Teka teki sebuah surat

Arini dan Max sedang berkumpul di ruang keluarga. Sedangkan Arsen masih di ruang kerjanya. Max memberikan Arini dua koper hadiah yang entah apa isinya. "Nih Uncle bawain oleh oleh" Max duduk di samping Arini.

"OMG ini serius oleh oleh buat Arini dua koper?" Max mengangguk. Kemudian ia mengambil koper yang berwarna pink dan memberikannya pada Arini. "Coba kamu buka yang ini dulu"

Arini membuka kopernya dengan pelan pelan sembari menebak isi kopernya. Saat Arini sudah membukanya. "UNCLE INI BANYAK BANGETT YA AMPUN..PERHIASAN, TAS SEPATU, BAHKAN PIGURA BUNGA SAKURA." Arini memeluk Max dengan kencang hingga membuat Max terkekeh pelan. Meskipun umurnya 20 tahun, keponakannya ini masih sering kekanak kanakan.

"Kamu suka?" Tanya Max. Arini mengangguk dengan antusias kemudian melerai pelukannya. "Coba buka koper yang satunya lagi" Max menarik koper yang berwarna biru dan menaruhnya di depan Arini. Arini yang tidak sabaran langsung membukanya. Saat itu juga nafasnya berhenti.

Arini menatap mata Max dengan datar lalu tersenyum. Kalau tadi Arini hanya memeluk Max sekarang Arini melompat ke arahnya hingga tubuhnya menindih tubuh Max. Max memegang pinggang Arini agar tidak jatuh. "Kok Uncle tahu sih kalau sekarang Arini suka boneka minion?"

"Apa sih yang uncle gak tahu. Semua tentang kamu uncle tahu." Max menjedanya sesaat. "Termasuk rahasiamu dengan istri Daddymu" DEG Arini terkejut karena Max mengetahui rahasianya. Padahal selama ini ia menutupnya dengan rapat rapat.

Max yang berada di bawah Arini memilih merapikan poni Arini yang berantakan. "Kamu harus mengatakannya pada Daddy mu Arini, kalau tidak uncle yang akan mengatakannya." Batin Max. Arini menepis pikiran buruknya ia memegang wajah Max dan mengecup semua bagian wajahnya kecuali bibir. "Sayang uncle selamanya"

Arsen yang baru saja keluar dari ruang kerjanya  

merasa heran karena tak menemukan Arini dan Max di ruang keluarganya. Arsen berjalan ke ruang keluarga dan menemukan Arini dan Max yang sedang bertindihan. "ARINI" bentak Arsen.

Arini yang saat itu sedang bercanda dengan Max tentu saja kaget, apalagi ia melihat tatapan kemarahan dari Daddy nya. Buru buru Arini turun dari atas Max begitu pun dengan Max ia segera memperbaiki posisinya.

"Apa yang kalian berdua lakukan? Pantas kah kalian melakukan hal seperti ini." Mata Arsen masih berapi api, ia sungguh marah dengan Arini. "Jangan salah paham, tadi Arini hanya senang dengan oleh oleh yang kuberikan padanya, kamu tahu sendiri kan kalau putrimu sudah senang ia pasti agresif. Oh Atau jangan jangan kamu memang tidak tahu karena selama ini sibuk dengan pekerjaanmu dan melupakan Arini" sindir Max.

Max tahu selama ini Arsen begitu menyayangi Arini tapi Arsen kadang kadang melupakan dan meninggalkan Arini karena urusan pekerjaannya. Dan itu sebabnya Arini menjadi nakal dan liar seperti ini. Sepertinya disini hanya Max yang tahu semuanya. Meskipun Max berada di jepang, ia tetap memantau Arini dari orang orang kepercayaannya.

"Apa maksud kamu bicara seperti itu? Arini itu putriku. Aku yang lebih tahu tentang dia" Max mendengarnya dengan malas, ia berdiri kemudian mendekati Arsen. "Lalu apa yang kau ketahui tentang Arini? Apa kamu tahu apa bakat Arini? Apa kamu tahu apa yang disukai Arini? Dan apa kamu tahu semua hal yang dibencinya?"

