Permintaan Felix

KKRRIIINNGG!

Aroma kopi tercium jelas ketika Felix dan Chloe memasuki dalam Cafe, sama seperti kemarin. Cafe ini penuh dengan pelanggan. Banyak selebaran potongan diskon tertempel di sebuah mading, dalam Cafe ini.

Felix menutup payungnya dan meletakkan di dekat meja pesanan, senyum ramah dia berikan pada Teman-teman barista yang menyapa sang pemuda.

Dia berjalan menuju ruang kerja nya diikuti Chloe, mempersilahkan sang gadis masuk. Lalu keduanya duduk di tempat masing-masing.

"Nah, jadi Chloe. Aku sudah menyiapkan surat kontraknya," Felix mengambil sebuah kertas di laci meja kerja nya. Lalu menyodorkan pada Chloe.

"Biar aku baca dulu ya,"

Chloe bukan nya tidak percaya pada Felix hanya saja sang gadis perlu waspada saja, dia tak ingin nanti malah salah menandatangani sesuatu.

"Silakan,"

Perlahan Netra biru itu membaca satu persatu kalimat yang tertera di kertas tersebut, sampai akhir kalimat.

"Di surat ini, calon pegawai Cafe Bitte boleh yang masih SMA sampai kuliahan tapi tidak menerima yang di bawah 16 tahun. Bagi yang masih pelajar jam kerja dari jam 4 sore sampai 9 malam, untuk yang masih kuliah jam 3 sore sampai 9 malam," Chloe menatap lekat peraturan di surat kontrak itu.

"Bagaimana Chloe, kau sanggup kerja jam segitu?" Holy memandang kertas kontrak tersebut.

"Hm...sanggup sih, lagipula di sini tertulis Cafe libur hari sabtu dan minggu. Besok kan hari sabtu," balas Chloe.

"Kalau sanggup terima aja, disana juga tidak tertulis yang aneh-aneh kok,"

"Hm...oke, akan kuterima,"

Chloe kemudian meletakkan kertas tersebut di meja lalu mengambil pulpen dan menandatanganinya.

"Sudah kak Felix, aku menerimanya,"

"Terima kasih sudah mau menerima tawaran ini, mulai hari senin Chloe bisa bekerja," Felix tersenyum lalu mengambil kertas kontrak itu dan menyimpannya.

"Tentu, akan aku usahan agar datang lebih cepat, kak Felix," Chloe mengangguk kecil sebagai jawaban.

Hening, suasanya tiba-tiba berubah sepi. Chloe diam, tak tahu harus berkata apa lagi, sedangkan Felix masih tersenyum tipis memandang Chloe sebentar.

"Oh, aku baru ingat. Hari ini kami menyediakan potongan harga, dan menu special nya adalah Cake brownies with White Coffe. Mungkin Chloe mau mencobanya?"

"Sepertinya enak, aku akan memesan nya satu. Btw memangnya ini hari apa sampai Cafe menyediakan potongan harga?"

Felix tertawa kecil sesaat, menertawakan betapa polosnya wajah Chloe ketika menanyakan hal itu. Chloe hanya mengangkat sebelah alisnya heran, apa ada yang salah dengan perkataan nya?.

"Hari ini hari Valentine, kami hanya menyediakan potongan harga bagi pasangan yang datang ke sini. Hehehe, sekali-kali aku ingin datang bukan sebagai Owner tapi pelanggan," Felix tekekeh kecil dengan pemikirannya itu.

Chloe terbengong-bengong mendengarnya, Felix kan Owner Cafe ini tapi kenapa malah ingin datang sebagai pelanggan? Pantas saja saat bertemu tadi Felix memakai pakaian santai.

"Chloe, kau baik-baik saja?"

"Oh, iya, aku baik-baik saja," Chloe tersentak beberapa saat lalu segera berdiri dari duduknya ketika Felix membuka pintu ruang kerja, mempersilahkan Chloe keluar terlebih dulu.

*************

"Finnian, tolong buatkan Cake Brownies with White Coffe dan Coffe Latte untuk kami berdua," pesan Felix pada salah satu barista nya.

