Chapter-11

Happy Reading........

______________________

Sesampainya di rumah Askia langsung masuk kedalam kamarnya, sedangkan Nia kedapur untuk mengambil air minum.

Askia mengunci pintu itu, kemudian ia menyandarkan punggungnya di pintu, tubuhnya merosot kebawah, ia menangkup kedua lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.

Saat mengingat perkataan dan perlakuan kasar dari sang suami membuatnya kembali menangis, isakan demi isakan kembali terdengar hingga suara tangis yang begitu menyayat hati terdengar bagi yang mendengarnya.

"Apa kamu begitu membenciku Mas??..hiks..hiks.."

"Apa aku sebegitu menjijikan bagimu?? hingga aku tidak boleh menyentuhmu? tapi aku istrimu Mas, aku berhak mengingatkan mu, tapi kenapa ??.

hiks..hiks.. kenapa Mas...hiks..hiks.." ucap Askia sambil menepuk nepuk dadanya yang sesak.

"Aku sungguh iri saat melihatmu begitu lembut pada wanita lain, aku sungguh iri Mas, aku juga ingin di perlakukan seperti dia....huuuuuaaaa....

Askia kembali histeris, bahkan ia tak peduli dengan Nia yang sedari tadi menggedor pintu kamarnya dengan keras, ia terus menangis dan menangis.

"Kia....buka pintunya, jangan seperti ini,.." Nia terus berteriak memanggil nama nya, ia sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Ya Allah bagaimana ini apa yang harus aku lakukan, aku takut Kia akan melakukan hal yang bodoh di dalam sana...tidak.. tidak..Kia tidak akan melakukan itu, dia tau betul jika bunuh diri perbuatan yang sangat berdosa" Nia mondar mandir di depan kamar Askia.

Nia sangat khawatir saat tak mendengar lagi suara tangisan Askia, dia terlihat sangat panik.

"Kia... buka pintu ini, kalau tidak aku akan...." ucapan Nia terhenti saat tiba tiba pintu itu terbuka.

Tangan Nia yang mengepal karena menggedor pintu melayang di udara tepat di depan wajah Askia, Gadis itu langsung mundur satu langkah.

"Apa kamu ingin memukulku??" ucap Askia dengan suara serak dan mata yang sembab akibat terlalu lama menangis, bagaimana tidak hampir satu jam Gadis itu menangis.

Nia tak menjawab pertanyaan Askia, ia langsung memeluk tubuh Askia, "Kia kamu membuatku khawatir, apa kamu baik baik saja hah? tidak ada yang terluka kan, cepat katakan.." ucap Nia melepaskan pelukannya dan membolak balikkan tubuh Askia dengan khawatir.

"Hei hei, aku tidak apa apa, jika seperti terus aku akan kenapa napa karena pusing" jawab Askia .

"Nyonya anda tidak apa apa kan?" tanya pelayan itu.

Nia berhenti memutar mutar badan Askia, gadis itu menatap tajam kearah Askia.

"Jelaskan!!" ucapnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Apa??" tanya Askia seolah tak mengerti pembicaraan Nia.

"Tsk.. jangan pura pura bodoh, cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi, kenapa nenek lampir itu bisa bersama suamimu, dan lagi Mas Farhan memanggilnya dengan sebutan sayang.. dan lagi Mas Farhan sangat kasar padamu." ucap Nia memberi pertanyaan berturut turut membuat Askia bingung harus menjawab yang mana.

"Nia, satu satu dong kalau bertanya" ucap Askia melewati Nia dan turun kebawah, Nia mengikutinya dari belakang.

"Aku menunggu jawabanmu Kia.." Ujar Nia yang mulai kesal dengan Askia, bukannya jawab malah bertele tele.

"Baiklah, Baiklah aku akan mengatakannya" ucap Askia duduk di ruang keluarga di ikuti Nia.

Gadis itu dengan sabar menunggu cerita dari Askia.

"Sebenarnya pernikahanku dengan Mas Farhan tidak sebaik yang kalian pikirkan Nia" ucap Askia mengawali cerita.

Nia masih mendengar dia tidak menjawab.

Askia menghela nafasnya, lalu ia menceritakan dari awal dia menikah yang di ancam, hingga kemarin saat mereka bertemu dengan suaminya itu, ekspresi Nia berubah ubah saat mendengar cerita Askia .