Arini menunduk di tengah tengah perdebatan kedua orang itu. "Arini itu di cap bodoh oleh semua orang di kampusnya, tapi Arini sebenarnya tidak bodoh. Arini punya bakat yang tidak diketahui oleh semua orang. Termasuk kamu, Daddy nya sendiri" Max mendorong Arsen lalu pergi meninggalkannya.

"Maafin Arini Daddy" ucap Arini. Arini takut Arsen kecewa dengannya atau lebih parahnya Arsen marah padanya. Arsen mengepalkan tangannya dengan kuat, bagaimana bisa ia mengabaikan putrinya selama ini. Meskipun ia perhatian pada Arini tapi Arsen belum mengetahui semua tentang Arini.

Arsen duduk di sebelah Arini. "Sebenarnya apa yang Daddy tidak ketahui tentang kamu?" Arini hanya diam, ia tidak mau menjawabnya. Bahkan meskipun itu Daddy nya sendiri yang bertanya. "Jawab Daddy, apa selama ini Daddy melewati semuanya?"

Arini memberanikan diri untuk menatap wajah Arsen. Arini menggeleng pelan. "Tidak ada yang Daddy tidak ketahui, Daddy mengetahui semuanya tentang arini. Daddy kan ayah terbaik bagi Arini" ucap Arini berusaha menutupi sesuatu yang mencurigakan dari dirinya.

"Lalu kenapa Max bilang seperti itu? Daddy tahu Max bukan tipe orang yang suka bohong. Apalagi sampai marah seperti tadi. Bisa kamu jelaskan semuanya pada Daddy?" "Arini lupa harus mengerjakan tugas untuk besok, Arini ke kamar dulu ya Dad"

Arsen pergi ke kamar Max, kalau Arini tidak bisa memberitahu nya maka Max pasti tahu semua jawabnnya. Arsen akan memaksa Max untuk memberi tahunya semuanya. Tentang apa yang ia tidak ia ketahui selama ini.

Arsen membuka pintu kamar Max, Max terlihat sedang memegang kertas seperti sebuah surat tapi ketika Arsen datang Max dengan cepat menyembunyikannya. "Kamu membaca apa?" Tanya Arsen. Max menyembuyikan suratnya di bawah bantal.

"Tidak ada, ini hanya sebuah kertas yang tidak berguna" jawabnya dengan gugup. Arsen tidak boleh melihat surat itu selama Arini belum ingin menunjukkannya. "Ada apa kamu kesini?" Tanya Max mengalihkan pembicaran.

Arsen menghela nafasnya dengan kasar, kemudian ia duduk di samping Max. "Tolong jelaskan apa maksud semua perkataanmu tadi.   

Aku benar benar tidak mengerti" Max meremas   selimut kasurnya dengan erat, ia berusaha mengontrol kemarahannya.

"Kamu tahu Arini pintar melukis?" Tanya Max dengan pelan. "Melukis? Yang benar saja. Arini tidak suka dengan sesuatu yang berhubungan dengan hal hal itu. Dia hanya suka bermain ke club, membeli pakaian kurang bahan dan membuat onar di kampusnya"

Max menggelengkan kepalanya, pantas saja Arini tidak memberi tahukan Arsen. Arsen saja tidak memberi Arini kesempatan. Jika saja Arsen mempercayai Arini pasti Arini akan memberi tahunya. "Kamu tidak akan percaya ini" Max mengambil ponselnya dan membuka salah satu gambar.

"Lihatlah, ini adalah lukisan Arini. Bahkan lukisannya di pajang di beberapa negara, seperti perancis, Italia dan london. Banyak orang yang menyukai dan mengagumi lukisannya. Aku yakin kamu pasti tidak tahu."

Arsen mengambil ponsel Max dan melihatnya

secara jelas. Hatinya tersentil karena ia tidak mengetahui bakat putrinya sendiri. "Sejak kapan dia melukis?" Max menatap Arsen dengan datar. "Sejak umurnya 15 tahun, berarti 5 tahun yang lalu. Bukankah di waktu itu kamu sering bepergian ke luar negeri selama berbulan bulan dan meninggalkan Arini bersama Bi Mina di rumah ini."

