Pertemanan Cahaya dan Kegelapan

Kantin yang penuh sesak, aku hampir saja mati kehabisan oksigen di antara lautan manusia yang kelaparan. Syukurnya aku berhasil membeli makanan pilihanku dan keluar dari kerumunan itu. Untungnya aku memiliki tubuh yang pendek jadi dengan mudah aku menyelinap melewati mereka, inilah kelebihan memiliki tubuh pendek dan kecil, dan aku bangga dengan tubuh ini.

"Hampir saja aku jadi ayam geprek," kataku pelan sambil menghembuskan napas kecil.

"Untung badanmu kecil ya Chloe, kalau tidak kau bisa mati kehabisan oksigen di sana,"

"diamlah system, aku sedang fokus mencari tempat duduk nih," balasku sengit.

"Huuu~...padahal memang kenyataannya tubuhmu kecil,"

Aku mengacuhkan perkataan System dan memfokuskan Netraku untuk mencari tempat duduk kosong agar aku bisa makan. Walau tanpa kacamata sebenarnya mata Chloe bisa melihat dengan baik bahkan sangat jelas, mungkin dia hanya ingin menjadi gadis culun sebelum aku berada di tubuhnya.

Netra biruku tak sengaja menangkap sosok gadis yang tidak asing di penglihatanku, rambut berwarna coklat panjang sepunggung dengan Netra berwarna caramel. Tidak salah lagi itu pasti Alice Brisken, sang pemeran Protagonis Wanita. Dia makan sendirian di salah satu meja, ekspresi wajahnya terlihat sedih dan hampa. Apa dia sedang kesepian?

"Hei, system,"

"Ada apa Chloe?"

"Aku melihat Alice sedang makan sendirian di salah satu meja, kurasa dia sedih karna tidak ada teman disekelilingnya. Boleh aku berteman dengannya? Atau dilarang oleh program untuk tidak mendekati sang Protagonis?"

"Tentu saja, kau boleh berteman dengannya. Program tidak melarang kau untuk berteman dengan Alice kok. Mungkin kau juga mau berteman dengan Evelyn?"

"Ogah, Mana mau aku berteman dengan orang yang sudah menjadikan pemilik tubuh ini korban karena ambisinya untuk membunuh Alice,"

"Hehehe...yah mungkin saja kan,"

"No, aku gak mau,"

Selesai dengan obrolan itu aku menghampiri Alice yang sedang duduk Sendiri, Aku berdiri berdekatan dengannya saat sampai disana.

"Permisi, maaf mengganggu. Apa aku boleh duduk disini?" Tanyaku berusaha tidak terlihat mencurigakan dimatanya.

Alice menoleh padaku, mata caramelnya menatapku sebentar. Ekspresi sedihnya tadi berganti dengan ekspresi bahagia lalu perlahan dia menunjukkan senyum manisnya. "Boleh, silakan duduk. Masih banyak tempat yang kosong disini,"

Aku tersenyum gembira. Tidak kusangka suara sang pemeran Protagonis selembut ini, dia benar-benar cocok menjadi karakter Protagonis yang baik hati dan lembut. Alice bahkan sangat cantik dari dekat lebih dari perkiraanku. Tidak heran ke-5 pemeran utama pria bisa jatuh cinta padanya.

"Terima kasih," sahutku ceria, aku segera meletakkan nampanku di meja dan duduk berhadapan dengannya.

"Sama-sama," Alice masih menunjukkan wajah bahagianya, sebahagia itukah dia mendapatkan teman duduk?.

Aku mulai mengambil Sandwich ku, memakannya dengan perlahan. Aku tidak ingin buru-buru karna masih ada waktu, Sejak tadi kurasakan Alice terus memperhatikanku, padahal aku sudah berusaha menghindari kontak mata dengannya.

"Ada yang salah dengan wajahku?" pada akhirnya aku menatapnya, merasa tidak nyaman karna diperhatikan terus-menerus.

Kulihat Alice tersentak wajahnya merona tipis, mungkin merasa malu karena aku memergokinya sedang memperhatikanku.

"Ah, ti-tidak hanya saja....Ini pertama kalinya ada siswi yang mau duduk bersamaku. Biasanya mereka akan menghindariku dimana pun aku berada," Sesaat kulihat Netra Caramelnya meredup seakan kehilangan cahayanya.

Sudah kuduga, pasti dia benar-benar kesepian. Makanya saat aku makan tadi dia terus memperhatikanku.

