Hot Daddy

Hot Daddy

Nekat

"DADDY GAUN YANG AKU BELI ADA DIMANA?" Hari masih pagi tapi Arsen harus mendengarkan teriakan putrinya yang membahana. Arsen melipat korannya lalu berjalan menuju ke kamar Arini.

Arini Putri Casanovia adalah putri semata wayangnya. Semenjak istrinya meninggal Arini sangat bergantung padanya. Arini memang bukan putri kandungnya, Arsen menemukannya di jalan ketika usia Arini masih 10 tahun. Dan kebetulan saat itu Istri  Arsen sangat menyukainya hingga mengangkatnya sebagai putrinya.

Arsen masuk ke dalam kamar Arini dan menemukan Arini yang sedang membuka semua isi lemarinya hingga menjadi berantakan. "Apa yang kamu lakukan dengan dengan semua ini Arini?"

"Aku mencari gaun yang aku beli kemarin Dad, Daddy melihatnya tidak? Itu harganya sangat mahal. Sayang kalau hilang begitu saja" Arini masih terus membongkar lemarinya. Arsen hanya geleng geleng kepala.

"Kamu cari gaun berwarna putih dan tembus pandang itu?" Arini langsung menoleh kepada Arsen. "Iya itu maksudnya Dad" Arsen mangut mangut saja. "Gaun yang itu sudah Daddy bakar" Arsen berjalan keluar dari kamar Arini.

Arsen selalu protektif dengan pakaian yang dibeli Arini. Karena Arini selalu membeli pakaian yang kurang bahan. Kemarin saja ia menemukan beberapa gaun yang kurang bahan lagi apalagi tembus pandang. Arsen membakarnya tiap kali ia menemukannya lagi.

Arini mengejar langkah Arsen, ia memeluk Arsen dari belakang. "Kok Daddy tega sih sama aku, ini udah kesekian kalinya Daddy bakar baju aku. Lama lama aku gak pake baju juga nih kalau Daddy masih membakar pakaian yang aku beli"

Arsen berbalik menghadap Arini. Matanya menyorot tajam pada Arini. "Daddy tidak akan membakar pakaianmu kalau pakaian yang kamu beli sopan. Kamu beli gaun tebus pandang buat apa? Mau pamerin tubuh kamu?"

"Ya enggak gitu juga Dad, Aku kan diundang ke pesta ulang tahun Shila temanku. Dan pestanya akan berlangsung di Club. Aku butuh pakaian seperti itu Dad. Masa aku ke Club pakai Celana panjang dan kaos doang sih, iyuww itu bukan gaya ku banget Dad"

"Gak ada ke club ya, kamu gak usah datang sekalian. Kalau sampai Daddy tahu kamu datang semua fasilitas yang Daddy berikan akan Daddy sita. Mobil, Handphone, Laptop, Dan uang saku kamu juga akan Daddy potong"

"Dad plisss kali ini aja, Arini sudah gede. Arini tahu mana yang baik dan buruk untuk Arini" Arsen terus berjalan tanpa mempedulikan Rengekan Arini. Karena merasa di acuhkan Arini mendahului langkah Arsen dan menghadangnya.

"Dad, ayolah. Kali ini aja, kalau perlu ditemani Daddy aja deh biar aman." Arini mengeluarkan puppy eyes nya pada Arsen meskipun ia tahu itu tak akan mempan. "Sekali enggak tetap enggak, kalau kamu ngotot siap siap fasilitas kamu Daddy cabut"

Arini mendegus kesal, gagal sudah ia membujuk Daddy nya. Lalu tebersit sebuah ide dalam pikirannya. Arini tersenyum sambil tangannya memutar mutar rambutnya yang ikal. "Sorry Daddy"

Selepas dari kamar Arini, Arsen langsung pergi ke kamarnya. Seharian ini ia mengerjakan pekerjaan kantor di rumah. Arsen adalah seorang Duda yang ditinggalkan istrinya karena meninggal. Istri nya meninggal karena punya penyakit kanker otak. Di usia nya yang ke 35 tahun, Arsen mengurus Arini yang berusia 20 tahun.

