"Mati saja kau tua bangka!" ucap Ken.
"Kau yang akan mati duluan!" ucap Kevin.
Dor!
Suara tembakan menggema di ruangan tempat Ken di sekap bersama Kinan. Ken terkejut karna bukan ia yang tertembak.
Wanita itu. batin Ken. Ken pun melihat ke belakang dan melihat Kinan yang menahan sakit dadanya. Bajunya berlumuran darah.
"Tua Bangka tidak berguna!" teriak Ken.
"Aku tidak akan membunuhmu selagi dendamku belum tersalurkan." ucap Ken.
"Kevin Arlata!" teriak Reano.
"Reano Anggara." ucap Kevin.
"Ken, bawa gadis itu keluar dan segera bawa ke rumah sakit. Kemungkinan peluru itu dekat dengan jantungnya. Masalah Kevin biar Grandpa yang selesaikan." ucap Reano.
Ken mengangguk dan berlari kearah Kinan. Ken pun menggendong Kinan ala bridal style dan membawanya keluar.
"Bagaiman kau tau anak itu ada disini?" tanya Kevin
"Ken itu di juluki di pintar, Bagaimana mungkin kami tidak tau di mana dia berada." ucap Reano.
"Hah, kau hanya sendiri, kau tidak akan bisa mengalahkanku." ucap Kevin.
"Zyan Bagaskara." ucap Zyan berdiri di samping Reano.
"Dave Diano." ucap Dave berdiri di samping kiri Reano.
"Axel Jafe." ucap Axel berdiri di samping Dave.
"Sejak kapan Kak Axel ikut?" tanya Reano.
"Masa main tembak-tembakan kakak gak ikut? Mustahil!" ucap Axel.
"Nino Gerdion." ucap Nino berdiri di samping Zyan.
"Razor Prince." ucap Ayah dari Ezra.
"Keluarga Prince, aku lupa sejak kapan kita bermusuhan?" tanya Kevin.
"Sejak kau menghianati ku Kevin Arlata!" ucap Razor.
"Ciko Dirgantara!" ucap Ciko langsung berdiri di hadapan Kevin.
"Adikku yang menyusahkan juga datang? Apa kalian sedang Reuni. Hanya keluarga Zaynco saja yang tidak ada." ucap Kevin.
"Arzi Zaynco." ucap Arzi.
"Eh buset, cepet juga perjalannya dari London ke Indonesia." ucap Zyan.
"Gak usah ngelawak Zyan. Gak pernah ngerasain gamparan Mita lu ya!" ucap Reano.
"Jangan, gamparan Verly udah cukup buat gua." ucap Zyan.
"Baiklah, satu lawan delapan? sepertinya ini akhir hidup ku, tetapi tidak akhir dari dendam ku." ucap Kevin.
"Siapa lagi yang kau peralat hah?!" tanya Reano.
"Mau tau? Biarkan aku hidup atau kehidupan keturunan kalian akan kacau!" ucap Kevin.
"Membiarkan kau hidup? Jangan mimpi!" ucap Arzi.
"Baiklah, silahkan bunuh aku, maka dia akan mengacak-acak hidup kalian!" ucap Kevin.
Dor!
Satu peluru langsung bersarang di dada Kevin.
"CIKO!" teriak mereka bertujuh.
"Lama!" jawab Ciko. Ciko pun berjongkok dan melihat keadaan mantan kakak angkatnya itu. Ia memeriksa denyut nadi Kevin.
"Dia sudah mati. Tapi ntah kenapa aku sangat puas dengan kematiannya." ucap Ciko tanpa rasa bersalah apapun.
"Ayo pergi." ucap Ciko langsung keluar dari ruangan itu.
Mereka bertujuh masih mencoba untuk memahami kondisi mereka saat ini.
•••
"Bun periksa yang benar." ucap Ken.
"Emang dia siapanya kamu Ken?" tanya Bulan.
"Dia temennya Aira bun. Ken gak kenal." jawab Ken.
"Dia harus segera di operasi. Siapkan mobilnya, biar dia bisa cepat di tangani." ucap Bulan.
"Perkiraan Ken, peluru itu berada 7 cm di dekat jantungnya." ucap Ken.
"Benar, maka dari itu kita harus cepat mengoprasinya atau nyawanya tidak akan terselamatkan." ucap Bulan. Ken mengangguk dan cepat menyiapkan mobil bersama yang lainnya. Setelah mobilnya selesai, Ken kembali dan menggendong Kinan.
"Cari rumah sakit terdekat Morgan." ucap Bulan.
"Siap tante!" jawab Morgan. Morgan pun menjalankan mobilnys menuju rumah sakit terdekat.
20 menit kemudian mereka sampai di rumah sakit terdekat. Bulan langsung mengajukan dirinya untuk ikut andil dalam operasi Kinan. Karna kekuasaan keluarga Anggata, pihak rumah sakit memperbolehkan Bulan untuk ikut dalam operasi Kinan.
Ken terduduk lemas, mukanya pucatnya masih terlihat. Ntah kenapa kekhawatiran melanda dirinya.
"Bro lu kenapa? Mau di periksa sekalian?" tanya Morgan.
"Ga usah, Saya gak apa-apa." jawab Ken.
"Bisa gak, gak usah ngomong formal sama gua? Ini bukan Anggara Corp bos!" ucap Morgan. "Lu jujur sama gua, lu khawatir sama Kinan kan?" tanya Morgan.
"Ngapain gua khawatir? Dia udah ngebunuh Sayla!" ucap Ken.
"Nah ngomong-ngomong Sayla, anak buah gua ngeliat dia kota sebelah." Ucap Morgan.
"Gak mungkin, Sayla udah meninggal. Gak mungkin dia ada di kota sebelah. Lu salah liat kali." ucap Ken.
"Ya gak lah, orang anak buah gua yang liat Sayla di sana udah tiga orang. Gak mungkin tiga-tiganya bohong." ucap Morgan.
"Tolong cari tau tentang kematian Sayla. Gua merasa ada yang janggal." ucap Ken.
"Siap, pulang dari sini gua bakalan langsung cari tau tentang kematian Sayla." ucap Morgan
•••Bersambung...
Udah ni, gak author gantungin lagi. Nanti kalau author gantungin terus, kalian pada ngambek sama author lagi 😫
Okelah, karna udah gak author gantungin lagi, semangat dong likenya, comment, hadiah, vote dan rate 5 yaaa 😉🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
vivishevi92
mungkin sayla yang akn nerusin dendam bebuyutan
2021-05-25
1
Dwi Budiarti
tak lihat LG kok blm up LG, hadeh Thor buruan dunks
2021-03-30
1
🦄sheren cute girls 可愛い
semangat ya Thor ,
Thor kok lama up nya udah gak sabar ni mau baca Thor soalnya seru kisah nya thor
2021-03-29
2