"Pertama kali? Apa tidak ada yang mau berteman denganmu?" tanyaku pura-pura tidak tahu, sejujurnya aku sudah tahu kalau Alice tidak memiliki teman dari biodata nya di HP ku.

"Tidak ada satu pun, aku juga tidak tahu letak kesalahanku pada mereka. Yang kutahu mereka tiba-tiba saja menjauhiku bahkan tidak segan membullyku," dari nadanya terdengar sedih.

Yang aku herannya adalah dia langsung menceritakan tentang dirinya sendiri padaku yang notabenya baru bertemu beberapa menit yang lalu. Padahal jelas-jelas dia tidak mengenalku tapi langsung menceritakan tentang dirinya begitu saja. Sepertinya Alice tipe orang yang mudah tertipu, pantas saja di biodatanya orang-orang yang berteman dengannya hanya ingin memanfaatkan kekayaannya saja. Dari ceritanya saja aku sudah bisa menebak dia tipe orang yang seperti apa.

"Ah, begitu ya. Aku turut prihatin dengan keadaanmu. Kurasa mereka yang menjauhi serta membully mu hanya karna iri," Sahutku mencoba tenang menghadapi ceritanya, sesekali aku memakan sandwich ku.

"Iri? Iri kenapa? Padahal aku sudah berusaha menjadi pribadi yang baik kok agar bisa berteman dengan mereka," katanya dengan raut wajah cemas dan sedih.

"Hm...," Kutatap Alice baik-baik, yah aku tak ingin menyinggungnya sebenarnya. "Mungkin karna kecantikanmu yang membuat mereka iri,"

Tanpa pikir panjang aku mengatakannya secara frontal, aku mengatakan yang sejujurnya sesuai biodata Alice. Selama ada fakta dan kenyataan aku akan mengatakan hal yang jujur.

"Eh, kecantikanku? Apa benar begitu?" raut wajah Alice berubah kaget.

"Yah, aku mengatakannya sesuai pandangan objektifku," Kuhabiskan sisa sandwich ku dan meminum jus apelku sebagai langkah terakhir.

"Begitu ya, apa aku harus menjadi jelek dulu baru mereka mau berteman denganku?" ekspresi Alice berubah murung.

Ups...Ah sepertinya aku mengatakan hal yang salah, aku malah membuat Alice semakin sedih. Sepertinya aku berbicara terlalu frontal dan tanpa pikir panjang, hampir saja aku ingin menepuk keningku.

"Nah hayo lho, Alice makin sedih gara-gara kamu tuh Chloe,"

Disaat aku panik begini, System malah memanas-manasi emosiku. Tentu saja itu membuatku kesal.

"Shut up system! kau sama sekali tidak membantuku. Lebih baik kau diam saja," sahutku balik dalam hati.

"Hihihi, padahal aku cuma pengen ikutan ngobrol. Mungkin Alice bisa mendengarkan suaraku,"

"diam! Kau tidak ada wujudnya itu mana mungkin bisa ikutan ngobrol,"

"Iihh...Chloe kejam ah,"

Kuacuhkan suara system yang hanya aku bisa mendengarnya. Aku lebih memfokuskan diriku kini pada Alice.

"Bukan begitu maksudku, kau tidak perlu merubah dirimu menjadi jelek. Terima dirimu saja apa adanya, nanti pasti akan ada yang mau berteman denganmu kok. Tidak perlu teman banyak, satu saja sudah cukup yang penting bisa berteman dalam suka maupun duka," Kataku mencoba menghibur Alice yang sedang murung.

Oh, aku jadi merasa bersalah dengan perkataanku barusan.

Sedetik kulihat Ekspresi Alice awalnya terkejut dengan perkataanku tadi tapi kemudian senyum manisnya kembali terbit.

"Perkataanmu ada benarnya juga, terima kasih sudah menghiburku. Oh ya, kita belum sempat berkenalan tadi. Namaku Alice Brisken,"

"Aku Chloe Amberly, panggil saja Chloe. Sama-sama,"

"Senang berkenalan denganmu Chloe. Ah...mungkin kita bisa jadi teman, ta-tapi kalau Chloe tidak keberatan kalau kita berteman," Perkataan Alice yang gugup disertai dengan rona tipis di pipinya sejenak membuatku diam.

Aku tidak menyangka dia menawarkan sebuah pertemanan lebih dulu, kupikir harus aku duluan yang mengajaknya. Karna tadinya aku ingin berteman dengannya. Apakah aku sudah sedikit demi sedikit mengubah takdir Chloe Amberly dalam game ini? Kuharap begitu, karna aku tidak ingin mati kedua kalinya meski saat ini raga asliku sedang mengalami koma.