Arsen membuka pintu kamarnya, ia menatap ruangan dalam kamarnya. Arsen masih mengingat semua kenangan istrinya bila ia ada di kamarnya. Arsen duduk di atas kasurnya dan mengambil foto istrinya di nakas samping tempat tidurnya.

Arsen mengusap foto kenangannya bersama istrinya dulu. Sampai detik ini Arsen masih belum bisa melupakannya. Arsen masih teringat dengan wasiat istrinya sebelum meninggal. Sampai detik ini ia belum bisa melakukan wasiat itu. Arsen tidak sanggup jika harus mencintai wanita selain istrinya.

Di sisi lain, Arini mengendap endap dari satu ruangan ke ruangan lainnya, ia menggendong sebuah tas sekolahnya dulu. Arini berencana untuk kabur sebentar, kalau tidak ia pasti tidak akan datang ke pesta itu

"Non Arini mau kemana?" Arini berdecak dalam hatinya. Kenapa ia harus ketahuan saat dirinya sudah mulai dekat dengan pintu utama. Yah, Rumahnya memiliki banyak pintu.

Bahkan jika dihitung total pintu yang ada di rumahnya hampir mencapai lima puluh. Itu semua karena rumahnya yang sangat luas, untuk pergi ke kamar saja harus pakai lift. Arini menatap Bi mina, pembantu di rumahnya. "Aku cuma mau buat tugas kuliah aja bi, gak usah bilang Daddy ya. Aku juga udah ijin kok"

"Tapi Non Arini kenapa bawa tas, biasanya kalau buat tugas cuma bawa buku doang?" Arini bingung harus mencari alasan apa lagi, seandainya ia tak banyak berbohong pasti Bi Mina percaya saja pada alasannya saat ini.

Yah, Arini memang sudah membohongi Bi Mina berkali kali. Hingga Bi Mina dimarahi Daddy nya akibat ulah dirinya. Kali ini ia harus mencari akal agar Bi Mina percaya padanya.

"Ya masalahnya aku bawa buku banyak Bi, jadi harus bawa tas biar gak ribet. Eh aku telat nih, Bi aku berangkat dulu. Dadah" Dengan cepat Arini langsung pergi meninggalkan Bi Mina yang terbengong bengong.

Arini memang lolos dari Bi Mina, tapi ia lupa jika rumahnya memiliki keamanan yang ketat. Tiga orang Body guard berdiri tegak di depan rumahnya. Arini berusaha untuk melewati ketiga body guard tanpa harus kelihatan oleh mereka. Aha, Dia punya ide. Arini tersenyum licik dan bersiap untuk melakukan ide nya itu.

.

.

Di sinilah Arini sekarang, di tengah tengah keramaian pesta ulang tahun. Ia berhasil lolos dari tiga body guard yang menjaga rumahnya, dengan akal bulusnya ia mengerjai mereka. Arini sangat menikmati pestanya, ia bahkan berjoget di antara para pria lainnya. Lekukan tubuhnya yang sempurna membuat banyak pria yang mendekatinya hanya untuk sekedar meraba raba.

"Gila, Dada lo benar benar menantang Rin. kapan kapan boleh lah main sama gue di hotel. Punya gue gak kalah gede dari dada lo kok. gue yakin lo pasti puas" ucap salah satu pria yang suka dengan keelokan tubuh Arini.

"Gue gak niat main gituan, bisa ngamuk Daddy kalau sampe tahu gue melebihi batas" Arini menyudahi untuk berjoget. ia mengambil segelas Vodka dan meminumnya dengan cepat.

"Rin, Si Bagas nyariin lo noh?" ucap Via, salah satu teman Arini di kampus. Dengan setengah sadar Arini menatap Via. "ngapain dia nyari gue?" Via hanya mengendikkan bahunya. lalu segera pergi dari hadapan Arini.

Lalu seorang pria datang mendekatinya, pria itu langsung merangkul Arini dengan tidak tahu malunya. Arini sudah tahu siapa itu, siapa lagi orang yang bisa menyentuhnya bebas selain seorang Bagas Wardana.

