Fall In Love

"Hah~...," Chloe menghela napas berat, dia menyandarkan punggungnya pada dinding kelas. Berdiri di luar kelas menunggu sampai kelas berakhir. Sesekali gadis bersurai biru potongan pendek itu menggerakkan kakinya.

Sedangkan Devian di samping Chloe hanya cuek bebek dengan keadaan mereka berdua, pemuda itu dengan santainya mendengarkan lagu dari Headphone nya. Dirinya menyandar pada dinding tembok kelas, Sesekali pandangannya menatap arah lain, kedua tangannya di masukkan dalam kedua saku celananya. Khas Cool Boy.

Chloe tidak tahu harus menyalahkan siapa, saking semangatnya menanti-nanti Cutscene pertemuan Alice dan Devian yang bahkan alurnya sudah berubah. Dia melupakan kelas dan akhirnya malah di hukum berdiri di luar kelas bersama Devian yang juga terlambat.

Dari sini Chloe harus mengingatkan dirinya sendiri agar tidak mengikuti Cutsene Alice saat jika akan masuk kelas lagi ke depannya. Ini pertama dan terakhir kalinya Chloe dihukum, gadis itu bertekad tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

"Ugh...bosan!" keluh Chloe pelan, menunggu sampai kelas berakhir itu sangat membosankan menurut Chloe.

TAP TAP TAP!

Suara langkah kaki yang tampak menjauh menarik perhatian sang gadis, Chloe menoleh memperhatikan Devian yang berjalan pergi entah kemana.

"Devian mau kemana?"

"Kantin," sahut Devian dingin, tidak menghentikan langkahnya.

"Kantin?" Chloe agak heran dengan sikap Devian yang kadang suka berubah-ubah, entah kadang menjadi dingin, perhatian, ketus, dan menjadi dingin kembali. Apa memang cuma Devian yang punya sikap berubah-ubah seperti itu?

"Memangnya boleh ke kantin saat masih jam belajar begini?" tanya Chloe lagi, dia tanpa sadar mengikuti langkah Devian menuju kantin juga.

"Enggak, kalau ketemu guru tinggal lari aja. Apa susahnya sih!?" kata Devian agak ketus.

"eeiiyy, aku cuma nanya aja kali. Enggak usah ketus gitu," Kata Chloe balik, sang gadis mendengus kecil. Padahal cuma bertanya doang tapi jawabannya malah ketus.

"Ck! Berhenti mengikutiku di belakang, aku bukan induk ayam!"

Sesaat Chloe mendengar decakan lidah sampai akhirnya Netra birunya bertemu Netra coklat muda milik Devian yang menoleh menatapnya tajam.

"Huh! dari tadi marah-marah mulu, kayak cewek pms aja," pikir Chloe kesal. Dia mengerti maksud Devian dan gadis itu pun maju menyamakan langkahnya dengan langkah sang pemuda, beriringan menjaga jarak 1 meter. Tanpa mengucapkan apa pun lagi.

Chloe sudah lelah berdebat dengan Devian yang sejak tadi terus menjawabnya dengan ketus, saat di depan gerbang sekolah dan saat mau menuju kantin.

************

Mereka sampai di kantin yang cukup sepi, tidak ada siswa-siswi lainnya selain mereka berdua.

Devian lalu memesan sesuatu tanpa bertanya pada Chloe, sedangkan Chloe langsung duduk di tempat duduk pilihannya.

Sang gadis mengingat-ingat cerita aslinya, dia merasa Deja vu dengan situasi yang dialaminya sekarang. Kalau tidak salah di alur cerita aslinya Alice dan Devian mendapatkan hukuman berdiri di luar kelas, lalu Devian mengajak Alice bolos ke kantin.

Seperti yang Chloe alami sekarang, dia tadi dihukum lalu mengikuti Devian ke kantin meski sang pemuda tidak menolak atau mengatakan apa pun. Oh, bahkan hal ini harusnya Alice yang mengalami, kok malah tiba-tiba Chloe yang sebagai karakter figuran ini sih yang harus mengalami situasi ini?

