Chapter-09

Setelah mengecek hasil pengeluaran dan pemasukan dari cabang cabang restoran ku yang di kirim oleh para orang kepercayaanku yang ada di sana, aku keluar dari ruanganku.

Aku melihat restoran ku di penuhi dengan para pengunjung, Aku mengucap syukur akan hal itu.

Aku berkeliling untuk melihat lihat dari dimana tempat waiter melayani para pengunjung hingga dapur, saat mereka ingin menyapaku, aku langsung mencegah mereka, karna aku tidak ingin indetitasku terbongkar dan Alhamdulillah para karyawanku paham akan itu.

Aku kembali kedepan namun tiba tiba....

Praaanggg

Suara pecahan gelas terdengar dari salah satu meja pengunjung, karna penasaran aku menuju kesana.

Di sana aku melihat Lisa sedang memarahi salah satu karyawan wanita, aku langsung menghampiri mereka.

"Ada apa ini Lisa??" tanyaku padanya.

Aku melihat karyawan itu yang sedang ketakutan, sepertinya ia karyawan baru karna aku tidak pernah melihatnya disini.

"Ini mbak, karyawan baru, tidak hati hati dan menyenggol gelas milik tuan ini dan baju tuan ini jadi kotor" ucap Lisa sopan padaku.

Kuputar tubuhku dan kulihat kearah yang di tunjukkan Lisa.

di sana ada seorang lelaki yang sedang membersihkan bajunya dengan tisu.

"Tuan maafkan karyawan saya yang tidak hati hati saat sedang bekerja" ucapku setengah membungkuk.

Lisa dan karyawan baru itu saat melihatku meminta maaf sangat terkejut bahkan para karyawan lain pun terkejut.

Pria itu mendengar suara ku langsung melihat kearahku.

Sejenak ia terdiam saat melihatku.

"Tuan" panggilku lagi.

"Ah.. ii- iya tidak masalah nona, apa nona pemilik restoran ini?" tanya pria itu.

"Iya tuan, saya pemilik restoran ini, tapi tolong di rahasiakan" jawab ku setengah berbisik padanya dengan senyum yang sangat manis.

"Saya akan menganti rugi atas ketidak nyamanan ini tuan" sambungku lagi.

"Tidak perlu nona, saya tidak apa apa" ujarnya.

"Mohon terima tawaran saya tuan, anggap saja ini sebagai ganti rugi dari restoran kami" ucapku lagi.

"Baiklah, lain kali saya akan menagih tawaran anda nona" ujarnya dengan senyum yang menawan.

Aku mengangguk, "Bagaimana saya akan memanggil anda tuan??" Tanya ku.

"Oya.. perkenalkan nama saya Bimo " ucap Bimo sambil mengulurkan tangannya.

Aku tersenyum melihat uluran tangan Bimo , lalu aku mengatupkan kedua telapak tanganku di depan dada.

"Humaira" ucapku.

Kulihat dia menurunkan tangannya.

"Ah.. maaf nona Maira" ujarnya tersenyum.

Lalu aku menyuruh karyawan baru itu untuk melanjutkan kerjanya dan di bantu oleh Lisa, aku juga menegur Lisa agar tidak memarahi para karyawan baru, karna mereka belum terbiasa jadi cukup nasehati saja dan ajari mereka dengan benar.

Kemudian aku berpamitan pada pria tampan itu dan kembali ke ruangan ku yang ada di lantai dua.

Tak lama kepergian ku seseorang datang menghampiri pria tersebut.

_____________________

Bimo POV

Aku dan Farhan akan pergi kesalah satu restoran yang sangat terkenal di jakarta untuk melakukan meeting.

Saat sudah sampai di sana kami langsung mengadakan meeting dengan klien kami.

Aku tak menyangka kalau bos sekaligus sepupu ku ini sudah menikah minggu lalu, awalnya aku tidak terlalu percaya saat dia mengatakan kalau dia akan di jodohkan,Tapi itu benar benar terjadi , namun sayang saat itu aku tidak bisa menghadiri pernikahannya di karenakan aku harus kembali ke London untuk menjenguk mommy ku yang sakit, Dan kemarin aku baru kembali ke indonesia.