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

hadir

2024-06-12

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

baru mampir

2022-10-24

0

Jeon Jimin💜

Jeon Jimin💜

Mampir thor

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Nekat
2 Mencari Arini
3 Mengenai Wasiat
4 Yoga
5 Pangeran Kampus
6 Pulang bersama
7 Arsen dan Rendi
8 Hukuman lagi?
9 Perasaan Asing
10 Uncle Kesayangan
11 Teka teki sebuah surat
12 Kunjungan sahabat
13 Lee suho yang meresahkan
14 Perlahan lahan
15 Rahasia Arini
16 Lukisan
17 Pahlawan Arini
18 Mulai Bimbang
19 Pergi ke puncak
20 Melupakan
21 Awal perjuangan
22 Bebas Hukuman
23 Apa Mau Mu?
24 Belanja di Mall
25 Model Iklan
26 Tak rela
27 Ajal kematian
28 Ciuman Bibir
29 Semakin Panas
30 Pergi ke kondangan
31 Pingsan
32 Max pahlawan cinta untuk Arini
33 Mengakhiri
34 Terciduk
35 Cetakan pertama
36 Bi Mina dan kucing
37 Sebuah Misteri
38 Rekaman CCTV
39 Resmi
40 Jawaban
41 Makan malam
42 Usaha pertama Arsen
43 Unboxing
44 Drama pagi hari
45 Di Kampus
46 EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47 Mengerikan
48 Kembali Nafsu
49 Kamar Mandi
50 Misi baru Via dan Arini
51 Arsen kecelakaan
52 Dokter untuk Arsen
53 Dompet
54 Bi Mina dan Pak Tejo
55 Siapa Angel?
56 Sebuah Kotak
57 Bukan mantan
58 Gaun dan Ciuman
59 Bertemu dia
60 insiden kecil
61 Mata mata Vercigo
62 Tamat Riwayatnya
63 Max dan Via
64 Persiapan pergi ke jepang
65 Curiga
66 Akhir dari penantian untuk Max
67 Oma dan Opa
68 Restu pernikahan
69 Menjebak atau terjebak?
70 Salahmu
71 Kembali
72 Kehidupan yang baru
73 Rasa kecewa
74 Mempercepat waktu
75 Kejam bukan berarti tak punya hati
76 Siap siap
77 Mimpi buruk
78 Gereja
79 Semakin dekat
80 Mulai perang
81 Gagal, eh?
82 Malam yang dirindukan
83 Penderitaan
84 Kemana Arsen?
85 Bertemu kembali
86 Arini Mual Mual
87 Kabar dari Via
88 Pulang
89 Kain keberuntungan
90 Trio abal abal
91 Max Playboy
92 Di sebuah Cafe
93 Masalah kantor
94 Investor Brengsek
95 Arini Mengidam
96 Malam mereka
97 kebaikan Shila
98 Arsen mulai berubah
99 Tteokbokki
100 Pria misterius
101 Pantai
102 Pantai (2)
103 Si kembar
104 Kedatangan tamu spesial
105 Olahraga
106 Masker wajah
107 Adegan selanjutnya
108 Malapetaka baru
109 Vercigo
110 Kekesalan Arsen
111 Balkon
112 Overthinking
113 Gara gara diskon
114 Kemenangan
115 Penguntit Arsen
116 Bolong
117 Siapakah dia?
118 Bi Mina Hilang
119 Hubungan baru
120 Persiapan kejutan
121 Kejutan untuk Arini
122 Hadiah Arsen
123 Tidak marah
124 Bongkar kado
125 Jambakan dalam bercinta
126 Labil
127 Gabriel
128 Bisikan Via
129 Wanita iblis
130 Licik
131 Mengelabui seseorang
132 terbungkam
133 Waspada
134 Licik atau Cerdas
135 Salah
136 Peringatan awal
137 Via menghilang
138 Mendatangi Via
139 Teror
140 Bukan dibunuh
141 Flasback
142 Manipulasi
143 Check up kehamilan
144 Normal atau Operasi
145 Dani dan Shila
146 Dani
147 Canda dan tawa
148 Pendarahan
149 UGD
150 Keadaan Arini
151 Pikiran Max
152 Mulai membaik
153 Senandung Bi Mina
154 Nikmat yang sesungguhnya
155 Video Call
156 Proyek Arsen
157 Bandara
158 Pulang
