Kinan berjalan sambil membawa tasnya. Hari ini cuaca sangat panas, membuat semua orang yang melihat keatas menjadi silau.
Ya allah baru jam lima sore tapi panasnya terik banget. Malah belum dapat kontrakan murah lagi. Uang yang di kasih ibu panti cuman dikit, mungkin bisa untuk ngontrak satu bulan. Aku harus gimana lagi? batin Kinan. Seolah tak perduli dengan panas yang terik, Kinan terus berjalan untuk mencari tempat tinggal.
Kalau gak dapat temat tinggal, aku akalin dulu aja deh mau tidur dimana, pokoknya kamu jangan menyerah Kinan. batin Kinan.
"Kinan!" panggil seorang pria. Kinan pun berbalik dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Kak Eric?" ucap Kinan. Eric tersenyum dan berjalan menghampiri Kinan.
"Mau kemana? Kaya mau pindah aja." ucap Eric.
"Em, itu aku lagi cari tempat tinggal kak." ucap Kinan langsung menunduk.
"Beneran diusir dari panti?" tanya Eric.
"Kakak tau?" tanya Kinan langsung mendonggakkan kepalanya dan melihat mata Eric. Eric menunduk agar bisa melihat wajah Kinan yang lebih pendek darinya.
"Apa yang Eric Arlata tidak tau?" tanya Eric. Kinan mengangguk dan kembali menunduk.
"Yuk ikut." ucap Eric.
"Mau kemana kak?" tanya Kinan.
"Ikut aja dulu, nanti aku jelasin. Ayo!" ucap Eric memegang pergelangan tangan Kinan dan menariknya pelan. Eric berjalan sambil menarik lengan Kinan.
"Mau kemana kak?" tanys Kinan.
"Kediaman Arlata, sekitar 50 meter lagi kita sampai." ucap Eric.
"Ngapain ke rumah kakak?" tanya Kinan.
"Mau bantuin kamu." ucap Eric. "Udah ga usah banyak tanya Kinan Putri. Kita gak tinggal berdua kok. Ada Mama sama Papa aku, jadi santai aja ya." ucap Eric.
"Ga usah kak, aku ngerepotin nanti." ucap Kinan menolak.
"Kamu gak tinggal gratis, disana kamu kerja. Gimana?" tanya Eric.
"Tapi.." belum selesai Kinan menyelesaikan kalimatnya, Eric malah menutup mulu Kinan.
"Di sini aman. Ken gak bakalan ketemu sama kamu." ucap Eric. Kinan diam saja, ia tidak mau lagi menolak. Saat ini ia butuh sekali tempat berlindung dan makanan.
Mereka pun sampai di rumah kediaman keluarga Arlata. Eric langsung masuk saja dan langsung menghampiri Revan dan Eliza yang sedang duduk di ruang tamu.
"Ma, Pa." panggil Eric, masih dengan tangan Kinan di genggamannya.
"Eric udah pulang?" tanya Eliza.
"Wah bawa siapa ni?" tanya Revan.
"Kenalin Pa, temannya Eric, teman sekelasnya Aira." ucap Eric.
"Adik kelas kamu? Apa pacar kamu?" tanya Revan.
"Adik kelas Pa." jawab Eric. Revan mengangguk.
"Terus kenapa kamu bawa kesini? Ada apa?" tanya Eliza.
"Gini Ma, Pa. Dia baru aja di keluarin dari panti asuhan akibat ulahnya Ken. Nah, Eric mau tolong dia Ma, Pa. Kasih dia tempat tinggal di paviliun ya Ma, Pa. Dia bakalan kerja di sini." ucap Eric.
"Gausah kerja juga gak apa." ucap Eliza.
"Jangan tante, saya gak enak. Udah numpang tapi gak lakuin apa-apa." tolak Kinan.
"Ga apa-apa. Oh ya nama kamu siapa?" tanya Eliza.
"Kinan tante." jawab Kinan.
"Oh, tante Eliza Mamanya Eric dan ini Revan Arlata, Papanya Eric." ucap Eliza.
"Salam kenal om, tante." ucap Kinan. Eliza dan Revan mengangguk.
"Kamu bakalan diantar sama dia ya. Ikutin aja dia sampai ke kamar kamu." ucap Eliza sambil menunjuk salah satu asisten rumah tangga. Kinan mengangguk.
"Makasih banyak tante." ucap Kinan. Eliza tersenyum.
"Emang bener dia diusir karna Ken?" tanya Revan.
"Iya Pa, aku liat sendiri kejadiannya. Masa cuman gara-gara Kinan gak sengaja nabrak Ken, Ken jadi marah besar kayak gini." ucap Eric
Bapak sama anak sama aja, suka ngegosip. batin Eliza
"Kejamnya lebih para dari Ayahnya. Papa gak nyangka aja dia bisa ngelakuin hal setega itu sama anak yatim piatu. Dia pasti gak punya hati nurani." ucap Revan.
•••
"Dia sudah di keluarkan dari panti asuhan tuan muda." ucap asisten Ken.
"Bagus, persilahkan Levin Dan Arkan ke sini." ucap Ken. Asisten Ken pun mengangguk dan keluar dari ruangan Ken.
Tak lama, masuklah Levin dan Arkan.
"Ngapain?" tanya Ken.
"Yaelah, Ken lu udah kerja ninggalin kita. Kita pasti bentar lagi lulus." ucap Arkan.
"Gak ada yang penting? Keluar!" ucap Ken masih sibuk dengan laptopnya.
"Ada masalah apa sama Kinan?" tanya Levin.
"Beritanya sampai sama kalian? Besar juga kekuatannya." ucap Ken dengan nada sinisnya dan terus menatap laptopnya.
"Gak mungkin lu gitu kan? Kalau dia gak punya masalah besar sama lu. Lu pasti gak bakalan ngusir dia dari panti asuhan. Kasian men anak yatim piatu!" ucap Arkan.
"Dia ngebunuh Sayla." jawab Ken.
"What?!" kaget Levin dan Arkan.
•••Bersambung...
Hehe maaf lama ya, kerjaan author banyak banget dari pagi sampai malam. Tugas sekolah sama tugas buat hiasan untuk kelas. Maklumin ya, kali ini author bakalan up hari Rabu dan Kamis. Jadinya author up setiap hari.
Jangan lupa dukungan author ngalir terus yaa 😆
Maaf kalau ada typo, mata author tinggal 2 watt 😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Kartika Septawiyati
sedih banget bacanya thor, sehat terus love you💙💙💙
2022-10-14
1
sksksk
next kk jangan lupa mampir
Cewek tomboy
Something wrong about us
2021-05-01
2