Chapter-05

Selamat membaca.....

_______

Satu hari telah berlalu dan malam ini adalah dimana Askia akan bertemu dengan calon suaminya.

Dan sebelum itu Askia juga telah menceritakan tentang perjodohan ini kepada Nia.

Flashback on

"Nia...aku di jodohin sama Abi...hiks.. hiks.." ucapku pura pura menangis.

"...."

"Serius aku ngak bohong, dan nanti malam aku akan di pertemukan dengan calon suamiku"

"...."

"Aku sangat sedih bagaimana ini, nara sayang tolonglah aku.....hiks.. hiks.." ucap Askia penuh men-drama.

"...."

"Wa'alaikumsalam"

Flashback off

Gadis itu sesekali menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya pelan untuk mengurangi kegugupannya.

Krieeeeetttt!

Pintu kamar termuka dan di sana sudah ada Nor.

"Dek ayo turun, calon suami kamu udah sampai, dia tampan sekali.." ucap Nor sambil tersenyum.

Ya Allah, kenapa aku semakin gugup

Mereka berjalan beriringan menuruni tangga, suara langkah kaki yang mendekat membuat mereka yang ada di bawah menoleh ke asal suara.

"Subhanallah, cantik sekali calon menantu kita Pah," Wina membisikkan pada suaminya.

"Iya Mah,"

Bagaimana tidak jika biasanya Askia akan berpenampilan sesederhana mungkin tapi malam ini ia tampil memukau, tentunya ada campur tangan sang kakak ipar, Malam ini ia menggunakan Gamis hitam yang bagian bawahnya sedikit mengembang dan bagian atasnya di taburi mutiara mutiara kecil, sangat elegant dan kontras dengan warna kulitnya yang putih seperti porselen, bagian atasnya ia padukan dengan pasmina berwarna mocca dan make-up natural dan sedikit lipstik di bibirnya menambahkan aura kecantikannya semakin menonjol.

Farhan yang tadi duduk membelakangi langsung memutar badannya kebelakang.

Deg

Sejenak Farhan tertegun saat melihat Askia yang sedang menuruni tangga, hingga pada saat tatapan keduanya bertemu...

*Cantik

Tampan*

Mereka membatin secara bersamaan.

Bahkan Askia tanpa sadar dalam benaknya ia sedang memuji hasil karya tuhan yang sedang menatapnya.

"Astaghfirullah" gumamnya kecil.

Askia langsung memutuskan pandangannya itu, lalu ia menyalami kedua orang tua Farhan lalu duduk di antara kedua orang tuanya.

Sedangkan Farhan masih betah memandang kearah Askia, seolah ia sedang terhipnotis, membuat Askia menjadi salah tingkah.

"Ekheeem.." Samir berdehem dengan suara yang sengaja di keraskan, membuat Farhan tersadar dari bengong nya.

"Belum apa apa udah terpesona aja nih sama calon bini, makanya Dek jadi orang itu jangan terlalu cantik" goda Samir.

"Apaan sih bang" ucap Askia malu malu.

"Cie cie ada yang malu" goda Samir lagi.

"Mas udah, jangan menggodanya lagi, kau ini" ucap Nor sambil mencubit kecil pinggang suaminya ini.

Cih sok malu malu lagi, bilang aja loe seneng bisa nikah sama gue, tapi jangan harap loe akan bahagia sama gue

"Nak Farhan perkenalkan ini anak nya om, namanya Askia, dan Kia dia adalah calon suamimu Farhan" Farhan dan Askia saling menyapa.

Farhan kembali menatap Askia lekat lekat.

Sepertinya gue pernah lihat dia, tapi dimana? Ahh bukan urusan gue

Setelah acara perkenalan dan makan malam selesai keluarga Farhan berpamitan, sebelum itu mereka telah menetapkan tanggal dan hari pernikahan mereka, seminggu lagi.

______

Briansyah group

"Loe kenapa?? pagi pagi udah kusut aja tuh muka" ucap Bimo yang baru saja masuk dan merebahkan dirinya di atas sofa.

Farhan tak menjawab pertanyaan Bimo, mebuat pria itu kesal.

"Woi loe budek apa?" ucap Bimo berteriak.

Farhan menatap kearah Bimo,"Gue lagi pusing!" ucap Farhan.

"Masalah apa? pekerjaan? atau..."

"Gue di jodohin" ucap farhan lemas memotong ucapan Bimo.

"Oohh.... loe di jodo.... Hah..APA!! di jodohin, sama siapa??" Bimo kaget mendengannya bahkan ia terbangun dari rebahannya.