"Tentu saja, aku tidak keberatan berteman denganmu Alice," sahutku dengan senyum ceria, setidaknya biarlah aku menjadi cahaya nya yang membantu sang Protagonis keluar dari rasa kesepian dan kegelapan yang menyelimutinya ini.

Alice benar-benar tersenyum lebar, mata caramelnya berbinar senang meski aku sempat melihat matanya berair seperti ingin menangis sekilas. Dia tampaknya begitu bahagia.

Tanpa sadar Alice menggenggam kedua tanganku erat masih dengan wajah bahagianya. "Terima kasih sudah mau menjadi teman pertamaku, aku senang bertemu orang yang baik seperti Chloe,"

Melihatnya bahagia membuatku tersenyum balik, Aku tahu dia berusaha terlihat tegar tanpa teman dan menerima semua pembullyan yang mereka lakukan padanya, tapi disisi lain aku juga merasakan Alice sebenarnya gadis yang rapuh. Gadis yang bagaimana pun ingin dilindungi juga seperti gadis seumurannya, dan aku disini membantu Alice keluar dari rasa kesepiannya sekaligus mengubah takdir Chloe Amberly dari kematiannya.

Chloe POV END

Selagi Chloe dan Alice mengobrol tanpa disadari Chloe ternyata HP nya menerima pesan masuk, berisi sebuah penghargaan atas apa yang dilakukan Chloe sendiri.

TING!

Pesan itu berisi sebuah title dan sebuah penghargaan yang mungkin akan membuat Chloe terkejut nantinya.

TITLE:

"Pertemanan Alice dan Chloe"

PENGHARGAAN:

"Trophy Teman pertama Alice"

TBC

Terpopuler

Comments

Memet

Memet

Aku pikir novel nya novel dark karena ada kata pembunuhan dan psikopat di sinopsisnya... Soalnya aku lagi buat novel dark, jadi aku butuh bahan referensi

2021-05-25

0

shmlia_20

shmlia_20

cerita nya beda dari yang laen. seru

2021-05-14

0

𝓓𝓲𝓼𝓼𝓪𝓪𝓪_𝓭𝔀𝓼

𝓓𝓲𝓼𝓼𝓪𝓪𝓪_𝓭𝔀𝓼

Bsa gtu ya berteman trs dpt penghargaan? Gue ga pernah dpt tuh mungkin cmn dpt mslh🙂

