Chloe POV
Usai mandi dan istirahat sebentar aku segera mengganti pakaianku dengan pakaian santai agar aku bisa bergerak leluasa. Beberapa saat aku menyisir rambutku agar terlihat rapi lalu memakai tas kecil selempang ku, memakai bedak tipis tanpa lipstik karna aku ingin terlihat natural saja. Dandan enggak penting untukku yang penting aku terlihat apa adanya, toh gak ada gunanya dandan tebal-tebal nanti malah kelihatan kayak cabe-cabean.
Sesaat aku memandangi penampilanku di cermin, oke semuanya tampak baik.
"Bagaimana penampilanku Holy?"
"Bagus, cuma kurang lipstiknya aja tuh,"
"Ogah, aku gak mau pakai lipstik. Merepotkan saja," sahut ku malas, masih berdiri di depan cermin.
"Serah deh, yakin mau berangkat jam segini? Padahal masih ada sejam lagi lho, gak mau istirahat lagi?"
"Gak usah, lebih cepat lebih baik. Biar besok kita cepat nepatin janji ke Devian,"
"hm...ya udah,"
Aku segera mengambil HP, beberapa lembar uang, dan tiket konserku lalu menyimpan nya dalam tas selempangku.
Buru-buru aku memakai sepatu pilihanku lalu segera mengunci rumah, Tak lupa aku meminta Holy untuk menggunakan CCTV dan pelindung tak terlihat di sekitar rumahku. Dan aku segera pergi menuju halte bus.
**************
[Studio Konser]
Setelah perjalanan yang memakan waktu 30 menit, Aku keluar dari bus dan menemukan Studio konser yang sangat besar sekali. Banyak para Fans yang rata-rata adalah perempuan mengantri memasuki dalam Studio dengan antusias, bahkan antriannya sampai keluar dari gedung Studio. Mungkin berkisar ratusan orang yang ada di luar Studio belum lagi di dalam nya.
"Seperti nya HE@VEN sangat terkenal sampai-sampai banyak yang rela berdesak-desakan dan mengantri di luar hanya untuk menonton konser nya," kata ku pelan sambil memandangi antrian yang panjang itu, mungkin antriannya akan memakan waktu lebih dari 30 menit.
"Tentu saja mereka terkenal, grup mereka bahkan berasal dari negara yang jauh. Dan salah satunya merupakan blasteran dari negara ini," Holy menyahut di sampingku, dia mendudukkan dirinya di pundak kananku.
Seketika aku teringat dengan kejadian berdesak-desakan di kantin, itu membuatku agak trauma karna bisa saja aku akan jatuh kalau ikut berdesak-desakan di kerumunan Fans itu. Ditambah kan tubuhku kecil, jadi akan memperparah semuanya.
"Grup blasteran, pantas saja terkenal,"
Aku celingak-celinguk memperhatikan sekitarku yang masih penuh dengan antrian, 30 menit lagi konser nya akan mulai dan aku tak punya cukup waktu untuk mengantri.
"Terus gimana Chloe? Cukup gak waktunya buat ngantri?"
"Mana kutahu, kayaknya enggak deh. Holy bisa gak buat antrian ini dipercepat atau langsung bikin teleport? kita akan ketinggalan kalau terus berdiri disini," bisikku sambil menatap Holy yang sedang berpikir.
"Hm...enggak bisa teleport Tapi Kalau dipercepat kayaknya bisa cuma tenagaku terbatas. Chloe bisa kan melakukan sisanya?"
"Tentu, akan ku usahakan," sahut ku sambil mengangguk.
TING!
From: Program
To: Chloe
Program menambahkan beberapa mode rahasia, silakan mengerjakan misi sampingan untuk mendapatkan mode rahasia nya. Salah satu mode sudah terbuka, tinggal beberapa mode lagi.
1.) Mode: Pekerja yang Cekatan (Note: Membuat kecepatan bekerja 3x lebih cepat dari sebelumnya).
2.) Mode: ?????
3.) Mode: ????
4.) Mode: ?????
5.) Mode: ?????
Setelah membaca pesan dari Program Aku teringat dengan salah satu mode yang sudah ku buka setelah menyelesaikan misi sebelumnya. Tapi sampai sekarang aku belum memakai mode itu, mungkin lain kali saja kupakai.
"Aku penasaran, Apa mode pekerja yang cekatan bisa dipakai buat lari secepat kilat kayak flash?" pikirku ngawur, sambil menduga-duga.
