Sweet Little Things

Masih dalam mode flashdisk eh flashback.

Happy Reading ❤️

Author POV

"Thanks for the latte, its really bright up my day :) "

( Terimakasih latte nya, benar benar membuat hariku cerah :)).

Sepenggal kalimat yang Renata kirimkan pada Fabian.

"Itu tidak gratis, Nona :) ." Balas Fabian singkat, namun mampu membuat pipi Renata merona seketika.

"Baru ya gue lihat orang bahagia pas lagi ada audit."

"Biasanya stress," bisik Sarah pada Rindu.

"Abis kesambet apaan kali," balas Rindu.

Dan mereka pun terkekeh bersama.

Hari ini audit berjalan dengan lancar apalagi Renata melaluinya penuh semangat.

Renata masih belum menceritakan perihal kedekatan nya dengan pria bernama Fabian pada teman temannya. Menurut Renata ini hanya perkenalan biasa belum mengarah ke hubungan khusus.

Apa Renata berharap begitu ?. Renata tak mau berharap banyak karena takut kecewa pada akhirnya. Meskipun tanpa disadari Renata telah menaruh harapan pada Fabian.

***

Hari hari berlalu begitu cepat. Hubungan Renata dan Fabian kini makin dekat. Fabian kerap bertanya kabar dan memberikan sedikit perhatian seperti ucapan selamat pagi yang kerap Fabian lakukan, memberikan support ketika Renata begitu sibuk dengan pekerjaan nya dan hal hal kecil lainnya.

Ini kali pertama Fabian mengajak Renata makan siang bersama di sela kesibukan kerjanya. Renata menerima ajakan tersebut dengan suka hati.

"Genks, gue makan bareng temen gue ya."

"Makan dimana Ren ?" Tanya Sarah pada Renata.

"Kayanya makan di food court mall."

"Banyak pilihan disana."

"Oke have fun go mad." Rindu menyemangati Renata.

Renata hanya tertawa ringan.

Hari ini Renata mengenakan kemeja putih slimfit yang membentuk tubuhnya dan rok pensil berwarna mocca sebatas lutut. Walaupun tampilan sederhana namun pas membelit tubuh Renata yang ramping. Membiarkan rambut hitamnya tergerai dan make up natural membuat Renata terlihat sedikit menggoda.

Renata melangkah kan kakinya yang berbalut Stiletto berwarna mocca ( Stiletto : sepatu hak tinggi yang yang memiliki hak tipis dan berujung tajam ) ke tempat dimana Fabian telah menunggu.

Tak bisa dipungkiri Fabian menatap kedatangan Renata dengan penuh rasa kagum. Untuk beberapa saat matanya menelusuri penampilan Renata. Meskipun terlihat sederhana dan hampir sama dengan wanita lainnya tapi bagi Fabian terlihat sangat mempesona

"Cantik banget hari ini." Fabian tidak bisa menyembunyikan kekaguman nya.

"Terimakasih." Jawab Renata dengan pipi merona.

"Kemarin jelek dong ya?" Canda Renata pada Fabian.

"Selalu cantik dari dulu." Jawab Fabian.

Sadar dengan apa yang diucapkannya, Fabian segera merubah arah pembicaraan.

"Mau makan dimana?" Tanya Fabian pada Renata.

"Aku mau makan ramen atau udon aja di mall."

"Gimana?"

"Iya boleh."

Dalam hati Fabian makin terpesona dengan Renata. Biasanya wanita akan menjawab terserah atau meminta di tempat yang mewah. Tapi tidak dengan Renata.

Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat parkir dimana mobil Fabian berada.

Sebuah mobil sedan produk Eropa, Audi hitam keluaran terbaru terparkir disana. Seperti dugaan Renata selama ini. Fabian sepertinya bukan pria biasa.

Fabian membukakan pintu mobil dan mempersilahkan Renata masuk, kemudian dia berlari ke arah pintu lainnya dan memasuki mobil.

Fabian membantu memasangkan sabuk pengaman Renata, kini wajah mereka hanya berjarak beberapa inchi saja. Aroma mint menguar dari bibir mungil Renata, sedangkan aroma musk dan wood khas laki laki begitu kuat tercium dari tubuh Fabian. Dua insan itu mati matian untuk menahan hasrat primitif yang ada pada mereka.

Baik Fabian maupun Renata berusaha meredam debaran jantung yang bertalu talu.

