Melupakan

Dalam perjalanan ke puncak mobil Arsen berpapasan dengan Linda. Linda yang saat itu sedang membuang sampah melalui jendelanya bisa melihat dengan jelas kalau itu adalah Arsen. Linda membelokkan mobilnya dan mengikuti Arsen. Sebenarnya Linda masih ada keperluam Lain, tapi melihat Arsen membuat dirinya merasa harus mengikuti Arsen.

Satu jam kemudian, Arsen menepikan mobilnya. Arsen melepas sabuk pengamannya dan berniat untuk membangunkan Arini. Tapi sepertinya ia kalah cepat dengan Rendi. "Rin bangun, udah sampe"

Arini membuka matanya sambil menguap, Rendi terkekeh geli melihat wajah bantal Arini yang terlihat menggemaskan. "Keluar yuk" lanjut Rendi. Arsen menghela nafasnya lalu ia turun dari mobil bersama mereka. Sesuai dengan janjinya, Arsen tidak akan mengganggu mereka berdua. Arsen hanya mengawasinya saja. Meskipun hati nya sedikit tidak terima.

Tepat saat Arsen turun dari mobil, mobil lain juga berhenti di sampingnya. Pemilik mobil yang ternyata adalah Linda langsung keluar dan menghampiri Arsen. "Saaayang......Kamu ngapain sih malam malam kesini?" Linda langsung bergelayut manja di lengan Arsen.

Arini mengalihkan pandangannya. "Itu mungkin calon istri Daddy" batinnya. Arsen melepaskan tangan Linda dari lengannya dengan risih. "Ngapain kamu kesini?" tanya nya. Linda tersenyum lebar. "Tentu saja mengikuti calon suami aku"

Arini semakin sesak mendengar hal itu. Ternyata benar, dia adalah calon istri Daddy nya. "Ren, ayo katanya kau nunjukin tempat yang indah" Arini mengalihkan perhatiannya pada Rendi yang merasa bingung dengan dua orang itu. "Eh iya, ayo" Rendi menggandeng tangan Arini dan pergi menjauh.

Arsen akan mengikuti mereka tapi wanita yang berada di sampingnya ini terus mengganggunya. "Mau kemana sih? Aku boleh ikutan gak. Hari ini aku bosen di rumah terus. Boleh yaa...." Arsen merasa jijik dengan Linda, di usianya yang ketiga puluh ia masih bisa bersikap kekanakan seperti itu.

"Terserah" jawab Arsen. Arsen berjalan dan mencari keberadaan Arini dan Rendi. Linda bersorak kegirangan, ini adalah pertama kalinya Arsen tidak menolak keberadaannya. Dengan langkah cepat Linda berjalan di samping Arsen.

"Jangan buka mata dulu, nanti kalau aku udah bilang boleh baru kamu buka mata" Arini mengangguk. Ia sedikit tidak sabar dengan apa yang ingin ditunjukkan Rendi. Arini tidak pernah seantusias ini jika bersama teman cowoknya yang lain. Mungkin karena Rendi orangnya lembut jadi Arini sangat sangat antusias.

Rendi menuntun Arini ke tempat yang ditujunya, Rendi tersenyum tak sabar melihat reaksi gadis itu. "Nah sekarang kamu boleh buka mata" Arini membuka matanya dengan perlahan. Arini tersenyum sumringah. Di depannya ia melihat gedung gedung tinggi yang menjulang. Bukan hanya itu, lampu lampu yang bersinar dari sana semakin indah jika dilihat dari puncak. "Suka gak? Ini adalah keindahan malam. Cuma karena sekarang masih jam enam sore. Jadi lampu lampu belum terlihat dengan jelas. Tunggu aja satu jam lagi kamu akan melihat keindahannya"

Arini mengangguk, begini saja pemandangannya sangat indah. Apalagi kalau hari sudah benar benar gelap. Arini tidak sabar menunggu gelap tiba. Arini menoleh pada Rendi. "Makasih ya Ren udah ngajakin aku kesini."  Rendi tersenyum dan mengacak acak rambut Arini dengan gemas. "Sama sama"

Mereka sibuk mengobrol dan tertawa berdua sementara Arsen, ia harus bersama Linda yang berisiknya minta ampun ini. Arsen menghela nafasnya. Ia melihat ke arah Arini. Belakangan ini ada yang aneh dengan dirinya. Contohnya adalah Arsen tidak rela jika Arini bersama dengan Rendi. Apalagi tertawa karena Rendi.

