Kejujuran Evelyn

"EVELYN!"

GREP!

Chloe dengan sigap menahan kedua tangan Evelyn sebelum benar-benar terjun bebas, untungnya gadis bersurai biru itu sempat berlari menyelamatkan Evelyn.

Evelyn mendongak saat seseorang menolongnya, Matanya sesaat berkaca-kaca tidak menyangka Chloe akan menolongnya. Padahal Evelyn sudah berbuat kasar pada Chloe. Evelyn menggenggam erat tangan Chloe.

"Bertahanlah Evelyn...," Chloe susah payah menarik tubuh Evelyn agar kembali ke atas atap. Sebisa mungkin Chloe bertahan agar mereka berdua tidak terjatuh.

Chloe tidak sepenuhnya membenci sifat Evelyn, karna Chloe paham sifat itu mulai muncul saat Alice dan Evelyn tidak berteman lagi dan itu karena disebabkan keluarga Redlusia dan Brisken yang tidak setuju dengan pertemanan keduanya. Chloe tidak ingin salah satu dari semua karakter game ini mati termasuk Evelyn meski Evelyn adalah tokoh Antagonisnya, tetap saja Chloe tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.

BBRRUUKK!

"Haaaa~"

Akhirnya Chloe berhasil menarik Evelyn kembali ke atas atap, keduanya sama-sama mengatur napas mereka yang terkuras. Evelyn hanya diam tidak mengatakan apapun, dia juga tidak mengatakan terima kasih pada Chloe karna sudah menyelamatkan nyawanya.

"Dibanding kau membenciku, karna aku dekat dengan Devian. Kau lebih benci lagi saat tahu aku dekat dengan Alice kan?" tanya Chloe setelah napas nya kembali normal, Netra birunya memandang Evelyn penuh selidik.

Sesaat Netra Cream milik Evelyn melebar mendengar nama Alice disebut, kemudian gadis bersurai coklat tua itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Dengan melipat kedua tangannya depan perut.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Alice, kau jangan mengalihkan topik. Yang kubicarakan itu Devian bukan Alice!" Kata Evelyn mengernyitkan alisnya tidak suka.

"Seharusnya aku yang bilang begitu, aku menyadari setiap kau dan Alice berpapasan, kau selalu meliriknya seakan ada yang ingin kau bicarakan dengan Alice tapi selalu diurungkan karna ada aku disampingnya kan?" balas Chloe datar.

Evelyn di buat terkejut dengan perkataan Chloe yang tidak terduga, Dia tidak menyangka kalau selama ini Chloe menyadari gerak-geriknya ketika berpapasan dengan Alice.

"Apa kalian dulu pernah berteman dekat?" Chloe sudah tahu kalau Evelyn dan Alice pernah menjadi sahabat dari biodata keduanya, tapi Chloe ingin tahu lebih jelasnya dari Evelyn sendiri.

Evelyn hanya diam tidak menjawab perkataan Chloe, Netra nya agak meredup disertai wajah murung, Seketika Evelyn teringat pertemanan nya dulu dengan Alice. Pertama kalinya Chloe melihat wajah sedih Evelyn itu.

"Dulu aku memang berteman dengan Alice, tapi keluarga ku dan keluarga Alice tidak menyetujui pertemanan kami. Makanya kami terpaksa memutuskan hubungan pertemanan kami, dan sampai sekarang kami tidak pernah berkomunikasi seperti dulu lagi, sejujurnya aku sangat sedih dan ingin kami berteman lagi seperti dulu,"

BBRRUUKK!

Tiba-tiba Evelyn jatuh bersimpuh di lantai atap, bulir-bulir air keluar dari matanya. Gadis bersurai coklat tua potongan pendek itu menangis sesegukan.

Chloe hanya diam berdiri mendengarkan cerita Evelyn yang duduk bersimbuh, tatapan Chloe tampak kosong memandangi Evelyn. Semilir angin menerbangkan sedikit helai-helai rambut keduanya.

"Aku berharap Alice paham kenapa aku selalu membully nya, kenapa aku selalu mengganggu nya. Semua rasa iri ku serta kecemburuanku itu semuanya bohong, aku hanya ingin bisa bicara lagi dengan Alice, aku ingin kami dekat seperti dulu, Na-Namun sepertinya dia malah menganggap semua perlakuanku hanya untuk kekerasan saja,"

Evelyn kemudian memandang Chloe balik dengan matanya yang sembab akibat menangis. Masih agak sesegukan.

"Tapi sejak kedatangan mu dalam hidupnya, Alice seperti melupakan ku. Dia bahkan lebih senang saat berteman denganmu, a-aku merasa kesal dan akhirnya tanpa sadar mulai membencimu dan ingin melenyapkan mu,"

Chloe mulai paham sekarang, kenapa Evelyn membawa nya ke atap saat pulang sekolah. Kenapa Evelyn berdalih ingin membicarakan tentang Devian, dan kenapa Evelyn tidak bersama antek-anteknya saat Chloe mengikuti nya ke atap. Semua itu dilakukan karna Evelyn membenci nya dan karna sudah membuat Alice lupa dengan Evelyn lalu ingin melenyapkan Chloe dengan menjatuhkan Chloe dari atap sekolah. Ternyata itu semua adalah rencana dari Evelyn sendiri.