2021-04-29

12

lihat semua
Episodes
1 Visual Wanita
2 Awal mula
3 Hari Pertama
4 Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5 Pertemuan Chloe dan target pertama
6 Misi Pertama
7 Devian Orlindo
8 Cutscene Alice
9 Fall In Love
10 Alice dan Evelyn
11 Sakit
12 Kekecewaan Devian
13 Target kedua
14 Felix Edricson
15 Permintaan Felix
16 Devian dan Chloe baikan
17 Insiden
18 Kejujuran Evelyn
19 Konser HE@VEN
20 Bahaya dan Ancaman
21 Raizel Freymon dan Justin Garfield
22 Pembalasan
23 menyelamatkan Alice dan Leo
24 Murid Baru dan Ian Maxwell
25 Alice, Evelyn, dan Chloe
26 Pendapat Alice dan Evelyn
27 Misi Untuk Ian
28 Ada apa dengan Felix?
29 Menolong
30 Masalah Lagi!?
31 Sisi Gelap Felix
32 Perwakilan
33 Perselisihan Ian dan Chloe
34 Cerita Sekolah
35 Latihan
36 Ian Sakit
37 Naksir
38 Obsesi
39 Pesta Raizel
40 Pesta Raizel 2
41 Rahasia (18+)
42 High Five
43 Latihan terakhir
44 Si KETOS tukang bully
45 Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46 Ancaman Felix
47 Pemberontakkan Felix
48 Hari Pertandingan
49 Rencana Devian
50 Bersama Ian (Awas Baper )
51 Teman masa kecil Chloe
52 Devian selalu meresahkan
53 Kabar Program
54 Dansa
55 Sandiwara
56 Hoki (Keberuntungan)
57 Berkumpul
58 Kantin
59 Raizel vs Ian (Two cool boy)
60 Kencan
61 Justin vs Chloe
62 Keributan (End Season 1)
63 (Season 2) Awal baru
64 (Season 2) Awal baru 2
65 (Season 2) Awal baru 3
66 (Season 2) Misi Baru
67 (Season 2) Jati diri sebenarnya
68 (Season 2) Membebaskan dia
69 (Season 2) Undangan
70 (Season 2) Teror surat merah
71 (Season 2) Welcome To Asrama
72 (Season 2) Sosok Misterius
73 (Season 2) Kontrak
74 (Season 2) Hukuman
75 (Season 2) Ghibahin Aiden
76 (Season 2) Beraksi
77 (Season 2) Bertemu anggota lain
78 (Season 2) Aiden mode angry
79 (Season 2) Sisi Raizel
80 (Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81 (Season 2) Penjelasan + Visual
82 (Season 2) Tugas
83 (Season 2) Partner
84 (Season 2) Pengakuan
85 (Season 2) Kampus
86 (Season 2) Hari Pertama
87 (Season 2) Rencana
88 (Season 2) Doi
89 (Season 2) Doi part 2
90 (Season 2) Perseteruan
91 (Season 2) Masak-masak berujung petaka
92 (Season 2) Curiga
93 (Season 2) Pak Ezra
94 (Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95 (Season 2) Manja
96 (Season 2) Terbongkar
97 (Season 2) Battle
98 (Season 2) Wanita Misterius itu...
99 (Season 2) Menemukan titik terang
100 (Season 2) Piknik
101 (Season 2) Justin dan Ezra
102 (Season 2) Justin dan Ezra (2)
103 (Season 2) Kepergian
104 (Season 2) Bukti
105 (Season 2) Masa lalu Aiden
106 (Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107 (Season 2) Justin dan Ezra (3)
108 (Season 2) Justin dan Ezra (4)
109 (Season 2) Menemukan titik terang (2)
110 (Season 2) She is mine
111 (Season 2) Saran Devian
112 (Season 2) Partner (2)
113 (Season 2) Partner (3)
114 (Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115 (Season 2) Ngebucin sampai mampus
116 (Season 2) Taman Bermain
117 (Season 2) Car Free Day
118 (Season 2) Victor Garfield
119 (Season 2) Rencana (2)
120 (Season 2) Selamat
121 (Season 2) Keputusan Justin
122 (Season 2) Rencana Liburan
123 (Season 2) Holiday With Family
124 (Season 2) Mimpi Buruk
125 (Season 2) Rahasia Devian
126 (Season 2) Kabar buruk
127 (Season 2) Suasana penuh duka
128 (Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129 (Season 2) Sosok misterius (2)
130 (Season 2) Pencarian Bukti
131 (Season 2) Sosok Misterius (3)
132 (Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133 (Season 2) pohon dimensi
134 (Season 2) Pohon Dimensi (2)
135 (Season 2) Kak Ash
136 (Season 2) Dijebak
137 (Season 2) Red Devil
138 (Season 2) Memory Ian
139 (Season 2) Red Devil (2)
140 (Season 2) Red Devil (3)
141 (Season 2) Red Devil (4)
142 (End Season 2) Perpisahan
143 (Season 3) Tujuan baru
144 (Season 3) Flasback
145 (Season 3) Pasar Malam
146 (Season 3) Ulang Tahun Ezra
147 (Season 3) Skateboard
148 (Season 3) Dilema
149 (Season 3) Dilema (2)
150 (Season 3) Bertemu lagi
151 (Season 3) Tugas baru
152 (Season 3) Nyasar teros
153 (Season 3) Dicurigai
154 (Season 3) Ivy Michelle
155 (Season 3) Rahasia Michelle Family
156 (Season 3) Rafael dan Azura
157 (Season 3) Boneka Rajutan
158 (Season 3) Akhirnya bertemu
159 (Season 3) Dilema (3)
160 (Season 3) Kembalinya Vivian
161 (Season 3) Pengantin?!
162 (Season 3) Ivy Michelle (2)
163 (Season 3) Visual Michelle Family
164 (Season 3) Visual Michelle Family (2)
165 (Season 3) Skateboard (2)
166 (Season 3) Terlibat masalah
167 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168 (Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169 (Season 3) Kenangan yang terlupakan
170 (Season 3) Kecurigaan
171 (Season 3) Pertemuan lagi
172 (Season 3) Perasaan Ezra
173 (Season 3) Michelle VS Maximillian
174 (Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175 (Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176 (Season 3) Perasaan Ezra (2)
177 (Season 3) Ezra dan Chloe
178 (Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179 (Season 3) Introgasi
180 (Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181 (Season 3) Salah paham
182 (Season 3) Salah Paham (2)
183 (Season 3) Introgasi (2)
184 (Season 3) Visual Maximillian Family
185 (Season 3) Orang itu kembali lagi
186 (Season 3) War [Pertarungan]
187 (Season 3) War [Pertarungan] (2)
188 (Season 3) War [Pertarungan] (3)
189 (Season 3) Bertemu Alice
190 (Season 3) Si merah yang licik
191 (Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192 (Season 3) Kunjungan
193 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194 (Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195 (Season 3) Memberitahu kebenaran
196 (Season 3) Sebuah lamaran?
197 (Season 3) Revan Michelle
198 (Season 3) Duo Maut
199 (Season 3) Happy or Sad?
200 Extra Chapter (END)
201 Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202 Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203 Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204 Pemberitahuan
Episodes