"Suka musik apa?" Fabian memecah keheningan.

"Apa aja suka."

"Mmm oke." Fabian menyalakan music player untuk meredam hawa panas yang sempat terjadi.

***

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk sampai di tempat tujuan. Fabian memarkirkan mobilnya di luar gedung. Renata keluar dari mobil yang kemudian disusul Fabian.

Mereka berjalan beriringan, sampai dengan hendak menyeberang jalan tiba tiba Fabian menggeser tubuhnya  kesebelah Renata dan menautkan jari jarinya kedalam jari Renata.

Renata terkesiap dan berkerut alis tanda tak mengerti.

"Aku hanya mengkhawatirkan mu karena mau menyeberang." Ujar Fabian

"Ya ampun aku bukan anak kecil, Fabian."

"Tapi tetap saja aku khawatir".

Mungkin ini perdebatan kecil pertama mereka. Meskipun merasa tindakan Fabian berlebihan tapi Renata merasa senang.

Fabian tak melepaskan tautan jarinya, dan Renata pun tak menolak. Tapi Fabian tak tau bila debaran jantung Renata kian  bertalu talu.

Tiba tiba Fabian melepaskan genggaman tangannya ketika mereka hendak menaiki eskalator. Fabian berdiri tepat dibelakang Renata. Renata kira Fabian tidak mau menggenggam tangannya lagi. Terlihat dari raut wajahnya yang berubah sendu.

"Aku berdiri dibelakang mu karena kamu memakai rok Renata."

"Aku gak mau ada orang jahil yang mengintip." Cukup aku yang lihat kekeh Fabian dalam hati.

Renata terkejut dengan pernyataan Fabian, namun seketika hatinya menghangat.

Tiba di tempat makan favorit Renata. Fabian menarik kursi untuk Renata duduk. Dan segera memanggil pelayan. Menanyakan apa saja yang diinginkan Renata dan mengulang semua pesanan takut bila ada yang tak tercatat. Renata merasa dirinya begitu dilayani.

Renata terus memperhatikan Fabian. Apa begini rasanya berkencan? apa memang semua laki laki bersikap semanis ini? Apa memang Fabian baik pada semua wanita? Semua pertanyaan itu berputar dalam benak Renata.

Jujur Renata belum pernah berkencan dengan laki laki manapun. Bukannya tak ada yang tertarik pada Renata, hanya saja Renata ingat bagaimana ayah ibunya berjuang agar Renata menjadi seperti sekarang ini. Terlebih lagi Renata diizinkan untuk merantau tentu dengan bekal kepercayaan yang orang tuanya berikan. Renata takut bila berhubungan dengan laki laki dirinya akan terbawa arus pergaulan bebas yang banyak dianut anak muda sekarang. Ya mungkin Renata terlalu naif tapi itulah dirinya.

"Apa makanannya enak?"

"Kamu mau yang lainnya?" Tanya Fabian

"Nggak, ini juga cukup kok."

Fabian tersenyum dan melanjutkan makan siang mereka dengan diselingi canda gurau dan obrolan ringan.

Fabian membayar semua tagihan. Renata bersikeras ingin membayar karena ingat dia masih berhutang minuman latte pada Fabian.

"Kamu berhutang minuman bukan makan siang."

"Jadi nanti aku harus gimana?"

"Jadi kita harus ketemu lagi di lain hari." Jawab Fabian

"Dan aku tak suka penolakan." Lanjutnya.

"Baiklah bapak Fabian yang pemaksa"

Fabian terkekeh bahagia merasa dirinya menang.

***

Fabian mengantarkan Renata sampai lobby kantor.

"Apa perlu aku antar sampai kursi kerjamu?"

"Aku akan dengan senang hati melakukan nya," ucap Fabian sambil tersenyum.

"Tidak usah tuan Fabian."

"Aku bisa sendiri."

"Oke kalo begitu, see u soon."

"When i said soon, i mean it." ( Ketika aku bilang segera, aku sungguh- sungguh)

Ucap Fabian sambil menatap Renata dalam.

"Iya Fabian, kita akan segera bertemu kembali."

Jawaban Renata membuat lengkungan di bibir Fabian.

Sebenernya Fabian enggan berpisah begitupun Renata.

Apa keduanya kini sudah ada rasa ?