"Oke, aku akan segera kembali,"

Barista itu pun pergi, meninggalkan Felix dan Chloe berdua di salah satu meja. Chloe sejujurnya tidak percaya akan berduaan begini dengan Felix, Apakah ini kencan? Chloe rasa tidak, mereka belum sedekat itu sampai menganggap ini kencan.

Tidak ada pembicaraan, Felix tampak sibuk dengan HP nya karna sejak tadi terdengar pesan masuk terus menerus di HP sang pemuda. Sedangkan Chloe memandang sekelilingnya, banyak pasangan yang berdatangan ke Cafe ini.

Di langit-langit atap Cafe pun terpasang banyak balon hati. Sampai Netra biru Chloe terpaku pada sosok gadis bersurai coklat panjang dengan pria bersurai merah yang baru saja memasuki dalam Cafe.

"njir, Alice sama tuh cowok masuk ke Cafe ini. Kalau sampai ketahuan mereka, aku bisa ejek nih," Buru-buru Chloe memalingkan wajahnya menatap luar Cafe agar tidak terlihat oleh Alice.

Dan parahnya Alice dan cowok itu ternyata duduk berdekatan dengan Chloe dan Felix. Felix sih biasa aja, sang pemuda masih sibuk dengan HP nya. Sedangkan Chloe udah ketar ketir gak karuan saat Alice duduk berada dekat dengannya.

"Haduh, aku gak nyaman kalau begini," pikir Chloe gelisah.

"Alice gak liat ke kamu kok Chloe,"

"Iya, tapi kan dia pasti sadar keberadaanku,"

"Udah tenang aja,"

Chloe menunduk kecil, tak ingin melihat sekelilingnya lagi.

"Permisi, ini pesanan kalian,"

Felix menoleh sesaat lalu dia tersenyum ramah. "Terima kasih Finnian,"

"Yo'i, semoga sukses,"

Chloe mendongak mendengar kata 'Sukses' itu. Sang gadis menatap heran salah satu teman Felix yang baru saja pergi setelah mengantar makanan.

"Apa nya yang sukses?" pikir Chloe heran.

"Bodo, gak usah dipikirin Chloe,"

"Nyahut mulu, system,"

"Biarin, aku duduk disini buat mantau kalian," Holy mendudukkan dirinya di atas meja memandangi Chloe dan Felix.

"Chloe, ini punya mu," Felix menyodorkan pesanan Chloe pada sang empunya.

"Terima kasih,"

Sang pemuda hanya mengangguk kecil sambil tersenyum tipis lalu perlahan mulai memakan bagiannya.

Ah, Chloe pikir kalau Felix orang yang ramah pasti banyak bicara tapi ternyata sama-sama pendiam sepertinya. Mungkin sang pemuda merasakan Aura canggung antara mereka berdua.

Netra Chloe memandang lapar pada makanan di hadapannya, tanpa banyak basa-basi Chloe langsung mengambil sendok dan garpu yang tersedia dan memakannya dengan lahap. Tidak peduli dengan cara makannya yang tidak elegan, yang penting Chloe merasa kenyang. Akhirnya Chloe bisa merasakan rasanya makan direstoran, kalau di dunia aslinya ke restoran pun tak pernah. Karna Chloe sibuk menjaga adik-adiknya dibanding keluar rumah untuk jalan-jalan.

"Hahaha, laper banget ya. Sampai berlepotan begitu,"

Felix tertawa lepas memandang bibir Chloe yang berlepotan remahan kue. Sontak Chloe mendongak, baru sadar kalau Felix bisa tertawa lepas begitu. Biasanya sang pemuda hanya tertawa kecil, atau tersenyum. Tapi kali ini beda dari biasanya.

Sang pemuda mengusap bibir Chloe yang berlepotan remahan kue dengan ibu jarinya. Menurut Felix, Chloe adalah gadis sederhana dan apa adanya, berbeda dengan para perempuan yang mendekatinya selama ini hanya karna fisik dan kekayaannya. Hal itulah yang membuat Felix tertarik dengan Chloe, walau sang gadis memiliki kekurangan yaitu tinggi badannya yang hanya sebatas dada Felix. Dia tak masalah.