Arsen selalu menegaskan dirinya agar ia tidak menyukai Arini. "Sayang, gak enak ah kalau disini cuma berdua. Yuk gabung sama putri kamu juga" Linda memang mengetahui kalau Arsen punya anak perempuan dan itu adalah Arini.

"Males" jawab Arsen dengan singkat. Tapi bukan Linda namanya jika ia tidak berhasil mengajak Arsen. Linda terus merengek dan memaksa Arsen. Hingga Akhirnya Arsen menyetujuinya. Linda tersenyum kemenangan.

Arsen dan Linda berjalan ke arah mereka dan duduk di samping Rendi. Arini menoleh pada Arsen dan melihat Linda yang masih bergelayut manja di lengan Arsen. Saat Arsen balik menatapnya Arini malah memalingkan wajahnya. Tak terasa satu jam sudah berlalu, hari sudah benar benar  gelap, Arini sangat menyukai suasananya. Benar benar sepi ditambah lagi dengan pemandangan yang ada di depannya.

Udara semakin dingin, Rendi membuka jaketnya dan melampirkannya pada Arini. "Biar gak kedinginan" ucapnya sambil tersenyum. "Kalau aku pake jaketnya, kamu gimana?" Rendi menggelengkan kepalanya. "Aku tidak apa apa yang penting itu kamu"

Linda mencibir melihat romansa anak muda di sampingnya itu. Seandainya Arsen juga seperti  dia mungkin Linda akan senang.  Tapi sayangnya Arsen berwajah tembok jadi sulit buat dia untuk meluluhkannya. "Arsen, aku kedinginan nih. Kamu gak ada niatan buat minjemin jas kamu gitu?"

Arsen meliriknya sebentar tapi tak mempedulikannya. "Tunggu sebentar ya aku mau beli sesuatu" ucap Rendi. "Ikuttt" Rendi tertawa sambil mengacak acak rambut Arini. "Kamu disini sama Om Arsen, aku cuma sebentar kok"

"Udah disini aja sama Daddy, lagian dia gak akan hilang kok" Arini tersenyum kecut lalu ia menganggukkan kepalanya dan membiarkan Rendi pergi. Linda yang merasa diabaikan oleh Arsen bersikap Agresif. Ia langsung duduk di pangkuan Arsen padahal tahu Arini sedang melihat mereka berdua. "Aku ngikutin kamu jauh jauh masa dicuekin sih"

Dari pada melihat pemandangan yang membuatnya kesal, Arini memilih bermain ponselnya dan mengirim pesan pada teman temannya. "Gue lagi di puncak nih bareng Rendi, gak ada yang mau nyusul?" Arini mengirimkan foto yang ia ambil bersama Rendi tadi.

Shila: Eh ae n jaye lo ke puncak gak ngajak ngajak kita?

Gabriel: 2 in mentang mentang perginya sama cogan, kita yang hanya kentang gak diajak"

Arini terkikik geli. "Lagian gak cuma ada gue sama Rendi doang, Daddy gue sama calon istrinya juga ikut?"

VIA: OM ARSEN UDAH PUNYA CALON ISTRI?"

Shila: (2)

Gabriel: (3)

Arini membalas lagi. "Iya, tapi menurut gue sih, calon istri Daddy gue itu kayak cabe. Agresif banget. Masa dia duduk di pangkuan Daddy padahal gue masih berada di samping mereka. Udah putus urat malunya tuh tante tante"

Gabriel: Cantik gak calon istri Daddy lo?"

Shila: Lebih cantik mana sama lo sendiri

Arini: JELAS LEBIH CANTIK gue lah"

Via: Lo gimana Rin?"

Melihat pesan Via Arini tak membalasnya, ia meletakkan kembali ponselnya dan bertepatan dengan kembalinya Rendi. Rendi kembali dengan membawa empat bungkus makanan. Rendi membeli empat jagung bakar.

