"Seharusnya, jangan pernah buat aku mencintaimu hingga akhirnya kau membuatku kecewa"
-------------------******-------------------
"Aku, memiliki kekasih".
"Apa kau mencintainya?".
"iya, aku mencintainya", Fahri tersenyum mendengar jawaban Jasmine. Jasmine gadis yang sangat cantik. mana mungkin belum mempunyai kekasih. cara bicaranya halus, dia juga sangat sopan.
"lalu bagaimana dengan orang tuamu?".
"aku juga mencintai mereka, aku tidak mau mengecewakan mereka. apa aku egois? jika aku ingin memiliki keduanya? orang tuaku, juga kekasihku?", Jasmine memberanikan diri menatap Fahri. Pria berjas navy, dengan potongan rambut gaya Ivy League, memberikan kesan wibawa membuat rahang tegasnya terliahat sangat jelas.
'not bad, tapi aku mencintai Aksa'
'Cup'
'jangan berprilaku manis seperti ini, kau membuatku salah tingakah'
Fahri menyentuh bagian belakang telinga Jasmine, mencium bibir sexy Jasmine. sedangkan yang Jasmine yang mendapat serangan mendadak hanya diam, terlalu shock dengan kelakuan Fahri. Karena terlalu canggung Fahri melepaskan ciumannya tapi tidak dengan pandangannya.
Tak perlu kau katakan isi hatimu
Semua telah tersirat di dua matamu
Simpan segala upaya tuk buat ku percaya
Semua baik adanya
Terluka sendiri ku pendam segala rasa
Karena aku tak bisa
Mengharapkan cinta yang
Takkan pernah ada
Sudah kini ku melepaskan
Cinta yang dulu kubanggakan
Aku sadari semua ini
Memang bukan salahmu
Aku tahu
Kamu bukan untukku
Ku kan melupakanmu
Walau tak bisa mudah
Ku kan bertahan sudah
-Afgan sudah-
alunan musik seakan sedang menggambarkan keadaan hati Aksa. Aksa yang tadi kembali mencari Riko tidak sengaja mendengar pembicaraan Fahri dan Jasmine, bagai diremas, hatinya begitu sakit melihat Jasmine diam saja ketika Fahri menciumnya. Tatapan mata Fahri diselimuti banyak cinta, tatapan begitu sendu.
'harusnya aku tidak kembali kesini'
"Aksa, lo darimana aja sih? gue sama tante sampek lumutan nungguin lo".
"gue nelp lo tapi gak lo angkat".
"masak sih?".
"ayo Riko, tante sudah sangat lelah".
Selama perjalanan pulang tidak ada satupun yang berbicara. Mama Aksa yang sepertinya tertidur, Riko yang sedang memikirkan sesuatu. Dan Aksa yang sedang melamun.
Rumah keluarga Hudaverdi
"gue balik dulu".
"Rik, gue pengen ngomong sesuatu".
"besok aja di kantor, lo ga ad kuliah kan?".
"gak bisa, gue butuh temen ngobrol".
Selesai berganti pakaian, Aksa turun menghampiri Riko yang menunggunya di ruang tamu. Muka Aksa yang kusut dan terlihat menahan amarah, Dia melewati Riko, pergi ke ruang penyimpanan anggur.
"ngapain lo? tumben minum. Riko menjatuhkan badannya disamping Aksa.
"lo udah tau kan? kenapa lo gak ngasih tau gue".
"ini masalah perasaan bro, gue emang nyelidikin si Jasmine. tapi gue gak bakal ngehakimin dia".
"menurut lo gimana?".
"lo selesaikan baik-baik, tanyak si Jasmine. dia milih lo atau calon tunangannya itu".
'ciih'
Aksa meneguk segelas vodka, memainkannya dan tersenyum smirk.
"sa, lo gak lagi mikir macem-macem kan? lo gak bakal bunuh dirikan?".
"gue gak segila itu".
"selanjutnya gimana hubungan lo sama dia?".
"entahlah, jelas gue kecewa karena dia gak jujur sama gue, dia milih gue atau calon tunangannya gue gak peduli".
"bilangnya cinta, tapi gak peduli, gimana sih lo".
"menurut gue, kebohongan adalah kesalahan fatal".
"jadi lo bakal pura-pura gak tau masalah dia dijodohin?".
"lo balik sono". sontak Riko kaget bukan main dengan perintah sepupu, teman sekaligus bosnya itu.
"kan tadi lo yang minta gue disini, gue tadi juga udah mau balik, nyebelin banget si lo, kalo bukan karena lo bos gue, udah gue cuci tu mulut lo". Aksa melirik Riko dengan mata Elangnya, seketika nyali Riko menciut.
"gue balik".
'praaang'
perempuan brengs*k!
"aaaaaaaahhhh.. harusnya lo gak usah deketin gue, pura-pura mencintai gue, gue kecewa sama lo Jas". Aksa mabuk, dan tertidur di sofa.
