"Raylo kapan kamu nyampainya?" tanya Eliza.
"Barusan tante." jawab Raylo.
"Ezra mana? Kok cuman sendiri?" tanya Revan.
"Dia gak ngakuin gua! Masa dia bilang gua udah mati, anak durhaka!" ucap seseorang dari pintu.
"Yo men, Ezra!" ucap Revan langsung berjalan dan memeluk Ezra.
"Eh iya, baru nyadar tadi nada bicara bang Raylo kayak kehilangan om Ezra, rupanya cuman Akting!" ucap Eric.
"Gimana? udah cocok belum abang jadi aktor? Cocok dong ya." ucap Raylo. Ezra menghampiri Raylo dan menarik rambutnya.
"Sekali lagi kamu kayak gini, Daddy turunin kamu dari Presiden direktur menjadi Dikrektur, mau?" tanya Ezra.
"Lama om, turunin aja jadi cleaning servis." ucap Eric
"Wah keterlaluan lu!" ucap Raylo.
"Yaelah, cocok kali bang. Abang jadi cleaning servisnya, gua yang buat kotor ruangannya." ucap Eric.
"Ric, boleh gak lu abang penggal? Meresahkan!" ucap Raylo.
"Jangan, nanti kadar kegantengan seorang Eric Anggara tidak bisa bersaing dengan Raylo Prince. Nama belakangnya aja Prince, alias Wangja alias pangeran. Maka harus di kalahkan." ucap Eric.
"Banyak teori ni bocah." ucap Raylo
Kinan hanya tersenyum melihat keharmonisan keluarga ini. Ia berharap mempunyai keluarga seperti ini juga.
Semoga keharmonisan mereka awet. batin Kinan.
•••
"Yo, Ken kenapa suruh kita kesini?" tanya Verrel.
"Tau tu si Ken, gajelas banget kaya cewe Pms." ucap Morgan.
"Cewe pms? aku laki-laki." ucap Ken.
"Yalah-yalah. Terus ngapain ngajak kita ngumpul? bawa cewe-cewe lagi." tanya Arkan.
"Mau minta pajak jadian sama Logan." jawab Ken.
"Gua jadian? Emang gua jadian sama siapa?" tanya Logan
"Sama Aira." ucap Ken.
"Sejak kapan? Gua aja gak makan coklat yang di kasih Aira. Malah Morgan yang makan." ucap Logan.
"Gua gak makan apa-apa. Nuduh aja lu." ucap Morgan.
Aira hanya diam. Aira hanya sedikit sedih pernyataan yang sebenarnya tulus dan bukan hanya sekedar taruhan, harus di tolak mentah-mentah oleh Logan.
"Jadi, Aira jadiannya sama Logan atau Morgan?" tanya Raisa.
"Kalau bisa dua, kenapa harus satu?" ucap Maura.
"Seratus, adeknya kak Levin pinter banget!" ucap Raisa.
"Kok kak Eric gak ada. Mana kak Eric?" tanya Maura.
"Eric terus, pulang!" ucap Levin.
"Ih kak Levin! Makanya pacaran biar bisa tau rasanya jatuh cinta! Jangan kelamaan jomblo!" ucap Maura.
"Hahaha, di sinidir adek sendiri!" ucap Verrel tertawa kuat. Levin pun menatap tajam Verrel.
"Ntar, gua mau nanya. Beneran Ken ngusir anak yatim dari panti?" tanya Verrel.
"Bener banget. Banyak banget kan dosanya." ucap Aira
"Aku ngajak kalian kesini bukan mau ngerumpi!" ucap Ken.
"Bilang aja iya Ken, susah amat!" ucap Arkan.
"Emang tu anak punya salah apa sama lu? Lagian dia anak Yatim Piatu, gak kasian lu ama dia?" tanya Morgan.
"Katanya Ken sih, dia yang ngebunuh Sayla." ucap Arkan.
"Masih aja lu mikirin ****** itu. Udah gua bilang dia bukan perempuan baik-baik." ucap Levin.
"Diam Levin!" ucap Ken.
"Perang!" ucap Raisa.
"Ngebunuh Sayla? Akhirnya ada yang mewakili Ai buat bunuh si Sayla." ucap Aira.
"Yo, sori telat. Bang Raylo minta ikut." ucap Eric sambil tersenyum.
"Kinan!" ucap Aira langsung berlari dan memeluk Kinan. "Lo gak apa-apa kan?" tanya Aira.
"Aku gak apa-apa kok. Kak Eric nolongin aku." ucap Kinan.
"Makasih banyak kak Eric." ucap Aira. Eric pun tersenyum.
Ken dan Kinan saling menatap. Ken menatap Kinan dengan tatapan tajam, sedangkan Kinan menatap Ken dengan lembut. Ia berusaha meredam semua kemarahannya, karna ia tau api tidak akan mati jika di lawan dengan api, karna api akan mati jika di siram oleh air.
Sok baik. batin Ken.
Sabar Kinan. Jangan balas api dengan api. Lupakan semua kekesalan dan mulai hidup baru oke. batin Kinan.
"Woi-woi besokkan kita libur ni, gimana kalau kita refresing. Di villa gua di puncak, gimana?" tanya Verrel.
"Kurang menantang. Gimana kalau kita mendaki gunung?" tanya Morgan.
"Setuju!" ucap semua orang yang berada di sana kecuali Ken dan Kinan.
"Ken, ikut lah jangan kerja terus." ucap Arkan.
"Sibuk." ucap Ken.
"Kinan ikut ya. Tenang aja aman kok." ucap Aira.
"Tapi.." belum selesai Kinan dengan kalimatnya, Eric memotongnya.
"Mama pasti bolehin kok." ucap Eric. Kinan pun mengangguk setuju.
"Oke, setuju gak setuju Ken ikut kita!" ucap Morgan. Wajah Ken langsung berubah menjadi marah. Mereka yang melihat wajah Ken langsung terkejut karna muka Ken yang seram saat marah.
"Eh, Ken gak usah ikut juga gak apa." ucap Morgan
"Terserah." ucap Ken kemudian pergi untuk membuang gelas plastik bekas minuman bobanya.
"Ai, kakak lu ngeri gila." ucap Morgan.
"Memang, sabar aja. Dia kalau marah lebih parah dari pada Ayah." ucap Aira. Mereka pun mengangguk.
•••Bersambung...
Wah mereka bakalan mendaki gunung, melewati lembah, melewati hutan dan sampai (Canda sampai)
Jangan lupa dukungannya yaaa, likenya menurun ni, gak ada niatan gitu buat naikin likenya? 😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Bee
sampai pada lautan thor
2021-03-27
1
jeonara
up thor
2021-03-18
1
Nara Ns🐈
semangat saling dukung
salam Navillera (cinta yang beracun)
2021-03-18
1