Renata berjalan menuju lift dan memasuki nya. Belum juga sampai ke ruangannya, notif pesan masuk berbunyi dan Renata segera membacanya.

Fabian : Thank you for making my day brighter :)

( terimakasih telah membuat hariku lebih cerah)

Renata : kembali kasih 😘

Tanpa disadari keduanya, kini mereka  tengah memandang layar ponsel sambil tersenyum dengan perasaan senang yang membuncah.

TBC....

Jangan lupa like  dan komen ya genks

Mau kasih hadiah juga boleh ga nolak 😂😂😂

Makasih udah baca 😘😘😘

Tons of love for u guys ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Aysana Shanim

Aysana Shanim

Nih kode dari kak othor lagi. "dari dulu".
Yang mau menghujat fabian dipersilahkan, tapi nanti jangan nyesel wkwk

2024-03-18

0

Arkha Juna

Arkha Juna

kalau aku gk mau baca flasback...skip aja

2023-07-23

1

nuri

nuri

dr dulu????

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Anniversary ke 6
2 Kejutan Lain di Hari Anniversary
3 Lea
4 Harus Jadi Wanita Kuat
5 Dokter Jamie
6 Pergi Tak Kembali
7 Bukalah Matamu... Bajingan !
8 Matcha Latte
9 Sweet Little Things
10 Hilang
11 Bolehkah Aku Cemburu ?
12 Ketika Hujan Turun
13 Aku Tak Sebaik Itu
14 Bukan update yaa
15 Cosplay Jadi Suami
16 Hanya Memastikan
17 The Proposal
18 Tied The Knot
19 Wanita Paling Beruntung
20 Demi Celia
21 Peduli
22 Tersadar
23 Tak Seperti Dulu
24 Bertahan
25 Kembali Ke Jakarta
26 Insiden Pagi
27 Forgiven Not Forgotten
28 Mari Berteman
29 Aku Yang Bertahan
30 Tetap Pada Pendirian
31 Aku Mencintaimu
32 Begitu Kacau
33 Menghapus Jejak
34 Gila
35 Akhirnya Memutuskan
36 Terkuak
37 Love At First Sight
38 Pesta Lakn*t
39 Mencoba Berdamai
40 Masa Lalu Lea
41 Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42 Terobsesi
43 Mental Illness
44 Terikat Dusta
45 Dusta Yang Menyiksa
46 Mengabulkan
47 Syarat
48 Mengabarkan
49 Separated
50 S2 : Move On Tak Semudah Itu
51 Lembaran Baru
52 Tunggu Aku
53 Getaran
54 Cemburu
55 Rasanya Kehilangan
56 Gamang
57 Tidak Semudah Itu
58 Kembali
59 Menawarkan
60 Berita
61 Mendapat Dukungan
62 Satu Hikmah Lain
63 Go Get Them !!
64 Perhatian
65 Menyadari
66 Makan Malam
67 Memeriksa Suhu
68 Tak Enak Hati
69 Sarapan Pagi
70 Pertemuan
71 Forget Me Not
72 Membujuk
73 Menagih
74 Cinta Kamu
75 Rindu Terobati
76 Saatnya Menikmati Pelangi
77 Mengejutkan
78 Keputusan
79 Apalah Aku Tanpamu
80 Meminta Kembali
81 Another Proposal
82 Terikat Cinta
83 Damai
84 The Finale
85 Bukan Update
86 Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87 KS : Awal Mula
88 KS : Belum Usai
89 KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90 KS : Aku Juga Bisa
91 KS : Tentang Ego
92 KS : Apa Sanggup ?
93 KS : Dinas Kerja
94 KS : Menghantui
95 KS : kembali Ke Jakarta
96 KS : Berusaha Berbicara
97 KS : Terlelap
98 KS : Bolehkah Berharap ?
99 KS : Tak Ada Lagi Harapan
100 KS : Seiring Berjalannya Waktu
101 KS : Akhirnya Bertemu.
102 KS : Tak Peduli
103 KS : Meninggalkan
104 KS : Mencari
105 KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106 KS : Sakit
107 KS : Akhirnya Berbicara
108 KS : Akhirnya Bertemu
109 KS : Se-biru Lautan
110 KS : Dasi
111 KS : Bukan Aku
112 KS : Batas Hati
113 KS : Tak Kan Melepaskan
114 KS : Frustasi
115 KS : Masih Suamimu
116 KS : Event
