Demi Celia

Flashback off.

Happy reading ❤️

Renata mencoba mengumpulkan serpihan serpihan kenangan manis bersama Fabian.

Bagaimana dirinya begitu takluk dengan suaminya, bagaimana dia berada dibawah kontrol suaminya, bagaimana dia begitu terlena dengan cinta Fabian sehingga tak pernah curiga bila Fabian memiliki rahasia hidup yang menyakitkan baginya.

"Dasar bajingan," dengus Renata dengan rasa sesak di dada.

"Semua yang kau berikan padaku hanya dusta Fabian." Bisiknya di telinga Fabian yang masih tergolek tak sadarkan diri di bangsal rumah sakit.

Rasa benci mulai merasuki hati dan pikiran Renata.

Fabian adalah pria pertama yang dia cintai, kemudian Fabian sendiri yang menghancurkan rasa cintanya.

Kosong...

Hatinya telah kosong, cintanya telah mati. Lalu bagaimana aku menjalani hari kedepannya tanya Renata dalam hati.

Hening...

Hanya suara mesin penunjang hidup Fabian yang terdengar.

Renata melangkahkan kakinya keluar ruangan dimana Fabian terbaring. Berjalan menuju ruang tunggu pasien. Renata mendudukkan dirinya di kursi tunggu dengan dua tangan menahan  kepalanya yang tertunduk. Tanpa ia sadari air matanya kembali menetes.

***

Renata POV

Entah berapa lama aku terduduk sendiri disini. Isi diary wanita itu terus terngiang di kepalaku.

Kulihat jam yang melingkar di pergelangan tanganku sudah menunjukkan hampir pukul 12 siang. Ku tarik nafasku yang terasa berat. Tanpa ku sadari seseorang berdiri di depanku.

"Hai, kamu baik baik saja? Keliatan sedikit pucat. Sudah makan ?" Tanya dokter Jamie padaku. Kemudian dia duduk di sebelahku.

"Tadi pagi udah sarapan, mungkin kurang tidur saja makanya terlihat pucat. Hehehe," jawabku berusaha terlihat baik baik saja.

"Jangan memaksakan tertawa bila tak ingin, malah terlihat aneh. Mmm mau makan siang bersama ? Aku traktir deh biar gak bete," ucap dokter Jamie.

"Iiiisshh dokter, tadi bilang aku aneh. Ujung nya ngajak makan, kan gak jelas," jawab Renata dengan merajuk.

Dokter Jamie tertawa melihat tingkah Renata.

"Udah aku bilang kalau lagi berdua panggil Jamie aja. Iiish bandel gak nurut," goda dokter Jamie.

Renata hanya tersenyum menanggapinya.

"Aku serius nanya, kamu beneran gak apa-apa? Aku liat dari tadi nunduk terus. Aku takut kamu sakit," dokter Jamie kembali bertanya.

"Mmmm aku kangen Celia anakku," jawabku . Tak mungkin kan aku bercerita tentang kedatangku ke rumah wanita bernama Lea itu.

Tak mungkin juga bercerita tentang diari yang telah ku baca, yang menceritakan penghianatan Fabian.

Aib Fabian suamiku akan menjadi aibku juga. Benar bukan ?

"Ayo makan siang, karena untuk berpura-pura kalau kamu baik-baik saja juga perlu tenaga ekstra," ajak dokter Jamie meyakinkan aku.

"Hmmm baiklah, tunggu sebentar. Aku mau minta Hendrik untuk berjaga," jawabku sembari berdiri dan mulai mencari keberadaan Hendrik.

***

Kini mereka tengah duduk di sebuah rumah makan Padang yang terletak tak jauh dari Rumah Sakit.

"Kamu tahu Renata ? Nasi Padang adalah favorit aku," dokter Jamie memecah keheningan diantara mereka.

"Oh ya? Sama aku juga suka tapi aku lebih suka masakan Sunda. Aku suka loh nasi liwet khas sunda beserta lalapannya," jawabku.

"Hmm oke kalau begitu nanti giliran kamu yang traktir makan masakan Sunda," ucap dokter Jamie.

"Oke, boleh juga," jawabku singkat.

Sebenernya aku sedikit malas untuk makan dan mengobrol seperti ini. Jujur saja saat ini aku ingin sendiri.