"Ugh...semuanya jadi terlihat membingungkan," pikir Chloe yang terlihat pusing. Sang gadis memegangi kepalanya yang agak berdenyut-denyut karna mengingat cerita aslinya.

"Chloe, aku lupa memberitahu mu sesuatu," Holy mendudukkan dirinya di atas meja tepat di hadapan Chloe yang tengah menunduk sambil memegangi kepalanya lemas.

"Memberitahu apa?" balas Chloe dalam hati memandang sejenak Holy.

"Kemarin malam, saat kau mengantar buah-buahan itu kerumah Devian. Kau mendapatkan tambahan 3 poin jadi sekarang poin hati Devian sudah 6 poin,"

"Aku tidak tahu kejadian kemarin malam, bisa menambah poin hatinya. Bahkan aku belum memberikan syalnya kembali, karna masih dicuci,"

"Aku yakin Chloe bisa kok, walau pun sikap Devian dingin dan ketus tapi hal itu tidak mempengaruhi poin hatinya,"

"Yah, kuharap begitu. Aku sudah susah-susah menaikkan poin hatinya,"

TAK!

Chloe agak terkejut ketika tiba-tiba sepiring sandwich sudah berada di meja nya, Sang gadis mendongak menatap sang pelaku.

"Kau melamun lagi, apa sih yang dilamunkan? Hobi banget," kata Devian datar, sambil mendudukkan dirinya berhadapan dengan Chloe dan mengambil Sandwich bagiannya.

"Hanya memikirkan pekerjaanku saja," elak Chloe, melirik sandwich di hadapannya. "Kau yang beli?"

Devian mengangguk kecil. "Hm...Sekali-kali ku traktir,"

Chloe mengangkat sebelah alisnya, walau agak heran dengan tingkah Devian. Gadis itu terima-terima saja. Dia mengambil satu sandwich nya dan memakannya perlahan.

"Terima kasih, maaf sudah merepotkanmu hari ini,"

"Hm...," Chloe sudah biasa mendengar jawaban Devian yang tidak jelas itu.

Mereka sama-sama diam dalam hening, menikmati makanan masing-masing. Aura yang terlalu canggung agak membuat Chloe tidak nyaman, sang gadis mencari topik agar mencairkan suasana yang canggung itu.

"kudengar kau loncat kelas, aku baru tahu. Kenapa bisa begitu?" tanya Chloe menatap sebentar Devian. Chloe sudah tahu Devian loncat kelas dari system/Holy, hanya saja dia ingin mendengarnya dari sang pemuda langsung.

Sejenak mulut Devian berhenti mengunyah, sang pemuda diam beberapa detik seperti memikirkan sesuatu lalu kembali mengunyah makanannya sampai menelan sepenuhnya. Barulah dia membuka suara.

"Tahu dari mana?" tanya Devian dingin.

"Dari gosip yang tidak sengaja kudengar," bohong Chloe berusaha tidak dicurigai.

"Hm...benar, memang seharusnya aku masih kelas 10 sebagai adik kelasmu. Tapi ya karna kepintaranku, aku langsung loncat kelas sesuai permintaan kepala sekolah,"

"Memangnya kau pernah dapat prestasi, sampai loncat kelas begitu?"

"Pernah, juara 1 umum berturut-turut dari kelas 7-9 saat SMP,"

Hampir saja Chloe ternganga mendengarnya, ia bahkan tidak sepintar Devian dulunya saat chloe masih di dunianya yang asli. Eh, tapi Chloe juga termasuk siswi yang pintar di dunia aslinya, iya pintar membuat masalah sampai jadi langganan ruang BK.

"Buset! Aku aja gak sepintar itu, Devian belajar pakai metode apa ya? jadi bisa juara 1 umum berturut-turut begitu?" pikir Chloe kagum sekaligus penasaran.

"Hebat-Hebat, pantas saja kau langsung loncat kelas. Tidak diragukan lagi kemampuanmu dalam belajar Devian," seru Chloe sambil bertepuk tangan pelan.

Devian memandang Chloe sebentar lalu sang pemuda memalingkan wajahnya ke arah lain, entah karena malu atau apa.

