Rey langsung datang bersama Bulan dan para orang tua lainnya untuk melihat kondisi anak mereka di sana. Saat ini mereka tengah membantu tim Sar untuk mencari Ken dan Kinan.
"Kak Rey, gimana kalau terjadi apa-apa sama Ken?" tanya Bulan khawatir.
"Sayang tenang, aku yakin Ken bisa ngelewati semuanya." ucap Rey menenangkan Bulan.
"Iya aku tau, tapi Ken kan gak bisa tahan lama dengan terik matahari. Kalau dia kenapa-napa gimana?" tanya Bulan.
"Nah iya itu, gua mau nanya. Gimana Ken bisa gak tahan sama matahari sedangkan dia bukan anak albino." ucap Elang.
"Aku gak tau juga penyebabnya apa. Tapi waktu Ken pingsan saat umur delapan tahun itu, karna dia kelamaan kena sinar matahari." ucap Bulan.
"Yaudah gak usah pikirin itu dulu. Sekarang masalahnya Kevin Arlata." ucap Rey.
"Ada apa sama orang itu lagi?" tanya Revan.
"Anak buahnya sangat banyak di sini. Jika kita tidak menemukan Ken, artinya Kevin Arlata yang menjebaknya." ucap Rey.
"Cih, dasar tua bangka. Tidak pernah tobat!" ucap Revan.
"Gimana kalau Ayah ngambil Ken? Aku jadi khawatir sama Ken ni." ucap Ruby.
"Tenang aja, kita bakalan serang mereka jika berani menyentuh Ken." ucap Gilang menenangkan Ruby.
"Gimana? Udah ketemu?" tanya Ezra baru saja datang.
"Kok ada lu?" tanya Rey.
"Ya ada anak gua, gua ke sini lah. Kalau anak gua kenapa-napa lu mau tanggung jawab!" ucap Ezra.
"Gua ngomong baik-baik. Jangan ngegas dong bro!" ucap Rey.
"Yaelah ni orang berdua gak pernah akur dari dulu. Heran gua!" ucap Elang.
"Diam lu!" ucap Rey dan Ezra serentak.
"Eh buset, terkejut gua!" ucap Elang.
"Udah lah. Kalian dari dulu kok gak pernah akur?" tanya Bulan.
"Dia yang cari masalah sayang!" ucap Rey.
"Asal bilang lu! Lu nyari masalah sama gua!" ucap Ezra.
"Dad, stop it!" ucap Raylo. "Fokus dulu cari Ken sama Kinan." ucap Raylo.
"Liat, nama anaknya aja Raylo. Pasti lu ambil dari nama gua." tebak Rey.
"Beda! Nama lu Reyhan, anak gua Raylo. Jangan asal ngomong lu!" ucap Ezra. Bulan langsung menepuk jidatnya melihat pertengkaran Rey dan Ezra yang seperti anak kecil.
"Ezra Devano Prince!" ucap Rey kesal.
"Reyhan Austin Anggara!" balas Ezra.
Au ah puyeng gua liat Daddy berantem kayak anak kecil. Gua jadi keingat sama Sayla. batin Raylo.
•••
"Duh capek, istirahat dulu yuk kak" ucap Kinan.
"Ayo." jawab Ken. Ken dan Kinan pun duduk di bawah pohon rindang.
"Panas banget." ucap Ken.
"Ya ampun Kak Ken. Ini bukan seberapa, udah bilang panas aja." ucap Kinan
"Bagi mu ini tidak panas, tapi bagi ku ini sangat panas." ucap Ken.
"Terserah. Anak mami emang gak tahan sama panas." ucap Kinan.
"Anak mami?!" tanya Ken kesal.
"Iya anak mami." ejek Kinan.
Dor!
Suara tembakan pistol terdengar oleh Ken dan Kinan.
"Sepertinya ada pemburu. Kita harus minta tolong!" ucap Kinan. Saat Kinan ingin berdiri, Ken mencegahnya.
"Tunggu!" ucap Ken. Kinan pun menatap Ken dengan tatapan aneh.
"Kamu kenapa sih? Itu pemburu! dia pasti bisa nolongin kita!" ucap Kinan.
"Itu bukan pemburu!" ucap Ken
Dor!
Tembakan kedua kembali mereka dengar.
"Lari!" ucap Ken sambil memegang pergelangan tangan Kinan. Kinan pun terseret oleh langkah cepat Ken.
"Kenapa lari?!" tanya Kinan.
"Dia bukan pemburu!" jawab Ken semakin mempercepat larinya.
Dor!
Tembakan ketiga kembali mereka dengar. Peluru dari pistol itu hampir melukai lengan Ken. Ken semakin mempercepat larinya.
Panas sekali. Tapi aku gak bisa berhenti atau mereka bakalan nangkap aku dan cewe ini. batin Ken.
Kinan juga mempercepat larinya karna di depan mereka ada sebuah pondok yang bida mereka gunakan untuk melindungi diri.
Mereka pun masuk kedalam pondok itu. Suara langkah kaki seseorang yang sedang berlari terdengar sampai ke telinga mereka.
"Kemana mereka?" tanya seorang laki-laki yang mengejar mereka tadi.
"Aku tidak tau pasti." jawab laki-laki yang kedua.
"Tapi aku yakin itu adalah Kenzard Anggara. Musuh besar bos." sahut laki-laki yang ketiga.
Kinan dan Ken berusaha menahan suara berisik apapun yang berasal dari tubuh mereka agar ketiga laki-laki yang mengejar mereka tidak mengetahui keberadaan mereka.
Kepala ku sangat pusing. Ini semua akibat terkena panas matahari terlalu lama. batin Ken. Tiba-tiba Ken pingsan dan membuat suara yang cukup kuat. Kinan terkejut, ia langsung mencoba membangunkan Ken.
Suara jatuhnya tubuh Ken, menarik perhatian ketiga laki-laki yang mengejar mereka tadi. Ketiga laki-laki itu langsung masuk kedalam pondok itu.
Kinan yang mendengar derap langkah kaki mereka memasuki pondok, langsung menggoncang tubuh Ken kuat.
Kak Ken bangun! Kinan takut. batin Kinan sambil menggoyangkan tubuh Ken.
Derap langkah kaki itu semakin dekat, membuat Kinan ketakutan. Dan...
•••Bersambung...
Yeee penasaran kan, tunggu besok ya author bakalan Up lagi agar kalian gak penasaran 😂
Jangan lupa ni dukungannya, ini bab ketiga untuk hari ini. Masa like dan commentnya sepi. Jangan lupa juga kasih hadiah untuk author yaa 😉🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Ima Kalibaru
🤔🤔🤔🤔🤔
2021-05-03
1
Nurul Istiqomah
lanjutt...
2021-03-27
1
jeonara
ad pa tuu thorr??
upp thorr
2021-03-27
1