Tidak semua orang pantas dicintai.
Jangan mencintai orang yang merugikan dan melukai orang lain, karena bagi mereka, cinta hanyalah permainan.
-vincenzo-
------------------*****-------------------
Setelah mencoba mengingat siapa gadis yang menabraknya, Aksa mencoba menetralkan amarahnya. Gadis itu adalah gadis yang sama, gadis yang tiga tahun lalu menabraknya, ketika dia di mol. apa dunia memang tak selebar daun kelor? sial, karena dia harus bertemu dengan gadis itu, sialnya lagi karena gadis itu kembali menabraknya dan menumpahkan jus di jasnya.
"Dia.."
"kenapa? kamu kenal penyanyi tadi?", Clara mengikuti arah pandang Aksa yang melihat Karin melewati tempat duduk mereka.
"tidak, aku hanya merasa pernah melihatnya, sudah lah, ini sudah malam. ayo kita pulang, aku akan mengantarmu".
Clara yang sedang memakan buah salad, menghentikan aktivitasnya, dia harus mencari cara agar Aksa tidak mengantarnya.
'aduh, bisa gawat kalau Aksa mengantarku, bagaimana kalau Ramon ada di apartemenku. dan melihatku bersama Aksa, bisa-bisa dia mutusin aku. gak boleh, aku harus segara mutusin Ramon, ada berlian yang lebih berkilau didepanku'
"Hon, aku pulang dengan taksi saja ya, aku masih ingin membeli beberapa keperluan wanita". Clara meluncurkan rayuan mautnya.
"aku bisa mengantarmu".
"sudah hon, tidak usah aku takut merepotkanmu".
"baiklah."
"aku duluan ya, nanti aku telepon setelah aku sampai di apartemen".
'dasar wanita ular, apa dia pikir aku tidak tau kalau dia sudah memiliki kekasih. kau salah nona, karena kau telah berurusan dengan keluarga Hudaverdi'
Aksa berdecih melihat Clara sudah pergi dengan taksi.
"eh buaya darat. kenapa gak anterin tu cewek baru lo". Riko yang tadi melihat Clara pergi, segara menghampiri Aksa.
"bukan urusan lo nyet".
"nyet? lo manggil gue monyet?", Riko tak terima. wajah gantengnya yang katanya mirip Rendy sekretaris Aldebaran disamakan dengan monyet.
"kenapa lo marah? lo manggil gue buaya, gue gak marah. giliran lo gue panggil monyet, lo marah".
"ya jelas gue marah. kan lo emang buaya darat, gonta ganti pacar. sedangkan gue?", Riko menunjuk mukanya sendiri.
"banyak yang bilang gue ni mirip Iqbal Fauzi sekretaris Aldebaran, jelas gue gak terima".
"Aldebaran?gue belum pernah denger, punya perusahaan apa dia?".
Riko menepuk jidatnya, bisa-bisanya Aksa tidak tau Aldebaran, aktor yang sedang booming sekarang.
'dia mana sempet nonton film'
"jelas lo gak pernah denger namanya, dia juga gak punya perusahaan. dia itu arti, adanya di film. nama aslinya itu Arya Saloka. lo gak pernah ngidupin televisi lo apa".
"lo udah jadi penggemar film emak-emak sekarang?", Aksa terbahak.
"gak usah ketawa deh lo. ini karena tante Erin, mama lo itu, sering minta gue nemenin dia nonton itu Aldebaran, katanya muka gue 11-12 sama mukanya si Rendy itu, padahal menurut gue, cakepan gue".
"cakep tapi jomblo, gak guna kali nyet".
"gue ini type setia,"
seminggu berlalu..
"halo, ada apa ma?".
"nanti makan malamlah di rumah, kamu sudah lama tidak pulang".
"iya ma, tapi mungkin akan sedikit telat, banyak kerjaan".
"iya, jangan lupa ajak Riko". mama Erin menutup sambungan telepon.
drrrt.. drrttt...
'siapa lagi sih'
Alexa ❤❤
nama yang tertera di layar hpnya. dengan malas Aksa merijectnya. selang beberapa detik terdengar sebuah notifikasi pesannya berbunyi.
tapi Aksa tetap fokus dengan pekerjaannya.
drrrt...drrttt...
Rina ❤❤❤
nama pacar Aksa yang lain tertera kembali di layar hpnya. dengan kesal Aksa mematikan hpnya. mengusap mukanya kasar.
'ni cewek kenapa pada ribet banget sih'.