Aku tahu sepanjang makan siang ini dokter Jamie terus memperhatikanku. Dia bukan orang yang bodoh, dia pasti tau dan mengerti apa yang terjadi.

Dokter jamie pasti tau yang sebenarnya terjadi antara Fabian dan perempuan itu dan aku tak mau dikasihani oleh siapapun termasuk dokter Jamie.

"Makannya gak  habis? Kenapa apa kurang enak?" Tanya dokter Jamie ketika aku sudah berhenti makan.

Aku benar-benar tidak bernafsu.

"Kenyang, mmm enak kok hanya saja aku benar-benar merasa kenyang" jawabku dengan tersenyum.

"Hhm baiklah. Aku bayar dulu ya, lalu kita kembali lagi ke Rumah Sakit," ucap dokter Jamie.

Ku anggukkan kepalaku tanda setuju. Lalu kami pun berjalan beriringan menuju Rumah Sakit.

Dokter Jamie mengantarkan aku sampai ruang tunggu pasien, sedangkan ia kembali ke ruangannya

"Jangan segan-segan untuk menghubungi aku bila kamu butuh sesuatu," ucapnya sebelum meninggalkan aku.

Aku hanya bisa berterima kasih dengan tawaran yang ia berikan.

***

Aku tengah membaca ketika terdengar suara tawa dan langkah kaki dari seseorang yang sangat aku rindukan.

" Mommy, im comiiinng," teriak Celia dengan heboh.

Terlihat begitu manis dengan rambut kepang dua dan poni menutupi dahi, dan di belakang nya terlihat ibu mertuaku berjalan mengikuti Celia.

"Hai sayang mommy," ku raih Celia dalam pelukan.

Pelukan paling menenangkan yang aku dapatkan. Celia memang pelipur lara ku.

"Apa kabarmu sayang? Maaf mami baru bisa datang lagi," ucap mami Fabian seraya memelukku.

"Ayah ibumu telah kembali ke Semarang tadi pagi. Sedangkan Papi kesehatan nya menurun semenjak tahu Fabian kecelakaan, maaf papi belum bisa datang. Sakti juga sedang banyak pekerjaan karena bagian Fabian pun Sakti juga yang handle" ucap mami menjelaskan panjang lebar.

"Gak apa-apa Mami, Renata ngerti," jawabku.

"Look mommy. Aku bawa boneka bear, permen choco mint kesukaan daddy juga buku dongeng yang suka daddy baca. Biar daddy cepet bangun." Celia menunjukkan barang barang yang dia bawa. Lucu sekali.

"Boleh gak Celia nengok Daddy?" Tanyanya dengan mata membulat.

"Iya tentu ayo" dan kami pun memasuki ruangan dimana  Fabian tengah terbaring.

Kulihat mata mami Fabian telah berkaca kaca. Tentu saja seorang ibu akan merasa hancur melihat kondisi anaknya seperti ini.

Mungkin Celia belum mengerti keadaan Fabian yang sebenarnya jadi ia hanya menganggap bahwa daddy nya hanya tertidur.

"Daddy bangun, aku bawa permen kesukaan daddy. Bawa buku dongeng yang belum selesai daddy baca dan minggu ini harusnya kita pergi berdua beli es krim. Daddy udah janji," ucap Celia sembari mengusap - usap tangan Fabian.

Jujur aku pun sedih melihat Celia yang begitu merindukan daddynya. Bagaimana pun aku membencinya, Fabian adalah ayahnya.

Kulihat ibu mertuaku pun semakin deras meneteskan air matanya.

"Fabian bangun nak," isaknya.

Tapi Fabian tetap memejamkan mata.

"Daddy, janji ulang tahun aku nanti mau kasih hadiah adik. Jadi daddy jangan tidur terus," ucap celia yang membuatku terkejut.

Adik ? Bahkan mungkin bila Fabian membuka matanya pun aku tak sudi hidup dengannya. Dadaku terasa sesak menahan amarah.

Tapi Celia begitu mencintainya tak terbayang bila Celia harus kehilangan Fabian. Gadis mungil itu akan kehilangan kebahagiaannya.

Tak lama mami dan Celia meninggalkan ruangan ini. Tinggal lah aku sendiri.

Ku pandangi wajah Fabian. Bagaimana dirinya bisa menyembunyikan segala dusta di belakang wajah tenangnya?. Bagaimana dia bisa berpura pura mencintai aku sedalam ini?

