Kak Ken bangun! Kinan takut. batin Kinan sambil menggoyangkan tubuh Ken.
Derap langkah kaki itu semakin dekat, membuat Kinan ketakutan. Dan...
"Disini kalian rupanya!" ucap laki-laki yang mengejar mereka tadi.
"S-siapa kalian!" ucap Kinan ketakutan.
"Kita? Gak perlu tau!" ucap laki-laki kedua. Kinan semakin ketakutan dengan gaya bicara mereka. Tiba-tiba..
Pakk..
Kinan di pukul oleh laki-laki yang ketiga. Pukulan itu membuat Kinan pingsan.
"Bawa gak yang cewenya?" tanya laki-laki kedua.
"Bawa aja mereka berdua!" ucap laki-laki pertama. Mereka pun menggendong Kinan dan memapah Ken.
•••
"Gimana Ken?" tanya Reano.
"Ayah? Ngapain kesini?" tanya Rey.
"Kamu kan tau ini daerah kekuasaan Kevin Arlata. Bisa jadi dia di sini. Lagian kalau mereka mau kesini, kenapa kamu bolehin Rey?!" tanya Reano kesal.
"Ayah, Rey bahkan gak tau kalau mereka bakalan kesini. Kalau Rey tau, Rey bakalan ngelarang mereka apa lagi kalau perginya sama anaknya si mantan pebinor, udah pasti gak Rey bolehin." ucap Rey.
"Bisa gak usah ribut gak? Bunda pusing dengerinnya, dari dulu gak pernah akur anak sama Ayah, heran Bunda." ucap Mita.
"Jadi gimana ni? Malah Ken pergi sama cewe lagi. Bulan juga gak kenal cewenya." ucap Bulan.
"Kak Bulan tenang aja, Ken jatuhnya sama Kinan. Aku udah kenal Kinan kok." ucap Eliza.
"Kakak tetap khawatir Za." ucap Bulan
"Za, orang di London gak tau kalau Ken hilang kan?" tanya Rey.
"Yah udah Eliza kasih tau sama kak Elioz." ucap Eliza.
"Haduh." ucap Rey sambil menepuk jidatnya.
"Kenapa?" tanya Eliza.
"Keluarga Zaynco itu dendam banget sama keluarga Arlata. Kamu nikah sama kak Revan itu aja perlu pertimbangan yang cukup karna kak Revan itu dari keluarga Arlata. Tapi karna kak Revan berbeda dengan Om Kevin, jadi kamu di bolehin nikah sama kak Revan." jelas Bulan.
"Kok aku baru tau kak?" tanya Eliza.
"Kamunya sih gak peka sama sikap Daddy ke kak Revan." ucap Bulan.
"Jadi gimana?" tanya Eliza.
"Ya gitu lah, mau gimana lagi?" ucap Bulan.
•••
"Akh, sakit banget." ucap Kinan. Kinan pun melihat di sekelilingnya. Pandangan matanya terpaku kepada wajah garang dan serius dari Ken yang sudah terbangun dari pingsannya
"Kak Ken udah bangun? Bagus lah." ucap Kinan. Ken pun melihat Kinan dengan tatapan sadisnya.
"Kenapa kau bodoh sekali?" tanya Ken.
"Tuan muda, kalau saya bodoh, saya gak bakalan bisa bersaing dengan Aira." jawab Kinan polos. Ken memberikn senyuman sinisnya kepada Kinan.
Krek..
Pintu terbuka dan muncullah lelaki berumur sekitar enam puluh tahun.
Dasar tua bangka! batin Ken.
"Hai tuan muda Anggara. Rupanya kau sudah besar dan tampan ya." ucap laki-laki itu.
"Dasar tua bangka tidak bermoral!" ucap Ken.
"Kenzard Anggara. Rupanya kau mengenal aku." ucap Laki-laki itu.
"Kevin Variando Arlata, musuh besar dari delapan keluarga besar dan musuh besar dari anaknya sendiri, Revano Athala Arlata!" ucap Ken.
"Wah kau rupanya pintar juga." ucap Kevin.
"Kau itu sudah mati, bagaimana bisa hidup kembali?" tanya Ken.
"Kalau pun aku mati aku akan punya penerus yang meneruskan dendam ku kepada delapan keluarga besar termasuk Revan!" ucap Kevin.
"Kevin Arlata, apakah kau tau siapa aku?" tanya Ken.
"Siapa yang tidak tau tuan muda dari keluarga Anggara, si serbuk berlian yang sangat pintar." ucap Kevin.
"Akhirnya kau tau aku pintar." ucap Ken. Ken pun berdiri dan melepaskan tali ikatan di tangannya dengan mudah. Kinan terkejut melihat apa yang dilakukan Ken.
"Kau tidak bisa melawan!" ucap Kevin sambil menyodorkan pistolnya.
"Kau kira aku tidak punya bakat seorang mafia?" tanya Ken sambil menyodorkan pistolnya. Kinan semakin terkejut dengan perbuatan Ken.
"Kau pintar juga. Tapi anak buah ku banyak di luar sana. Kau akan mati disini!" ucap Kevin.
"Oh ya?" ucap Ken dengan senyum liciknya. "Apa menurutmu keluarga Anggara bodoh? Aku pewaris dari keluarga Anggara." ucap Ken.
"Apa itu pelacak yang sudah ada di tangan ku?" tanya Kevin sambil menunjukkan pelacak yang telah di hancurkannya. Ken terkejut dengan apa yang di tunjukkan Kevin. Bagaimana ia tau bahwa ada pelacak di tubuh Ken.
"Wah pintar sekali. Karna kau pintar aku punya hadiah untuk mu!" ucap Ken mendekatkan diri kearah Kevin dan menyodorkan pistolnya ke kepala Kevin, begitu pun dengan Kevin yang menyodorkan pistolnya kearah jantung Ken
"Mati saja kau tua bangka!" ucap Ken.
"Kau yang akan mati duluan!" ucap Kevin.
Dor!
•••Bersambung....
Hayoo, gimana ni? Ken akan selamat atau tidak yaa?
Hehe jangan lupa ni dukungannya, kalau gak ada dukungan, author gantung terus babnya. Gak enak tau di gantungin tanpa penjelasan 😂.
Jangan lupa like, comment, vote, hadiah dan rate 5 yaaa 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Bee
takut akunya denger suara tembakkan
2021-03-28
3
Nunu_ Nana
next
2021-03-28
1
Topik Hidayat
lanjut thor
2021-03-27
1