"Itu tidak seberapa dibanding, karirku di bidang musik,"

"Devian suka menyanyi ya?"

"Iya, suka sekali," sesaat Chloe bisa merasakan Aura Devian tidak sedingin dan secanggung tadi. Aura sang pemuda sekarang lebih santai saat mereka sudah membicarakan tentang musik.

"Aku juga suka mendengarkan musik, tapi lebih ke genre Pop dan jazz. Sebagai seorang idol Devian pasti tahu kan genre itu?"

"Tahu sih, tapi aku jarang mendengarkannya. Aku lebih sering mendengarkan musik buatanku," Sahut Devian yang kini tersenyum tipis, tak ada aura kaku dalam dirinya lagi saat menatap Netra biru milik Chloe.

"Kapan-kapan kalau bisa, boleh aku mendengarkan lagu buatanmu?" tanya Chloe dengan senyum cerianya.

"Yakin? Aku masih tahap belajar dan proses,"

"Tidak masalah, aku akan menunggu,"

Sesaat Devian tampak ragu, sang pemuda berpikir sejenak. Kemudian dia mengangguk kecil.

"Oke, tapi aku tidak bisa janji,"

"baiklah,"

Mereka kembali melanjutkan makan mereka yang tinggal setengah, sejujurnya Devian ingin mengatakan sesuatu kembali tapi dia urungkan karna merasa ini bukan waktu yang tepat.

"Devian, boleh aku meminta sesuatu?"

"Hm...bilang saja,"

"Bisakah kau memanggilku kakak?"

Devian hampir saja tersedak sandwich yang sedang dikunyah nya mendengar permintaan Chloe, sang pemuda buru-buru minum jus Anggurnya.

"U-Untuk Apa?"

Sekilas Chloe melihat pipi Devian merona tipis mendengar permintaannya tadi, pemuda itu tampak menutup mulutnya dengan punggung tangan kanannya. Rona merah itu masih menghiasi pipi sang pemuda, Chloe rasanya ingin tertawa melihat tingkah Devian yang malu-malu itu.

"Hehehe, kau kan lebih muda satu tahun dariku. rasanya jadi ingin di panggil kakak," Sekaligus Chloe berpikir bisa mengobati rasa Rindunya pada adik-adiknya di dunia asli karna sudah dua hari tidak bertemu mereka.

Devian masih tak bergeming dari tempatnya, rona merah tipis itu masih menghiasi wajahnya. Devian menunduk kecil lalu berlahan dia menurunkan tangannya agar Chloe bisa melihat wajahnya dengan jelas.

"Ka-Kakak...," katanya agak pelan.

Awalnya Chloe terkejut, karna sang gadis berpikir Devian tidak akan melakukannya. Tapi ternyata malah sebaliknya, Chloe tersenyum jahil, mengerjai Devian sebentar dia rasa tidak apa-apa.

"Hm...tadi Devian bilang apa? Kurang jelas, coba katakan sekali lagi,"

"Kakak," Kini suara nada Devian sedikit tinggi dibanding sebelumnya, sang pemuda tidak menunduk lagi melainkan tepat menatap Netra biru Chloe meski wajah Devian masih dihiasi rona merah tipis itu.

"ppfftt...," Chloe menahan tawanya, lalu sang gadis tanpa sadar mengusap rambut milik Devian dengan sedikit berjinjit karena perbedaan tinggi mereka.

"Ya ampun, adik kelasku ternyata imut juga," kata Chloe tertawa pelan dan tersenyum ceria.

Wajah Devian masih merona, sang pemuda menunduk membiarkan Chloe mengusap rambutnya. Satu-satu nya perempuan yang tidak bisa membuatnya berkutik hanyalah Chloe, gadis yang menurutnya kadang bersikap menyebalkan. Anehnya Devian merasa Chloe gadis yang berbeda.

"Sudah cukup kak Chloe, kau membuat rambutku berantakan," Devian menahan tangan Chloe yang mengusap rambutnya.

"Hehe, maaf abisnya aku gemas dengan tingkahmu," Chloe terkekeh, menarik tangannya kembali.