"Kamu tahu,  Arini sangat menyukai boneka minion. Dia selalu menelfonku untuk membelikannya boneka minion." Max tersenyum sendu. "Kamu harus bangga dengan putrimu Sen, di usianya yang ke 15 tahun dia sudah menjadi pelukis terkenal."

Arsen tidak bisa mendengar apapun lagi, dia benar benar ayah yang jahat. Arsen pikir dengan memberikan perhatian dan fasilitas akan membuat Arini bahagia, nyatanya tidak.

"Selain itu, apa ada lagi?" Tanya Arsen. Arsen akan memperbaiki semuanya, selagi semuanya belum terlambat. "Ada, tapi aku tidak bisa memberi tahunya. Arini tidak ingin kamu mengetahuinya."

Arsen keluar dari kamar Max tanpa bicara apapun lagi. "Cepat beri tahu Daddy mu Rin, kalau tidak kamu akan semakin tersiksa dengan itu semua." Max kembali mengambil surat itu dan membacanya berulang ulang. Entah apa yang akan Arsen lakukan jika ia mengetahui semuanya.

Terpopuler

Comments

Abor Cipenk

Abor Cipenk

ngeri ngeri sedap ceritanya😁

2022-11-22

0

Berdo'a saja

Berdo'a saja

rahasia appa sih pinisirin

2022-06-08

1

Susi Ismi

Susi Ismi

apa rahasia arini 🤔 jadi makin penasaran

2022-05-22

1

lihat semua
Episodes
1 Nekat
2 Mencari Arini
3 Mengenai Wasiat
4 Yoga
5 Pangeran Kampus
6 Pulang bersama
7 Arsen dan Rendi
8 Hukuman lagi?
9 Perasaan Asing
10 Uncle Kesayangan
11 Teka teki sebuah surat
12 Kunjungan sahabat
13 Lee suho yang meresahkan
14 Perlahan lahan
15 Rahasia Arini
16 Lukisan
17 Pahlawan Arini
18 Mulai Bimbang
19 Pergi ke puncak
20 Melupakan
21 Awal perjuangan
22 Bebas Hukuman
23 Apa Mau Mu?
24 Belanja di Mall
25 Model Iklan
26 Tak rela
27 Ajal kematian
28 Ciuman Bibir
29 Semakin Panas
30 Pergi ke kondangan
31 Pingsan
32 Max pahlawan cinta untuk Arini
33 Mengakhiri
34 Terciduk
35 Cetakan pertama
36 Bi Mina dan kucing
37 Sebuah Misteri
38 Rekaman CCTV
39 Resmi
40 Jawaban
41 Makan malam
42 Usaha pertama Arsen
43 Unboxing
44 Drama pagi hari
45 Di Kampus
46 EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47 Mengerikan
48 Kembali Nafsu
49 Kamar Mandi
50 Misi baru Via dan Arini
51 Arsen kecelakaan
52 Dokter untuk Arsen
53 Dompet
54 Bi Mina dan Pak Tejo
55 Siapa Angel?
56 Sebuah Kotak
57 Bukan mantan
58 Gaun dan Ciuman
59 Bertemu dia
60 insiden kecil
61 Mata mata Vercigo
62 Tamat Riwayatnya
63 Max dan Via
64 Persiapan pergi ke jepang
65 Curiga
66 Akhir dari penantian untuk Max
67 Oma dan Opa
68 Restu pernikahan
69 Menjebak atau terjebak?
70 Salahmu
71 Kembali
72 Kehidupan yang baru
73 Rasa kecewa
74 Mempercepat waktu
75 Kejam bukan berarti tak punya hati
76 Siap siap
77 Mimpi buruk
78 Gereja
79 Semakin dekat
80 Mulai perang
81 Gagal, eh?
82 Malam yang dirindukan
83 Penderitaan
84 Kemana Arsen?
85 Bertemu kembali
86 Arini Mual Mual
87 Kabar dari Via
88 Pulang
89 Kain keberuntungan
90 Trio abal abal
91 Max Playboy
92 Di sebuah Cafe
93 Masalah kantor
94 Investor Brengsek
95 Arini Mengidam
96 Malam mereka
97 kebaikan Shila
98 Arsen mulai berubah
99 Tteokbokki
100 Pria misterius
101 Pantai
102 Pantai (2)
103 Si kembar
104 Kedatangan tamu spesial
105 Olahraga
106 Masker wajah
107 Adegan selanjutnya
108 Malapetaka baru
109 Vercigo
110 Kekesalan Arsen
111 Balkon
112 Overthinking
113 Gara gara diskon
114 Kemenangan
115 Penguntit Arsen
116 Bolong
117 Siapakah dia?
118 Bi Mina Hilang