Chloe mengerjapkan matanya sesaat setelah perlakuan Felix padanya, jantungnya sesaat berdetak kencang. Hanya karna kaget. Oh, dia melupakan Cutscene ini, seharusnya ini Cutscene Alice bersama Felix.

"Maaf kak Felix, makanku berantakan ya," Chloe nyengir sambil mengusap tengkuknya malu.

"Tidak apa-apa, Chloe sangat manis saat seperti itu, mirip kelinci. Chloe mau jadi adik angkatku? habisnya Chloe sangat menggemaskan," tanya Felix dengan senyum lebar, bahkan tak sungkan sang pemuda menggenggam kedua tangan Chloe erat dengan semangat. Netra Aqua nya memandang teduh Netra biru Chloe.

Hampir Chloe tersedak seliva sendiri mendengar permintaan Felix, adik angkat katanya? Felix serius mengatakan hal itu pada Chloe. Chloe pun merasakan tangannya di genggam oleh Felix, beberapa detik Chloe melongo diam di tempat.

"Hah!? Adik angkat? Kak Felix serius mengatakannya? Tapi aku kan cuma orang asing yang baru bertemu dengan kak Felix, aku bahkan tidak kaya seperti kak Felix," Chloe mencoba menjelaskan, berharap Felix tidak serius dengan perkataannya. Bisa-bisa Chloe repot sendiri nanti kalau sampai hal itu terjadi.

"Aku serius Chloe, Aku tidak memiliki saudara dan cuma punya sepupu menyebalkan. Jadi Chloe mau kan jadi adik angkatku? Chloe mau apa agar mau menjadi adikku? Aku bisa belikan boneka, motor, atau Chloe mau mobil? Aku bisa belikan semuanya,"

Perkataan Felix seperti mau melamar perempuan saja, walau maksud Felix bukan itu.

Sungguh sebenarnya itu adalah tawaran yang sangat menggiurkan, tapi Chloe merasa tawaran itu terlalu berlebihan. Ditawari pekerjaan saja Chloe sudah senang. Chloe melepaskan genggaman Felix di tangannya sambil menggeleng pelan.

"Maaf kak Felix aku tidak bisa, kebahagian itu tidak bisa di beli dengan uang atau pun harta. Walau kak Felix tidak memiliki saudara tapi setidaknya kak Felix masih memiliki keluarga," Chloe tersenyum lembut, dia perlu membuat Felix percaya padanya.

Felix diam, senyum di wajahnya luntur. Tatapan Netra Aqua nya sesaat meredup. Mendengar kata keluarga dari Chloe.

"Tapi bahkan keluargaku tidak sempurna seperti keluarga orang lain. Kadang aku...merasa iri dengan orang lain. Sejujurnya kadang aku berharap di lahirkan di keluarga sederhana saja," lirih Felix pelan, pandangannya tertuju pada makanan di hadapannya yang tinggal setengah.

Dari cerita Felix sendiri, Chloe menebak kalau keluarga Felix sedang bermasalah. Bukannya Chloe sok tahu atau apa hanya saja Chloe, pernah merasakannya.

Tangan Chloe terulur mengusap rambut berwarna coklat tua itu dengan lembut, sang gadis menunjukkan senyumnya agar Felix tersenyum kembali. Hati sang gadis tergerak untuk menjawab permintaan Felix tadi. Sepertinya Chloe berubah pikiran.

"Kak Felix jangan sedih, aku disini membantu kak Felix. Aku mau kok jadi adik angkat kak Felix, Aku tidak ingin apa pun dari kak Felix. Ditawari pekerjaan saja sudah membuatku senang," sahut Chloe dengan ceria.

Felix tertegun beberapa saat, sikap Chloe yang perhatian dan sederhana membuat perasaan Felix tersentuh. Netra Aqua itu mendongak menatap Netra hitam Chloe, membiarkan Chloe mengusap rambutnya. Pipi sang pemuda sempat merona tipis menerima perlakuan lembut Chloe padanya.

Lalu Felix memegang tangan Chloe yang mengusap rambutnya, memindahkan tangan Chloe ke pipi kiri sang pemuda. Felix memejamkan matanya sebentar meresapi kehangatan dari tangan Chloe.