"Astaghfirullah hal'adzim, jadi selama ini Mas Farhan belum menyentuhmu??" ucap Nia terkejut kedua tangannya menutup mulutnya.

Askia menggeleng kepalanya dengan sedih, air matanya kembali mengalir, " Kau lihat sendiri, tadi saja saat aku menyentuh tangannya ia menepisnya dengan kasar, seakan aku ini bagaikan kotoran...hiks.. hiks.." Askia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia kembali terisak, Nia mendekat kearahnya dan memeluk sahabat yang sudah ia anggap sodaranya itu dengan lembut dan mengelus punggungnya ia memberi ketenangan bagi sahabatnya itu.

"Kamu yang sabar ya Kia?? Aku ngak menyangka kalau Mas Farhan akan setega dan sejahat itu" ucap Nia.

"Nia, tolong jangan beri tahu siapapun masalah ini, termasuk orang tua dan mertuaku" ujar Askia, dan di angguki oleh Nia.

Kemudian Nia membawa Askia kedalam kamarnya, lalu ia membaringkan sahabatnya itu di ranjang, ia menutupnya dengan selimut tebal itu, lalu ia keluar dari kamar Askia.

Sedangkan Askia, ia meringkuk di atas ranjangnya kedua tangannya memeluk lututnya, dinginnya Ac tak ia pedulikan, air matanya yang tadi mengalir sudah mengering, tak lama ia tertidur, berharap saat bangun nanti ini semua hanyalah mimpi.

_______

Dua hari telah berlalu sejak kejadian itu, kini Askia kembali dengan aktifitasnya, dan hari ini ia kembali berkuliah setelah selama sebulan ia cuti, dia sudah rapi dengan pakaian, Baju tunik berwarna putih polos dan celana kain berwarna mocca dengan pasmina berwarna senada dengan baju yang ia kaitkan kebelakang, jam tangan yang bertengger manis di lengan sebelah kirinya yang putih bersih, dan sneakers berwarna putih pula, setelah melihat penampilannya di cermin yang ada di dalam walk in closet sempurna ia keluar dari sana, lalu ia mengambil tas selempangnya dan beberapa buku kuliahnya kemudian ia turun kebawah.

Sedangkan Farhan hanya sesekali pulang kerumah itupun hanya untuk mandi dan berganti baju, walaupun begitu Askia tidak bertemu dangan suaminya itu, di karenakan farhan akan pulang di malam hari saat Askia sudah tertidur dan pergi di pagi buta saat Askia belum bangun dari tidurnya.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya.." ucap Askia semangat.

"Wa'alaikumsalam, pagi juga nyonya " jawab para pelayan itu bersamaan.

"Eh...nyonya, udah rapi aja, mau kekampus ya??" ucap seorang kepala pelayan dengan ramah.

"Iya nih bik, oh ya bik minah masak apa pagi ini??" tanya Askia.

"Nyonya ingin makan apa biar bibik buatkan"

"Tidak usah bik, Kia makan roti aja, takutnya telat nanti" jawab Kia tersenyum.

"Baiklah, sebentar bibik siapkan dulu" bik minah mengambil dua lembar roti dan di olesi selai coklat dan segelas susu coklat lalu ia sajikan di depan Askia.

"Silahkan nyonya" ucapnya.

"Terimakasih" ujar Askia tersenyum manis lalu ia memakannya dengan lahap, setelan selesai ia langsung berpamitan sama bik minah dan pelayan lainnya yang mengantar dirinya hingga pintu, sebenarnya tidak perlu, namun mereka tetap ngotot memintanya, ia menaiki ojol yang telah ia pesan sebelumnya.

"Sungguh sabar hatimu nyonya" gumam bik minah menatap kepergian nyonya mudanya itu dengan sedih.

Sebenarnya hari dimana Askia kembali dengan Nia , bik Minah baru saja ingin kembali kerumahnya karna pekerjaannya telah selesai, sedangkan pelayan yang lain sudah pulang duluan, tidak sengaja mendengar suara tangisan Askia yang begitu pilu.