Bandung
Fahri dan Jasmine sedang berada di salah satu cafe. setelah seharian mempersiapkan segala keperluan acara pertunangan mulai dari fitting baju, decoration, seserahan, catering dan undangan.
"Mine, apa kamu sudah memberitahu pacarmu?"
"belum".
"kenapa?".
"entahlah, aku tidak tau cara memberi tahunya, aku... aku takut". Fahri menggenggam tangan Jasmine, mengelusnya lembut, Fahri mengerti apa yang Jasmine pikirkan.
"jangan takut Mine, aku ada untukmu, katakan sejujurnya, jelaskan padanya. apa mau aku temani, kita pergi bersama".
"tidak usah, nanti aku akan berbicara dengannya".
'Fahri, kamu baik dan sangat perhatian. aku akan belajar mencintaimu. walaupun aku tau ini hal sulit, aku akan mencobanya. aku tidak ingin mengecewakan orang tuaku. entahlah ada apa denganku, tapi bersamamu aku merasa tenang. Fahri, semoga ini pilihan yang tepat. aku akan melupakan perasaanku pada Aksa'.
'Aksa, maafkan aku, aku memang perempuan brengsek, maafkan aku, beruang manisku'.
Tiga minggu berlalu, hari ini adalah hari pertunangan Jasmine dan Fahri. Jasmine sungguh belajar menerima pertunangan ini, mencoba membuka hatinya untuk menerima Fahri. meskipun Jasmine agak resah, karena Aksa tidak membalas pesannya sedari dia kembali dari Bandung, meskipun isi pesannya hanya mengabarkan bahwa dirinya dijodohkan oleh orang tuanya. Jasmine tidak pernah bertemu dengannya di kampus, dan tidak bisa menemuinya di kantor. bertanya pada Rikopun tidak membuahkan hasil. Riko mengunci rapat mulutnya.
"Nona Jasmine, ini ada paket untuk Anda".
"dari siapa?"
"barusan kurir mengatakan tidak ada nama pengirimnya nona".
"baiklah, terimakasih".
Jasmine sangat cantik malam ini, dengan gaun berwarna silver model duyung. gaya rambut textured bun menampilkan leher putihnya. make up yang sangat sederhana, tapi membuat aura kecantikannya terpancar. Jasmine menerima kotak hadiah berwarna ungu tersebut, sekali saja dia berkedip dapat dipastikan air matanya akan jatuh saat itu juga.
'Berbahagialah Jas'
hanya satu kata, tapi sungguh menyakiti hatinya, dia benci hal seperti ini, benci pada dirinya sendiri yang seperti tidak memiliki pendirian.
'Aku tidak boleh goyah, aku akan bertunangan dengan Fahri, dan Aksa sama sekali tidak menghubungiku, apalagi berjuang untuk hubungan ini'.
acara yang digelar dengan begitu mewah, rekan kerja serta pembisnis banyak yang hadir, begitu juga dengan orang tua Aksa.
Bandara Soekarno Hatta
"lo yakin mau pergi, kenapa lo malah ngehindar gini sa".
"ngehindar? maksud lo?".
"kalo lo emang cinta harusnya lo kejar dia, bukan malah melarikan diri".
"lo pikir gue pergi karena Jasmine?".
"terus kalo bukan karena lo lari dari kenyataan pahit hidup lo, apaan?"
"sotoy lo, gue bakal belajar bisnis di Jerman".
"ngapain lo belajar, lo udah jadi pembisnis handal, buang-buang waktu aja lo".
"susah emang ngomong sama lo, udah dulu ya gue cabut, entar gue malah ketinggalan pesawat".
"serah lo deh, baik-baik lo disono", Aksa sebenarnya berat meninggalkan Riko, meninggalkan kedua orangtuanya, adik perempuannya dan tentu saja tempat kelahirannya, Jakarta. tapi apa boleh buat, hatinya sakit mengingat Jasmine, dia ingin mencari suasana baru. membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Selamat tinggal cinta pertamaku
Berbahagialah..
kebersamaan kita memang singkat
entahlah siapa yang egois
aku? kamu? atau kita?
kamu memilih jalanmu untuk berbahagia
dan izinkan aku membuang jauh kenangan kita
aku juga berhak bahagia bukan?
kita pernah menjadi orang asing. kita pernah menjadi kekasih. kita kembali menjadi orang asing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Annie Kiki
emang ya dalam suatu hubungan itu komunikasi yg paling utama
2022-06-18
0
Sudaryanto
begitulah hati cewek , perasaannya mudah berubah , bisa menutup cinta dgn cinta yg baru dgn mudah ......
2022-05-30
0
Ilah Alfiah
😭😭😭😭😭 kata2 nya itu loh nyeletit banget
2022-05-30
0