Bulan pun keluar dari ruang operasi. Mereka semua langsung mendekati Bulan.
"Gimana cewe itu bun?" tanya Ken.
"Kami kekurangan darah. Ada yang punya darah AB negatif, golongan darah yang cukup langka. Hanya 0,6 persen orang yang punya golongan darah ini di indonesia." ucap Bulan.
"Jadi kita harus gimana?" tanya Aira.
"Perlu berapa kantong?" tanya Revan.
"Dua kantong, Maksimal satu orang satu kantong." ucap Bulan.
"Ab Negatif?" tanya Ezra.
"Iya." jawab Bulan
"Raylo dan aku darahnya Ab negatif." ucap Ezra.
"Bagus, kalian ikuti suster itu agar darah kalian bisa di transfusikan." ucap Bulan. Raylo dan Ezra mengangguk dan mengikuti suster itu.
"Raylo, kamu merasa aneh gak sama perempuan itu?" tanya Ezra berbisik kepada Raylo.
"Perempuan mana Dad?" tanya Raylo berbisik.
"Itu, Kinan." jawab Ezra.
"Iya sih, Raylo merasa aneh juga sama dia. Pertama dia mirip Sayla yang kedua golongan darahnya sama kayak kita berdua. Dad ingat kan yang golongan darahnya sama kayak Mom itu cuman Say, Kay dan Ray ngikut golongan darah Daddy." jelas Raylo
"Iya, Dad Ingat. Jangan-jangan dia Kayla?" tanya Ezra.
"Raylo juga berpikir kayak gitu Dad. Coba tes DNA aja. Lagian si tua bangka itu pakai ngusik keluarga Prince, terlebih lagi ngambil Kayla." ucap Raylo.
"Kita bisa aja nanya sama Kevin, tapi dia sudah di bunuh adiknya sendiri, Ciko Dirgantara." ucap Ezra.
"Wah gercep juga ya. Padahal semua berita tentang Kayla hanya ada sama dia. Dimana panti asuhan Kayla dan gimana keadaan Kayla sekarang." ucap Raylo.
"Yaudah kita tes DNA aja." ucap Ezra.
"Tapi ini bukannya Ilegal karna mengambil sampel darah orang lain tanpa izin?" tanya Raylo.
"Gini ni kalau anak hukum pindah fakultas ke fakultas Bisnis. Masih nempel aja ilmu hukumnya." ucap Ezra. "Bilang aja Kinan itu teman kamu dan dia perlu menemukan orang tuanya." ucap Ezra.
"Dad pintar!" ucap Raylo langsung setuju. Darah mereka pun diambil. Setelah selesai mereka pun kembali ke kursi tunggu di depan ruang operasi.
"Aman bang?" tanya Eric.
"Aman Ric." jawab Raylo. Eric pun mengangguk.
Setengah jam kemudian, bulan dan dokter lainnya keluar dengan senyum yang bahagia.
"Kita berhasil." ucap Bulan. Semua orang yang berada di sana mengucapkan syukur kecuali Ken. Ntah kenapa wajahnya masam seakan tidak terima dengan keberhasilan operasi itu.
Jika saja dia tidak selamat, maka dendam ku terbalaskan. Tapi kenapa dia selamat?! Sialan! batin Ken.
Ezra dan Raylo pun masuk duluan setelah Kinan di pindahkan ke ruang rawat. Rey dan yang lainnya tampak bingung kenapa Ezra dan Raylo minta masuk duluan.
"Kenapa dengan dua orang itu?" tanya Rey.
"Ga tau. Mungkin kangen Sayla. Jujur ya, Kinan itu mirip sekali dengan Sayla." ucap Bulan.
"Jangan sebut nama perempuan tak punya harga diri itu lagi. Kakak bersyukur Ken gak sama dia lagi." ucap Rey.
"Kak Rey gak boleh gitu. Emang sikapnya gitu, tapi dia manusia juga." ucap Bulan.
"Rasa kasian berlebihan kamu itu rupanya belum hilang. Gak semua orang perlu kita kasihani, contohnya anak perempuan si pebinor dan Kevin Arlata." ucap Rey.
"Sikap kejam kamu rupanya belum hilang. Aku kira setelah kita punya Ken kamu bakalan tobat. Rupanya aku yang salah." ucap Bulan. Rey menghembuskan napasnya kasar, berusaha bersabar agar tidak terjadi pertengkaran antara ia dan Bulan.
"Yaudah sayang, gausah di pikirin. Sekarang pikirin gimana cara Ken lupain anak perempuan si pembinor itu." ucap Rey.
•••
"Liat Dad. Dia mirip sama Sayla, cuman beda mata, rambut dan bibirnya. Bibir Sayla bervolume tapi bibir Kinan tipis." ucap Raylo.
"Dad setuju sama kamu. Tadi Dad udah suruh suster buat ambil sampel darahnya dan udah Dad suruh buat di tes DNA. Katanya bakalan keluar sekitar seminggu lagi." ucap Ezra.
"Ray yang bakalan ambil hasilnya Dad." ucap Raylo. Ezra mengangguk setuju. Mereka menatap lekat Kinan, seolah ada diri Kayla kecil di sana. Raylo masih ingat saat hari penculikan Kayla.
Flasback On 🍃
Raylo yang saat itu berumur tujuh tahun sedang melihat kedua adik perempuannya bermain rumah-rumahan. Ia ingin bergabung dengan kedua adik kembarnya itu, tetapi ia malah kebelet pipis dan pergi ke toilet.
"Hai cantik, mau ikut om gak? Om punya banyak boneka." ucap seorang laki-laki asing.
"Nda boyeh bawa Kay!" ucap Sayla.
"Kay nda mau om. Kay suka coklat." ucap Kay.
"Yaudah, di rumah om banyak coklat. Kay mau gak?" tanya laki-laki asing tadi.
"Tapi kata Mom, Kay nda boleh mamam coklat banyak-banyak." ucap Kay.
"Umur kamu berapa?" tanya laki-laki itu.
"Kay sama Say umurnya dua tahun kata Mom Om." jawab Say. Laki-laki itu langsung menggendong Kay. Raylo yang baru saja keluar dari toilet langsung terkejut saat melihat Kayla di gendong laki-laki asing. Raylo langsung mengejar laki-laki itu tapi ia tidak dapat mrngejarnya.
"Say, gak apa-apa?" tanya Raylo.
"Enggak Kak. Kay udah pergi jadi semua mainan punya Say!" ucap Sayla masih sibuk dengan mainannya.
Flasback Off 🍃
"Kayla dulu punya liontin bentuk hati kan Dad? yang Dad buat khusus untuk bedain yang mana Kay dan Say?" tanya Raylo.
"Eh iya ada." ucap Ezra
•••Bersambung...
Hum, ada gak ya liontinnya sama Kinan? Kalau gak ada berarti dia bukan Kayla dong😄
Jangan lupa dukungannya ngalir terus yaa. Like comment, hadiah, vote dan rate 5 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rskadmyant
pemeran trllau banyak dan yaa mmbingungkan
2021-07-12
1
vivishevi92
bnyak konflik juga bnyak pemeran jdi bingung alurnya mau kmana
2021-05-25
2
Andhi Nhya Kurny
aku jdi bingung baca.y
2021-05-03
1