"Chloe, aku sudah mempercepat antrian nya. Sekarang giliranmu,"
Suara Holy membuat lamunan ku buyar, saat kulihat lagi ke antriannya. Antrian para Fans itu sudah berkurang tinggal setengah kurang dari 5 menit, hebat sekali tadi antrian itu masih banyak beratus-ratus orang. Bantuan dari system benar-benar tidak bisa diremehkan.
"Oke, sekarang giliranku. Ini saatnya menggunakan kelebihan dari Chloe Amberly," Kata ku percaya diri, akhirnya ke cakepan yang berbeda dari perempuan lainnya pada Chloe Amberly akan berguna juga disini.
"Idih narsis,"
Ku acuhkan ledekan Holy, dengan segera aku menyimpan HP ku. Lalu mendekati dua perempuan yang masih mengantri tidak lama lagi akan masuk ke Studio.
"Permisi kak," Kataku berusaha membuat nada suara ku terdengar imut. Aku mendongak karna kedua perempuan ini lebih tinggi dariku.
Kedua perempuan itu menoleh padaku, sesaat mereka terlihat bingung dan saling pandang. Lalu kembali menatapku yang hanya setinggi bahu mereka, salah satu perempuan itu bertanya padaku.
"Iya, kenapa dek?"
"Adek? Hei, umurku sudah 17 tahun! Huft...sabar-sabar Chloe, demi bisa masuk Studio," pikirku menenangkan diri sesaat sebelum menjawab mereka, meresa jengkel karna disebut adek. Tapi demi bisa masuk Studio aku akan menahan diri.
"Boleh aku mengantri bersama kakak-kakak yang cantik-cantik dan imut-imut ini? Soalnya aku juga ingin bisa cepat menonton konsernya, boleh ya?" Dengan menebar pesona, aku memasang ekspresi memelas dan Netra biruku yang berbinar imut.
"Hohoho, kalian pasti tidak bisa menolak pesona ku yang satu ini," batinku licik, aku sengaja biar langsung cepat-cepat masuk ke Studio.
Benar saja dugaanku, wajah kedua perempuan ini memerah entah karena pujian ku tadi atau ekspresi memelasku yang kupasang seimut mungkin. Entahlah yang penting sepertinya rencana ku berhasil.
"B-Boleh kok, Silakan dek. Tapi jangan jauh-jauh dari kami ya," kata salah satu perempuan itu masih dengan wajah yang merona.
Aku segera tersenyum ceria dan mengangguk patuh, lalu berdiri disamping mereka. Tinggal 3 orang lagi di depan kami, setelahnya giliran kami.
"Fufufu, aku sudah menduga kalian tidak akan bisa menolak pesonaku. Untung nya aku pintar," batinku sambil tertawa layaknya orang jahat dalam hati di sinetron-sinetron. Hanya imajinasi ku oke.
************
Setelah perjuangan yang agak panjang, kami akhirnya bisa memasuki dalam Studio. Aku langsung secara diam-diam memisahkan diri dari kedua perempuan itu, masa bodo mereka nyari'in aku atau tidak. Yang penting semua rencana ku berjalan lancar. Segera aku mendudukkan diriku di tempat duduk yang sudah ditentukan oleh petugas. Dan yap tinggal menunggu konser nya mulai.
"Holy, akhirnya kita berhasil," kata ku agak lelah, setelah beberapa menit berada di luar Studio + mencari tempat duduk.
"Yo'i, perjuangan kita gak akan sia-sia Chloe,"
PIP! PIP!
"Oh, aku merasakan target kita akan berbeda kali ini. Ada Double target disini,"
"Double target? Jangan-jangan ada dua target sekaligus?" Kataku sedikit kaget mendengarnya.
"Benar, Perhatikan saja sekitarmu dan jangan sampai lengah. Mereka bisa saja berada di suatu tempat,"
"Baiklah, aku akan fokus dengan sekitarku,"
Tak lama setelah kalimat terakhirku, Lampu Studio mulai meredup. Teriakan para Fans mulai menggema dalam Studio, sampai-sampai aku sempat menutup kedua kupingku saking kencangnya mereka berteriak.
"KKKYYAAA! HE@VEN MUNCUL,"
"KKYYAA! AKHIRNYA AKU BISA MELIHAT MEREKA!"
"HE@VEN KAMI MENCINTAI KALIAN!"
Suara riuh itu masih menggema, sampai tiba-tiba mereka muncul dari bawah panggung yang bergerak. Para Fans semakin berteriak histeris ketika semua anggota nya mulai terlihat.