Updated 204 Episodes

1
Visual Wanita
2
Awal mula
3
Hari Pertama
4
Pertemanan Cahaya dan Kegelapan
5
Pertemuan Chloe dan target pertama
6
Misi Pertama
7
Devian Orlindo
8
Cutscene Alice
9
Fall In Love
10
Alice dan Evelyn
11
Sakit
12
Kekecewaan Devian
13
Target kedua
14
Felix Edricson
15
Permintaan Felix
16
Devian dan Chloe baikan
17
Insiden
18
Kejujuran Evelyn
19
Konser HE@VEN
20
Bahaya dan Ancaman
21
Raizel Freymon dan Justin Garfield
22
Pembalasan
23
menyelamatkan Alice dan Leo
24
Murid Baru dan Ian Maxwell
25
Alice, Evelyn, dan Chloe
26
Pendapat Alice dan Evelyn
27
Misi Untuk Ian
28
Ada apa dengan Felix?
29
Menolong
30
Masalah Lagi!?
31
Sisi Gelap Felix
32
Perwakilan
33
Perselisihan Ian dan Chloe
34
Cerita Sekolah
35
Latihan
36
Ian Sakit
37
Naksir
38
Obsesi
39
Pesta Raizel
40
Pesta Raizel 2
41
Rahasia (18+)
42
High Five
43
Latihan terakhir
44
Si KETOS tukang bully
45
Kemarahan dan penghiatan Felix pada Justin
46
Ancaman Felix
47
Pemberontakkan Felix
48
Hari Pertandingan
49
Rencana Devian
50
Bersama Ian (Awas Baper )
51
Teman masa kecil Chloe
52
Devian selalu meresahkan
53
Kabar Program
54
Dansa
55
Sandiwara
56
Hoki (Keberuntungan)
57
Berkumpul
58
Kantin
59
Raizel vs Ian (Two cool boy)
60
Kencan
61
Justin vs Chloe
62
Keributan (End Season 1)
63
(Season 2) Awal baru
64
(Season 2) Awal baru 2
65
(Season 2) Awal baru 3
66
(Season 2) Misi Baru
67
(Season 2) Jati diri sebenarnya
68
(Season 2) Membebaskan dia
69
(Season 2) Undangan
70
(Season 2) Teror surat merah
71
(Season 2) Welcome To Asrama
72
(Season 2) Sosok Misterius
73
(Season 2) Kontrak
74
(Season 2) Hukuman
75
(Season 2) Ghibahin Aiden
76
(Season 2) Beraksi
77
(Season 2) Bertemu anggota lain
78
(Season 2) Aiden mode angry
79
(Season 2) Sisi Raizel
80
(Season 2) Pemilik Asrama dan No.1
81
(Season 2) Penjelasan + Visual
82
(Season 2) Tugas
83
(Season 2) Partner
84
(Season 2) Pengakuan
85
(Season 2) Kampus
86
(Season 2) Hari Pertama
87
(Season 2) Rencana
88
(Season 2) Doi
89
(Season 2) Doi part 2
90
(Season 2) Perseteruan
91
(Season 2) Masak-masak berujung petaka
92
(Season 2) Curiga
93
(Season 2) Pak Ezra
94
(Season 2) Ada apa dengan Raizel?
95
(Season 2) Manja
96
(Season 2) Terbongkar
97
(Season 2) Battle
98
(Season 2) Wanita Misterius itu...
99
(Season 2) Menemukan titik terang
100
(Season 2) Piknik
101
(Season 2) Justin dan Ezra
102
(Season 2) Justin dan Ezra (2)
103
(Season 2) Kepergian
104
(Season 2) Bukti
105
(Season 2) Masa lalu Aiden
106
(Season 2) Masa lalu Aiden (2)
107
(Season 2) Justin dan Ezra (3)
108
(Season 2) Justin dan Ezra (4)
109
(Season 2) Menemukan titik terang (2)
110
(Season 2) She is mine
111
(Season 2) Saran Devian
112
(Season 2) Partner (2)
113
(Season 2) Partner (3)
114
(Season 2) Bangkitnya Sisi gelap
115
(Season 2) Ngebucin sampai mampus
116
(Season 2) Taman Bermain
117
(Season 2) Car Free Day
118
(Season 2) Victor Garfield
119
(Season 2) Rencana (2)