Chloe mendekati Evelyn yang masih duduk bersimpuh sambil menangis sesegukan, gadis bersurai biru itu kemudian menjajarkan tubuhnya dengan Evelyn yang masih duduk bersimpuh.

"Kau salah Evelyn, semua perlakuan mu itu salah. Jika kau ingin bicara dengan Alice, bicara dengan baik-baik bukan membully nya agar dia paham. Jika seperti itu terus sampai kapan pun Alice tetap tidak akan mengerti kenapa kau membully nya,"

Evelyn mendongak menatap Chloe dengan wajah murung, menyadari kalau selama ini perlakuan nya salah pada Alice.

"Aku juga sudah tahu tentang pertemanan kalian berdua,"

"B-Bagaimana kau tahu?"

"Dari kedua temanmu, Chelsia dan Viola," bohong Chloe. Sejujurnya dia tahu dari biodata keduanya.

Evelyn terdiam, agak curiga dengan perkataan Chloe. Sejak kapan Chlesia dan Viola memberitahukan rahasianya pada Chloe? Tapi Evelyn mengesampingkan kecurigaannya itu karna dia lebih fokus tentang Alice sekarang.

"Aku disini untuk membantu mu agar hubungan mu dan Alice baik seperti yang kau inginkan, tapi berjanji lah jika kalian sudah berteman kembali jangan bully dia lagi," Kata Chloe dengan senyum tipisnya, tangan sang gadis terulur berniat membantu Evelyn berdiri.

Netra cream Evelyn membulat sempurna mendengar bantuan dari Chloe, tidak percaya bahwa Chloe ingin membantunya memperbaiki hubungan nya dengan Alice. Namun kemudian Evelyn perlahan menunjukkan senyum tulusnya, gadis bersurai coklat tua itu mengusap sesaat matanya yang sembab habis menangis. Lalu menerima uluran tangan Chloe sambil berdiri.

"Tentu, aku berjanji. Terima kasih Chloe, sekarang aku rasa kau benar-benar teman yang baik bagi Alice. Bisakah kita juga berteman?"

"Tentu saja tidak masalah, teman Alice temanku juga. Aku akan membantumu hari senin," Balas Chloe masih tersenyum.

"Baiklah, Deal?"

"Deal,"

Evelyn dan Chloe pun berjabat tangan dengan senyum merekah di bibir masing-masing, disaksikan oleh matahari senja yang menyinari atap sekolah itu. Bagaimana hubungan Chloe dan Evelyn membaik dengan rencana mereka besok.

TING!

Chloe mendapatkan pesan dari program tanpa diketahui oleh pemiliknya.

Penghargaan:

"Kepercayaan Evelyn"

*************

"Chloe, poin hati Devian bertambah 7 poin jadi totalnya 13 poin," kata Holy saat sang system dan Chloe sudah sampai di rumah mereka.

Holy kemudian memunculkan, hologram ke-5 karakter utama pria.

Poin Hati ke-5 karakter utama pria:

1.) Devian Orlindo: 13 Poin

2.) Felix Edricson: 15 poin

3.) Target ke-3:—

4.) Target ke-4:—

5.) Target ke-5:—

"Hm...kapan ya aku bisa mendapatkan barang-barang Favorit mereka?" tanya Chloe setelah menutup pintu kamarnya, Netra nya melihat 3 piala yang sudah berada di rak.

Lalu Chloe memeriksa HP nya yang terdapat 1 pesan dari program yang belum dia baca.

"Ternyata berteman dengan Evelyn bisa mendapat penghargaan juga,"

"Belum saatnya kau mendapat barang-barang Favorit mereka, Salah satunya saja poinnya belum mencapai 30 poin. Kau juga belum bertemu dengan 3 karakter utama pria lainnya," Balas Holy sambil terbang di samping kepala Chloe dengan memakan sebuah permen.

Holy ikut membaca pesan dari program. "Tentu saja bisa mendapat penghargaan, Alice dan Evelyn kan cewek utama di game ini,"

"Bisa gitu ya,"

"iya dong. Btw gimana konsernya Chloe? Jadi datang gak? Ini sudah malam minggu,"

"Jadi dong, semoga aku bertemu salah satu karakter utama pria lainnya saat di konser. Biar ke-5 karakter utama pria nya lengkap semua, dan aku tidak perlu capek-capek mencari mereka lagi," Kata Chloe semangat.

Holy hanya menggeleng kepalanya pelan memperhatikan tingkah kekanakan Chloe. Sedikit membatin agar Chloe tidak mendengarnya.

"Kadang aku penasaran, bagaimana perasaan Chloe yang asli saat berdekatan dengan salah satu karakter utama pria ya? Kuharap Chloe jadian dengan salah satu karakter utama pria setelah misi utama nya selesai,"