"Ayolah, Chloe ceritakan tentang orang yang bernama Felix itu. Kemarin kan aku lihat kau bersama dia," bujuk Alice sambil menarik-narik seragam Chloe, merengek seperti anak kecil.
"Aduh, Alice. Sungguh, aku tidak punya hubungan apa-apa dengannya. Kami hanya tidak sengaja bertemu, suer~ deh," Kata Chloe sambil membentuk tangan nya peace.
Saat ini Chloe dan Alice berada di kantin, karna sudah masuk jam istirahat. Maka mereka berdua memutuskan makan disana, dan sejak tadi Alice merengek meminta penjelasan pada Chloe tentang hubungan Chloe dan Felix yang dia lihat kemarin. Alice mengetahui nama Felix saat tak sengaja mendengar pembicaraan Chloe dan Felix di Cafe.
"Benarkah? Tapi kudengar dia memintamu menjadi adik angkatnya?" Sahut Alice curiga, karna Chloe terus menghindari pertanyaannya.
Huft...sepertinya percuma Chloe terus menghindari pertanyaan Alice. Sejak awal saat di Cafe kemarin Alice memang sudah menyadari kehadiran Chloe, dan sang gadis bersurai biru itu tidak bisa mengelak lagi.
"Baiklah, intinya kami baru bertemu pertama kali. Lalu saat itu kak Felix menawariku pekerjaan di Cafe nya, setelah nya kami makan bersama. Dan saat aku tak sengaja makan berantakan dia bilang aku mirip seperti kelinci dan bilang aku menggemaskan. Dan akhirnya karna menurutnya aku menggemaskan, dia langsung mengangkatku jadi adik angkatnya. Selesai,"
Celoteh Chloe panjang x lebar, sedikit cepat menceritakannya agar Alice cepat paham dan tidak penasaran lagi.
"Wah, Chloe sangat beruntung sekali pas pertama kali bertemu langsung jadi adik angkat. So sweet," Kata Alice dengan gemas sambil memeluk Chloe dari samping, menunjukkan senyum lebarnya.
"Apa nya yang so sweet, pas mendengar dia minta aku jadi adiknya. Aku kaget tau!" Protes Chloe, meski tidak menolak pelukan Alice.
"Hehehe, tetap aja Chloe beruntung di angkat jadi adik pemilik Cafe. Kan bisa sering makan sepuasnya disana. Semoga hubungan keluarga kalian langgeng ya," Alice melepaskan pelukannya dengan gembira, turut senang sahabatnya mendapat keberuntungan.
Alice belum tahu kalau pemilik Cafe tempat Chloe bekerja berasal dari keluarga Edricson. Karna Alice hanya memandang sekilas wajah Felix, itupun cuma dari samping saja.
"Apanya yang makan sepuasnya. Aku kan kerja disana. Langgeng? Alice udah kayak selamatin orang nikahan aja," pikir Chloe menggeleng kepalanya heran.
Gadis bersurai biru itu meminum jus apelnya usai menghabiskan makanannya, memandang sekitar kantin.
"Btw, bagaimana hubunganmu dengan Kak Leon? Kulihat kemarin di Cafe, kalian datang bersama," tanya Chloe santai sambil menopang dagu dengan tangannya memandang Alice.
Wajah Alice tampak merona malu-malu, dia memilin ujung baju seragamnya gugup. Leon adalah pemuda bersurai merah yang menabrak Alice dulu sewaktu di gerbang, dan sekarang Alice dan Leon tengah menjalin hubungan.
"Kami sekarang pacaran, Kak Leon kemarin menembakku saat di taman sebelum ke Cafe. Dia pria yang manis," kata Alice gugup + malu. Gadis bersurai coklat panjang itu menutupi wajah dengan kedua tangannya.
"Alice benar-benar pacaran ya dengan kak Leo, sekarang ke-5 karakter utama pria tidak bisa lagi memperebutkan Alice. Hohoho, jalan ceritanya semakin menarik. Aku penasaran ending Alice dan kak Leo nanti seperti apa," pikir Chloe menduga-duga.
KKRRIINNGG!
"Tapi bagaimana nasib Evelyn di game ini, jika Alice berpacaran dengan kak Leo?"