Karna khawatir bik Minah ingin menghampirinya, namun saat ia ingin memanggil nyonya nya itu ia berhenti saat mendegar ucapan Askia dari dalam, sungguh bik Minah sangat sedih mendengar itu, karna takut ketahuan ia menguping ia buru buru pergi dari sana dan keluar dari pintu samping rumah, setelah itu Nia sampai di sana sambil membawa segelas air.

Tak terasa air mata bik Minah jatuh dengan sendirinya saat mengingat kejadian dua hari yang lalu.

"Bik Minah, kenapa anda menangis??" tanya seorang pelayan.

"Tidak apa apa, ayo kembali bekerja" ucapnya berlalu pergi di ikuti pelayan yang lain.

BERSAMBUNG...........

jangan lupa tinggalkan jejak kalian sayang sayangku 😘 😘 😘 TERIMAKASIH

Terpopuler

Comments

Heksa Suhartini

Heksa Suhartini

kesabaran akan berbuah manis...akan kah kesabaran itu tidak terbatas author???

2021-07-02

0

Iba Shayra

Iba Shayra

tdk usa prduli kia.. cuekin aja biar d rumah maupun d luar.. bla prlu klo ktemu lg ga usa tegur ato nyapa.. anggaplah blum pnya suami..

2021-06-20

0

Sri Rahayu

Sri Rahayu

suami terkutuk

2021-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-01
2 Chapter-02
3 Chapter-03
4 Chapter-04
5 Chapter-05
6 Chapter-06
7 Chapter-07
8 Chapter-08
9 Chapter-09
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Pengumuman
49 Chapter-49 (S2)
50 Chapter-50 (S2)
51 Chapter-51(S2)
52 Chapter-52 (S2)
53 Chapter-53 (S2)
54 Chapter-54 (S2)
55 Chapter-55 (S2)
56 Chapter-56 (S2)
57 Chapter-57 (S2)
58 Chapter-58 (S2)
59 Chapter-59 (S2)
60 Chapter-60 (S2)
61 Chapter-61 (S2)
62 Chapter-62 (S2)
63 Chapter-63 (S2)
64 Chapter-64 (S2)
65 Chapter-65 (S2 End)
66 Chapter-66 (S3)
67 Chapter-67 (S3)
68 Chapter-68 (S3)
69 Chapter-69(S3)
70 Chapter-70 (S3)
71 Chapter-71 (S3)
72 Chapter-72 (S3)
73 Chapter-73 (S3)
74 Chapter-74 (S3)
75 Chapter-75 (S3)
76 Chapter-76 (S3)
77 Chapter-77 (S3)
78 Chapter-78 (S3)
79 Chapter-79 (S3)
80 Chapter-80 (S3)
81 Chapter-81 (S3)
82 Chapter-82 (S3)
83 Chapter-83 (S3)
84 Chapter-84 (S3)
85 Chapter-85 (S3)
86 Chapter-86 (Tamat)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter-01
2
Chapter-02
3
Chapter-03
4
Chapter-04
5
Chapter-05
6
Chapter-06
7
Chapter-07
8
Chapter-08
9
Chapter-09
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Pengumuman
49
Chapter-49 (S2)
50
Chapter-50 (S2)
51
Chapter-51(S2)
52
Chapter-52 (S2)
53
Chapter-53 (S2)
54
Chapter-54 (S2)
55
Chapter-55 (S2)
56
Chapter-56 (S2)
57
Chapter-57 (S2)
58
Chapter-58 (S2)
59
Chapter-59 (S2)
60
Chapter-60 (S2)
61
Chapter-61 (S2)
62
Chapter-62 (S2)
63
Chapter-63 (S2)
64
Chapter-64 (S2)
65
Chapter-65 (S2 End)
66
Chapter-66 (S3)
67
Chapter-67 (S3)
68
Chapter-68 (S3)
69
Chapter-69(S3)
70
Chapter-70 (S3)
71
Chapter-71 (S3)
72
Chapter-72 (S3)
73
Chapter-73 (S3)
74
Chapter-74 (S3)
75
Chapter-75 (S3)
76
Chapter-76 (S3)
77
Chapter-77 (S3)
78
Chapter-78 (S3)
79
Chapter-79 (S3)
80
Chapter-80 (S3)
81
Chapter-81 (S3)
82
Chapter-82 (S3)
83
Chapter-83 (S3)
84
Chapter-84 (S3)
85
Chapter-85 (S3)
86
Chapter-86 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!