Arini berjalan masuk ke dalam kelas dengan lesu, hari ini ia presentasi tentang sastra indonesia. Arini sudah mempersiapkannya materinya dari minggu yang lalu, karena tidak boleh menyontek akhirnya Arini bertanya dengan guru bahasa indonesia masa SMA nya dulu.
Arini masih menyimpan nomor semua gurunya, karena sewaktu waktu ia bisa saja membutuhkan mereka. Arini membawa rangkuman materinya. Tiba tiba seseorang menepuk bahunya. "Udah siap presentasi lo?"
Via selalu mengejek Arini karena harus presentasi sendiri.
"Ck ya iyalah, seorang Arini mana mungkin tidak siap. Liat aja, gue bakal bikin Bu bela tercengang dengan penjelasan gue" Via menggelengkan kepalanya. "Gimana caranya? Tugas lo yang waktu itu aja nilainya C."
"Nah karena nilai gue itu C makanya gue semangat. C artinya Cerdas. Jadi tugas gue udah bagus berarti. Dari pada nilai A yang artinya anjlok atau B yang berarti buruk. Mending nilai gue lah C"
Via memilih tak menghiraukannya lagi, bisa bisa ia ikutan gila seperti Arini. Via menarik tangan Arini dengan cepat karena sepertinya Bu bela sudah menuju ke arah kelasnya. "Ayo cepetan Rin" mau tak mau Arini mengikuti Via yang terus menyeretnya.
Arini dan Via segera duduk di bangkunya masing masing. "Kenapa lo berdua?" Tanya Shila yang sedari tadi sudah duduk manis di kursinya. "Kepo" jawab Via singkat. Shila dan Gabriel hanya mendengus mendengar jawaban Via.
"Selamat siang anak anak" Bu bela mulai masuk ke dalam kelas, ia berdiri di atas podium sambil memperhatikan semua mahasiswa mahasiswinya. "Saya akan mengabsen kalian terlebih dahulu"
"Silvia handayani" hadir Bu
"Anggita Lestari" Saya Bu
"Rio dewanto Alfahri" Hadir
"Via Maharani" hadir Bu"
"Arini putri casanovia" Iya Bu"
Setelah mengabsen semuanya Bu bela meletakkan absennya. "Tugas yang minggu lalu saya berikan sekarang kumpulkan semuanya dan untuk Arini silahkan maju ke depan untuk presentasi," Arini mengambil nafasnya lalu menghembuskannya. "Semangat Rin, gue yakin lo pasti gak bisa" ejek Via. Gabriel memukul kepala Via dengan dengan buku yang ia pegang. "Lo harusnya nyemangatin bego, fighting Rin gak usah lo dengerin nih curut"
Arini mengangguk lalu dengan percaya dirinya ia maju ke depan sambil membawa catatannya. Sebelum Arini memulai presentasi semua teman temannya berdiri dan mengumpulkan tugas mereka pada Bu bela. Kemudian Bu bela melirik Arini. "Ayo silahkan dimulai"
"Ehemm sebelum memulai presentasi saya ingin mengenalkan nama saya terlebih dahulu barang kali di antara teman teman semua belum ada yang mengenal saya" Arini memulai dengan lelucon garingnya yang membuat Via, Gabriel dan Shila hampir muntah. "Gas Rin, gak usah BA TO THE Cot" sahut Regar salah satu temannya.
"Sabar, ini baru permulaan. Oke nama Saya Arini putri Casanovia, hari ini saya akan menjelaskan tentang sastra lama dan sastra baru untuk kalian. Pertama saya akan menerangkan tentang sastra lama terlebih dahulu.
" Sastra lama adalah sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran atau ucapan. Sastra lama masuk ke indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13. Peninggalan sastra lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di Minye Tujuh, Aceh. Contoh dari sastra lama adalah fabel, sage, mantra, gurindam, pantun, syair, dan lain-lain.
"Sampai disini ada yang ingin ditanyakan?" Tanya Bu bela pada mereka semua. Via mengangkat tangannya. "Sebutkan ciri ciri dari sastra lama?" Arini mendelik sebal, tadinya ia berharap tidak ada pertanyaan. Namun akhirnya harus menjawab juga. "Oke ciri yang pertama yaitu bahasa nya klise, yang kedua anonim atau tidak ada nama pengarangnya"
"Oke ada lagi?" "Tidak bu" Bu bela kembali menyuruh Arini melanjutkan.
Di dalam ruangannya, Arsen masih mengingat kejadian kemarin. Sejak semalam Arsen tidak bisa tidur hanya karena Arini. Arsen mengingat dengan jelas ketika Arini mengatakan hal itu.
"Kenapa harus kepikiran sih, Sadar Sen, Arini itu anakmu. Jangan sampai kamu tergoda sama dia atau tertarik" pintu ruangannya tiba tiba terbuka.