159 Macan betina
160 Tidur di luar
161 Arsen sakit
162 Monyet pohon jambu
163 Max yang malang
164 Romansa baru
165 Taman hiburan
166 Duda lagi
167 Kesempatan untuk Angga
168 Ikat pinggang
169 Ketika Arsen mulai bertindak
170 Peringatan Arsen
171 ibu hamil rempong
172 Kelahiran Arsen Junior
173 Aiden, Rei dan Alea
174 Rei sayang Arsen
175 Junior
176 Family time
177 Senyum Aiden
178 Angga dan Gabriel
179 Si kembar rewel
180 Pesta ulang tahun
181 Dansa
182 Kedatangan Shila
183 Bulbul
184 Pesan dari Angga
185 Baby Alea
186 Banting ponsel
187 Ulah Alea
188 Lesung pipi
189 Orang tua kandung
190 dibawa ke kantor
191 Jatah Si kembar
192 Bertemu Shena
193 Aiden dan Rei
194 Niat baik
195 Perdebatan suami istri
196 Menuju misteri
197 Sekedar peringatan
198 Sebuah ciuman
199 Kegelisahan
200 Pingsan
201 Jangan dibaca
202 Kembali lagi
203 Stempel
204 Menuju puncak
205 Siapa?
206 Kekalahan
207 Ayah
208 Masa lalu
209 Pulau pribadi
210 Tanggung jawab
211 Pagi hari
212 Takjub
213 Menjelang Akhir
214 Menjelang akhir (2)
215 Akhir kisah mereka
216 Flasback masa lalu
217 S.2. Eps.5 Toilet
218 S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
219 S.2. Eps 7 Murid baru
220 S.2 Eps 8 Nomor Alea
221 S.2. Eps 9 Gevan
222 S.2. Eps 10 Keceplosan
223 S.2. Eps 11 Aiden posessive
224 S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
225 S.2. Eps 13 Peduli
226 S.2. Eps 14 Pergi
227 S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
228 S.2. Eps 16 Bule
229 S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
230 S.2. Eps 18 Pulang liburan
231 S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
232 S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
233 S.2. Eps 21 Rooftoop
234 S.2. Eps 22 Bertemu Rei
235 S.2. Eps 23 Rocky
236 S.2. Eps 24 Rocky gelisah
237 S.2. Eps 25 Datang
238 S.2. Eps 26 Mulai ragu
239 S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
240 S.2. Eps 28 Berani
241 Siska
242 S.2 Eps 30 Ketahuan
243 S.2. Eps 31 Lampu hijau
244 S.2. Eps 32 Kelas Alea
245 Klarifikasi
246 S.2. Eps 33 Update lagi
247 S.2. Eps 34 Motor mogok
248 S.2. Eps 35 Tentang Aiden
249 S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
250 S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
251 S.2. Eps 38 Sebuah club
252 S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
253 S.2. Eps 40 Pertemuan
254 S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
255 S.2. Eps 42 Kebersamaan
256 S.2. Eps 43 Trio rusuh
257 S.2. Eps 44 Keinginan Nana
258 S.2. Eps 45 Sekolah lagi
259 S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
260 S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
261 S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
262 S.2. Eps 49 Mengejar
263 Karya Baru
264 S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
265 S.2 Eps 51 Pawang
266 Pengumuman
267 Kembali
268 Cerita kembali di mulai
269 S.2 Eps 1 Pawang Alea (Revisi)
270 S2. Eps 2. Terlalu tampan [Revisi]
271 S2. Eps 3. Derita Rei [Revisi]
272 S2. Eps 4. Suasana pagi hari [Revisi]
273 Flasback masa lalu [Revisi]
Episodes