"Aku berjanji akan melindungi Chloe dari siapa pun dan apapun yang akan melukai Chloe. Jadi Chloe tetaplah di sisi kakak dan jangan pernah tinggalkan kakak ya?"

DEG!

mendengar hal itu Chloe merasakan jantungnya berdetak kencang, tetaplah di sisi Felix dan jangan pernah meninggalkannya? Chloe tidak yakin bisa berjanji pada Felix, karna suatu saat nanti pun jika semuanya sudah berakhir. Chloe juga akan pergi ke dunia aslinya. Memikirkan hal itu saja membuat Netra biru Chloe sesaat meredup.

"Aku bersedia kak Felix, apa itu sudah cukup?" tanya Chloe balik sambil mengangguk, Chloe tahu bahwa itu bukan jawaban yang Felix inginkan tapi dia terpaksa mengatakannya karena alasan tertentu.

"Maaf kak Felix, aku tidak bisa berjanji. Karna suatu saat aku takut membuat kak Felix kecewa denganku," batin Chloe sedih.

"Iya, sudah cukup. Terima kasih Chloe, sudah menerima tawaranku," Felix tersenyum lembut, walau sebenarnya agak sedih Chloe tidak berjanji padanya.

"Sama-sama. Btw kenapa kak Felix ingin sekali aku menjadi adik angkat kak Felix?"

"Karna aku suka Chloe," sahut Felix dengan senyum dan perkataan yang jujur. Dengan polosnya mengatakan hal tersebut hingga membuat Chloe rasanya mau pingsan saja.

Chloe dan Felix tidak menyadari Alice sejak tadi memperhatikan interaksi keduanya. Alice tersenyum lembut sambil menopang dagu nya dengan tangan, memandangi Chloe dan Felix.

"Besok, kau harus menceritakan semua nya padaku Chloe, sahabatku ini ternyata keren juga," pikir Alice masih tersenyum.

TBC

Terpopuler

Comments

Chusna Ameliya

Chusna Ameliya

emm, btw tangan chloe itu yang berdarah masak Felix kagak tau

2021-03-28

2

kambing terbang

kambing terbang

meanwhile, aku yg liat salah satu temen sekelasku mesra mesraan bilek:

"hmm kira kira nanti pas mereka putus plot cerita nya kek mana yah?hmm penasaran aku"

