Bolehkah Aku Cemburu ?

Meskipun berada di keramaian tapi jiwanya terasa hampa tanpa Fabian.

Renata tersenyum kecut mentertawakan dirinya sendiri.

"Fabian kamu dimana ?" Tanya Renata dalam hatinya.

***

"Senin telah tiba," gumam Renata ketika terbangun dari tidurnya. Sudah 2 malam ini tidurnya tak lagi nyenyak seperti malam - malam sebelumnya karena memikirkan laki laki yang telah mencuri perhatiannya.

Hari Senin adalah hari yang paling Renata benci, mungkin karena biasanya terlalu banyak bermalas-malasan di akhir pekan membuatnya tak bersemangat di hari Senin.

Tangannya meraba-raba nakas di samping tempat tidur. Mencari sebuah benda pipih kecil yang 2 hari ini seakan tak lepas dari tangannya.

Sadar tak ada disana, Renata mendudukkan badannya di ranjang dengan kaki menjuntai.

Kakinya mengais - ngais lantai mencari benda pipih tersebut , ingat tadi malam karena kesal Renata menghempaskannya ke sembarang arah.

Tak ada pesan masuk, tak ada juga panggilan tak terjawab. Tak ada pesan sapaan selamat pagi seperti biasa.

Benda pipih itu tak menunjukkan apapun pada layarnya, tak seusai dengan yang Renata harapkan. Padahal semalaman benda pipih itu tak dimatikan daya.

Hari Senin ini mungkin akan menjadi yang terburuk sepanjang sejarah hidupnya.

***

Renata tiba ketika suasana kantor masih lenggang "Sepertinya aku kepagian," batinnya. Bukan tanpa alasan Renata datang sepagi ini.

Dia berharap dapat melihat sosok Fabian di tempat pertama kali mereka bertemu, di coffee shop waktu itu. Harapan tinggal harapan tak ada Fabian nampak disana.

Dengan langkah malas Renata memasuki lift yang membawanya ke lantai 3, tempat dimana dia bekerja.

Hening...

Renata teringat hari ini ketiga temannya mendapatkan tugas untuk mengikuti acara job Fair di salah satu universitas terkemuka di Jakarta. Membuat Renata kesepian setengah hari ini.

Tinggallah ia dan Pak Chandra sang manager. "Lengkap sudah penderitaan gue," keluh Renata dalam hati.

Suasana kerja pun tak mendukung, pak Chandra yang biasanya ramah dan banyak bicara kini lebih banyak diam seperti dirinya. Hanya tenggelam dalam lautan pekerjaan yang tak ada habisnya.

Pak Chandra sebenarnya seorang yang ramah dan supel. Pembawaannya sebagai atasan tegas tapi terkadang nyeleneh. Itu yang membuat semua orang di ruangan ini menyukainya.

Pak Chandra atau yang biasa dipanggil pak Chan adalah seorang pria berusia 27 atau 28 tahun Renata sendiri tak tau pastinya. Dengan tubuh atletis,kulit bersih, mata sipit dan rambut belah tengah bak oppa korea menjadikan pak Chan salah satu idola para wanita dikantornya. Terlebih lagi status pak Chandra yang masih single.

Merasa diperhatikan pak Chan menatap balik pada Renata.

"Ren, temenin ngopi yuk dibawah."

"Masih jam 12 kurang pak, gak apa apa nih?"

"Ayok lah gak apa-apa, saya traktir."

"Gitu dong pak, baru saya mau." Cengir Renata langsung berdiri dari kursi kerjanya dan Pak Chandra hanya mencebikan bibirnya yang membuat Renata tertawa.

Mereka berjalan beriringan, memasuki lift yang membawa meraka ke lantai 1 dimana coffee shop berada.

Sepanjang perjalanan mereka saling melempar canda yang membuat mereka sendiri tertawa. Tanpa mereka sadari sepasang mata dengan tajam tengah mengawasi mereka dengan tangan terkepal menahan amarah.

Pak Chandra membukakan pintu coffee shop untuk Renata, ia memang se - gentleman itu. Kemudian lebih dulu memilih tempat duduk daripada memesan keinginan mereka.

Duduk berdua sambil melihat-lihat menu, sekilas mereka terlihat sedang berkencan .

"Ren, cemberut mulu hari ini. Kenapa kamu ?" Tanya pak Chan sambil membolak-balik buku menu.