"Sama anak sahabatnya Papa gue"

"Jadi Paman jodohin loe, terus gimana hubungan loe sama Nara ??" tanya Bimo kembali merebahkan dirinya.

"Gue udah kasih tau dia kemarin" Farhan menarik nafasnya " loe tau gimana reaksinya??" sambung Farhan, Bimo menggeleng.

"Dia ngamuk, bahkan dia hampir mau putusin gue" ucap Farhan.

"Wait! jadi maksud loe, kalau loe nanti udah nikah loe ngak bakalan putusin Nara gitu??" ucap Bimo kembali duduk dengan ekpresi serius.

"Of course, karna gue sangat mencintainya" jawab Farhan santai.

"Gila loe Al, loe tau sendirikan kalau Paman ngak suka sama Nara makanya dia jodohin loe sama cewek lain, kalau Paman tau loe udah nikah tapi masih berhubungan sama Nara gimana?" ucap Bimo tak percaya dengan pikiran sepupunya ini.

"Gue bakalan diam diam sama Nara"

"Kalau nanti istri loe itu ngadu sama Paman gimana, emangnya loen ngak tega Al"

"Gue ngak peduli, kalau dia berani ngadu sama Papa, gue bakalan buat perhitungan sama dia" ucap Farhan lalu kembali mengerjakan pekerjaanya.

"Gila loe Al"

_____

Empat hari telah berlalu dan hari menuju pernikahan tinggal beberapa hari lagi.

Sore ini Askia akan di jemput oleh Farhan untuk melakukan fitting baju dan membeli cincin di salah satu Mall yang terbesar di jakarta.

Dan di sinilah mereka di dalam mobil Farhan yang melaju dengan kecepatan sedang, sebenarnya Farhan sangat tidak ingin harus pergi seperti ini namun karna paksaan mamanya ia harus terpaksa menemani Aksia.

Hening...

Tak ada yang membuka pembicaraan, Askia sibuk memandang jalanan melalui kaca mobil, sedangkan Farhan fokus menyetir mobil.

Hingga suara ponsel milik Farhan memecahkan keheningan dalam mobil tersebut.

"Hallo" ucap Farhan setelah sambungan telpon terhubung.

Askia masih fokus dengan jalanan ia tak bersuara, hingga ucapan berikutnya membuat Askia menoleh kearah Farhan.

"Iya sayang, setelah selesai aku akan kesan" Farhan yang merasa sedang di tatap melihat kearah Askia dan menaikkan sebelah alisnya.

Askia memalingkan wajahnya kembali menatap jalanan, Askia terus mendengar pembicaraan itu, ia tau tidak sopan mendengar pembicaraan orang, tapi dia biasa buat apa..hingga Farhan memutuskan sambungan telponnya.

Ternyata dia sudah memiliki seorang kekasih? lalu kenapa dia menerima perjodohan ini

"Loe udah dengar kan??" ucap Farhan tanpa menoleh.

"Apa??" ucap Askia seolah olah ia tak mendengar pembicaraan Farhan tadi.

Farhan berdecak saat mendengar jawaban dari Askia, "Tsk, seolah olah loe ngak tau apa apa, seperti yang loe dengar, gue udah punya kekasih, dan asal loe tau gue nerima perjodohan ini itu cuman karna mama gue, kalau ngak gue ngak bakalan sudi nikah sama loe, dan ingat jangan pernah mengharap cinta dari gue karna loe tidak akan pernah mendapatkannya, Dan ya.. jika loe berani berani ngadu soal ini sama papa, mama dan orang tua loe, jangan salahin gue kalau nanti loe bakalan nyesel." ucap Farhan tanpa menoleh.

Jedaaaarrrr

Bagai di sambar petir di siang bolong saat

mendengar semua ucapan Farhan.

Jika tidak mendapatkan cinta dari suami jadi kenapa pernikahan ini terjadi? kenapa hatiku sakit saat mendegar ucapanya itu ya Allah

Askia melirik kearah Farhan, lelaki itu sangat tenang setelah mengatakan itu, " Jika suatu hari aku juga memiliki seorang kekasih bagaimana?"ucap Askia mencoba mencari jawaban dari Farhan.

"Terserah, gue ngak peduli" jawab Farhan datar.

Seketika Askia terdiam, dan dia kembali melihat jalanan dari jendela mobil, tak terasa setetes air bening jatuh dari matanya.

BERSAMBUNG..........

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sayang sayangku 😘 😘 😘 TERIMAKASIH

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***