119 Hubungan baru
120 Persiapan kejutan
121 Kejutan untuk Arini
122 Hadiah Arsen
123 Tidak marah
124 Bongkar kado
125 Jambakan dalam bercinta
126 Labil
127 Gabriel
128 Bisikan Via
129 Wanita iblis
130 Licik
131 Mengelabui seseorang
132 terbungkam
133 Waspada
134 Licik atau Cerdas
135 Salah
136 Peringatan awal
137 Via menghilang
138 Mendatangi Via
139 Teror
140 Bukan dibunuh
141 Flasback
142 Manipulasi
143 Check up kehamilan
144 Normal atau Operasi
145 Dani dan Shila
146 Dani
147 Canda dan tawa
148 Pendarahan
149 UGD
150 Keadaan Arini
151 Pikiran Max
152 Mulai membaik
153 Senandung Bi Mina
154 Nikmat yang sesungguhnya
155 Video Call
156 Proyek Arsen
157 Bandara
158 Pulang
159 Macan betina
160 Tidur di luar
161 Arsen sakit
162 Monyet pohon jambu
163 Max yang malang
164 Romansa baru
165 Taman hiburan
166 Duda lagi
167 Kesempatan untuk Angga
168 Ikat pinggang
169 Ketika Arsen mulai bertindak
170 Peringatan Arsen
171 ibu hamil rempong
172 Kelahiran Arsen Junior
173 Aiden, Rei dan Alea
174 Rei sayang Arsen
175 Junior
176 Family time
177 Senyum Aiden
178 Angga dan Gabriel
179 Si kembar rewel
180 Pesta ulang tahun
181 Dansa
182 Kedatangan Shila
183 Bulbul
184 Pesan dari Angga
185 Baby Alea
186 Banting ponsel
187 Ulah Alea
188 Lesung pipi
189 Orang tua kandung
190 dibawa ke kantor
191 Jatah Si kembar
192 Bertemu Shena
193 Aiden dan Rei
194 Niat baik
195 Perdebatan suami istri
196 Menuju misteri
197 Sekedar peringatan
198 Sebuah ciuman
199 Kegelisahan
200 Pingsan
201 Jangan dibaca
202 Kembali lagi
203 Stempel
204 Menuju puncak
205 Siapa?
206 Kekalahan
207 Ayah
208 Masa lalu
209 Pulau pribadi
210 Tanggung jawab
211 Pagi hari
212 Takjub
213 Menjelang Akhir
214 Menjelang akhir (2)
215 Akhir kisah mereka
216 S.2. Eps 1. Pawang Alea
217 S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218 S.2 EPS 3. Derita Rei
219 Flasback masa lalu
220 S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221 S.2. Eps.5 Toilet
222 S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223 S.2. Eps 7 Murid baru
224 S.2 Eps 8 Nomor Alea
225 S.2. Eps 9 Gevan
226 S.2. Eps 10 Keceplosan
227 S.2. Eps 11 Aiden posessive
228 S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229 S.2. Eps 13 Peduli
230 S.2. Eps 14 Pergi
231 S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232 S.2. Eps 16 Bule
233 S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234 S.2. Eps 18 Pulang liburan
235 S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236 S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237 S.2. Eps 21 Rooftoop
238 S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239 S.2. Eps 23 Rocky
240 S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241 S.2. Eps 25 Datang
242 S.2. Eps 26 Mulai ragu
243 S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244 S.2. Eps 28 Berani
245 Siska
246 S.2 Eps 30 Ketahuan
247 S.2. Eps 31 Lampu hijau
248 S.2. Eps 32 Kelas Alea
249 Klarifikasi
250 S.2. Eps 33 Update lagi
251 S.2. Eps 34 Motor mogok
252 S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253 S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254 S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255 S.2. Eps 38 Sebuah club
256 S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257 S.2. Eps 40 Pertemuan