"Lah, bapak juga sama cemberut mulu. Pasti karena si anu gak ada kan?" Renata malah balik bertanya sambil tertawa.

"Si anu siapa?" Tanya pak Chan dengan wajah memerah karena malu.

" Itu tuh si Rindu yang buat pak Chan rindu. Bener kan tebakan aku, Pak ?"

Untuk sesaat pak Chandra menatap tajam mata Renata.

"Memang terlihat sejelas itu ya ,Ren?" Tiba tiba wajahnya berubah sendu.

Sebenernya tak hanya Renata yang tahu bila atasannya ini menyukai Rindu temannya. Debby dan Sarah juga menyadarinya. Terlihat dari sikap pak Chandra yang selalu gugup bila didekat Rindu, tapi sayang Rindu kurang peka.

"Saya harus gimana ya Ren?"

"Coba kasih Rindu gift - gift gitu pak. Perempuan kan suka dikasih perhatian kaya begitu."

"Gift apaan maksud kamu?"

"Hadiah pak hadiaaaahhh, elah masa ga tau kaya..." Belum sempat Renata menjelaskan tiba - tiba seseorang berdiri diantara mereka.

Renata mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat ternyata orang itu adalah Fabian.

" Hai, selamat siang. Saya Fabian teman Renata. Boleh gabung ?" Tanya nya sambil tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya pada pak Chandra untuk bersalaman.

Pak Chandra menatap mata Renata seolah-olah bertanya apa benar Fabian ini temannya. Dan Renata menganggukan kepalanya sebagai tanda pembenaran.

"Saya Chandra rekan kerja Renata. Ayo silakan duduk." Pak Chandra menjawab sapaan Fabian dan menjabat tangannya.

Fabian menggeser kursi dan duduk lebih dekat dengan Renata. Matanya menatap dingin pada perempuan yang kini ada didekatnya.

Hati Renata terasa ngilu, pria yang selama ini dia pikirkan tiba tiba datang dan bersikap dingin.

Ingin rasanya Renata mencakar wajah tampan Fabian. Ya walaupun menyebalkan wajahnya masih terlihat tampan. "Sial," rutuk Renata dalam hati.

"Kebetulan kita belum pesan, anda mau pesan apa ?" Tanya pak Chan pada Fabian.

"Saya mau kopi hitam saja less sugar, dan 1 matcha latte untuk Renata." Jawabnya

Pak Chandra mengerutkan alis dan menatap Renata memastikan.

" Iya pak, saya matcha latte aja seperti biasa," ujarnya.

"Oh ok baiklah, bentar saya panggil pelayan dulu."

Waktu berjalan.. pesanan sudah tiba mereka menikmatinya dengan diselingi obrolan ringan. Baik Fabian maupun pak Chandra bisa saling beradaptasi dengan cepat. Suasana terasa hangat tapi tidak bagi Renata, Fabian masih mendiamkannya.

Ingin Renata berteriak di hadapan Fabian ingin menanyakan kemana Fabian menghilang 2 hari ini dan kenapa Fabian tiba tiba bersikap dingin tapi itu tak mungkin dilakukan bukan?

Sampai waktunya berpisah pun Fabian masih bersikap dingin.

***

Dua hari berlalu sejak kejadian di coffee shop itu. Fabian tak pernah menghubungi Renata sekali pun.

Renata mati - matian menahan diri untuk tidak menghubungi meskipun batinnya tersiksa.

Mungkin kini saatnya berpisah dari hubungan tak jelas ini. Hubungan? "Ah aku yakin Fabian tidak menganggap ini sebuah hubungan," batin Renata.

Bukannya lebih baik terlepas sekarang dari pada semakin larut dalam perasaan? Renata kembali menguatkan dirinya sendiri. Berusaha mamatikan rasa cinta yang baru juga tumbuh. Miris bukan ?

***

Pukul 7 malam Renata sudah berada di apartemen nya. Menggunakan kaos kebesaran bergambar rock band favorit nya Linkin Park dan celana pendek yang hanya sejengkal tangan.

Merebahkan diri di sofa sambil menonton acara tv yang membosankan.

Tiba tiba notifikasi pesan masuk berbunyi. Dengan malas Renata mengambil ponsel yang tergeletak di meja dan nampak nama Fabian sebagai pengirim.

Berkerut alis bertanya tanya kenapa tiba-tiba Fabian menghubunginya lagi. Dengan perasaan ragu Renata membuka pesan itu.

Fabian : Renata, bolehkah aku merasa cemburu sama kamu ?