117 KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118 KS : Datangnya Pengganggu
119 KS : Menguatkan
120 KS : Memberikan Pengertian
121 KS : Membawa Pulang
122 KS : Pulang
123 KS : The Finale
124 KS : Bonus Chapter 1
125 KS : Bonus Chapter 2
126 KS : Bonus Chapter 3
127 Last Bonus Chapter
128 Happiest B'day Papa Sakti
129 Pengumuman
130 Bonus Khilaf
131 Selamat Datang Cinta
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kejutan Anniversary ke 6
2
Kejutan Lain di Hari Anniversary
3
Lea
4
Harus Jadi Wanita Kuat
5
Dokter Jamie
6
Pergi Tak Kembali
7
Bukalah Matamu... Bajingan !
8
Matcha Latte
9
Sweet Little Things
10
Hilang
11
Bolehkah Aku Cemburu ?
12
Ketika Hujan Turun
13
Aku Tak Sebaik Itu
14
Bukan update yaa
15
Cosplay Jadi Suami
16
Hanya Memastikan
17
The Proposal
18
Tied The Knot
19
Wanita Paling Beruntung
20
Demi Celia
21
Peduli
22
Tersadar
23
Tak Seperti Dulu
24
Bertahan
25
Kembali Ke Jakarta
26
Insiden Pagi
27
Forgiven Not Forgotten
28
Mari Berteman
29
Aku Yang Bertahan
30
Tetap Pada Pendirian
31
Aku Mencintaimu
32
Begitu Kacau
33
Menghapus Jejak
34
Gila
35
Akhirnya Memutuskan
36
Terkuak
37
Love At First Sight
38
Pesta Lakn*t
39
Mencoba Berdamai
40
Masa Lalu Lea
41
Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42
Terobsesi
43
Mental Illness
44
Terikat Dusta
45
Dusta Yang Menyiksa
46
Mengabulkan
47
Syarat
48
Mengabarkan
49
Separated
50
S2 : Move On Tak Semudah Itu
51
Lembaran Baru
52
Tunggu Aku
53
Getaran
54
Cemburu
55
Rasanya Kehilangan
56
Gamang
57
Tidak Semudah Itu
58
Kembali
59
Menawarkan
60
Berita
61
Mendapat Dukungan
62
Satu Hikmah Lain
63
Go Get Them !!
64
Perhatian
65
Menyadari
66
Makan Malam
67
Memeriksa Suhu
68
Tak Enak Hati
69
Sarapan Pagi
70
Pertemuan
71
Forget Me Not
72
Membujuk
73
Menagih
74
Cinta Kamu
75
Rindu Terobati
76
Saatnya Menikmati Pelangi
77
Mengejutkan
78
Keputusan
79
Apalah Aku Tanpamu
80
Meminta Kembali
81
Another Proposal
82
Terikat Cinta
83
Damai
84
The Finale
85
Bukan Update
86
Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87
KS : Awal Mula
88
KS : Belum Usai
89
KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90
KS : Aku Juga Bisa
91
KS : Tentang Ego
92
KS : Apa Sanggup ?
93
KS : Dinas Kerja
94
KS : Menghantui
95
KS : kembali Ke Jakarta
96
KS : Berusaha Berbicara
97
KS : Terlelap
98
KS : Bolehkah Berharap ?
99
KS : Tak Ada Lagi Harapan
100
KS : Seiring Berjalannya Waktu
101
KS : Akhirnya Bertemu.
102
KS : Tak Peduli
103
KS : Meninggalkan
104
KS : Mencari
105
KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106
KS : Sakit
107
KS : Akhirnya Berbicara
108
KS : Akhirnya Bertemu
109
KS : Se-biru Lautan
110
KS : Dasi
111
KS : Bukan Aku
112
KS : Batas Hati
113
KS : Tak Kan Melepaskan
114
KS : Frustasi
115
KS : Masih Suamimu
116
KS : Event
117
KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118
KS : Datangnya Pengganggu
119
KS : Menguatkan
120
KS : Memberikan Pengertian
121
KS : Membawa Pulang
122
KS : Pulang
123
KS : The Finale
124
KS : Bonus Chapter 1
125
KS : Bonus Chapter 2
126
KS : Bonus Chapter 3
127
Last Bonus Chapter
128
Happiest B'day Papa Sakti
129
Pengumuman
130
Bonus Khilaf
131
Selamat Datang Cinta
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!