Dan air mata ku pun kembali menetes.

Bila ini semua untuk kebahagiaan Celia. Apa aku harus mengenyampingkan semua rasa sakit ku dan memberikan Fabian kesempatan kedua ?

"Fabian, kalau aku maafin kamu. Maukah kamu bangun ?"

TBC...

thank you for reading ❤️

like dan komen ya kaka ❤️❤️

Terpopuler

Comments

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

ciiihh segampang itu,, bertahun2 ditipu

2023-09-30

0

Lulu Utria Mellina

Lulu Utria Mellina

apakah ini RM Padang Malah Dicubo?🤤 seingatku itulah yg dekat dg RS Santosa Bandung...ya Allah kangen banduuungg T.T

2023-02-22

0

moemoe

moemoe

Adik yg gagal d slamatkn kmren ren

2022-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Anniversary ke 6
2 Kejutan Lain di Hari Anniversary
3 Lea
4 Harus Jadi Wanita Kuat
5 Dokter Jamie
6 Pergi Tak Kembali
7 Bukalah Matamu... Bajingan !
8 Matcha Latte
9 Sweet Little Things
10 Hilang
11 Bolehkah Aku Cemburu ?
12 Ketika Hujan Turun
13 Aku Tak Sebaik Itu
14 Bukan update yaa
15 Cosplay Jadi Suami
16 Hanya Memastikan
17 The Proposal
18 Tied The Knot
19 Wanita Paling Beruntung
20 Demi Celia
21 Peduli
22 Tersadar
23 Tak Seperti Dulu
24 Bertahan
25 Kembali Ke Jakarta
26 Insiden Pagi
27 Forgiven Not Forgotten
28 Mari Berteman
29 Aku Yang Bertahan
30 Tetap Pada Pendirian
31 Aku Mencintaimu
32 Begitu Kacau
33 Menghapus Jejak
34 Gila
35 Akhirnya Memutuskan
36 Terkuak
37 Love At First Sight
38 Pesta Lakn*t
39 Mencoba Berdamai
40 Masa Lalu Lea
41 Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42 Terobsesi
43 Mental Illness
44 Terikat Dusta
45 Dusta Yang Menyiksa
46 Mengabulkan
47 Syarat
48 Mengabarkan
49 Separated
50 S2 : Move On Tak Semudah Itu
51 Lembaran Baru
52 Tunggu Aku
53 Getaran
54 Cemburu
55 Rasanya Kehilangan
56 Gamang
57 Tidak Semudah Itu
58 Kembali
59 Menawarkan
60 Berita
61 Mendapat Dukungan
62 Satu Hikmah Lain
63 Go Get Them !!
64 Perhatian
65 Menyadari
66 Makan Malam
67 Memeriksa Suhu
68 Tak Enak Hati
69 Sarapan Pagi
70 Pertemuan
71 Forget Me Not
72 Membujuk
73 Menagih
74 Cinta Kamu
75 Rindu Terobati
76 Saatnya Menikmati Pelangi
77 Mengejutkan
78 Keputusan
79 Apalah Aku Tanpamu
80 Meminta Kembali
81 Another Proposal
82 Terikat Cinta
83 Damai
84 The Finale
85 Bukan Update
86 Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87 KS : Awal Mula
88 KS : Belum Usai
89 KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90 KS : Aku Juga Bisa
91 KS : Tentang Ego
92 KS : Apa Sanggup ?
93 KS : Dinas Kerja
94 KS : Menghantui
95 KS : kembali Ke Jakarta
96 KS : Berusaha Berbicara
97 KS : Terlelap
98 KS : Bolehkah Berharap ?
99 KS : Tak Ada Lagi Harapan
100 KS : Seiring Berjalannya Waktu
101 KS : Akhirnya Bertemu.
102 KS : Tak Peduli
103 KS : Meninggalkan
104 KS : Mencari
105 KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106 KS : Sakit
107 KS : Akhirnya Berbicara
108 KS : Akhirnya Bertemu
109 KS : Se-biru Lautan
110 KS : Dasi
111 KS : Bukan Aku
112 KS : Batas Hati
113 KS : Tak Kan Melepaskan
114 KS : Frustasi
115 KS : Masih Suamimu
116 KS : Event
117 KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118 KS : Datangnya Pengganggu