TBC.....

Makasih egen yang sudah baca 😘😘

Semoga jempolnya berkenan like wkkwkw syukur syukur mau komen 😂😂

Much love ❤️❤️❤️

Part ini aku buat khusus buat temen aku yang lagi merindu. eeeeeaaaaaa 🤣🤣🤣🤣

Terpopuler

Comments

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

Heni Hendrayani🇵🇸🇵🇸🥰🥰

kalau aku jd renata ga sudi lah d bikin gak jelas gitu d kasih perhatian d cemburui tp dngn mudah nya d tingglkn dan gak d sah kan sebagai siapa dia ini d hati tuh laki

2024-04-07

0

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

manusia g jelas,, apapun alasanmu,, berhub dengan 2 wanita g bisa dibenarkan

2023-09-30

1

cessie

cessie

tebar jaring

2023-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Anniversary ke 6
2 Kejutan Lain di Hari Anniversary
3 Lea
4 Harus Jadi Wanita Kuat
5 Dokter Jamie
6 Pergi Tak Kembali
7 Bukalah Matamu... Bajingan !
8 Matcha Latte
9 Sweet Little Things
10 Hilang
11 Bolehkah Aku Cemburu ?
12 Ketika Hujan Turun
13 Aku Tak Sebaik Itu
14 Bukan update yaa
15 Cosplay Jadi Suami
16 Hanya Memastikan
17 The Proposal
18 Tied The Knot
19 Wanita Paling Beruntung
20 Demi Celia
21 Peduli
22 Tersadar
23 Tak Seperti Dulu
24 Bertahan
25 Kembali Ke Jakarta
26 Insiden Pagi
27 Forgiven Not Forgotten
28 Mari Berteman
29 Aku Yang Bertahan
30 Tetap Pada Pendirian
31 Aku Mencintaimu
32 Begitu Kacau
33 Menghapus Jejak
34 Gila
35 Akhirnya Memutuskan
36 Terkuak
37 Love At First Sight
38 Pesta Lakn*t
39 Mencoba Berdamai
40 Masa Lalu Lea
41 Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42 Terobsesi
43 Mental Illness
44 Terikat Dusta
45 Dusta Yang Menyiksa
46 Mengabulkan
47 Syarat
48 Mengabarkan
49 Separated
50 S2 : Move On Tak Semudah Itu
51 Lembaran Baru
52 Tunggu Aku
53 Getaran
54 Cemburu
55 Rasanya Kehilangan
56 Gamang
57 Tidak Semudah Itu
58 Kembali
59 Menawarkan
60 Berita
61 Mendapat Dukungan
62 Satu Hikmah Lain
63 Go Get Them !!
64 Perhatian
65 Menyadari
66 Makan Malam
67 Memeriksa Suhu
68 Tak Enak Hati
69 Sarapan Pagi
70 Pertemuan
71 Forget Me Not
72 Membujuk
73 Menagih
74 Cinta Kamu
75 Rindu Terobati
76 Saatnya Menikmati Pelangi
77 Mengejutkan
78 Keputusan
79 Apalah Aku Tanpamu
80 Meminta Kembali
81 Another Proposal
82 Terikat Cinta
83 Damai
84 The Finale
85 Bukan Update
86 Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87 KS : Awal Mula
88 KS : Belum Usai
89 KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90 KS : Aku Juga Bisa
91 KS : Tentang Ego
92 KS : Apa Sanggup ?
93 KS : Dinas Kerja
94 KS : Menghantui
95 KS : kembali Ke Jakarta
96 KS : Berusaha Berbicara
97 KS : Terlelap
98 KS : Bolehkah Berharap ?
99 KS : Tak Ada Lagi Harapan
100 KS : Seiring Berjalannya Waktu
101 KS : Akhirnya Bertemu.
102 KS : Tak Peduli
103 KS : Meninggalkan
104 KS : Mencari
105 KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106 KS : Sakit
107 KS : Akhirnya Berbicara
108 KS : Akhirnya Bertemu
109 KS : Se-biru Lautan
110 KS : Dasi
111 KS : Bukan Aku
112 KS : Batas Hati
113 KS : Tak Kan Melepaskan
114 KS : Frustasi
115 KS : Masih Suamimu
116 KS : Event