Arsen akan marah jika tidak melihat siapa yang datang. Seorang pria dengan memakai Jas berwarna biru masuk ke dalam ruangan Arsen tanpa permisi dan menduduki sofa sambil mengangkat kakinya ke atas pahanya. "Sudah lama kita tidak bertemu, kamu tidak kangen dengan teman lama mu ini Arsen"
Arsen berdecih namun ia tetap menghampiri pria itu. "Sejak kapan kamu pulang dari Jepang?" Tanya Arsen Basa basi. Pria itu menurunkan kakinya lalu beralih dengan menatap Arsen. "Baru saja, setelah mendarat aku langsung datang ke kantormu"
Pria yang baru saja berbicara dengan Arsen adalah Maximillan Exfando, dia adalah teman sekaligus adik angkat Arsen. Ibunya, Mila dan ayahnya Garda mengangkat Max sebagai anak mereka ketika usianya masih 6 bulan. Mereka mengadopsinya di sebuah panti asuhan.
"Kamu pulang ke indonesia sendirian? Bagaimana dengan papa dan mama" Mila dan Garda memang tinggal di jepang bersama Max karena mereka harus mengurus perusahaan yang disana. "Mereka baik baik saja, Mama nitip salam buat kamu" jawab Max.
Arsen mengangguk. "Keponakan cantikku mana? Sudah lama aku tidak bertemu dengannya." Mengingat Arini Arsen masih merasa canggung saat sarapan tadi pagi. "Dia masih kuliah, kelakuannya masih sama seperti dulu. Sering buat masalah di kampusnya"
Max terkekeh pelan. "Kamu tahu dia selalu mengadu padaku setiap kali kamu mengomelinya?" Arsen menoleh pada Max sejenak. "Aku tidak tahu kalau dia mengadu padamu"
Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, kali ini Arsen pulang bersama Max. Saat di indonesia Max memang tinggal bersama Arsen. Meskipun Max mempunyai banyak apartemen dan mansion tapi tetap saja ia nyaman tinggal di rumah istana Arsen itu.
"Kita jemput Arini dulu" ucap Arsen yang langsung diangguki oleh Max. Max tidak sabar untuk bertemu Arini, ia sangat menyayangi keponakan kecilnya itu. Max membawakan hadiah untuk Arini, Max bisa memastikan kalau Arini akan senang mendapat hadiah darinya.
.
.
"Gue gak nyangka Rin, lo bisa menjelaskan secara lancar. Udah itu pembahasannya secara detail gitu, lo tiba tiba jadi jenius belajar dari mana?" Heran Shila. Gabriel mengangguk setuju. "Atau jangan jangan..."
Semuanya menoleh ke arah Gabriel dengan penasaran. "Jangan jangan apa?" Lima empat tiga dua satu. "Jangan jangan lo kerasukan hantu jenius makanya lo bisa ngejelasin dengan lancar. Ngaku lo? Setan mana yang masuk pada tubuh lo?"
"Lo mau tahu setan yang masuk ke tubuh gue?" Tanya Arini. Gabriel megangguk dengan semangat. "Setannya berinisal G" jawab Arini sambil menahan senyumannya. "G?" Via dan Shila saling bertatapan. Baru kemudian mereka mengerti. "GABRIEL" ucap mereka bersamaan.
"Dasar kuntilanak genit, gue bukan setan woyy" Arini dan kedua temannya tertawa terbahak bahak. Lalu tawa mereka berhenti ketika sebuah mobil berhenti di depan Arini. "Guys Daddy udah jemput, gue duluan ya."
"Hati hati, salamin buat Daddy lo." Arini mengangkat tangannya. Kemudian Arini masuk ke dalam mobil kemudian melambaikan tangannya pada teman temannya. Mobil Arsen mulai melaju kembali "Tumben Daddy udah jemput? Padahal Arini masih belum ngabarin"
"Coba lihat di belakang ada siapa" Arsen menoleh pada Arini. Kemudian Arini melihat ke arah belakang. Betapa terkejutnya Baby melihat Uncle kesayangannya sekarang berada di belakangnya. "UNCLE Max, sejak kapan uncle pulang ke indonesia? Kok gak ngabarin?"
Max terkekeh, seandainya ia berada di samping Arini Max pasti akan memeluknya erat. Gemas dengan wajah Arini yang sangat imut itu. "Baru saja, Uncle mau peluk kamu tapi tidak bisa" Arini melirik Arsen yang tampak tenang mengemudikan mobilnya. Kemudian Arini membuka sabuk pengamannya dan meloncat berpindah ke belakang.
"Aaaaaa Arini kangen banget sama Uncle" Arsen menghela nafasnya melihat Arini yang sudah berpindah ke belakang. "Kangen uncle apa kangen oleh olehnya?" Goda Max.
"Dua duanya dong" Max tertawa dan memeluk keponakannya itu dengan erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
Berdo'a saja
it it Daddy nyessek
2022-06-08
1
Jro Sriyani
bagus... aku suka...
2022-04-30
1
Emak Tiri Cinderella
cara menyemangati diri sendiri jika mendapat nilai jelek. kwkwkww
2022-04-09
0