"Chloe?"
Alice yang melihat Chloe melamun langsung malambaikan tangannya di hadapan wajah Chloe, lalu gadis berambut coklat panjang itu pun mengejutkan Chloe dengan memegang bahu sang gadis.
"Chloe, jangan melamun. Udah bel,"
Sontak Chloe terkejut saat Alice memegangi bahunya. Dia menoleh sesaat pada Alice.
"Oh, iya. Ayo kembali ke kelas," Chloe segera meranjak dari kursinya diikuti Alice.
Mereka segera keluar dari kantin bersama para siswa-siswi lainnya.
**************
Saat berjalan di koridor, Alice dan Chloe berpapasan dengan Evelyn. Sama seperti terakhir kali Chloe bertemu Evelyn, Evelyn berjalan sendirian tanpa ada antek-anteknya yang biasa selalu menemani Evelyn.
Ketika berpapasan Evelyn melirik Alice, sedangkan Alice hanya menunduk tak ingin melihat sekitarnya termasuk Evelyn. Chloe menyadari setiap Evelyn dan Alice berpapasan, Evelyn selalu melirik Alice seperti ingin mengatakan sesuatu tapi selalu di urungkan.
Chloe ingat, di biodata Alice dan Evelyn. Mereka berdua pernah menjadi teman masa kecil, tapi hubungan pertemanan itu terputus karena keluarga Brisken dan Redlusia tidak menyetujui nya. Jadi dugaan Chloe sementara seperti nya dia harus membuat hubungan pertemanan Alice dan Evelyn baik kembali. Tapi kemungkinan akan sedikit sulit karna di game ini Evelyn adalah tokoh Antagonisnya. Chloe perlu menjalankan rencana untuk membuat hubungan kedua nya baik kembali.
***********
[Class XI A]
"Baiklah, kumpulkan semua buku kalian. Hari ini kita akan ujian dadakan Fisika,"
"APAAA!"
Seketika satu kelas langsung heboh saat mendengar kata ujian dadakan itu, baru saja Chloe mau duduk, tapi malah dikejutkan dengan perkataan dari guru mereka.
"Haduh, aku gak belajar sama sekali lagi," batin Chloe panik dan bingung.
Sang gadis melirik Devian di sampingnya yang hanya menunjukkan wajah datar, bersikap acuh seolah-olah ujian dadakan ini mudah baginya. Ya iyalah, kepintaran Devian kan gak diragukan lagi. Dibandingkan dengan Chloe Watson yang kepintarannya di bawah rata-rata, tapi bisa dapat beasiswa berkat Chloe Amberly yang belajar keras agar bisa sekolah di sekolah elit ini.
Ngomong-ngomong soal Devian, Chloe jadi teringat dengan kejadian setelah dia memukul Devian sampai babak belur waktu di atap sekolah tadi pagi.
Memory Chloe On
Devian mengusap pipinya yang memerah bekas Pukulan dari Chloe, rasanya begitu menyakitkan karna gadis bersurai biru itu memukulnya dengan keras.
Sedangkan sang pelaku pemukulan hanya memalingkan wajahnya kesal, menatap ke luar jendela kelas sebelum pelajaran pertama dimulai.
"Aduh, aku hanya bercanda. Kenapa kak Chloe semarah itu. Lagipula kak Chloe ini manusia atau monster sih!? Pukulan kakak menyakitkan sekali," cibir Devian masih mengusap pipi nya.
"Bercanda mu itu keterlaluan tahu! Lagian siapa suruh mencium keningku tanpa izin, hah!?" Chloe menoleh sambil mendelik pada Devian.
"oh, jadi jika aku ingin mencium mu. Aku harus izin dulu gitu?" Devian tersenyum jahil.
"Ya gak gitu juga konsep nya, bodoh!" sahut Chloe makin kesal karna Devian terus saja menggodanya.
"hahaha, ekspresi kak Chloe benar-benar lucu," Pemuda bersurai hitam kecoklatan ini terkekeh pelan dengan ekspresi Chloe yang menurutnya lucu. Devian lebih suka ekspresi kesal Chloe saat Devian mengerjai nya.