117 KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118 KS : Datangnya Pengganggu
119 KS : Menguatkan
120 KS : Memberikan Pengertian
121 KS : Membawa Pulang
122 KS : Pulang
123 KS : The Finale
124 KS : Bonus Chapter 1
125 KS : Bonus Chapter 2
126 KS : Bonus Chapter 3
127 Last Bonus Chapter
128 Happiest B'day Papa Sakti
129 Pengumuman
130 Bonus Khilaf
131 Selamat Datang Cinta
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Kejutan Anniversary ke 6
2
Kejutan Lain di Hari Anniversary
3
Lea
4
Harus Jadi Wanita Kuat
5
Dokter Jamie
6
Pergi Tak Kembali
7
Bukalah Matamu... Bajingan !
8
Matcha Latte
9
Sweet Little Things
10
Hilang
11
Bolehkah Aku Cemburu ?
12
Ketika Hujan Turun
13
Aku Tak Sebaik Itu
14
Bukan update yaa
15
Cosplay Jadi Suami
16
Hanya Memastikan
17
The Proposal
18
Tied The Knot
19
Wanita Paling Beruntung
20
Demi Celia
21
Peduli
22
Tersadar
23
Tak Seperti Dulu
24
Bertahan
25
Kembali Ke Jakarta
26
Insiden Pagi
27
Forgiven Not Forgotten
28
Mari Berteman
29
Aku Yang Bertahan
30
Tetap Pada Pendirian
31
Aku Mencintaimu
32
Begitu Kacau
33
Menghapus Jejak
34
Gila
35
Akhirnya Memutuskan
36
Terkuak
37
Love At First Sight
38
Pesta Lakn*t
39
Mencoba Berdamai
40
Masa Lalu Lea
41
Bolehkah Aku Merasa Rindu ?
42
Terobsesi
43
Mental Illness
44
Terikat Dusta
45
Dusta Yang Menyiksa
46
Mengabulkan
47
Syarat
48
Mengabarkan
49
Separated
50
S2 : Move On Tak Semudah Itu
51
Lembaran Baru
52
Tunggu Aku
53
Getaran
54
Cemburu
55
Rasanya Kehilangan
56
Gamang
57
Tidak Semudah Itu
58
Kembali
59
Menawarkan
60
Berita
61
Mendapat Dukungan
62
Satu Hikmah Lain
63
Go Get Them !!
64
Perhatian
65
Menyadari
66
Makan Malam
67
Memeriksa Suhu
68
Tak Enak Hati
69
Sarapan Pagi
70
Pertemuan
71
Forget Me Not
72
Membujuk
73
Menagih
74
Cinta Kamu
75
Rindu Terobati
76
Saatnya Menikmati Pelangi
77
Mengejutkan
78
Keputusan
79
Apalah Aku Tanpamu
80
Meminta Kembali
81
Another Proposal
82
Terikat Cinta
83
Damai
84
The Finale
85
Bukan Update
86
Bonchap 1 Aksara Elang Nugraha
87
KS : Awal Mula
88
KS : Belum Usai
89
KS : Setelah 10 Tahun Berlalu
90
KS : Aku Juga Bisa
91
KS : Tentang Ego
92
KS : Apa Sanggup ?
93
KS : Dinas Kerja
94
KS : Menghantui
95
KS : kembali Ke Jakarta
96
KS : Berusaha Berbicara
97
KS : Terlelap
98
KS : Bolehkah Berharap ?
99
KS : Tak Ada Lagi Harapan
100
KS : Seiring Berjalannya Waktu
101
KS : Akhirnya Bertemu.
102
KS : Tak Peduli
103
KS : Meninggalkan
104
KS : Mencari
105
KS : Yang Sebenarnya Terjadi
106
KS : Sakit
107
KS : Akhirnya Berbicara
108
KS : Akhirnya Bertemu
109
KS : Se-biru Lautan
110
KS : Dasi
111
KS : Bukan Aku
112
KS : Batas Hati
113
KS : Tak Kan Melepaskan
114
KS : Frustasi
115
KS : Masih Suamimu
116
KS : Event
117
KS : Tak Menginginkan Aku Lagi
118
KS : Datangnya Pengganggu
119
KS : Menguatkan
120
KS : Memberikan Pengertian
121
KS : Membawa Pulang
122
KS : Pulang
123
KS : The Finale
124
KS : Bonus Chapter 1
125
KS : Bonus Chapter 2
126
KS : Bonus Chapter 3
127
Last Bonus Chapter
128
Happiest B'day Papa Sakti
129
Pengumuman
130
Bonus Khilaf
131
Selamat Datang Cinta
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!