Melihat Chloe yang tampak ceria dengan tingkahnya tadi, membuat Devian merasa darahnya berdesir, entah kenapa jantungnya terasa berdegup kencang. Perasaan yang menurutnya sangat aneh namun menyenangkan disaat yang bersamaan ketika dekat dengan Chloe.

"Perasaan aneh macam apa ini, aku tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya," pikir Devian menunduk kecil, dia mencengkeram seragamnya dimana letak jantungnya berada. Jantungnya terus saja berdegup kencang hingga Devian merasa membuat napasnya sesak.

Chloe menyadari ada yang tidak beres dengan Devian, merasa bingung dan panik. Terlebih sejak tadi Devian tidak bicara apa-apa setelah perkataan terakhir Chloe.

"Devian kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?" tanya Chloe panik, karna sang gadis lihat Devian terus mengcengkeram seragamnya dimana letak jantung sang pemuda berada.

KKRRIINGG!

Bunyi bel tanda istirahat berbunyi nyaring, Chloe sedikit menoleh menatap keluar kantin. Suara riuh siswa-siswi pun mulai terdengar dari jauh.

"Aku harus pergi,"

Devian segera meranjak dengan cepat dari duduknya. Tangannya masih mencengkeram seragamnya. Lalu dengan tergesa-gesa sang pemuda keluar dari kantin, meninggalkan Chloe yang masih heran dan bingung dengan tingkah sang pemuda.

"Dia kenapa sih? Aneh sekali," gumam Chloe yang kebingungan.