Updated 273 Episodes

1
Nekat
2
Mencari Arini
3
Mengenai Wasiat
4
Yoga
5
Pangeran Kampus
6
Pulang bersama
7
Arsen dan Rendi
8
Hukuman lagi?
9
Perasaan Asing
10
Uncle Kesayangan
11
Teka teki sebuah surat
12
Kunjungan sahabat
13
Lee suho yang meresahkan
14
Perlahan lahan
15
Rahasia Arini
16
Lukisan
17
Pahlawan Arini
18
Mulai Bimbang
19
Pergi ke puncak
20
Melupakan
21
Awal perjuangan
22
Bebas Hukuman
23
Apa Mau Mu?
24
Belanja di Mall
25
Model Iklan
26
Tak rela
27
Ajal kematian
28
Ciuman Bibir
29
Semakin Panas
30
Pergi ke kondangan
31
Pingsan
32
Max pahlawan cinta untuk Arini
33
Mengakhiri
34
Terciduk
35
Cetakan pertama
36
Bi Mina dan kucing
37
Sebuah Misteri
38
Rekaman CCTV
39
Resmi
40
Jawaban
41
Makan malam
42
Usaha pertama Arsen
43
Unboxing
44
Drama pagi hari
45
Di Kampus
46
EGGLARD AERIO AVATRIZATY
47
Mengerikan
48
Kembali Nafsu
49
Kamar Mandi
50
Misi baru Via dan Arini
51
Arsen kecelakaan
52
Dokter untuk Arsen
53
Dompet
54
Bi Mina dan Pak Tejo
55
Siapa Angel?
56
Sebuah Kotak
57
Bukan mantan
58
Gaun dan Ciuman
59
Bertemu dia
60
insiden kecil
61
Mata mata Vercigo
62
Tamat Riwayatnya
63
Max dan Via
64
Persiapan pergi ke jepang
65
Curiga
66
Akhir dari penantian untuk Max
67
Oma dan Opa
68
Restu pernikahan
69
Menjebak atau terjebak?
70
Salahmu
71
Kembali
72
Kehidupan yang baru
73
Rasa kecewa
74
Mempercepat waktu
75
Kejam bukan berarti tak punya hati
76
Siap siap
77
Mimpi buruk
78
Gereja
79
Semakin dekat
80
Mulai perang
81
Gagal, eh?
82
Malam yang dirindukan
83
Penderitaan
84
Kemana Arsen?
85
Bertemu kembali
86
Arini Mual Mual
87
Kabar dari Via
88
Pulang
89
Kain keberuntungan
90
Trio abal abal
91
Max Playboy
92
Di sebuah Cafe
93
Masalah kantor
94
Investor Brengsek
95
Arini Mengidam
96
Malam mereka
97
kebaikan Shila
98
Arsen mulai berubah
99
Tteokbokki
100
Pria misterius
101
Pantai
102
Pantai (2)
103
Si kembar
104
Kedatangan tamu spesial
105
Olahraga
106
Masker wajah
107
Adegan selanjutnya
108
Malapetaka baru
109
Vercigo
110
Kekesalan Arsen
111
Balkon
112
Overthinking
113
Gara gara diskon
114
Kemenangan
115
Penguntit Arsen
116
Bolong
117
Siapakah dia?
118
Bi Mina Hilang
119
Hubungan baru
120
Persiapan kejutan
121
Kejutan untuk Arini
122
Hadiah Arsen
123
Tidak marah
124
Bongkar kado
125
Jambakan dalam bercinta
126
Labil
127
Gabriel
128
Bisikan Via
129
Wanita iblis
130
Licik
131
Mengelabui seseorang
132
terbungkam
133
Waspada
134
Licik atau Cerdas
135
Salah
136
Peringatan awal
137
Via menghilang
138
Mendatangi Via
139
Teror
140
Bukan dibunuh
141
Flasback
142
Manipulasi
143
Check up kehamilan
144
Normal atau Operasi
145
Dani dan Shila
146
Dani
147
Canda dan tawa
148
Pendarahan
149
UGD
150
Keadaan Arini
151
Pikiran Max
152
Mulai membaik
153
Senandung Bi Mina
154
Nikmat yang sesungguhnya
155
Video Call
156
Proyek Arsen