2021-03-22

2

Siii_

Siii_

Ditunggu kelanjutannya😗

2021-03-16

5

lihat semua
Episodes
1 Visual Wanita
2 Awal mula
3 Hari Pertama
4 Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5 Pertemuan Chloe dan target pertama
6 Misi Pertama
7 Devian Orlindo
8 Cutscene Alice
9 Fall In Love
10 Alice dan Evelyn
11 Sakit
12 Kekecewaan Devian
13 Target kedua
14 Felix Edricson
15 Permintaan Felix
16 Devian dan Chloe baikan
17 Insiden
18 Kejujuran Evelyn
19 Konser HE@VEN
20 Bahaya dan Ancaman
21 Raizel Freymon dan Justin Garfield
22 Pembalasan
23 menyelamatkan Alice dan Leo
24 Murid Baru dan Ian Maxwell
25 Alice, Evelyn, dan Chloe
26 Pendapat Alice dan Evelyn
27 Misi Untuk Ian
28 Ada apa dengan Felix?
29 Menolong
30 Masalah Lagi!?
31 Sisi Gelap Felix
32 Perwakilan
33 Perselisihan Ian dan Chloe
34 Cerita Sekolah
35 Latihan
36 Ian Sakit
37 Naksir
38 Obsesi
39 Pesta Raizel
40 Pesta Raizel 2
41 Rahasia (18+)
42 High Five
43 Latihan terakhir
44 Si KETOS tukang bully
45 Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46 Ancaman Felix
47 Pemberontakkan Felix
48 Hari Pertandingan
49 Rencana Devian
50 Bersama Ian (Awas Baper )
51 Teman masa kecil Chloe
52 Devian selalu meresahkan
53 Kabar Program
54 Dansa
55 Sandiwara
56 Hoki (Keberuntungan)
57 Berkumpul
58 Kantin
59 Raizel vs Ian (Two cool boy)
60 Kencan
61 Justin vs Chloe
62 Keributan (End Season 1)
63 (Season 2) Awal baru
64 (Season 2) Awal baru 2
65 (Season 2) Awal baru 3
66 (Season 2) Misi Baru
67 (Season 2) Jati diri sebenarnya
68 (Season 2) Membebaskan dia
69 (Season 2) Undangan
70 (Season 2) Teror surat merah
71 (Season 2) Welcome To Asrama
72 (Season 2) Sosok Misterius
73 (Season 2) Kontrak
74 (Season 2) Hukuman
75 (Season 2) Ghibahin Aiden
76 (Season 2) Beraksi
77 (Season 2) Bertemu anggota lain
78 (Season 2) Aiden mode angry
79 (Season 2) Sisi Raizel
80 (Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81 (Season 2) Penjelasan + Visual
82 (Season 2) Tugas
83 (Season 2) Partner
84 (Season 2) Pengakuan
85 (Season 2) Kampus
86 (Season 2) Hari Pertama
87 (Season 2) Rencana
88 (Season 2) Doi
89 (Season 2) Doi part 2
90 (Season 2) Perseteruan
91 (Season 2) Masak-masak berujung petaka
92 (Season 2) Curiga
93 (Season 2) Pak Ezra
94 (Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95 (Season 2) Manja
96 (Season 2) Terbongkar
97 (Season 2) Battle
98 (Season 2) Wanita Misterius itu...
99 (Season 2) Menemukan titik terang
100 (Season 2) Piknik
101 (Season 2) Justin dan Ezra
102 (Season 2) Justin dan Ezra (2)
103 (Season 2) Kepergian
104 (Season 2) Bukti
105 (Season 2) Masa lalu Aiden
106 (Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107 (Season 2) Justin dan Ezra (3)
108 (Season 2) Justin dan Ezra (4)
109 (Season 2) Menemukan titik terang (2)
110 (Season 2) She is mine
111 (Season 2) Saran Devian
112 (Season 2) Partner (2)
113 (Season 2) Partner (3)
114 (Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115 (Season 2) Ngebucin sampai mampus
116 (Season 2) Taman Bermain
117 (Season 2) Car Free Day
118 (Season 2) Victor Garfield
119 (Season 2) Rencana (2)
120 (Season 2) Selamat
121 (Season 2) Keputusan Justin
122 (Season 2) Rencana Liburan
123 (Season 2) Holiday With Family
124 (Season 2) Mimpi Buruk
125 (Season 2) Rahasia Devian
126 (Season 2) Kabar buruk
127 (Season 2) Suasana penuh duka
128 (Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129 (Season 2) Sosok misterius (2)
130 (Season 2) Pencarian Bukti
131 (Season 2) Sosok Misterius (3)
132 (Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133 (Season 2) pohon dimensi
134 (Season 2) Pohon Dimensi (2)
135 (Season 2) Kak Ash
136 (Season 2) Dijebak
137 (Season 2) Red Devil
138 (Season 2) Memory Ian
139 (Season 2) Red Devil (2)
140 (Season 2) Red Devil (3)
141 (Season 2) Red Devil (4)
142 (End Season 2) Perpisahan
143 (Season 3) Tujuan baru
144 (Season 3) Flasback
145 (Season 3) Pasar Malam
146 (Season 3) Ulang Tahun Ezra