Lama-lama Chloe bisa darah tinggi jika terus meladeni Devian. Sang gadis menghela napas lelah, kemudian menyiapkan peralatan alat tulisnya dan meletakkan di atas meja.
"Btw, Devian sudah memaafkan ku kan?"
"Iya, sudah,"
"Hm...,"
Devian kemudian memandang meja di depannya sambil tersenyum tipis, entah apa yang sang pemuda pikirkan.
"Lagipula aku tidak bisa membenci kak Chloe lama-lama,"
Chloe menoleh kebingungan maksud dari Devian, Benci lama-lama? Apa Devian juga sempat benci padanya saat mendengar kata tidak suka itu dari nya?
"Kenapa?" tanya Chloe penasaran.
Devian hanya tersenyum tipis, lalu dia mendekatkan wajahnya pada kuping Chloe dan berbisik di sana.
"Karena aku suka kak Chloe,"
Memory Chloe Off
Astaga mengingat kembali kejadian tadi membuat Chloe benar-benar malu, sesaat wajahnya merona tipis. Rasanya Chloe ingin mengubur dirinya saat itu, saking malunya.
"Aku tahu, kalau aku tampan. Jangan memandangi ku lama-lama kak Chloe, nanti naksir,"
Suara Devian di sampingnya sontak membuat Chloe terkejut, Chloe baru menyadari kalau tanpa sadar dia terus memandangi Devian. Sang pemuda menyodorkan kertas ujian padanya dengan wajah datar.
"Dih geer, siapa juga yang suka sama kamu," cibir Chloe pelan dan tentunya hanya Devian yang mendengarnya. Sang gadis kemudian mengambil kertas ujian dari tangan Devian.
Sedangkan Devian hanya tersenyum tipis sesaat, lalu fokus dengan kertas ujiannya.
***********
[Di Rooftop Setelah Pulang Sekolah]
BRRAAKK!
"BERANI-BERANI NYA KAU MENDEKATI DEVIAN, ANAK SD!"
Chloe sedikit meringis saat Evelyn mendorong tubuhnya ke pembatas pagar, Chloe berusaha keras dengan memegangi pembatas agar tidak terjatuh melewati pembatas pagar.
"Mendekati? Apa maksud mu? Aku tidak mendekati Devian, dia sendiri yang ingin berteman denganku," balas Chloe tak mau kalah saat Evelyn menyudutkannya.
"Omong kosong, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dan kau bilang tidak mendekatinya, huh!" Evelyn menatap tajam Chloe yang tersudut.
"Aku tidak bohong, kau bisa tanya sendiri pada Devian," balas Chloe datar. Mencoba untuk terlihat tenang.
Evelyn menggertakkan giginya, Netra nya masih memandangi Chloe tajam.
"Mati saja kau, Pendek!"
Seru Evelyn kencang, Evelyn segera menerjang Chloe agar Chloe terjatuh dari Rooftop yang tingginya 4 lantai. Tapi sebelum mengenai dirinya, Chloe langsung menghindar menjauhi pagar pembatas dengan cepat. Mengakibatkan Evelyn yang hampir jatuh dari Rooftop, gadis bersurai coklat pendek itu memegangi pagar pembatas dengan kedua tangannya yang gemetar sedangkan sebagian tubuhnya sudah berayun-ayun hampir jatuh dari ketinggian lantai 4 ini.
"To-Tolong, tolong aku. Kumohon...," kata Evelyn dengan nada bergetar, dia sempat menoleh ke bawah di mana, lantai dasar sekolah itu berada. Sangat tinggi mungkin tingginya berkisar 15 meter dari lantai 1-4.
Kedua tangan Evelyn bergetar, tangannya sudah tak kuat menahan beban tubuhnya. Ditambah Alumanium pagar pembatas yang licin membuat Evelyn makin tidak tahan menahannya. Tangannya seketika tergelincir dari pagar pembatas, dan tubuhnya terjun bebas menuju lantai dasar sekolah.
"EVELYN!"
GREP!
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
gk punya nama
lanjuttt.. gantung bngtttT_T
2021-03-17
0
Diana Na
jujur aku suka ceritanya, semangat thor up nya😄
2021-03-17
0
Secret
semangat kk upnya
2021-03-17
0