Rendi memberikan dua nya pada Arsen dan Linda. Rendi menatap Arsen yang memangku Linda dengan tenangnya. Bahkan tak segan tangannya juga melingkar di pinggang Linda. "Nih jagung buat Om dan Tante"

"TANTE TANTE, GUE MASIH MUDA GAK PANTAS DIPANGGIL TANTE" Rendi mejatap Linda dengan acuh tak acuh. Kemudian ia kembali duduk di samping Arini. "Ini buat kamu, yang punya kamu spesial karena aku yang membakarnya sendiri"

"Enak gak nih?" ledek Arini. "Ya jelas enak dong" jawab Rendi. Sebenarnya Arsen keberatan Linda duduk di pangkuannya, ia ingin melihat reaksi Arini. Tapi yang ia lihat Arini malah sibuk dengan dunianya sendiri. Apalagi dengan Rendi.  "Linda"

"Ya?"

"Jadi calon istri pura puraku mau?"

Linda yang menggigit jagung bakarnya seketika tersedak. "Kenapa harus pura pura? Kenapa tidak beneran saja?"

"Pura pura atau enggak sama sekali?" ancam Arsen. Seperi dicocok hidungnya Linda mengangguk begitu saja. Mungkin hari ini mereka akan pura pura tapi siapa tahu besok besok Arsen akan jatuh cinta padanya. Arsen tersenyum tipis. Arsen melirik ke arah Arini yang mengobrol dengan Rendi. "Kamu gak boleh jatuh cinta sama Daddy" Gumamnya.

Arsen juga akan melupakan getaran aneh di dalam hatinya, ia akan bersikap seperti ayah dan anak pada umumnya. "Dad, walaupun aku tahu Daddy sudah punya calon istri, tapi tidak ada salahnya kan aku tetap berjuang. Berjuang untuk membuat Daddy jatuh cinta padaku" batin Arini.

"Bersiaplah untuk hari esok" lanjutnya lagi.

Terpopuler

Comments

Berdo'a saja

Berdo'a saja

heemmmm sakitnya

2022-06-12

1

ainunlita28122019

ainunlita28122019

jangan bikin Arini pergi cukup bikin Arini sifat Arin dingin cuek sama Arsen biar arsen yang ungkapin perasan nya sendri kepada Arini..

