How can i be-lie-ve...
If in the middle of believe was a lie
-Renata-
Renata Pov
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.27 ketika aku sampai di kamar hotelku. Setelah kembali dari rumah wanita itu, Lea.. Aku masih enggan menyebutkan namanya meskipun dia sudah tiada. Aku menuju rumah sakit melihat kondisi Fabian.
Matanya masih terpejam, bibirnya pucat dan mengering. Ada rasa iba, ada rasa kecewa dan ada rasa rindu.
Ya rasa rindu...
Tak bisa ku pungkiri aku merindukan nya. Sebut saja aku wanita bodoh karena masih memiliki perasaan padanya.
"Aku pulang dulu ya Fabian, besok aku datang lagi." Ku genggam tangan dinginnya.
"Bertahanlah."
"Celia sangat merindukan mu."
Bisik ku di telinga Fabian sebelum aku melangkakan kaki meninggalkannya.
Ku letakkan buku harian Lea di atas nakas sebelah ranjang ku. Perlu keberanian tinggi untuk membacanya lagi tapi pasti akan aku lakukan.
Teringat 3 buah ponsel yang Hendrik berikan. Segera ku cari di dalam tas ku.
2 buah ponsel dapat dinyalakan 1 buah ponsel warna hitam yang entah milik siapa kehabisan daya. Segera ku pasangkan pengisi daya setelah itu ku tinggal untuk membersihkan diri.
Berendam dengan air hangat adalah pilihanku malam ini. Berharap semua beban hati dapat meluruh bersama air. Aku mentertawakan diriku sendiri karena hal itu tidak mungkin terjadi.
Kupejamkan mata menerawang masa lalu, apa yang salah dengan diriku sehingga Fabian berbagi hati.
Segera kulakukan panggilan video pada Celia setelah kukenakan piyama tidurku.
Butuh waktu beberapa saat sampai wajah cantik yang kurindukan muncul dilayar.
"Hai mommy i miss you". ucapnya dengan wajah tersenyum.
"Miss you more princess".
"Gimana disekolah ?".
"Hhmmm gitu aja mommy."
"Nothing special."
"Celia kangen mom and dad."
Jawabnya sendu.
"Sabar sayang, setelah daddy bangun nanti pulang ke Jakarta."
"Makanya doakan daddy cepat bangun."
Terlihat Celia menganggukan kepalanya.
"Mau hadiah apa kalau nanti mommy pulang ?"
"Celia mau kucing." Katanya penuh semangat. Aku hanya bisa tertawa.
"Oke its time to sleep, good night sweety."
"Good night mom."
Dan kemudian wajah lucunya menghilang dari layar.
Kutarik nafas dalam, ku persiapkan diri untuk kembali membuka buku itu.
"Beri aku kekuatan ya Tuhan."
"Kamu pasti bisa Renata," ucapku menguatkan diriku sendiri.
Perlahan ku buka buku harian berwarna hitam putih itu.
Terlihat dari tanggal halaman ini ditulis sekitar 6 tahun yang lalu.
Dilembar pertama : Akhirnya Fabian menikahi wanita bernama Renata itu, wanita yang baru beberapa bulan dia kenal. Padahal seharusnya aku yang mendampingi nya. Meskipun Fabian mengatakan bahwa dia hanya mencintai ku.. tapi aku boleh cemburu bukan ?.
Dilembar berikutnya : Fabian akhirnya kembali setelah pernikahan nya. Fabian masih seperti dulu. Masih mencintaiku.. maafkan aku yang berlebihan meragukanmu.
Dilembar lainnya : wanita itu hamil, istri Fabian hamil.. Hancur hatiku, aku menangis tak ingin lakukan apapun selain menangis. Oh Tuhan ambil saja nyawaku.
Dilembar lainnya : Fabian datang setelah aku masuk rumah sakit. Dia mengatakan maaf berkali-kali. Tak mungkin Fabian tidak menyentuh istrinya itu akan membuat semua keluarga nya curiga dan ini Fabian lakukan untuk menyembunyikan keberadaan ku. Dengan berat hati aku harus mempercayai Fabian.
Air mata mulai mengalir di pipiku. Dada terasa begitu sesak.
Kubuka lagi lembar lainnya secara acak dengan tangan gemetar
Dilembar lainnya : Fabian semakin sulit dihubungi. Tahukah kamu Fabian... Aku kangen.
Dilembar lainnya : Fabian memberikan nomor baru agar bebas bertukar kabar. Fabian bilang nomor ini husus untukku. Ah Fabian terimakasih sudah mau mengerti. Aku semakin mencintaimu.
Dilembar lainnya : Fabian sangat posesif dan perhatian pada istrinya. Tentu saja aku cemburu, aku berteriak pada Fabian memaki makinya. Dan tentu saja aku tahu karena setiap waktu Fabian habiskan dengan wanita itu. Aku benci padamu Fabian.
Dilembar lainnya : Fabian akhirnya datang ketika aku masuk rumah sakit lagi. Fabian bilang dia bersikap posesif agar istrinya tergantung padanya, agar istrinya dalam genggaman nya. Sehingga istrinya tak akan curiga kalau Fabian mencintai wanita lain yaitu aku. Haruskah aku percaya ?.