Namun sebelum itu Saat ingin menyerahkan berkas berkas pada Farhan yang ada di dalam ruangannya aku tak sengaja melihat Farhan sedang berciuman dengan seorang wanita yang tak lain adalah Nara, jujur aku tidak suka dengan wanita itu.

Sudah beberapa kali aku melihatnya jalan dengan pria lain saat dia syuting di London, namun Farhan tak percaya dengan ku, jadi biarlah suatu hari nanti ia mengetahuinya sendiri.

Setelah meeting selesai dengan klien kami, mereka berpamitan sedang aku dan farhan memilih untuk tinggal di sini untuk sekedar minum kopi.

"Bim, gue ke toilet dulu ya" ucap Farhan.

"Oke" jawabku sambil memainkan ponselku.

Dan tak lama pesanan kami datang, tapi saat salah satu pelayan menyajikan espresso di atas meja tak sengaja sikunya menyenggol gelas itu dan mengenai baju ku lalu jatuh kebawah.

Praaanggg

"Aakhh.." ucapku saat terkena panasnya espresso tersebut.

"Ya ampun, maaf tuan saya tidak sengaja maaf.." ucap pelayan itu ketakutan sambil terus melontarkan kata maaf.

Saat aku ingin membuka suaraku seorang wanita dengan pakain seorang pegawai datang, sepertinya ia juga bekerja disini.

"Dina apa yang kau lakukan?? Ya ampun tuan maafkan karyawan kami" ucapnya lalu kembali memarahi pelayan itu.

"Sudah jangan memarahinya, dia tidak sengaja" ujar ku dan aku langsung membersihkan bajuku yang kotor.

"Taun maafkan karyawan saya yang tidak hati hati saat sedang bekerja" sebuah suara yang sangat lembut terdengar di telingaku.

Aku melihat kearah pemilik suara itu seketika...

Deg

Seorang bidadari berdiri dihadapanku, aku tak menjawab aku tertegun melihat gadis di hadapanku ini, hingga dia memanggilku untuk yang kedua kalinya, aku baru tersadar.

"Ah.. ii..iya tidak masalah nona, apa nona pemilik restoran ini?" tanyaku.

Ia tak langsung menjawab namun bandanya ia condongkan sedikit dan berbisik "Iya tuan, saya pemilik restoran ini, tapi tolong di rahasiakan" ucapnya dengan senyum yang sangat manis.

Deg! deg!! deg!!!

Ya ampun ini terlalu dekat.

Aku sempat terkejut, ternyata benar sesuai dengan rumornya jika pemiliki restoran ini adalah seorang gadis muda yang sangat cantik dan tentunya sholeha, namun dengan cepat aku mengubah ekspresi wajahku seperti semula, seperti yang dia katakan aku harus merahasiakan indetitasnya, aku merasa beruntung karna mengetahui siapa pemilik restoran ini, jika Farhan tau dia pasti ngotot memintaku memberi tahunya.

Dia menawarkan ganti rugi padaku namun aku menolaknya, namun ia memaksa jadi aku akan menagihnya kapan kapan saja, itu cuman alasanku, yang sebernarnya aku hanya ingin melihatnya lagi, hihihi.

Dia memberi tahu namanya HUMAIRA sungguh nama yang indah seperti orangnya yang sangat cantik.

Aku semakin kagum saat melihatnya sedang memberi teguran pada pegawai yang tadi memarahi salah satu karyawan itu, sungguh bos yang sangat bijaksana bahkan dia rela meminta maaf dan menganti rugi atas kesalahan karyawannya.

Selain cantik, baik hati dan sholeha.

Istri idaman

Tak lama kepergiannya Farhan kembali dari toilet.

"Kenapa loe senyum senyum sendiri" ucapnya.

"Gue habis ketemu bidadari" jawabku.

"Dimana" ucapa nya sambil melihat lihat.

"Udah pergi takut liatin loe dateng" jawabku acuh tak acuh dan meminum espresso ku.

"Sialan, loe pikir gue setan" ucapnya tak terima.

"Wujud loe memang bukan setan, Tapi sifat loe mirip setan" Ujarku.

"Cih... kayak loe bener aja" gerutunya.

Aku memutar bola mataku jengah.

BERSAMBUNG...........