2022-05-21

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat Arini

2022-02-09

0

lihat semua
Episodes
1 Nekat
2 Mencari Arini
3 Mengenai Wasiat
4 Yoga
5 Pangeran Kampus
6 Pulang bersama
7 Arsen dan Rendi
8 Hukuman lagi?
9 Perasaan Asing
10 Uncle Kesayangan
11 Teka teki sebuah surat
12 Kunjungan sahabat
13 Lee suho yang meresahkan
14 Perlahan lahan
15 Rahasia Arini
16 Lukisan
17 Pahlawan Arini
18 Mulai Bimbang
19 Pergi ke puncak
20 Melupakan
21 Awal perjuangan
22 Bebas Hukuman
23 Apa Mau Mu?
24 Belanja di Mall
25 Model Iklan
26 Tak rela
27 Ajal kematian
28 Ciuman Bibir
29 Semakin Panas
30 Pergi ke kondangan
31 Pingsan
32 Max pahlawan cinta untuk Arini
33 Mengakhiri
34 Terciduk
35 Cetakan pertama
36 Bi Mina dan kucing
37 Sebuah Misteri
38 Rekaman CCTV
39 Resmi
40 Jawaban
41 Makan malam
42 Usaha pertama Arsen
43 Unboxing
44 Drama pagi hari
45 Di Kampus
46 EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47 Mengerikan
48 Kembali Nafsu
49 Kamar Mandi
50 Misi baru Via dan Arini
51 Arsen kecelakaan
52 Dokter untuk Arsen
53 Dompet
54 Bi Mina dan Pak Tejo
55 Siapa Angel?
56 Sebuah Kotak
57 Bukan mantan
58 Gaun dan Ciuman
59 Bertemu dia
60 insiden kecil
61 Mata mata Vercigo
62 Tamat Riwayatnya
63 Max dan Via
64 Persiapan pergi ke jepang
65 Curiga
66 Akhir dari penantian untuk Max
67 Oma dan Opa
68 Restu pernikahan
69 Menjebak atau terjebak?
70 Salahmu
71 Kembali
72 Kehidupan yang baru
73 Rasa kecewa
74 Mempercepat waktu
75 Kejam bukan berarti tak punya hati
76 Siap siap
77 Mimpi buruk
78 Gereja
79 Semakin dekat
80 Mulai perang
81 Gagal, eh?
82 Malam yang dirindukan
83 Penderitaan
84 Kemana Arsen?
85 Bertemu kembali
86 Arini Mual Mual
87 Kabar dari Via
88 Pulang
89 Kain keberuntungan
90 Trio abal abal
91 Max Playboy
92 Di sebuah Cafe
93 Masalah kantor
94 Investor Brengsek
95 Arini Mengidam
96 Malam mereka
97 kebaikan Shila
98 Arsen mulai berubah
99 Tteokbokki
100 Pria misterius
101 Pantai
102 Pantai (2)
103 Si kembar
104 Kedatangan tamu spesial
105 Olahraga
106 Masker wajah
107 Adegan selanjutnya
108 Malapetaka baru
109 Vercigo
110 Kekesalan Arsen
111 Balkon
112 Overthinking
113 Gara gara diskon
114 Kemenangan
115 Penguntit Arsen
116 Bolong
117 Siapakah dia?
118 Bi Mina Hilang
119 Hubungan baru
120 Persiapan kejutan
121 Kejutan untuk Arini
122 Hadiah Arsen
123 Tidak marah
124 Bongkar kado
125 Jambakan dalam bercinta
126 Labil
127 Gabriel
128 Bisikan Via
129 Wanita iblis
130 Licik
131 Mengelabui seseorang
132 terbungkam
133 Waspada
134 Licik atau Cerdas
135 Salah
136 Peringatan awal
137 Via menghilang
138 Mendatangi Via
139 Teror
140 Bukan dibunuh
141 Flasback
142 Manipulasi
143 Check up kehamilan
144 Normal atau Operasi
145 Dani dan Shila
146 Dani
147 Canda dan tawa
148 Pendarahan
149 UGD
150 Keadaan Arini
151 Pikiran Max
152 Mulai membaik
153 Senandung Bi Mina
154 Nikmat yang sesungguhnya
155 Video Call
156 Proyek Arsen
157 Bandara
158 Pulang
159 Macan betina
160 Tidur di luar
161 Arsen sakit
162 Monyet pohon jambu
163 Max yang malang
164 Romansa baru
165 Taman hiburan
166 Duda lagi
167 Kesempatan untuk Angga
168 Ikat pinggang
169 Ketika Arsen mulai bertindak
170 Peringatan Arsen
171 ibu hamil rempong
172 Kelahiran Arsen Junior
173 Aiden, Rei dan Alea
174 Rei sayang Arsen
175 Junior
176 Family time
177 Senyum Aiden
178 Angga dan Gabriel
179 Si kembar rewel
180 Pesta ulang tahun
181 Dansa
182 Kedatangan Shila
183 Bulbul
184 Pesan dari Angga
185 Baby Alea
186 Banting ponsel
187 Ulah Alea
188 Lesung pipi
189 Orang tua kandung
190 dibawa ke kantor
191 Jatah Si kembar
192 Bertemu Shena
193 Aiden dan Rei
194 Niat baik
195 Perdebatan suami istri
196 Menuju misteri
197 Sekedar peringatan
198 Sebuah ciuman
199 Kegelisahan
200 Pingsan
201 Jangan dibaca
202 Kembali lagi
203 Stempel
204 Menuju puncak
205 Siapa?
206 Kekalahan
207 Ayah
208 Masa lalu
209 Pulau pribadi
210 Tanggung jawab
211 Pagi hari
212 Takjub
213 Menjelang Akhir
214 Menjelang akhir (2)
215 Akhir kisah mereka
216 S.2. Eps 1. Pawang Alea
217 S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218 S.2 EPS 3. Derita Rei