Hatiku bagai diiris sembilu. Ku remas bedcover. Untuk menyalurkan kesakitan ku.
Dilembar lainnya : Fabian memiliki seorang putri. Terlihat binar bahagia dimatanya ketika ia bercerita. Boleh kah aku merasa cemburu ?.
Dilembar lainnya : Hari ini aku berbelanja semua kebutuhan Fabian. Baju, sepatu, parfum bahkan alat mandi. Pulang lah Fabian.. Rumahmu yang sebenarnya disini.
Sudah cukup.. aku tak sanggup lagi. Ku menangis meraung raung. Ku hempas buku harian itu ke sembarang arah.
Kini 3 ponsel yang jadi perhatianku. Ponsel Fabian ku buka pertama kali ada photo aku dan Celia yang menjadi wallpaper. Cih dasar penipu. Pantas saja Fabian selalu menggelatakan ponsel nya dimana saja karena dia punya ponsel lain untuk berselingkuh. Dasar lelaki buaya sarap ejekku dalam hati.
Ponsel rosegold ini pastilah milik lea. Terdapat kata sandi untuk membuka nya. Kucoba peruntunganku dengan mengetikan tanggal lahir Fabian dan binggo ! Dapat terbuka.
Pertama yang kulihat adalah daftar pesan. List pertama tertulis nama "Mon Amor" ( yang berarti "cintaku" dalam bahasa Perancis). Tentu saja nama untuk si bajingan itu Fabian. Aku tak mau membaca isi pesannya. Membaca buku harian pun sudah membuat ku hancur.
Di galeri photo dipenuhi foto Fabian dan juga Lea. Sudah cukup... Aku tak sanggup lagi, ku letakkan ponsel itu kembali.
Ponsel hitam lainnya sudah dapat dinyalakan. Terdapat kata sandi juga untuk membukanya. Kucoba peruntunganku mengetikan tanggal ulang tahun Fabian tapi gagal.
Ku cari kartu identitas wanita itu, dan ku coba memasukan tanggal ulang tahunnya tapi tetap tak bisa juga.
Berfikir keras kira kira apa yang menjadi kata sandinya. Ku coba memasukan tanggal ulang tahunku dan klik dapat terbuka.
Sialan Fabian menggunakan tanggal lahirku untuk menutup boroknya.
"Sialan sialan sialan". Aku berteriak.
Hanya satu kontak disana yaitu Lea.
Di galeri pun kosong. Cih tak menarik. Kulempar ponsel itu ke dinding sampai terlepas dari pengisi daya.
Ku terduduk memeluk lututku. Menangis tersedu sedu. Menelaah apa yang semua telah ku baca.
Lea yang lebih dulu memiliki hati Fabian.
Akulah wanita lain dalam kehidupan mereka.
Pernikahanku dengan Fabian bukanlah ikatan cinta seperti yang aku fikir selama ini.
Ternyata aku hanya terikat dusta.
Dusta Fabian untuk menyembunyikan cinta yang lain.
Selama ini semua sifat perhatian dan posesif Fabian hanyalah topeng. Semua palsu.
Ya Tuhan kenapa aku begitu bodoh terbuai cinta Fabian. Aku terlena dengan semua sikap manisnya yang ternyata hanya dusta belaka.
***
Aku terbangun ketika sinar mentari menyapa. Tak sadar aku tertidur dilantai.
Mungkin karena terlalu lelah menangis.
Ku berdiri dan melangkahkan kaki menuju toilet untuk membasuh muka.
Kulihat pantulan diriku dalam cermin. Wajah memerah dan mata sembab terlalu banyak menangis.
Sudah cukup Renata. Air matamu terlalu berharga untuk seorang bajingan seperti Fabian. Ucapku dalam hati.
***
Kini aku sudah berada di ruangan dimana Fabian terbaring dengan mata terpejam. Sungguh benci aku melihat Fabian.
"Bangunlah Fabian.."
"Bukalah matamu."
"Kamu berhutang penjelasan padaku bajingan". Bisikku tepat ditelinga Fabian.
TBC..
Tahan tahan jangan esmosi 🙏🙏
Bentar lagi aku kasih yang manis-manis ampe diabetes wkwkkwkw
Makasih yang udah baca itu sangat berarti buat ku ❤️❤️❤️
Makasih juga buat BANANA dan Peak fam yang selalu mensupport karya recehku ini 😭😭😭
Apalah aku ini tanpa kalian 😭😭😭
Tons of love buat kalian ❤️❤️❤️
Jangan lupa like dan komen yaa 😘
Bila ada poin berlebih boleh lah kasih hadiah
#authorgataudiri😂😂😂
Makasih 😘😘😘
Much love ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Aysana Shanim
Hayoo main tebak tebakan jalan ceritanya 😁 baru nyadar setelah baca ulang, ternyata kak authornya ngasih clue disini ya 😅
2024-03-18
0
Dewi Nurmalasari
wow berarti semasa pernikahan mereka ttp berhub,, ntah sampe k hub intim atau gimana,, sialan banget ad suami kyngini
2023-09-30
1
Dewi Nurmalasari
sialan fabian
2023-09-30
0