Anggota mereka terdiri dari 5 orang, dan masing-masing pakaian mereka berbeda-beda dan modis khas idol. Ternyata mereka yang disebut Grup idol HE@VEN. Aku tidak melihat wajah mereka dengan jelas karna tempat duduk ku agak jauh dari panggung, tapi sekilas aku melihat mereka memberikan senyum pada para Fans sebelum akhirnya mulai menyanyi dan menari.
Suara dentuman musik dan suara merdu dari para idol membuat para Fans semakin histeris dan kadang kala mereka ikut bernyanyi bersama para idol mereka. Sedangkan aku hanya diam menikmati lagu yang kudengar dari kursi penonton, terlalu malas untuk ikut berdiri berdekatan dengan panggung.
Aku berangan-angan mungkin jika grup HE@VEN dipertemukan dengan Devian yang seorang solo idol pasti mereka akan benar-benar bersaing di bidang musik.
Jadi selama konser itu berlangsung, aku hanya mendengarkan dan sesekali ikut bernyanyi dengan bergumam. Tapi aku menyadari 2 orang dari ke-5 para idol yang sedang bernyanyi itu memiliki Aura yang tak biasa, seperti Aura kepalsuan, ketidak bahagiaan, dan kekosongan. Seakan ke 2 idol itu tidak menghayati lagu yang mereka nyanyikan.
****************
Konser berakhir dengan lancar. Sebagian Fans ada yang pergi usai konser, dan Sebagian lagi masih ada yang tetap tinggal untuk tanda tangan atau berfoto bersama idola mereka.
Aku meranjak dari kursi ku, berniat untuk pulang.
PIP!
"Tunggu Chloe, jangan pulang dulu! Ada misi dari program. Hadiah nya adalah mode air mengalir, dan beberapa lembar uang. Lumayan buat tambahan uang jajan mu kan,"
"Jadi Ceritanya nyogok nih," Kataku sambil melirik Holy yang nyengir.
"Gak tahu, emang hadiah nya itu kok. Tambahan jika misinya selesai adalah kau akan mendapatkan area untuk berkebun di rumahmu, se enggak nya kau bisa menanam buah atau sayuran di kebunmu sendiri,"
Aku memikirkan tawaran Holy, Area kebun untukku? Tidak buruk, aku juga suka berkebun, bisa kupakai untuk waktu luang.
"Oke deal. Apa misinya?"
"Mendapatkan tanda tangan dari Raizel Freymon,"
"Tanda tangan? Cuma itu doang?" Kataku yang agak heran, biasanya misi yang diberikan padaku selalu agak berat dan susah tapi kali ini tumben ringan?
"Iya, itu aja. Kenapa memang?"
"Lha kok malah nanya balik? Kalau cuma tanda tangan kecil mah," Kataku meremehkan, sambil menjentikkan jariku.
"Yakin? Ya udah,"
Kok perasaanku tiba-tiba jadi gak enak gini ya? Ah sudahlah mungkin hanya kebetulan, walau merasa tak enak aku tetap menjalankan misi nya.
Dengan mengendap-endap aku mendekati area panggung, menyalip di antara kerumunan Fans. Kulihat para penjaga berusaha menahan para Fans yang mencoba mendekati Grup HE@VEN.
Aku berniat ikut meminta tanda tangan, tapi sayangnya belum sempat aku membuka suara ku. Ke-5 idol itu sudah pergi ke area belakang panggung, mereka melambai sesaat sebelum benar-benar hilang ke belakang panggung.
"Ck! susah juga,"
Sesaat aku berdecak kesal. Lalu kembali mengendap-endap keluar dari kerumunan tanpa diketahui para penjaga, dengan diam-diam aku pergi ke area belakang panggung. Untungnya para penjaga tidak menyadari kehadiranku.
Belakang panggung kulihat banyak sekali properti panggung, kuperhatikan sekitarku yang terlihat sepi.
"Siapa kau? Apa yang kau lakukan disini?"
Seseorang tiba-tiba menepuk bahuku, suara nya terdengar berat dan tajam. Sontak aku menoleh menatapnya.
"Oh, tidak seharusnya disini sepi. Bagaimana ini?" pikirku kaget dan panik.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
❃.✮:▹ ρєямαтα ◃:✮.❃
ya ampun ketahuan bisa bahaya nih😵😵😵
2021-04-27
2
senja
berasa disuru jadi penjahat ya, wkwk
2021-03-20
0
hannina
hayooo siapa yah????
2021-03-19
0