TBC

Terpopuler

Comments

nuna yunki🌻

nuna yunki🌻

Bismillahirahmanirahim headshottt🦶

2021-06-09

0

𝓓𝓲𝓼𝓼𝓪𝓪𝓪_𝓭𝔀𝓼

𝓓𝓲𝓼𝓼𝓪𝓪𝓪_𝓭𝔀𝓼

Hayolo jgn" Devian udh mulai suka sama Chloe lgi

2021-04-29

4

kambing terbang

kambing terbang

di saat mc tidak peka
di situlah readers merasa greget

2021-03-22

103

lihat semua
Episodes
1 Visual Wanita
2 Awal mula
3 Hari Pertama
4 Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5 Pertemuan Chloe dan target pertama
6 Misi Pertama
7 Devian Orlindo
8 Cutscene Alice
9 Fall In Love
10 Alice dan Evelyn
11 Sakit
12 Kekecewaan Devian
13 Target kedua
14 Felix Edricson
15 Permintaan Felix
16 Devian dan Chloe baikan
17 Insiden
18 Kejujuran Evelyn
19 Konser HE@VEN
20 Bahaya dan Ancaman
21 Raizel Freymon dan Justin Garfield
22 Pembalasan
23 menyelamatkan Alice dan Leo
24 Murid Baru dan Ian Maxwell
25 Alice, Evelyn, dan Chloe
26 Pendapat Alice dan Evelyn
27 Misi Untuk Ian
28 Ada apa dengan Felix?
29 Menolong
30 Masalah Lagi!?
31 Sisi Gelap Felix
32 Perwakilan
33 Perselisihan Ian dan Chloe
34 Cerita Sekolah
35 Latihan
36 Ian Sakit
37 Naksir
38 Obsesi
39 Pesta Raizel
40 Pesta Raizel 2
41 Rahasia (18+)
42 High Five
43 Latihan terakhir
44 Si KETOS tukang bully
45 Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46 Ancaman Felix
47 Pemberontakkan Felix
48 Hari Pertandingan
49 Rencana Devian
50 Bersama Ian (Awas Baper )
51 Teman masa kecil Chloe
52 Devian selalu meresahkan
53 Kabar Program
54 Dansa
55 Sandiwara
56 Hoki (Keberuntungan)
57 Berkumpul
58 Kantin
59 Raizel vs Ian (Two cool boy)
60 Kencan
61 Justin vs Chloe
62 Keributan (End Season 1)
63 (Season 2) Awal baru
64 (Season 2) Awal baru 2
65 (Season 2) Awal baru 3
66 (Season 2) Misi Baru
67 (Season 2) Jati diri sebenarnya
68 (Season 2) Membebaskan dia
69 (Season 2) Undangan
70 (Season 2) Teror surat merah
71 (Season 2) Welcome To Asrama
72 (Season 2) Sosok Misterius
73 (Season 2) Kontrak
74 (Season 2) Hukuman
75 (Season 2) Ghibahin Aiden
76 (Season 2) Beraksi
77 (Season 2) Bertemu anggota lain
78 (Season 2) Aiden mode angry
79 (Season 2) Sisi Raizel
80 (Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81 (Season 2) Penjelasan + Visual
82 (Season 2) Tugas
83 (Season 2) Partner
84 (Season 2) Pengakuan
85 (Season 2) Kampus
86 (Season 2) Hari Pertama
87 (Season 2) Rencana
88 (Season 2) Doi
89 (Season 2) Doi part 2
90 (Season 2) Perseteruan
91 (Season 2) Masak-masak berujung petaka
92 (Season 2) Curiga
93 (Season 2) Pak Ezra
94 (Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95 (Season 2) Manja
96 (Season 2) Terbongkar
97 (Season 2) Battle
98 (Season 2) Wanita Misterius itu...
99 (Season 2) Menemukan titik terang
100 (Season 2) Piknik
101 (Season 2) Justin dan Ezra
102 (Season 2) Justin dan Ezra (2)
103 (Season 2) Kepergian
104 (Season 2) Bukti
105 (Season 2) Masa lalu Aiden
106 (Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107 (Season 2) Justin dan Ezra (3)
108 (Season 2) Justin dan Ezra (4)
109 (Season 2) Menemukan titik terang (2)
110 (Season 2) She is mine
111 (Season 2) Saran Devian
112 (Season 2) Partner (2)
113 (Season 2) Partner (3)
114 (Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115 (Season 2) Ngebucin sampai mampus
116 (Season 2) Taman Bermain
117 (Season 2) Car Free Day
118 (Season 2) Victor Garfield
119 (Season 2) Rencana (2)
120 (Season 2) Selamat
121 (Season 2) Keputusan Justin
122 (Season 2) Rencana Liburan
123 (Season 2) Holiday With Family
124 (Season 2) Mimpi Buruk
125 (Season 2) Rahasia Devian
126 (Season 2) Kabar buruk
127 (Season 2) Suasana penuh duka
128 (Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129 (Season 2) Sosok misterius (2)
130 (Season 2) Pencarian Bukti
131 (Season 2) Sosok Misterius (3)
132 (Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133 (Season 2) pohon dimensi
134 (Season 2) Pohon Dimensi (2)
135 (Season 2) Kak Ash
136 (Season 2) Dijebak
137 (Season 2) Red Devil
138 (Season 2) Memory Ian
139 (Season 2) Red Devil (2)
140 (Season 2) Red Devil (3)
141 (Season 2) Red Devil (4)