(makanya ceweknya jangan banyak-banyak bang 😅)
malam hari di kediaman keluarga Hudaverdi
"Rin, ayo turun, anak mama akan makan malam disini".
"iya ma".
Karin keluar dari lift berpapasan dengan Riko yang berjalan menuju dapur. Riko terkesiap melihat Karin, warna matanya dan hidungnya sangat mirip dengan seseorang.
"hai kak", Karin menghampiri Riko yang masih menatapnya,
'kenapa sangat mirip, bedanya gadis ini memiliki lesung pipi'
"eh iya, kamu siapa?"
"kenalin, nama ku Karin, kakak anaknya mama Erin yang baru datang dari Jerman ya?".
"bukan, aku Riko sepupu sekaligus asistennya".
"aku kira kakak, aku ke dapur dulu ya kak", Karin tersenyum manis
'jangan tersenyum seperti itu, jantung ku, jantung ku jadi tidak sehat karena berdetak terlalu hebat'
Karin dan Arsyi membantu mama Erin menyiapkan makan malam. bukan tidak ada pelayan di rumah ini, tapi papa Arya dan Aksa memang lebih menyukai masakannya.
Arsyi keluar membawa beberapa hidangan disusul dengan beberapa pelayan dibelakangnya. Karin yang terakhir membawa jus, ketika hampir sampai di meja makan, kakinya tersandung kursi.
'braaaaaaak'
"shit", minuman yang dibawa Karin jatuh mengenai baju Aksa, sontak membuat Aksa berdiri dan memandang kesal wanita yang menjatuhkan minuman tadi.
"ma'af om, kaki saya tersandung, saya gak sengaja", Karin merasa sangat ketakutan, dengan badan Aksa yang tinggi besar, suara baritonnya, mata elangnya yang menatap Karin seperti akan siap menerkam mangsanya.
"kamu?", Aksa mengenali wajah gadis ini. gadis yang bukan hanya sekali tapi tiga kali menjatuhkan minuman kepadanya. karena Karin merasa Aksa berbicara kepadanya, dia mengumpulkan sisa keberaniannya untuk menatap pria di depannya. matanya mengerjap.
"Om?". Karin ingat, pria ini adalah pria yang tidak sengaja ditabraknya minggu lalu saat dia bernyanyi di cafe.
Riko yang merasa kasihan kepada karin, menghampiri karin, dan menyuruhnya duduk.
"kalian sudah saling kenal?", papa Arya memecah ketegangan di meja makan tersebut.
"kamu ngapain disini? pembantu?". Aksa berbicara kepada Karin, tapi sama sekali tidak menatapnya. sedangkan Karin melongo karena dirinya disangka pembantu.
'apa penampilanku kayak pembantu? katarak lo om'
"Aksa, jangan bicara seperti itu! Karin kenalin ini anak mama yang ada di Jerman dan Aksa, dia Karin, anak sahabat papa. dia bukan pembantu,
dia sudah lama tinggal disini, bahkan sebelum kamu pulang dari Jerman. mama tidak sempat bercerita, karena waktu itu kamu terburu-buru kembali ke apartemen. apa kalian sudah pernah bertemu?".
"sudah". Aksa dan Karin kompak, reflek membuat mereka saling melirik tajam.
'jodoh'
mama Erin tersenyum melihat tingkah Aksa dan Karin.
"benarkah? kapan?".
"sudah dua kali". Karin menjawab
"ini sudah ketiga kalinya, dan sudah tiga kali kamu menumpahkan minuman di pakaianku".
"ketiga kalinya?, emang kapan aku ketemu om? bukannya minggu lalu waktu om dinner sama pacar om, dan kedua kalinya, sekarang ini".
sontak jawaban Karin membuat semua orang yang berada di meja makan menoleh kepada Aksa.
"kenapa kalian menatapku?".
mama dan papa Aksa menatapnya dengan tajam. mereka berniat menjodohkan Aksa dan Karin, tapi kenapa Aksa malah ketahuan dinner dengan wanita lain.
"terus selain itu apa kita pernah bertemu?". Karin melihat Aksa yang duduk behadapan dengannya. sekilas mata mereka beradu.
'Deg'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
om aksa jangan galak2 ya sm karin tr bisa² bucin de..😁😁
2022-06-25
0
🌷💚SITI.R💚🌷
karin memang sdh pasangan sm aksa jd tabrakn trs ya🤣🤣
2022-06-25
0
Sanny
seorang Riko suka nonton sinetron,, OMG😯😯😯😯😯
2021-09-28
1