Keanehan

"Gimana keadaan perempuan itu?" tanya Elioz.

"Ada kak Elioz dan Daddy juga? Kapan sampainya?" tanya Bulan.

"Udah dari tadi sih." jawab Arzi.

"Gimana keadaanya Kinan aunty?" tanya Maudy.

"Maudy, kamu kenal sama Kinan?" tanya Bulsn.

"Kenal kok Aunty, Aira yang ngenalinnya sama Maudy." ucap Maudy.

"Alhamdulillah dia udah baikan kok." ucap Bulan.

"Alhamdulillah Aunty. Kak Ken gimana Aunty?" tanya Maudy.

"Dia juga gak apa-apa. Bisa ularnya gak terlalu berbahaya dan juga cepat di tangani. Malahan di dalam tubuh Kinan, kami menemukan Bisa ular." ucap Bulan

"Iya bun, waktu itu Kinan memang menghisap Bisa ular dari kakinya kak Ken, tapi Ai liat kok dia membuang Bisa itu." ucap Aira

"Kemungkinan ada Bisa ular yang Kinan telan." ucap Bulan. Aira mengangguk setuju dengan pendapat Bulan.

•••

Eric, Eliza dan Revan ikut bergabung dengan Ezra dan Raylo di dalam kamar rawat Kinan. Mereka langsung menanyai Kinan ketika Kinan sudah sadar. Bukannya memanggil Bulan mereka langsung mengintrogasinya.

"Panggil dokter dulu, kasian Kinannya." ucap Eric.

"Kinan akan jawab pertanyaan kalian. Satu, kata ibu panti Kinan itu di tinggal waktu masih bayi dan bukan umur dua tahun, kalau gak percaya Kinan ada kain bedungnya Kinan. Kedua, Kinan gak merasakan apapun di dekat kalian. Artinya Kinan bukan keluarga kalian kan?" ucap Kinan.

"Yang ketiga, liontin love kayak gini itu banyak." ucap Kinan.

"Gak, liontin Love itu punya lambang keluaga Prince dan huruf awal nama Kayla. Dan liontin kamu ada huruf depan nama Kayla yaitu huruf K." ucap Ezra.

"Om, nama Kinan juga huruf K. Banyak nama orang huruf K." ucap Kinan membantah pernyataan Ezra.

"Tapi di belakang liontin kamu pasti ada lambang keluarga Prince. Biarkan Om yang melihatnya." ucap Ezra. Kinan langsung memegang kuat liontinnya itu.

"Om gak boleh pegang liontin Kinan. Ini barang berharga Kinan!" ucap Kinan. Kinan pun menekan bel di samping ranjang pesakitnya untuk memanggil dokter.

"Tapi kita harus pastikan ada kambang keluarga Prince atau enggak di liontin kamu!" ucap Ezra.

"Maaf om, tapi Kinan gak bolehin om liat liontin Kinan. Kinan takut nanti liontin Kinan hilang begitu saja. Kinan gak mau itu terjadi." ucap Kinan.

"Tapi saya hanya memastikan saja!" ucap Ezra.

"Dad, come on. Udahlah Dad, Kinan gak mau diajak kerja sama. Setidaknya kita punya bukti satu lagi." ucap Raylo.

"Tapi itu terlalu lama Ray. Dad udah kangen banget sama Kay." ucap Ezra

"Dad sabar aja dulu. Kita pasti akan dapatkan apa yang kita mau. Keluarga Prince tidak mengenal kata menyerah. Seorang pangeran tidak akan menyerah untuk mendapatkan tahta menjadi raja." ucap Raylo.

"Kalau dia pangeran mahkota, dia gak perlu memperjuangkan tahta menjadi raja. Kecuali adiknya telah membunuh dia, barulah adiknya naik pangkat menjadi raja." ucap Eric.

"Eric, itu namanya perumpamaan. Jangan di masukin logika." ucap Raylo kesal.

Heran gua, punya adik sepupu baperan. Apa-apa di masukin ke otak, kan gak seru. batin Raylo

"Ibu panti bilang saya sudah di titipkan di panti itu dari bayi kok bukan umur dua tahun." ucap Kinan.

"Kamu beneran gak ingat apa-apa?" tanya Raylo. Kinan menggeleng, karna dia memang tidak mengingat apapun saat ia di titipkan si panti asuhan.

"Yaudahlah Dad. Kita masih ada bukti satu lagi. Sabar aja sampai minggu besok." ucap Raylo. Ezra mengangguk.

"Kinan udah bangun kenapa gak kasih tau aku?" tanya Bulan langsung masuk saat mendengar obrolan Ezra, Raylo dan Kinan. Bulan pun memeriksa keadaan Kinan.

"Kondisi Kinan udah stabil. Tapi jangan bebankan pikirannya dengan pencarian kalian terhadap Kayla. Itu bisa menghambat penyembuhannya. Kalau Kinan bukan Kayla, kan kasian Kinannya. Dia mau cari orang tuanya juga." ucap Bulan.

"Iya aku ngerti." ucap Ezra. "Maaf ya, kamu gak nyaman pastinya." ucap Ezra kepada Kinan. Kinan memgangguk mengerti. Ia paham dengan Ezra yang sangat rindu dengan anaknya.

•••

"Gila lu hah? Lu senang dia mati? Sumpah gak percaya gua sama lu." ucap Morgan.

"Gini ya, lu cuman pengen dia mati karna mau balas dendam untuk Sayla? Otak lu udah di cuci sama Sayla? Gila juga tu cewe jalang!" ucap Morgan.

"Jangan bilang Sayla Jalang! Dia wanita baik-baik!" ucap Ken.

"Ken, lu udah di butain dengan cinta lu sama Sayla. Sampai-sampai lu gak mau buka mata dan terima kenyataan bahwa Sayla emang jalang!" ucap Logan.

"Logan! Morgan!" teriak Ken. Logan dan Morgan langsung berhenti minum dan langsung menatap Ken dengan serius.

"Nih ya, gua masih gak percaya aja sama lu. Bisa-bisanya lu pintar tapi otak gak di gunain." ucap Morgan.

"Lu mau di cuci otak sama Sayla? Rusak emang lu Ken." sahut Logan.

"Percuma ngomong sama kalian!" ucap Ken.

"Kita juga percuma ngomong sama orang bucin tingkat dewa kaya lu Ken. Tapi mau bagaimana lagi? kita temen lu. Kita harus sadarin lu tentang seberapa Jalangnya Sayla Prince!" ucap Morgan

"Aih kalian masih saja memasukkan perilaku Sayla tanpa di saring. Dia bermaksud baik bukan mau tidur dengan pengusaha tua itu." ucap Ken.

"Woi, sadar woi! Lu terlalu percaya sama Sayla!" ucap Morgan sambil memukul pelan meja cafe.

"Kadang ada kalanya kita gak perlu terlalu percaya dengan pasangan kita Ken. Apalagi Sayla." ucap Logan.

"Terserah kalian!" ucap Ken.

"Keras kepala banget lu!" ucap Morgan kesal. Kesabaran ia sudah habis untuk menghadapi orang bucin tingkat dewa seperti Ken ini.

•••Bersambung...

Aduh Ken rupanya orang yang bucin kebangetan yaa.

Jangan lupa like, comment, vote, rate dan beri author hadiah yaa 😆

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***