142 (End Season 2) Perpisahan
143 (Season 3) Tujuan baru
144 (Season 3) Flasback
145 (Season 3) Pasar Malam
146 (Season 3) Ulang Tahun Ezra
147 (Season 3) Skateboard
148 (Season 3) Dilema
149 (Season 3) Dilema (2)
150 (Season 3) Bertemu lagi
151 (Season 3) Tugas baru
152 (Season 3) Nyasar teros
153 (Season 3) Dicurigai
154 (Season 3) Ivy Michelle
155 (Season 3) Rahasia Michelle Family
156 (Season 3) Rafael dan Azura
157 (Season 3) Boneka Rajutan
158 (Season 3) Akhirnya bertemu
159 (Season 3) Dilema (3)
160 (Season 3) Kembalinya Vivian
161 (Season 3) Pengantin?!
162 (Season 3) Ivy Michelle (2)
163 (Season 3) Visual Michelle Family
164 (Season 3) Visual Michelle Family (2)
165 (Season 3) Skateboard (2)
166 (Season 3) Terlibat masalah
167 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169 (Season 3) Kenangan yang terlupakan
170 (Season 3) Kecurigaan
171 (Season 3) Pertemuan lagi
172 (Season 3) Perasaan Ezra
173 (Season 3) Michelle VS Maximillian
174 (Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175 (Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176 (Season 3) Perasaan Ezra (2)
177 (Season 3) Ezra dan Chloe
178 (Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179 (Season 3) Introgasi
180 (Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181 (Season 3) Salah paham
182 (Season 3) Salah Paham (2)
183 (Season 3) Introgasi (2)
184 (Season 3) Visual Maximillian Family
185 (Season 3) Orang itu kembali lagi
186 (Season 3) War [Pertarungan]
187 (Season 3) War [Pertarungan] (2)
188 (Season 3) War [Pertarungan] (3)
189 (Season 3) Bertemu Alice
190 (Season 3) Si merah yang licik
191 (Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192 (Season 3) Kunjungan
193 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195 (Season 3) Memberitahu kebenaran
196 (Season 3) Sebuah lamaran?
197 (Season 3) Revan Michelle
198 (Season 3) Duo Maut
199 (Season 3) Happy or Sad?
200 Extra Chapter (END)
201 Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202 Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203 Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204 Pemberitahuan
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Visual Wanita
2
Awal mula
3
Hari Pertama
4
Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5
Pertemuan Chloe dan target pertama
6
Misi Pertama
7
Devian Orlindo
8
Cutscene Alice
9
Fall In Love
10
Alice dan Evelyn
11
Sakit
12
Kekecewaan Devian
13
Target kedua
14
Felix Edricson
15
Permintaan Felix
16
Devian dan Chloe baikan
17
Insiden
18
Kejujuran Evelyn
19
Konser HE@VEN
20
Bahaya dan Ancaman
21
Raizel Freymon dan Justin Garfield
22
Pembalasan
23
menyelamatkan Alice dan Leo
24
Murid Baru dan Ian Maxwell
25
Alice, Evelyn, dan Chloe
26
Pendapat Alice dan Evelyn
27
Misi Untuk Ian
28
Ada apa dengan Felix?
29
Menolong
30
Masalah Lagi!?
31
Sisi Gelap Felix
32
Perwakilan
33
Perselisihan Ian dan Chloe
34
Cerita Sekolah
35
Latihan
36
Ian Sakit
37
Naksir
38
Obsesi
39
Pesta Raizel
40
Pesta Raizel 2
41
Rahasia (18+)
42
High Five
43
Latihan terakhir
44
Si KETOS tukang bully
45
Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46
Ancaman Felix
47
Pemberontakkan Felix
48
Hari Pertandingan
49
Rencana Devian
50
Bersama Ian (Awas Baper )
51
Teman masa kecil Chloe
52
Devian selalu meresahkan
53
Kabar Program
54
Dansa
55
Sandiwara
56
Hoki (Keberuntungan)
57
Berkumpul
58
Kantin
59
Raizel vs Ian (Two cool boy)
60
Kencan
61
Justin vs Chloe
62
Keributan (End Season 1)
63
(Season 2) Awal baru
64
(Season 2) Awal baru 2
65
(Season 2) Awal baru 3
66
(Season 2) Misi Baru
67
(Season 2) Jati diri sebenarnya
68
(Season 2) Membebaskan dia
69
(Season 2) Undangan
70
(Season 2) Teror surat merah
71
(Season 2) Welcome To Asrama
72
(Season 2) Sosok Misterius
73
(Season 2) Kontrak
74
(Season 2) Hukuman
75
(Season 2) Ghibahin Aiden
76
(Season 2) Beraksi
77
(Season 2) Bertemu anggota lain
78
(Season 2) Aiden mode angry
79
(Season 2) Sisi Raizel
80
(Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81