147 (Season 3) Skateboard
148 (Season 3) Dilema
149 (Season 3) Dilema (2)
150 (Season 3) Bertemu lagi
151 (Season 3) Tugas baru
152 (Season 3) Nyasar teros
153 (Season 3) Dicurigai
154 (Season 3) Ivy Michelle
155 (Season 3) Rahasia Michelle Family
156 (Season 3) Rafael dan Azura
157 (Season 3) Boneka Rajutan
158 (Season 3) Akhirnya bertemu
159 (Season 3) Dilema (3)
160 (Season 3) Kembalinya Vivian
161 (Season 3) Pengantin?!
162 (Season 3) Ivy Michelle (2)
163 (Season 3) Visual Michelle Family
164 (Season 3) Visual Michelle Family (2)
165 (Season 3) Skateboard (2)
166 (Season 3) Terlibat masalah
167 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169 (Season 3) Kenangan yang terlupakan
170 (Season 3) Kecurigaan
171 (Season 3) Pertemuan lagi
172 (Season 3) Perasaan Ezra
173 (Season 3) Michelle VS Maximillian
174 (Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175 (Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176 (Season 3) Perasaan Ezra (2)
177 (Season 3) Ezra dan Chloe
178 (Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179 (Season 3) Introgasi
180 (Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181 (Season 3) Salah paham
182 (Season 3) Salah Paham (2)
183 (Season 3) Introgasi (2)
184 (Season 3) Visual Maximillian Family
185 (Season 3) Orang itu kembali lagi
186 (Season 3) War [Pertarungan]
187 (Season 3) War [Pertarungan] (2)
188 (Season 3) War [Pertarungan] (3)
189 (Season 3) Bertemu Alice
190 (Season 3) Si merah yang licik
191 (Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192 (Season 3) Kunjungan
193 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195 (Season 3) Memberitahu kebenaran
196 (Season 3) Sebuah lamaran?
197 (Season 3) Revan Michelle
198 (Season 3) Duo Maut
199 (Season 3) Happy or Sad?
200 Extra Chapter (END)
201 Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202 Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203 Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204 Pemberitahuan
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Visual Wanita
2
Awal mula
3
Hari Pertama
4
Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5
Pertemuan Chloe dan target pertama
6
Misi Pertama
7
Devian Orlindo
8
Cutscene Alice
9
Fall In Love
10
Alice dan Evelyn
11
Sakit
12
Kekecewaan Devian
13
Target kedua
14
Felix Edricson
15
Permintaan Felix
16
Devian dan Chloe baikan
17
Insiden
18
Kejujuran Evelyn
19
Konser HE@VEN
20
Bahaya dan Ancaman
21
Raizel Freymon dan Justin Garfield
22
Pembalasan
23
menyelamatkan Alice dan Leo
24
Murid Baru dan Ian Maxwell
25
Alice, Evelyn, dan Chloe
26
Pendapat Alice dan Evelyn
27
Misi Untuk Ian
28
Ada apa dengan Felix?
29
Menolong
30
Masalah Lagi!?
31
Sisi Gelap Felix
32
Perwakilan
33
Perselisihan Ian dan Chloe
34
Cerita Sekolah
35
Latihan
36
Ian Sakit
37
Naksir
38
Obsesi
39
Pesta Raizel
40
Pesta Raizel 2
41
Rahasia (18+)
42
High Five
43
Latihan terakhir
44
Si KETOS tukang bully
45
Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46
Ancaman Felix
47
Pemberontakkan Felix
48
Hari Pertandingan
49
Rencana Devian
50
Bersama Ian (Awas Baper )
51
Teman masa kecil Chloe
52
Devian selalu meresahkan
53
Kabar Program
54
Dansa
55
Sandiwara
56
Hoki (Keberuntungan)
57
Berkumpul
58
Kantin
59
Raizel vs Ian (Two cool boy)
60
Kencan
61
Justin vs Chloe
62
Keributan (End Season 1)
63
(Season 2) Awal baru
64
(Season 2) Awal baru 2
65
(Season 2) Awal baru 3
66
(Season 2) Misi Baru
67
(Season 2) Jati diri sebenarnya
68
(Season 2) Membebaskan dia
69
(Season 2) Undangan
70
(Season 2) Teror surat merah
71
(Season 2) Welcome To Asrama
72
(Season 2) Sosok Misterius
73
(Season 2) Kontrak
74
(Season 2) Hukuman
75
(Season 2) Ghibahin Aiden
76
(Season 2) Beraksi
77
(Season 2) Bertemu anggota lain
78
(Season 2) Aiden mode angry
79
(Season 2) Sisi Raizel
80
(Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81
(Season 2) Penjelasan + Visual
82
(Season 2) Tugas
83
(Season 2) Partner
84