219 Flasback masa lalu
220 S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221 S.2. Eps.5 Toilet
222 S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223 S.2. Eps 7 Murid baru
224 S.2 Eps 8 Nomor Alea
225 S.2. Eps 9 Gevan
226 S.2. Eps 10 Keceplosan
227 S.2. Eps 11 Aiden posessive
228 S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229 S.2. Eps 13 Peduli
230 S.2. Eps 14 Pergi
231 S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232 S.2. Eps 16 Bule
233 S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234 S.2. Eps 18 Pulang liburan
235 S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236 S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237 S.2. Eps 21 Rooftoop
238 S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239 S.2. Eps 23 Rocky
240 S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241 S.2. Eps 25 Datang
242 S.2. Eps 26 Mulai ragu
243 S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244 S.2. Eps 28 Berani
245 Siska
246 S.2 Eps 30 Ketahuan
247 S.2. Eps 31 Lampu hijau
248 S.2. Eps 32 Kelas Alea
249 Klarifikasi
250 S.2. Eps 33 Update lagi
251 S.2. Eps 34 Motor mogok
252 S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253 S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254 S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255 S.2. Eps 38 Sebuah club
256 S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257 S.2. Eps 40 Pertemuan
258 S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259 S.2. Eps 42 Kebersamaan
260 S.2. Eps 43 Trio rusuh
261 S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262 S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263 S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264 S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265 S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266 S.2. Eps 49 Mengejar
267 Karya Baru
268 S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269 S.2 Eps 51 Pawang
270 Pengumuman
271 Kembali
272 Cerita kembali di mulai
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Nekat
2
Mencari Arini
3
Mengenai Wasiat
4
Yoga
5
Pangeran Kampus
6
Pulang bersama
7
Arsen dan Rendi
8
Hukuman lagi?
9
Perasaan Asing
10
Uncle Kesayangan
11
Teka teki sebuah surat
12
Kunjungan sahabat
13
Lee suho yang meresahkan
14
Perlahan lahan
15
Rahasia Arini
16
Lukisan
17
Pahlawan Arini
18
Mulai Bimbang
19
Pergi ke puncak
20
Melupakan
21
Awal perjuangan
22
Bebas Hukuman
23
Apa Mau Mu?
24
Belanja di Mall
25
Model Iklan
26
Tak rela
27
Ajal kematian
28
Ciuman Bibir
29
Semakin Panas
30
Pergi ke kondangan
31
Pingsan
32
Max pahlawan cinta untuk Arini
33
Mengakhiri
34
Terciduk
35
Cetakan pertama
36
Bi Mina dan kucing
37
Sebuah Misteri
38
Rekaman CCTV
39
Resmi
40
Jawaban
41
Makan malam
42
Usaha pertama Arsen
43
Unboxing
44
Drama pagi hari
45
Di Kampus
46
EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47
Mengerikan
48
Kembali Nafsu
49
Kamar Mandi
50
Misi baru Via dan Arini
51
Arsen kecelakaan
52
Dokter untuk Arsen
53
Dompet
54
Bi Mina dan Pak Tejo
55
Siapa Angel?
56
Sebuah Kotak
57
Bukan mantan
58
Gaun dan Ciuman
59
Bertemu dia
60
insiden kecil
61
Mata mata Vercigo
62
Tamat Riwayatnya
63
Max dan Via
64
Persiapan pergi ke jepang
65
Curiga
66
Akhir dari penantian untuk Max
67
Oma dan Opa
68
Restu pernikahan
69
Menjebak atau terjebak?
70
Salahmu
71
Kembali
72
Kehidupan yang baru
73
Rasa kecewa
74
Mempercepat waktu
75
Kejam bukan berarti tak punya hati
76
Siap siap
77
Mimpi buruk
78
Gereja
79
Semakin dekat
80
Mulai perang
81
Gagal, eh?
82
Malam yang dirindukan
83
Penderitaan
84
Kemana Arsen?
85
Bertemu kembali
86
Arini Mual Mual
87
Kabar dari Via
88
Pulang
89
Kain keberuntungan
90
Trio abal abal
91
Max Playboy
92
Di sebuah Cafe
93
Masalah kantor
94
Investor Brengsek
95
Arini Mengidam
96
Malam mereka
97
kebaikan Shila
98
Arsen mulai berubah
99
Tteokbokki
100
Pria misterius
101
Pantai
102
Pantai (2)
103
Si kembar
104
Kedatangan tamu spesial
105
Olahraga
106
Masker wajah
107
Adegan selanjutnya
108
Malapetaka baru
109
Vercigo
110