(Season 2) Penjelasan + Visual
82
(Season 2) Tugas
83
(Season 2) Partner
84
(Season 2) Pengakuan
85
(Season 2) Kampus
86
(Season 2) Hari Pertama
87
(Season 2) Rencana
88
(Season 2) Doi
89
(Season 2) Doi part 2
90
(Season 2) Perseteruan
91
(Season 2) Masak-masak berujung petaka
92
(Season 2) Curiga
93
(Season 2) Pak Ezra
94
(Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95
(Season 2) Manja
96
(Season 2) Terbongkar
97
(Season 2) Battle
98
(Season 2) Wanita Misterius itu...
99
(Season 2) Menemukan titik terang
100
(Season 2) Piknik
101
(Season 2) Justin dan Ezra
102
(Season 2) Justin dan Ezra (2)
103
(Season 2) Kepergian
104
(Season 2) Bukti
105
(Season 2) Masa lalu Aiden
106
(Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107
(Season 2) Justin dan Ezra (3)
108
(Season 2) Justin dan Ezra (4)
109
(Season 2) Menemukan titik terang (2)
110
(Season 2) She is mine
111
(Season 2) Saran Devian
112
(Season 2) Partner (2)
113
(Season 2) Partner (3)
114
(Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115
(Season 2) Ngebucin sampai mampus
116
(Season 2) Taman Bermain
117
(Season 2) Car Free Day
118
(Season 2) Victor Garfield
119
(Season 2) Rencana (2)
120
(Season 2) Selamat
121
(Season 2) Keputusan Justin
122
(Season 2) Rencana Liburan
123
(Season 2) Holiday With Family
124
(Season 2) Mimpi Buruk
125
(Season 2) Rahasia Devian
126
(Season 2) Kabar buruk
127
(Season 2) Suasana penuh duka
128
(Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129
(Season 2) Sosok misterius (2)
130
(Season 2) Pencarian Bukti
131
(Season 2) Sosok Misterius (3)
132
(Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133
(Season 2) pohon dimensi
134
(Season 2) Pohon Dimensi (2)
135
(Season 2) Kak Ash
136
(Season 2) Dijebak
137
(Season 2) Red Devil
138
(Season 2) Memory Ian
139
(Season 2) Red Devil (2)
140
(Season 2) Red Devil (3)
141
(Season 2) Red Devil (4)
142
(End Season 2) Perpisahan
143
(Season 3) Tujuan baru
144
(Season 3) Flasback
145
(Season 3) Pasar Malam
146
(Season 3) Ulang Tahun Ezra
147
(Season 3) Skateboard
148
(Season 3) Dilema
149
(Season 3) Dilema (2)
150
(Season 3) Bertemu lagi
151
(Season 3) Tugas baru
152
(Season 3) Nyasar teros
153
(Season 3) Dicurigai
154
(Season 3) Ivy Michelle
155
(Season 3) Rahasia Michelle Family
156
(Season 3) Rafael dan Azura
157
(Season 3) Boneka Rajutan
158
(Season 3) Akhirnya bertemu
159
(Season 3) Dilema (3)
160
(Season 3) Kembalinya Vivian
161
(Season 3) Pengantin?!
162
(Season 3) Ivy Michelle (2)
163
(Season 3) Visual Michelle Family
164
(Season 3) Visual Michelle Family (2)
165
(Season 3) Skateboard (2)
166
(Season 3) Terlibat masalah
167
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169
(Season 3) Kenangan yang terlupakan
170
(Season 3) Kecurigaan
171
(Season 3) Pertemuan lagi
172
(Season 3) Perasaan Ezra
173
(Season 3) Michelle VS Maximillian
174
(Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175
(Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176
(Season 3) Perasaan Ezra (2)
177
(Season 3) Ezra dan Chloe
178
(Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179
(Season 3) Introgasi
180
(Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181
(Season 3) Salah paham
182
(Season 3) Salah Paham (2)
183
(Season 3) Introgasi (2)
184
(Season 3) Visual Maximillian Family
185
(Season 3) Orang itu kembali lagi
186
(Season 3) War [Pertarungan]
187
(Season 3) War [Pertarungan] (2)
188
(Season 3) War [Pertarungan] (3)
189
(Season 3) Bertemu Alice
190
(Season 3) Si merah yang licik
191
(Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192
(Season 3) Kunjungan
193
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195
(Season 3) Memberitahu kebenaran
196
(Season 3) Sebuah lamaran?
197
(Season 3) Revan Michelle
198
(Season 3) Duo Maut
199
(Season 3) Happy or Sad?
200
Extra Chapter (END)
201
Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202
Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203
Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!