Chloe POV
BBRAAKKK
"Bagaimana caranya agar mereka bisa jatuh cinta padaku!?" seruku dengan lantang, sambil menggebrak sesuatu di depanku. Mataku masih terpejam erat.
HENING...
Suara gaduh yang tadinya membuatku terbangun pun kini menjadi senyap, lalu sedetik kemudian suara-suara tawa mulai menggema disekitarku. Refleks aku sontak membuka kedua kelopak mataku menyadari suara-suara tawa tersebut.
"Hahaha, apaan sih si Chloe,"
"Tau tuh, ngigau kayanya dia hahaha...,"
"Kebanyakan halu sih!"
Bisa kurasakan wajahku memanas malu karna orang-orang disekitarku menertawakan sikapku tadi, tapi yang menarik perhatianku adalah kini aku berada dalam sebuah kelas, dan siswa-siswi disini masih menertawakanku.
salah seorang siswi pun menyahut perkataanku barusan, tentunya dengan nada menyindir dan pedas.
"Chloe ngaca dong, dengan tubuhmu yang kecil dan pendek itu mau bikin cowok jatuh cinta padamu. Jangan mimpi ya, hahaha!"
Suara-suara tawa itu kembali menggema menghiasi kelas, aku menunduk malu dan segera kembali duduk di kursiku. Ah, ini bukan saatnya aku merasa malu. Yang membuatku heran adalah sekitarku yang berubah. Tiba-tiba saja aku sudah berada dalam kelas asing yang tidak kukenali.
Apa aku memang sudah masuk dalam Game program itu? rasanya begitu asing bagiku. Dan aku merasa ada yang berbeda dari tubuhku.
Kkkrriiet!
Pintu kelas tiba-tiba terbuka menampilkan sosok seorang pria paruh baya, para siswa-siswi yang tadinya menertawakanku langsung menghentikan tawa mereka dan mengalihkan perhatian pada pria paruh baya itu.
"Selamat pagi semuanya,"
"Pagi Pak," sahut seisi kelas bergema termasuk aku.
"Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran yang kemarin,"
Selama penjelasan dari guru itu, aku memperhatikan sekitarku dengan teliti. Semua siswa-siswi di kelas ini duduk berpasangan, sedangkan tubuh yang kutempati...
Mataku melirik pada kursi kosong disampingku, tidak ada yang menempatinya disana. Entah pemilik tubuh ini punya teman sebangku atau tidak, aku juga tidak tahu.
"Dunia game ini suasana sangat mirip dengan kehidupan asliku, aku penasaran bagaimana rupa pemeran Protagonis Wanita. Apakah dia sama cantiknya dengan yang ada dalam game?" pikirku mulai membayangkan rupa sang protagonis wanita.
Sedetik kemudian aku teringat dengan peranku di game ini, sejujurnya aku tak tahu peranku apa. Jadi aku langsung mencari name tag di seragam pemilik tubuh ini.
"Chloe Amberly!?" Aku melotot horror saat tahu kalau tubuh yang kutempati ini adalah salah satu karakter figuran yang akan mati kapan saja di tangan ke-5 karakter utama pria.
Keringat dingin mengalir di keningku, aku tak percaya akan menjadi karakter figuran yang suatu saat akan mati hanya karena tidak tahu kalau minuman yang akan diberikan kepada sang protagonis wanita berisi racun. Dan itu semua gara-gara si Evelyn sang pemeran Antagonis.
"Sial! hidupku di duniaku yang asli sudah cukup sial, kenapa harus menambah beban seperti ini!? Program sialan!" Umpatku dalam hati, ingin rasanya aku menjedukkan kepalaku pada meja. Namun tak mungkin kulakukan ketika sedang ada guru saat ini.
Aku mencoba mengingat alur cerita game ini pada Episode pertama, Chloe Amberly belum saatnya untuk mati. Seingatku dia akan mati pada Episode 3 atau 4. Ah, aku masih punya banyak waktu untuk mengubah takdir dari si Chloe Amberly ini.
"Huh, tidak akan kubiarkan Evelyn menjadikan pemilik tubuh ini korban atas kecemburuannya pada Alice," pikirku dengan rencana-rencana yang mulai kususun di otakku.
Saking asyiknya memikirkan rencana yang akan kulakukan agar tidak mengikuti alur cerita game ini, tanpa sadar bel sekolah berbunyi nyaring.
