Happy reading ❤️
Malam menjelang, kedua pengantin itu sudah memasuki kamar mereka yang berada dihotel mewah tersebut setelah terlebih dahulu berpamitan pada keluarga mereka.
Wangi bunga mawar menguar dari kamar pengantin dengan nuansa putih dan gold itu. Terlihat begitu mewah dan elegan.
Fabian mulai membuka jas yang ia kenakan, melonggarkan dasi, menggulung lengan tangannya sampai siku. Sedangkan Renata tengah membersihkan riasan pada wajahnya masih dengan mengenakan gaun pengantin. Di meja rias yang letaknya tak jauh dari Fabian berada.
Fabian terus mengawasi apa yang istrinya kerjakan hingga selesai. Kini Renata tengah berdiri berusaha membuka gaunnya, Fabian berjalan menghampiri. Memutari tubuh istrinya sehingga berdiri tepat dibelakang Renata. Tanpa berkata apapun Fabian membuka satu persatu kancing gaun pengantin Renata.
Matanya dimanjakan dengan pemandangan tubuh indah istrinya. Renata masih terdiam dengan dada bergetar. Merasakan sentuhan sentuhan halus jari suaminya diatas kulit polosnya.
Gaun putih itu sudah jatuh ke lantai di bawah kaki Renata. Menyisakan 2 buah kain berenda berwarna putih yang menutupi bagian bagian pribadi istrinya. Untuk sesaat Fabian terdiam dengan tatapan penuh damba.
"Apa mau mandi dulu?" Bisik Fabian dengan suara yang sudah terdengar berat dan serak.
"Huum," jawab Renata hanya dengan menganggukan kepalanya.
Dengan sekali hentakan Fabian menggendong Renata ala bridal style menuju kamar mandi hotel yang terlihat begitu mewah.
"A.. aku bisa sendiri," ucap Renata terbata.
"Aku akan membantumu," ucap Fabian bersikeras seraya menutup pintu kamar mandi tersebut.
Tak butuh waktu lama Fabian telah membawa Kembali Renata di pangkuannya dengan tubuh berbalut bathrobe ( kimono mandi) dan mendudukkan Renata di tempat tidur mereka.
Mengering kan rambut istrinya yang sedikit basah. Renata hanya terdiam dengan wajah merona dan hati berdebar.
"Apa kamu siap sayang ? Mmm kalau belum siap aku akan bersabar menunggu," ucap Fabian dengan nada lembut dan merapikan rambut di sekitar dahi Renata.
Renata hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda setuju.
Dengan penuh kelembutan Fabian membenamkan bibirnya di atas bibir Renata. Memberikan sentuhan sentuhan halus seringan bulu namun memabukkan. Memulainya dengan pelan dan penuh perasaan. Fabian tidak ingin menyakiti, terlebih ini yang pertama kali untuk istrinya.
Tak lama suara suara khas percintaan memenuhi ruangan itu.
Rasanya belum lama Renata tertidur, kini sentuhan sentuhan seringan bulu kembali ia rasakan menjalar di atas perutnya yang datar. Bibir Fabian sudah berlabuh di ceruk lehernya.
Renata menggeliatkan tubuhnya resah. Mengerjapkan matanya berulang ulang berusaha meraih kesadarannya. Melihat sekilas jam di nakas menunjukkan pukul 4 pagi.
Renata tidur memunggungi suaminya dengan tubuh yang masih polos.
"Sayang....Aku menginginkanmu lagi," lirih Fabian dengan suara yang parau.
Dengan lembut Fabian memutar tubuh istrinya dan kembali menggelutinya. Percintaan panas kembali dimulai padahal pagi mulai menyapa.
****
Renata terbangun pukul 10 pagi dengan tubuh yang terasa lelah seakan tulang tulangnya akan copot dari sendinya.
Tersadar Fabian tak ada di sisinya, hati Renata merasa kecewa.
Tak lama muncul Fabian membawa nampan berisikan berbagai macam makanan.
Fabian sudah terlihat tampan dan segar dengan celana pendek jeans dan kaos polo putih dan menggunakan senda hotell. Sedangkan Renata masih terlihat kacau dalam balutan selimut.
"Selamat pagi menjelang siang sayang." Ucap Fabian sembari mengecup kening Renata.
"Aku bawakan sarapan. Mau makan sekarang, apa mau mandi dulu ?" Tanya Fabian, dengan tangannya yang merapikan anak rambut Renata di dahi. Entah sejak kapan Fabian senang sekali merapikan rambut istrinya itu.
"Aku mau mandi dulu. Mmm apa semua udah sarapan? Maksudku apa ayah ibu ku udah sarapan ?" Tanya Renata pada Fabian.
Ayah, ibunya beserta beberapa saudara Renata yang lain ikut menginap di hotel tersebut.
"Sudah, malah mami papi ku juga sarapan di hotel ini, mereka sudah datang dari pukul 8 pagi. Kami sarapan bersama di restoran hotel. Semua bertanya tentang kabarmu, aku bilang kamu masih tidur karena kelelahan." Jelas Fabian panjang lebar.
"Ya ampun kenapa bilang begitu, aku malu," ucap Renata seraya menutup wajahnya.