258 S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259 S.2. Eps 42 Kebersamaan
260 S.2. Eps 43 Trio rusuh
261 S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262 S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263 S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264 S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265 S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266 S.2. Eps 49 Mengejar
267 Karya Baru
268 S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269 S.2 Eps 51 Pawang
270 Pengumuman
271 Kembali
272 Cerita kembali di mulai
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Nekat
2
Mencari Arini
3
Mengenai Wasiat
4
Yoga
5
Pangeran Kampus
6
Pulang bersama
7
Arsen dan Rendi
8
Hukuman lagi?
9
Perasaan Asing
10
Uncle Kesayangan
11
Teka teki sebuah surat
12
Kunjungan sahabat
13
Lee suho yang meresahkan
14
Perlahan lahan
15
Rahasia Arini
16
Lukisan
17
Pahlawan Arini
18
Mulai Bimbang
19
Pergi ke puncak
20
Melupakan
21
Awal perjuangan
22
Bebas Hukuman
23
Apa Mau Mu?
24
Belanja di Mall
25
Model Iklan
26
Tak rela
27
Ajal kematian
28
Ciuman Bibir
29
Semakin Panas
30
Pergi ke kondangan
31
Pingsan
32
Max pahlawan cinta untuk Arini
33
Mengakhiri
34
Terciduk
35
Cetakan pertama
36
Bi Mina dan kucing
37
Sebuah Misteri
38
Rekaman CCTV
39
Resmi
40
Jawaban
41
Makan malam
42
Usaha pertama Arsen
43
Unboxing
44
Drama pagi hari
45
Di Kampus
46
EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47
Mengerikan
48
Kembali Nafsu
49
Kamar Mandi
50
Misi baru Via dan Arini
51
Arsen kecelakaan
52
Dokter untuk Arsen
53
Dompet
54
Bi Mina dan Pak Tejo
55
Siapa Angel?
56
Sebuah Kotak
57
Bukan mantan
58
Gaun dan Ciuman
59
Bertemu dia
60
insiden kecil
61
Mata mata Vercigo
62
Tamat Riwayatnya
63
Max dan Via
64
Persiapan pergi ke jepang
65
Curiga
66
Akhir dari penantian untuk Max
67
Oma dan Opa
68
Restu pernikahan
69
Menjebak atau terjebak?
70
Salahmu
71
Kembali
72
Kehidupan yang baru
73
Rasa kecewa
74
Mempercepat waktu
75
Kejam bukan berarti tak punya hati
76
Siap siap
77
Mimpi buruk
78
Gereja
79
Semakin dekat
80
Mulai perang
81
Gagal, eh?
82
Malam yang dirindukan
83
Penderitaan
84
Kemana Arsen?
85
Bertemu kembali
86
Arini Mual Mual
87
Kabar dari Via
88
Pulang
89
Kain keberuntungan
90
Trio abal abal
91
Max Playboy
92
Di sebuah Cafe
93
Masalah kantor
94
Investor Brengsek
95
Arini Mengidam
96
Malam mereka
97
kebaikan Shila
98
Arsen mulai berubah
99
Tteokbokki
100
Pria misterius
101
Pantai
102
Pantai (2)
103
Si kembar
104
Kedatangan tamu spesial
105
Olahraga
106
Masker wajah
107
Adegan selanjutnya
108
Malapetaka baru
109
Vercigo
110
Kekesalan Arsen
111
Balkon
112
Overthinking
113
Gara gara diskon
114
Kemenangan
115
Penguntit Arsen
116
Bolong
117
Siapakah dia?
118
Bi Mina Hilang
119
Hubungan baru
120
Persiapan kejutan
121
Kejutan untuk Arini
122
Hadiah Arsen
123
Tidak marah
124
Bongkar kado
125
Jambakan dalam bercinta
126
Labil
127
Gabriel
128
Bisikan Via
129
Wanita iblis
130
Licik
131
Mengelabui seseorang
132
terbungkam
133
Waspada
134
Licik atau Cerdas
135
Salah
136
Peringatan awal
137
Via menghilang
138
Mendatangi Via
139
Teror
140
Bukan dibunuh
141
Flasback
142
Manipulasi
143
Check up kehamilan
144
Normal atau Operasi
145
Dani dan Shila
