Anggrek Merah

'Jangan pernah menyembunyikan kebohongan karena kebenaran akan selalu menemukan jalannya seperti bayangan selalu menemukan pemiliknya saat matahari beranjak pergi '

-Christina Tirta-

-----------------*****---------------------

"Hai bro", Riko yang malam ini diminta menjadi supir Aksa dan mamanya, menyapa calon tunangan Jasmine dan membuyarkan lamunannya.

"Riko, lo disini, lama gak ketemu, makin ganteng aja lo", Fahri menyapa Riko yang berjalan kearahnya dan Jasmine.

"Yes, gue lagi nganterin tante gue, bukannya dari jaman SD gue emang ganteng", Riko merapikan jasnya dengan gaya cool.

"Gak berubah lo emang", Riko dan Fahri tertawa renyah. Sedangkan Jasmine yang berada didekat mereka malah ketakutan. Takut Riko menanyakan siapa Fahri, walaupun Riko dan Fahri teman lama, Jasmine takut Fahri mengatakan bahwa Jasmine adalah calon tunangannya. Dia belum siap memberitahu Aksa.

"Kita kesana yuk, banyak cewek cantik".

"Gue disini aja Rik".

"Ayolah, kita udah lama gak ketemu, gak asyik lo". Fahri yang merasa tidak enak akhirnya mengikuti Riko.

"Mine, aku kesana dulu". Fahri berpamitan

'huuuuuufttt'

Jasmine menghembuskan nafasnya lega.

"Sayang, kamu disini?". Suara bariton yang sangat familiar, suara yang amat dia rindukan.

"Kamu datang?".

"iya, mama memintaku menemaninya. Bagaimana keadaanmu?".

"seperti yang kau liat sayang, aku baik-baik saja".

"Sayang, aku ingin mengatakan sesuatu". Aksa memandang Jasmine dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.

'Apa Aksa tadi melihatku bersama Fahri'

"Katakan saja sayang, ada apa humm?".

'Maafkan aku Aksa, aku tidak menceritakan hal yang menimpaku. Aku belum siap kehilanganmu'

"Nanti setelah acara ini, ikutlah denganku".

Acara dimulai, seluruh undangan begitu senang dengan jamuan yang begitu mewah. Berbagai makanan khas Turki terhidang di meja mengingat mama Jasmine asal turki. Mulai dari Kebab, Pizza, Kofta, aneka turkish delight dengan bermacam bentuk lucu. Tak lupa disamping kolam disana tersedia Dondurma (es krim khas Turki yang mempunyai tekstur liat dan lengket seperti permen karet) lengkap dengan penyajinya yang mengenakan rompi dan peci khas (seperti Aladin 😁)

"Mama, selamat ulang tahun". Jasmine memeluk mamanya dan memberikan hadiah yang dia beli bersama Aksa

"Terimakasih sayang, mama sungguh sangat menyayangimu. Apapun yang mama lakukan, semata-mata demi kebagiaanmu, dan demi keluarga kita." Seolah mengerti arah pembicaraan mamanya, Jasmine tersenyum tipis dan pergi meninggalkan mamanya.

Jasmine berlari kecil ke toilet. Mengunci pintu, Jasmine bersender dan berangsut menutupi mukanya, menangis.. itulah hal yang bisa membuatnya sedikit lega.

'aku harus menemui Aksa'

Jasmine keluar toilet dengan gontai, berusaha menata hatinya. Dia belum siap dengan semua ini. apa aku harus jujur sekarang? Jasmine berjalan kedepan Aksa.

'tidak aku belum siap'

"Sayang, katanya ada hal yang ingin kamu katakan?". Jasmine menghindari kontak mata dengan Aksa, Jasmine sangat tau, tidak satupun orang yang bisa berbohong kepada Aksa. hanya dengan menatap matanya. Aksa akan tau orang itu berbohong atau tidak.

"Sayang, kamu menangis?, ada apa hmmm?", Aksa menyentuh pipih Jasmine.

"Aku hanya terharu, mama begitu bahagia dengan hadiah yang aku berikan".

"Benarkah? bukannya harusnya kamu senang?, kenapa malah menangis? ada yang menggangumu? katakan padaku, aku siap mendengarkan keluh kesahmu, aku siap menjadi pundakmu dan aku siap menjadi pelindungmu", Aksa menatap intens mata Jasmine, ada beban yang Jasmine pikul, tapi dia tidak mau berbagi dengan Aksa. Ada apa?

"ayo ke rooftop rumahku, kamu bilang ada hal yang ingin kamu katakan".

Sesampainya di rooftop, Jasmine duduk di ayunan yang terbuat dari rotan. Memandang langit dengan banyak bintang bertaburan. Aksa mendudukkan dirinya di kursi sebelahnya.

"Sayang...".

"iya"

Aksa menghampiri Jasmine dan meraih jemari Jasmine, dan mengambil cincin di sakunya.

Jasmine kaget, bukannya itu cincin yang minggu lalu dia lihat di toko perhiasan itu.

"Aksa... ini".

"Kenapa? kamu tidak memintanya, tapi aku yang memberikannya, jadi terimalah".

"Kapan kamu membelinya?", Jasmine melihat cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Karena seingatnya, Aksa waktu itu bersamanya dan tidak membeli apapun.