120
(Season 2) Selamat
121
(Season 2) Keputusan Justin
122
(Season 2) Rencana Liburan
123
(Season 2) Holiday With Family
124
(Season 2) Mimpi Buruk
125
(Season 2) Rahasia Devian
126
(Season 2) Kabar buruk
127
(Season 2) Suasana penuh duka
128
(Season 2) Holy dan Program sebenarnya adalah...?
129
(Season 2) Sosok misterius (2)
130
(Season 2) Pencarian Bukti
131
(Season 2) Sosok Misterius (3)
132
(Season 2) Victor Garfield (2) {Warning BL}
133
(Season 2) pohon dimensi
134
(Season 2) Pohon Dimensi (2)
135
(Season 2) Kak Ash
136
(Season 2) Dijebak
137
(Season 2) Red Devil
138
(Season 2) Memory Ian
139
(Season 2) Red Devil (2)
140
(Season 2) Red Devil (3)
141
(Season 2) Red Devil (4)
142
(End Season 2) Perpisahan
143
(Season 3) Tujuan baru
144
(Season 3) Flasback
145
(Season 3) Pasar Malam
146
(Season 3) Ulang Tahun Ezra
147
(Season 3) Skateboard
148
(Season 3) Dilema
149
(Season 3) Dilema (2)
150
(Season 3) Bertemu lagi
151
(Season 3) Tugas baru
152
(Season 3) Nyasar teros
153
(Season 3) Dicurigai
154
(Season 3) Ivy Michelle
155
(Season 3) Rahasia Michelle Family
156
(Season 3) Rafael dan Azura
157
(Season 3) Boneka Rajutan
158
(Season 3) Akhirnya bertemu
159
(Season 3) Dilema (3)
160
(Season 3) Kembalinya Vivian
161
(Season 3) Pengantin?!
162
(Season 3) Ivy Michelle (2)
163
(Season 3) Visual Michelle Family
164
(Season 3) Visual Michelle Family (2)
165
(Season 3) Skateboard (2)
166
(Season 3) Terlibat masalah
167
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman
168
(Season 3) Meluruskan kesalah pahaman (2)
169
(Season 3) Kenangan yang terlupakan
170
(Season 3) Kecurigaan
171
(Season 3) Pertemuan lagi
172
(Season 3) Perasaan Ezra
173
(Season 3) Michelle VS Maximillian
174
(Season 3) Michelle VS Maximillian (2)
175
(Season 3) Michelle VS Maximillian (3)
176
(Season 3) Perasaan Ezra (2)
177
(Season 3) Ezra dan Chloe
178
(Season 3) Apakah hanya sampai sini identitas kami?! Mereka mengetahuinya!
179
(Season 3) Introgasi
180
(Season 3) Penyelidikan Rafael dan Azura
181
(Season 3) Salah paham
182
(Season 3) Salah Paham (2)
183
(Season 3) Introgasi (2)
184
(Season 3) Visual Maximillian Family
185
(Season 3) Orang itu kembali lagi
186
(Season 3) War [Pertarungan]
187
(Season 3) War [Pertarungan] (2)
188
(Season 3) War [Pertarungan] (3)
189
(Season 3) Bertemu Alice
190
(Season 3) Si merah yang licik
191
(Season 3) Persiapan pernikahan Eli
192
(Season 3) Kunjungan
193
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth
194
(Season 3) Pernikahan Ray dan Elizabeth (2)
195
(Season 3) Memberitahu kebenaran
196
(Season 3) Sebuah lamaran?
197
(Season 3) Revan Michelle
198
(Season 3) Duo Maut
199
(Season 3) Happy or Sad?
200
Extra Chapter (END)
201
Extra Chapter 1 (Ezra dan Chloe)
202
Extra Chapter 2 (Ezra dan Chloe)
203
Extra Chapter (3) (Ezra dan Chloe) (END)
204
Pemberitahuan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!