157
Bandara
158
Pulang
159
Macan betina
160
Tidur di luar
161
Arsen sakit
162
Monyet pohon jambu
163
Max yang malang
164
Romansa baru
165
Taman hiburan
166
Duda lagi
167
Kesempatan untuk Angga
168
Ikat pinggang
169
Ketika Arsen mulai bertindak
170
Peringatan Arsen
171
ibu hamil rempong
172
Kelahiran Arsen Junior
173
Aiden, Rei dan Alea
174
Rei sayang Arsen
175
Junior
176
Family time
177
Senyum Aiden
178
Angga dan Gabriel
179
Si kembar rewel
180
Pesta ulang tahun
181
Dansa
182
Kedatangan Shila
183
Bulbul
184
Pesan dari Angga
185
Baby Alea
186
Banting ponsel
187
Ulah Alea
188
Lesung pipi
189
Orang tua kandung
190
dibawa ke kantor
191
Jatah Si kembar
192
Bertemu Shena
193
Aiden dan Rei
194
Niat baik
195
Perdebatan suami istri
196
Menuju misteri
197
Sekedar peringatan
198
Sebuah ciuman
199
Kegelisahan
200
Pingsan
201
Jangan dibaca
202
Kembali lagi
203
Stempel
204
Menuju puncak
205
Siapa?
206
Kekalahan
207
Ayah
208
Masa lalu
209
Pulau pribadi
210
Tanggung jawab
211
Pagi hari
212
Takjub
213
Menjelang Akhir
214
Menjelang akhir (2)
215
Akhir kisah mereka
216
Flasback masa lalu
217
S.2. Eps.5 Toilet
218
S.2. Eps. 6 Tamu yang tak terduga
219
S.2. Eps 7 Murid baru
220
S.2 Eps 8 Nomor Alea
221
S.2. Eps 9 Gevan
222
S.2. Eps 10 Keceplosan
223
S.2. Eps 11 Aiden posessive
224
S.2. Eps 12 Hadiah untuk Alea
225
S.2. Eps 13 Peduli
226
S.2. Eps 14 Pergi
227
S.2. Eps 15 Lelucon Aiden
228
S.2. Eps 16 Bule
229
S.2. Eps 17 Dijemput Rocky
230
S.2. Eps 18 Pulang liburan
231
S.2. Eps 19 Ngebujuk Alea
232
S.2. Eps 20 Pertemuan Gevan dan Aiden
233
S.2. Eps 21 Rooftoop
234
S.2. Eps 22 Bertemu Rei
235
S.2. Eps 23 Rocky
236
S.2. Eps 24 Rocky gelisah
237
S.2. Eps 25 Datang
238
S.2. Eps 26 Mulai ragu
239
S.2. Eps 27 Rocky antar jemput
240
S.2. Eps 28 Berani
241
Siska
242
S.2 Eps 30 Ketahuan
243
S.2. Eps 31 Lampu hijau
244
S.2. Eps 32 Kelas Alea
245
Klarifikasi
246
S.2. Eps 33 Update lagi
247
S.2. Eps 34 Motor mogok
248
S.2. Eps 35 Tentang Aiden
249
S. 2. Eps 36 Emosi Aiden pada Rocky
250
S.2. Eps 37 Foto Masa Lalu
251
S.2. Eps 38 Sebuah club
252
S.2. Eps 39 Siapa Nana sebenarnya
253
S.2. Eps 40 Pertemuan
254
S.2. Eps 41 Zain Dan Aiden
255
S.2. Eps 42 Kebersamaan
256
S.2. Eps 43 Trio rusuh
257
S.2. Eps 44 Keinginan Nana
258
S.2. Eps 45 Sekolah lagi
259
S.2. Eps 46 Ruang kepala sekolah
260
S.2. Eps 47 XI-Ipa 1
261
S.2. Eps 148 Menuju pertemuan
262
S.2. Eps 49 Mengejar
263
Karya Baru
264
S.2. Eps 50 Pertemuan yang mengharukan
265
S.2 Eps 51 Pawang
266
Pengumuman
267
Kembali
268
Cerita kembali di mulai
269
S.2 Eps 1 Pawang Alea (Revisi)
270
S2. Eps 2. Terlalu tampan [Revisi]
271
S2. Eps 3. Derita Rei [Revisi]
272
S2. Eps 4. Suasana pagi hari [Revisi]
273
Flasback masa lalu [Revisi]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!