KKKRRIIINGG!
Semua siswa bersorak kegirangan, lalu mereka membereskan semua perlengkapan alat tulis mereka termasuk aku. Beberapa keluar dari kelas untuk ke kantin dan beberapanya lagi pergi entah kemana.
Aku buru-buru keluar kelas menuju toilet, sebelum itu aku memastikan Chloe Amberly ini anak kelas berapa.
"XI A," gumamku sambil mengangguk kecil saat kepalaku mendongak membaca tag kelas.
Setelahnya aku bergegas pergi dari sana, untungnya kelasku dengan toilet berdekatan.
*************
Toilet....
"Ini aku....," kataku cukup terkejut dengan penampilanku yang agak berbeda, aku mendekatkan diri pada cermin toilet menatap diriku tak percaya.
Tubuh pendek dan kecil, memakai kacamata bulat yang sepertinya kacamata minus, rambut potongan pendek atas bahu, dengan kalung berbentuk bunga sakura melingkar manis dileherku, Dan Netra yang berwarna biru laut.
"Apa ini benar-benar aku? rasanya tak bisa dipercaya," kataku lagi sambil melepaskan kacamataku, menatap lekat-lekat bayanganku di cermin.
"Tentu saja ini kamu Chloe,"
"Astaga, siapa disana!?" kataku dengan kaget karna tiba-tiba saja sebuah suara menyahut perkataanku, tapi saat kuperhatikan sekitarku tidak ada siapa-siapa.
"Hehehe...tentu saja kau tidak akan bisa menemukanku, karna aku belum punya wujud,"
Aku mengerjapkan mataku, mencerna perkataan seseorang tanpa wujud ini. Mataku masih mencari sosoknya.
"Hantu ya?" Kataku tanpa pikir panjang. melontarkan pertanyaan itu.
"Enak saja aku yang imut dan lucu ini dikira hantu!" Rasanya aku jadi bisa membayangkan sosok suara tanpa wujud ini.
"Rasanya aku jadi ikutan gila karna bicara dengan seseorang tanpa wujud," sahutku datar.
"Tentu kau belum bisa melihat wujudku, karna kau belum diberikan misi,"
"Lalu kau ini siapa?"
"Aku adalah System yang diperintahkan oleh program untuk membantumu selama kau tinggal dalam dunia game ini. Jadi selama aku belum punya wujud, aku akan tinggal di kalungmu,"
"Kalung?" Netra biruku kini beralih pada kalung yang kupakai, kalung berbentuk bunga sakura itu berubah berwarna merah dengan sedikit cahaya ketika System berbicara padaku.
"Jadi kau akan membantuku selama aku menjalankan misiku disini?"
"Benar sekali, kalau aku tidak membantumu. Kau pasti akan kebingungan Chloe,"
"Hm...benar juga," Aku mengangguk-angguk setuju.
"Boleh aku bertanya?" kataku lagi, memandangi kalungku.
"Boleh, dari tadi kau sudah bertanya terus kok,"
"Kenapa aku harus berada dalam tubuh karakter figuran!? Kau tahu kan alur cerita game ini, Chloe Amberly akan mati di tangan ke-5 karakter utama pria!" kataku dengan gemas dan agak kesal.
"Jangan menyalahkanku, tanyakan saja pada program! Lagipula tugasku disini cuma membantumu, aku juga tidak tahu kenapa program memutuskan memindahkan jiwamu ke tubuh Chloe Amberly,"
"Tapi bagaimana kalau alur ceritanya tidak berubah? Aku akan tetap mati dong di tangan mereka," kataku cemas.
"Jangan cemas, dalam game ini kau tidak dituntut untuk mengikuti alur cerita sepenuhnya. Artinya Chloe bisa bebas melakukan apapun disini, asal tetap fokus pada misimu,"
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu. Kupikir tetap harus mengikuti alur nya, kalau itu terjadi aku tetap saja akan mati bagaimana pun juga disini," Sesaat aku menghembuskan napas lega, itu artinya aku bisa bebas melakukan apapun tanpa mengikuti alur cerita dari game ini.
"Tenang, ada system disini. System akan membantu Chloe tetap hidup dan mendapatkan ending yang bagus,"
"Aku jadi bersemangat untuk menyelesaikan misi ini," kataku sambil mengepalkan tangan kananku depan dada penuh semangat.