Fabian terkekeh "Gak apa apa, sudah sewajarnya bukan bila pengantin baru kelelahan ?" Goda Fabian
"Tadinya aku mau sarapan sama kamu di kamar tapi mami nelponin terus, mau gak mau aku turun buat sarapan. Maaf sayang aku jadi ninggalin kamu." Ucap Fabian.
"Tunggu aku akan menyiapkan air hangat untukmu," lanjutnya
"Jangan, aku juga bisa sendiri," jawab Renata seraya mencoba berdiri. Namun badannya langsung merosot diatas lantai karena kakinya yang terasa lemas.
Melihat istrinya terduduk dilantai Fabian langsung menghampiri Renata.
" Maaf membuatmu kelelahan," ucap Fabian sembari menggendong tubuh istrinya yang berbalut selimut dan mendudukkan nya di sofa.
"Makanlah dulu, nanti baru mandi ya?" Bujuk Fabian, dan Renata mengangguk halus pertanda setuju kemudian mulai memasukan beberapa makanan kedalam mulutnya menikmati sarapan yang telah dibawakan Fabian.
***
Sudah 3 hari berlalu semenjak hari pernikahan mereka. Kini Fabian dan Renata tinggal si sebuah rumah bertingkat dikawasan elit Jakarta Selatan.
Rumah yang terlihat modern dengan nuansa warna abu-abu, putih, silver dan sedikit hitam. Sangat kental dengan selera Fabian.
Interior rumah sudah pasti di desain oleh ahlinya karena begitu terlihat modern dan mewah. Begitu pun dengan furniture yang melengkapi rumah tersebut terlihat sangat serasi, bahkan terdapat taman bunga mawar dan kolam renang di bagian belakang rumah.
Rumah tersebut merupakan hadiah pernikahan dari orang tua Fabian.
Kembali pada Fabian dan Renata. Rencananya mereka akan berbulan madu ke Bali. Tetapi terpaksa batal karena Fabian harus kembali dinas ke daerah Bandung.
"Serius sayang, kamu harus kembali kerja di cuti pernikahan mu? Apa kak Sakti tak bisa sedikit mengerti?" Tanya Renata dengan sedikit kesal.
"I..i..ini proyek ku sendiri, tak ada hubungannya dengan kak Sakti. Jadi please jangan bilang apapun sama kak Sakti. Aku akan sibuk, jadi tunggu aku menghubungimu ya Sayang. Jangan menghubungi duluan. Aku akan kembali besok atau paling lama lusa." Jelas Fabian panjang lebar.
Renata menghela nafasnya walaupun merasa tak rela ditinggalkan tapi dia harus menjadi seorang istri yang pengertian bukan? Harus selalu mendukung karir suaminya.
"Baiklah, hati hati. Jangan lupa kabari aku sayang. Jangan menghilang seperti waktu itu." Ucap Renata dengan nada suara yang tek rela ditinggalkan suaminya.
"Aku janji kita akan berbulan madu sekembali aku dari Bandung. Aku akan memperpanjang cuti pernikahan dan kita habiskan waktu berdua." Bujuk Fabian pada Renata.
"Kamu kalau mau pergi harus bilang dulu ya dan diantar pak Wito kemanapun kamu pergi, gak boleh bawa mobil sendiri." Lanjut Fabian dengan penuh rasa posesif.
Renata hanya menganggukan kepalanya, kemudian Fabian mencium mesra bibir Renata sebelum berpamitan pergi.
***
Waktu berjalan begitu cepat, 3 bulan setelah pernikahan nya, Renata dinyatakan positif hamil. Berita ini tentu sangat membahagiakan semua orang terutama Fabian.
Fabian semakin posesif dan memanjakan istrinya itu. Perhatian dan hadiah hadiah kecil selalu Fabian berikan.
Renata tak lagi diizinkan bekerja, selalu diantar supir kemanapun Renata pergi, bahkan Fabian selalu menemani Renata bila dia tidak sibuk.
Lama-lama Renata semakin bergantung, ruang geraknya benar benar di batasi. Apapun yang dilakukan Renata selalu dibawah kontrol suaminya Fabian.
Tak ada pikiran buruk dalam benaknya mungkin ini sebagai bukti cinta Fabian padanya meskipun dirasakan terlalu berlebihan.
Renata merasa dirinya wanita paling beruntung di dunia.
TBC...
Untuk part anu maaf gak bisa di publish disini.
Boleh cek WP ya dengan judul dan nama author yang sama 🙈🙈🙈🙈
Judul partnya : Terimakasih Sayang ❤️
Thank you for reading ❤️
Jangan lupa like dan komen yaaa 🙏🙏
Much love 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Dewi Nurmalasari
sakit jiwa,, gimana rasanya diboongin dri awal sebelum nikah smpe bertahun2,, apapun alasannya ttp renata berhak sakit hati
2023-09-30
0
Windarti08
ini pasti part yang Lea sakit habis ditinggal Fabian menikah
seperti yang ditulis Lea di buku hariannya
2023-08-14
0
Windarti08
sumpah di treatment like queen gitu wanita mana yang gak klepek-klepek coba
2023-08-14
0