"Waktu bersamamu".

"Tapi kau....".

"Aku meminta salah satu pelayan toko untuk mengambilkannya, saat aku mengatakan ingin ke toilet".

"Oh.. waktu itu kamu keluar dan penampilanmu sangat berantakan". Jasmine tertawa, mengingat kejadian di mol waktu itu.

"Ah.. karena bocah sialan itu". Aksa sungguh jengkel dengan gadis yang waktu itu tidak sengaja menumpahkan jusnya.

"kenapa kau sangat marah, dia bahkan sudah meminta ma'af", Jasmine terkekeh geli

"cih, dia bahkan memanggilku om. Apa dia pikir aku setua itu?".

"hahahha... jadi kamu marah bukan karena dia menumpahkan jusnya di bajumu, tapi karena dia memanggilmu om, begitu kan?".

"berhentilah menertawakanku dan jangan bicarakan hal konyol ini lagi". Mood Aksa memburuk karena mengingat kejadian itu.

"baiklah.. baiklah.. jangan bahas itu lagi. Terimakasih sayang, aku sangat suka cincinnya". Jasmine memeluk Aksa. menghirup aroma maskulin yang sangat ia rindukan dan akan selalu dia rindukan.

'Maafkan aku Aksa, aku berbohong, aku belum sanggup mengatakannya'

"apa kau sering duduk disini?".

"iya... hampir setiap hari".

"apa kamu menyukai bunga anggrek?", Aksa melihat begitu banyak jenis anggrek di rooftop ini. Mulai dari warna merah, ungu, pink, putih, kuning, jingga dan hijau.

"hmmm, aku sangat menyukainya?".

"karena bunganya indah? kalau sudah rontok, dia akan lama untuk berbunga lagi".

"ya.. karena itu aku menyukainya. karena pertembuhan anggrek yang begitu lamban, aku menyukainya. mengajarkan aku untuk bersabar. untuk merawatnya dibutuhkan kesabaran dan ketulusan hati orang yang merawatnya". Jasmine menghela napasnya dan menghembuskannya, bebannya sungguh berat. dan melanjutkan kalimatnya...

"menggambarkan bahwa hidup butuh proses dan perjuangan keras menuju keindahan, tidak ada yang instan." jasmine merasa dia berkata pada dirinya sendiri. harusnya dia memperjuangkan cintanya, tapi di sisi lain, dia sangat menyayangi keluarganya.

"warna favoritemu?".

"aku suka yang ungu".

"bukannya perempuan biasanya lebih suka warna pink?".

"Entahlah, mungkin karena filosofinya melambangkan suatu kekaguman, rasa hormat dan menghargai orang lain."

"kalau merah?",Aksa membenarkan duduknya, merasa tertarik dengan dunia perempuan yang jarang dia ketahui.

"merah, melambangkan kekuatan, ketegaran dan ketahanan diri dalam menghadapi semua hal yang terjadi dalam hidup".

"ok. aku akan menyuruh Riko membeli banyak anggrek merah untuk diletakkan di perusahaan".

"apa kau tidak menanyakan warna bunga anggrek yang lain?"

"aku hanya tertarik dengan yang merah". Aksa menggenggam tangan Jasmine sekilas mengecupnya. Sikap Jasmine yang sedikit berubah menurutnya. biasanya dia begitu ceria, tapi malam ini, dia seperti menyembunyikan sesuatu.

"baiklah, ayo kita kebawah".

Suasana ramai, teman-teman mama Jasmine yang datang sangat banyak, membawa suami, ada yang membawa pacarnya, bahkan ada yang membawa anaknya. Sampai di anak tangga paling bawah telepon Aksa bergetar.

"iya ma, ok baiklah. tunggu saja di depan. aku akan menyusul".

"ada apa?".

"mama ingin pulang".

"pulanglah!".

"aku pulang dulu, besok aku akan menemuimu".

"aku telepon besok, bye". Aksa berjalan keluar dan menelepon Riko.

"Mine, darimana saja?".

"Fahri, aku dari atap".

"Kamu mengenal Riko?".

'Deg'

apa Riko menceritakan bahwa aku berpacaran dengan Aksa?

"kenapa?"

"tidak, aku hanya bertanya, aku dan dia berteman dari kecil".

"oh".

"besok ikutlah ke Bandung. kita akan mempersiapkan acara pertunangan kita".

ya Tuhan, apalagi ini? apa aku bisa menerima semua ini? Aksa.. apa yang harus aku lakukan.

"apa kamu menerima pertunangan ini?". Jasmine berbicara tapi tatapannya fokus pada penyanyi diatas panggung.

"ya, aku sebenarnya sudah mempunyai kekasih, tapi setelah orang tuaku memberi tau bahwa kita dijodohkan, beberapa hari yang lalu aku sudah memutuskannya. aku tidak mau menyakiti keluargaku, bagaimana denganmu?".

"aku...."

Terpopuler

Comments

Syamsul bahri Riswan

Syamsul bahri Riswan

up

2022-06-24

0

Cie Mbulls Ramadhani

Cie Mbulls Ramadhani

g tau

2022-05-29

0

Cici Gemoi

Cici Gemoi

àku suka bgt ceritany 🥰🥰🥰 keren kk

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!