertindak
170
Peringatan Arsen
171
ibu hamil rempong
172
Kelahiran Arsen Junior
173
Aiden, Rei dan Alea
174
Rei sayang Arsen
175
Junior
176
Family time
177
Senyum Aiden
178
Angga dan Gabriel
179
Si kembar rewel
180
Pesta ulang tahun
181
Dansa
182
Kedatangan Shila
183
Bulbul
184
Pesan dari Angga
185
Baby Alea
186
Banting ponsel
187
Ulah Alea
188
Lesung pipi
189
Orang tua kandung
190
dibawa ke kantor
191
Jatah Si kembar
192
Bertemu Shena
193
Aiden dan Rei
194
Niat baik
195
Perdebatan suami istri
196
Menuju misteri
197
Sekedar peringatan
198
Sebuah ciuman
199
Kegelisahan
200
Pingsan
201
Jangan dibaca
202
Kembali lagi
203
Stempel
204
Menuju puncak
205
Siapa?
206
Kekalahan
207
Ayah
208
Masa lalu
209
Pulau pribadi
210
Tanggung jawab
211
Pagi hari
212
Takjub
213
Menjelang Akhir
214
Menjelang akhir (2)
215
Akhir kisah mereka
216
S.2. Eps 1. Pawang Alea
217
S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218
S.2 EPS 3. Derita Rei
219
Flasback masa lalu
220
S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221
S.2. Eps.5 Toilet
222
S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223
S.2. Eps 7 Murid baru
224
S.2 Eps 8 Nomor Alea
225
S.2. Eps 9 Gevan
226
S.2. Eps 10 Keceplosan
227
S.2. Eps 11 Aiden posessive
228
S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229
S.2. Eps 13 Peduli
230
S.2. Eps 14 Pergi
231
S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232
S.2. Eps 16 Bule
233
S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234
S.2. Eps 18 Pulang liburan
235
S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236
S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237
S.2. Eps 21 Rooftoop
238
S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239
S.2. Eps 23 Rocky
240
S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241
S.2. Eps 25 Datang
242
S.2. Eps 26 Mulai ragu
243
S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244
S.2. Eps 28 Berani
245
Siska
246
S.2 Eps 30 Ketahuan
247
S.2. Eps 31 Lampu hijau
248
S.2. Eps 32 Kelas Alea
249
Klarifikasi
250
S.2. Eps 33 Update lagi
251
S.2. Eps 34 Motor mogok
252
S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253
S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254
S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255
S.2. Eps 38 Sebuah club
256
S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257
S.2. Eps 40 Pertemuan
258
S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259
S.2. Eps 42 Kebersamaan
260
S.2. Eps 43 Trio rusuh
261
S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262
S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263
S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264
S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265
S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266
S.2. Eps 49 Mengejar
267
Karya Baru
268
S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269
S.2 Eps 51 Pawang
270
Pengumuman
271
Kembali
272
Cerita kembali di mulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!