(Season 2) Pengakuan
85
(Season 2) Kampus
86
(Season 2) Hari Pertama
87
(Season 2) Rencana
88
(Season 2) Doi
89
(Season 2) Doi part 2
90
(Season 2) Perseteruan
91
(Season 2) Masak-masak berujung petaka
92
(Season 2) Curiga
93
(Season 2) Pak Ezra
94
(Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95
(Season 2) Manja
96
(Season 2) Terbongkar
97
(Season 2) Battle
98
(Season 2) Wanita Misterius itu...
99
(Season 2) Menemukan titik terang
100
(Season 2) Piknik
101
(Season 2) Justin dan Ezra
102
(Season 2) Justin dan Ezra (2)
103
(Season 2) Kepergian
104
(Season 2) Bukti
105
(Season 2) Masa lalu Aiden
106
(Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107
(Season 2) Justin dan Ezra (3)
108
(Season 2) Justin dan Ezra (4)
109
(Season 2) Menemukan titik terang (2)
110
(Season 2) She is mine
111
(Season 2) Saran Devian
112
(Season 2) Partner (2)
113
(Season 2) Partner (3)
114
(Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115
(Season 2) Ngebucin sampai mampus
116
(Season 2) Taman Bermain
117
(Season 2) Car Free Day
118
(Season 2) Victor Garfield
119
(Season 2) Rencana (2)
120
(Season 2) Selamat
121
(Season 2) Keputusan Justin
122
(Season 2) Rencana Liburan
123
(Season 2) Holiday With Family
124
(Season 2) Mimpi Buruk
125
(Season 2) Rahasia Devian
126
(Season 2) Kabar buruk
127
(Season 2) Suasana penuh duka
128
(Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129
(Season 2) Sosok misterius (2)
130
(Season 2) Pencarian Bukti
131
(Season 2) Sosok Misterius (3)
132
(Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133
(Season 2) pohon dimensi
134
(Season 2) Pohon Dimensi (2)
135
(Season 2) Kak Ash
136
(Season 2) Dijebak
137
(Season 2) Red Devil
138
(Season 2) Memory Ian
139
(Season 2) Red Devil (2)
140
(Season 2) Red Devil (3)
141
(Season 2) Red Devil (4)
142
(End Season 2) Perpisahan
143
(Season 3) Tujuan baru
144
(Season 3) Flasback
145
(Season 3) Pasar Malam
146
(Season 3) Ulang Tahun Ezra
147
(Season 3) Skateboard
148
(Season 3) Dilema
149
(Season 3) Dilema (2)
150
(Season 3) Bertemu lagi
151
(Season 3) Tugas baru
152
(Season 3) Nyasar teros
153
(Season 3) Dicurigai
154
(Season 3) Ivy Michelle
155
(Season 3) Rahasia Michelle Family
156
(Season 3) Rafael dan Azura
157
(Season 3) Boneka Rajutan
158
(Season 3) Akhirnya bertemu
159
(Season 3) Dilema (3)
160
(Season 3) Kembalinya Vivian
161
(Season 3) Pengantin?!
162
(Season 3) Ivy Michelle (2)
163
(Season 3) Visual Michelle Family
164
(Season 3) Visual Michelle Family (2)
165
(Season 3) Skateboard (2)
166
(Season 3) Terlibat masalah
167
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169
(Season 3) Kenangan yang terlupakan
170
(Season 3) Kecurigaan
171
(Season 3) Pertemuan lagi
172
(Season 3) Perasaan Ezra
173
(Season 3) Michelle VS Maximillian
174
(Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175
(Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176
(Season 3) Perasaan Ezra (2)
177
(Season 3) Ezra dan Chloe
178
(Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179
(Season 3) Introgasi
180
(Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181
(Season 3) Salah paham
182
(Season 3) Salah Paham (2)
183
(Season 3) Introgasi (2)
184
(Season 3) Visual Maximillian Family
185
(Season 3) Orang itu kembali lagi
186
(Season 3) War [Pertarungan]
187
(Season 3) War [Pertarungan] (2)
188
(Season 3) War [Pertarungan] (3)
189
(Season 3) Bertemu Alice
190
(Season 3) Si merah yang licik
191
(Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192
(Season 3) Kunjungan
193
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195
(Season 3) Memberitahu kebenaran
196
(Season 3) Sebuah lamaran?
197
(Season 3) Revan Michelle
198
(Season 3) Duo Maut
199
(Season 3) Happy or Sad?
200
Extra Chapter (END)
201
Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202
Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203
Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!