146
Dani
147
Canda dan tawa
148
Pendarahan
149
UGD
150
Keadaan Arini
151
Pikiran Max
152
Mulai membaik
153
Senandung Bi Mina
154
Nikmat yang sesungguhnya
155
Video Call
156
Proyek Arsen
157
Bandara
158
Pulang
159
Macan betina
160
Tidur di luar
161
Arsen sakit
162
Monyet pohon jambu
163
Max yang malang
164
Romansa baru
165
Taman hiburan
166
Duda lagi
167
Kesempatan untuk Angga
168
Ikat pinggang
169
Ketika Arsen mulai bertindak
170
Peringatan Arsen
171
ibu hamil rempong
172
Kelahiran Arsen Junior
173
Aiden, Rei dan Alea
174
Rei sayang Arsen
175
Junior
176
Family time
177
Senyum Aiden
178
Angga dan Gabriel
179
Si kembar rewel
180
Pesta ulang tahun
181
Dansa
182
Kedatangan Shila
183
Bulbul
184
Pesan dari Angga
185
Baby Alea
186
Banting ponsel
187
Ulah Alea
188
Lesung pipi
189
Orang tua kandung
190
dibawa ke kantor
191
Jatah Si kembar
192
Bertemu Shena
193
Aiden dan Rei
194
Niat baik
195
Perdebatan suami istri
196
Menuju misteri
197
Sekedar peringatan
198
Sebuah ciuman
199
Kegelisahan
200
Pingsan
201
Jangan dibaca
202
Kembali lagi
203
Stempel
204
Menuju puncak
205
Siapa?
206
Kekalahan
207
Ayah
208
Masa lalu
209
Pulau pribadi
210
Tanggung jawab
211
Pagi hari
212
Takjub
213
Menjelang Akhir
214
Menjelang akhir (2)
215
Akhir kisah mereka
216
S.2. Eps 1. Pawang Alea
217
S.2 Eps 2. Terlalu tampan
218
S.2 EPS 3. Derita Rei
219
Flasback masa lalu
220
S.2 Eps 4. Suasana pagi hari
221
S.2. Eps.5 Toilet
222
S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
223
S.2. Eps 7 Murid baru
224
S.2 Eps 8 Nomor Alea
225
S.2. Eps 9 Gevan
226
S.2. Eps 10 Keceplosan
227
S.2. Eps 11 Aiden posessive
228
S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
229
S.2. Eps 13 Peduli
230
S.2. Eps 14 Pergi
231
S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
232
S.2. Eps 16 Bule
233
S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
234
S.2. Eps 18 Pulang liburan
235
S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
236
S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
237
S.2. Eps 21 Rooftoop
238
S.2. Eps 22 Bertemu Rei
239
S.2. Eps 23 Rocky
240
S.2. Eps 24 Rocky gelisah
241
S.2. Eps 25 Datang
242
S.2. Eps 26 Mulai ragu
243
S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
244
S.2. Eps 28 Berani
245
Siska
246
S.2 Eps 30 Ketahuan
247
S.2. Eps 31 Lampu hijau
248
S.2. Eps 32 Kelas Alea
249
Klarifikasi
250
S.2. Eps 33 Update lagi
251
S.2. Eps 34 Motor mogok
252
S.2. Eps 35 Tentang Aiden
253
S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
254
S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
255
S.2. Eps 38 Sebuah club
256
S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
257
S.2. Eps 40 Pertemuan
258
S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
259
S.2. Eps 42 Kebersamaan
260
S.2. Eps 43 Trio rusuh
261
S.2. Eps 44 Keinginan Nana
262
S.2. Eps 45 Sekolah lagi
263
S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
264
S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
265
S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
266
S.2. Eps 49 Mengejar
267
Karya Baru
268
S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
269
S.2 Eps 51 Pawang
270
Pengumuman
271
Kembali
272
Cerita kembali di mulai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!