Kekesalan Arsen
111
Balkon
112
Overthinking
113
Gara gara diskon
114
Kemenangan
115
Penguntit Arsen
116
Bolong
117
Siapakah dia?
118
Bi Mina Hilang
119
Hubungan baru
120
Persiapan kejutan
121
Kejutan untuk Arini
122
Hadiah Arsen
123
Tidak marah
124
Bongkar kado
125
Jambakan dalam bercinta
126
Labil
127
Gabriel
128
Bisikan Via
129
Wanita iblis
130
Licik
131
Mengelabui seseorang
132
terbungkam
133
Waspada
134
Licik atau Cerdas
135
Salah
136
Peringatan awal
137
Via menghilang
138
Mendatangi Via
139
Teror
140
Bukan dibunuh
141
Flasback
142
Manipulasi
143
Check up kehamilan
144
Normal atau Operasi
145
Dani dan Shila
146
Dani
147
Canda dan tawa
148
Pendarahan
149
UGD
150
Keadaan Arini
151
Pikiran Max
152
Mulai membaik
153
Senandung Bi Mina
154
Nikmat yang sesungguhnya
155
Video Call
156
Proyek Arsen
157
Bandara
158
Pulang
159
Macan betina
160
Tidur di luar
161
Arsen sakit
162
Monyet pohon jambu
163
Max yang malang
164
Romansa baru
165
Taman hiburan
166
Duda lagi
167
Kesempatan untuk Angga
168
Ikat pinggang
169
Ketika Arsen mulai bertindak
170
Peringatan Arsen
171
ibu hamil rempong
172
Kelahiran Arsen Junior
173
Aiden, Rei dan Alea
174
Rei sayang Arsen
175
Junior
176
Family time
177
Senyum Aiden
178
Angga dan Gabriel
179
Si kembar rewel
180
Pesta ulang tahun
181
Dansa
182
Kedatangan Shila
183
Bulbul
184
Pesan dari Angga
185
Baby Alea
186
Banting ponsel
187
Ulah Alea
188
Lesung pipi
189
Orang tua kandung
190
dibawa ke kantor
191
Jatah Si kembar
192
Bertemu Shena
193
Aiden dan Rei
194
Niat baik
195
Perdebatan suami istri
196
Menuju misteri
197
Sekedar peringatan
198
Sebuah ciuman
199
Kegelisahan
200
Pingsan
201
Jangan dibaca
202
Kembali lagi
203
Stempel
204
Menuju puncak
205
Siapa?
206
Kekalahan
207
Ayah
208
Masa lalu
209
Pulau pribadi
210
Tanggung jawab
211
Pagi hari
212
Takjub
213
Menjelang Akhir
214
Menjelang akhir (2)
215
Akhir kisah mereka
216
S.2. Eps 1. Pawang Alea
217
S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218
S.2 EPS 3. Derita Rei
219
Flasback masa lalu
220
S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221
S.2. Eps.5 Toilet
222
S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223
S.2. Eps 7 Murid baru
224
S.2 Eps 8 Nomor Alea
225
S.2. Eps 9 Gevan
226
S.2. Eps 10 Keceplosan
227
S.2. Eps 11 Aiden posessive
228
S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229
S.2. Eps 13 Peduli
230
S.2. Eps 14 Pergi
231
S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232
S.2. Eps 16 Bule
233
S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234
S.2. Eps 18 Pulang liburan
235
S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236
S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237
S.2. Eps 21 Rooftoop
238
S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239
S.2. Eps 23 Rocky
240
S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241
S.2. Eps 25 Datang
242
S.2. Eps 26 Mulai ragu
243
S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244
S.2. Eps 28 Berani
245
Siska
246
S.2 Eps 30 Ketahuan
247
S.2. Eps 31 Lampu hijau
248
S.2. Eps 32 Kelas Alea
249
Klarifikasi
250
S.2. Eps 33 Update lagi
251
S.2. Eps 34 Motor mogok
252
S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253
S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254
S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255
S.2. Eps 38 Sebuah club
256
S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257
S.2. Eps 40 Pertemuan
258
S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259
S.2. Eps 42 Kebersamaan
260
S.2. Eps 43 Trio rusuh
261
S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262
S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263
S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264
S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265
S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266
S.2. Eps 49 Mengejar
267
Karya Baru
268
S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269
S.2 Eps 51 Pawang
270
Pengumuman
271
Kembali
272
Cerita kembali di mulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!