"Baguslah, akhirnya Chloe semangat juga,"
TING!
Sebuah suara seperti pesan masuk mengalihkan perhatianku, aku mengambil sesuatu di rok seragamku. Sebuah HP dengan layar yang menunjukkan biodata seseorang, biodata milik Chloe Amberly. Disisi biodata Chloe terdapat biodata ke-5 pemeran utama pria, tapi disini rupa wajah dan biodata mereka masih dirahasiakan jadi aku tidak tahu rupa wajah ke-5 pemeran utama pria ini.
"Itu adalah biodata milik Chloe Amberly, aku merasa kasihan karna dia harus menanggung beban sendirian. Tinggal di rumah milik mendiang kedua orang tuanya dan harus bekerja sampingan di toko hewan,"
"Aku juga merasa kasihan System, aku tau Chloe anak yang baik tapi sayangnya dia harus menjadi korban sebuah kesalahpahaman gara-gara Evelyn," kataku ikut merasa sedih. Karna sekarang aku berada dalam tubuh Chloe Amberly, akan kupastikan pemilik tubuh ini hidup bahagia dan mendapat ending yang menyenangkan.
"Oh, kau sudah mengenal Alice dan Evelyn kan?"
"iya sudah, mana mungkin aku melupakan rupa wajah dan sifat mereka yang saling bertolak belakang,"
"Bagus, HP itu pemberian dari Program. Selain berisi biodata para karakter, disana juga berisi jadwal kapan Alice dan ke-5 pemeran utama pria bertemu. Dan juga jumlah poin yang kau dapatkan saat bertemu dengan ke-5 pria ini, jika Salah satu dari mereka sudah melebihi 30 poin kau akan mendapatkan barang-barang Favorit mereka. Entah itu benda, makanan, atau yang lainnya,"
"Wow, Program game ini jadi semakin menarik. Padahal sewaktu aku memainkannya tidak ada program poin seperti itu," Aku memandangi layar HP ku dengan mata berbinar, jadi tak sabar ingin memulai Misi utama ini.
"Tentu saja di duniamu dan game ini berbeda, Yah karna mungkin kau masuk dalam game ini jadi program menambahkan beberapa Misi yang menarik,"
"Jadi tidak sabar memulai misinya," kataku semangat dengan senyum lebar.
TING!
Suara pesan masuk kembali terdengar, mataku segera membaca pesan dari layar HP ku.
"Oh, Jadwal Alice bertemu dengan salah satu pemeran utama pria. Tempatnya di dekat gerbang sekolah, jam 7.30, esok hari," mataku meneliti jadwal yang tertera di layar HP ku.
Oh, aku ingat bagian ini. Kalau tidak salah Alice waktu itu terlambat bangun pagi, dan saking paniknya takut dihukum dia buru-buru pergi ke sekolah dan saat sampai digerbang. Dia dan salah satu pemeran utama pria tidak sengaja saling menabrak sampai sama-sama terjatuh, kurasa kalau tidak salah itu perkenalan pertama Alice dengan salah satu pemeran utama pria deh.
"Besok ya, berarti masih ada waktu sebelum Alice bertemu dengan salah satu karakter utama pria," sahut System, entah dia bisa membaca jadwalnya atau tidak.
"Iya besok, lalu aku harus apa? Menunggu pertemuan itu sampai besok?" tanyaku bingung. Segera aku menyimpan HP ku kembali.
"Mungkin Chloe mau jalan-jalan dulu liat-liat sekolah? Sekalian tour agar lebih mengenal sekolahmu ini, bisa jadi nanti ketemu dengan salah satu pemeran utama pria,"
"Tidak buruk, jam istirahat masih lama kan?"
Aku melangkahkan kakiku keluar dari toilet, untungnya sejak tadi tidak ada siswi yang masuk. Kalau tidak aku bisa dianggap gila karna bicara sendiri.
"Iya, masih ada 30 menit lagi,"
Aku mengangguk pelan dan mulai melangkah pergi untuk Tour sekalian ke kantin beli makanan.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Memet
Tapi, kalau cowoknya pedofil bisa jadi dia jatuh cinta sama Chloe... canda brow ✌️
2021-05-25
7
Xiao Xiao
Gue jadi kangen komik Program Percintaan Prince Charming🤧
2021-04-21
5
Eyato Selvi
masih nyimak
2021-03-22
3