119 KS : Menguatkan
120 KS : Memberikan Pengertian
121 KS : Membawa Pulang
122 KS : Pulang
123 KS : The Finale
124 KS : Bonus Chapter 1
125 KS : Bonus Chapter 2
126 KS : Bonus Chapter 3
127 Last Bonus Chapter
128 Happiest B'day Papa Sakti
129 Pengumuman
130 Bonus Khilaf
131 Selamat Datang Cinta
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kejutan Anniversary ke 6
2
Kejutan Lain di Hari Anniversary
3
Lea
4
Harus Jadi Wanita Kuat
5
Dokter Jamie
6
Pergi Tak Kembali
7
Bukalah Matamu... Bajingan !
8
Matcha Latte
9
Sweet Little Things
10
Hilang
11
Bolehkah Aku Cemburu ?
12
Ketika Hujan Turun
13
Aku Tak Sebaik Itu
14
Bukan update yaa
15
Cosplay Jadi Suami
16
Hanya Memastikan
17
The Proposal
18
Tied The Knot
19
Wanita Paling Beruntung
20
Demi Celia
21
Peduli
22
Tersadar
23
Tak Seperti Dulu
24
Bertahan
25
Kembali Ke Jakarta
26
Insiden Pagi
27
Forgiven Not Forgotten
28
Mari Berteman
29
Aku Yang Bertahan
30
Tetap Pada Pendirian
31
Aku Mencintaimu
32
Begitu Kacau
33
Menghapus Jejak
34
Gila
35
Akhirnya Memutuskan
36
Terkuak
37
Love At First Sight
38
Pesta Lakn*t
39
Mencoba Berdamai
40
Masa Lalu Lea
41
Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42
Terobsesi
43
Mental Illness
44
Terikat Dusta
45
Dusta Yang Menyiksa
46
Mengabulkan
47
Syarat
48
Mengabarkan
49
Separated
50
S2 : Move On Tak Semudah Itu
51
Lembaran Baru
52
Tunggu Aku
53
Getaran
54
Cemburu
55
Rasanya Kehilangan
56
Gamang
57
Tidak Semudah Itu
58
Kembali
59
Menawarkan
60
Berita
61
Mendapat Dukungan
62
Satu Hikmah Lain
63
Go Get Them !!
64
Perhatian
65
Menyadari
66
Makan Malam
67
Memeriksa Suhu
68
Tak Enak Hati
69
Sarapan Pagi
70
Pertemuan
71
Forget Me Not
72
Membujuk
73
Menagih
74
Cinta Kamu
75
Rindu Terobati
76
Saatnya Menikmati Pelangi
77
Mengejutkan
78
Keputusan
79
Apalah Aku Tanpamu
80
Meminta Kembali
81
Another Proposal
82
Terikat Cinta
83
Damai
84
The Finale
85
Bukan Update
86
Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87
KS : Awal Mula
88
KS : Belum Usai
89
KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90
KS : Aku Juga Bisa
91
KS : Tentang Ego
92
KS : Apa Sanggup ?
93
KS : Dinas Kerja
94
KS : Menghantui
95
KS : kembali Ke Jakarta
96
KS : Berusaha Berbicara
97
KS : Terlelap
98
KS : Bolehkah Berharap ?
99
KS : Tak Ada Lagi Harapan
100
KS : Seiring Berjalannya Waktu
101
KS : Akhirnya Bertemu.
102
KS : Tak Peduli
103
KS : Meninggalkan
104
KS : Mencari
105
KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106
KS : Sakit
107
KS : Akhirnya Berbicara
108
KS : Akhirnya Bertemu
109
KS : Se-biru Lautan
110
KS : Dasi
111
KS : Bukan Aku
112
KS : Batas Hati
113
KS : Tak Kan Melepaskan
114
KS : Frustasi
115
KS : Masih Suamimu
116
KS : Event
117
KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118
KS : Datangnya Pengganggu
119
KS : Menguatkan
120
KS : Memberikan Pengertian
121
KS : Membawa Pulang
122
KS : Pulang
123
KS : The Finale
124
KS : Bonus Chapter 1
125
KS : Bonus Chapter 2
126
KS : Bonus Chapter 3
127
Last Bonus Chapter
128
Happiest B'day Papa Sakti
129
Pengumuman
130
Bonus Khilaf
131
Selamat Datang Cinta
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!