Selamat membaca......😉😉😉😉
_______
"Assalamu'alaikum" ucap seorang gadis cantik yang baru saja tiba di tanah air, setengah berlari gadis itu masuk kedalam rumah.
"Wa'alaikumsalam" jawab mereka serempak.
"Ummi" gadis itu mencium tangan Umminya dengan lembut, lalu ia beralih ke Abinya yang sejak tadi terus tersenyum pada putrinya itu.
"Kepan kamu sampai Dek? kenapa ngak kasih kabar biar Abang yang jemput" ucap Samir.
"Sengaja, biar ada kejutannya gitu, heheh" jawab Askia cengengesan. ya gadis itu adalah Askia.
"Gimana kuliah Kia di sana?" tanya Abi Herman.
"Alhamdulillah baik Abi"
Saat sedang mengobrol sebuah suara terdengar dari belakang mereka.
"Aunty Kia...!!"
Mereka yang mendengar suara cempreng itu langsung menoleh ke asal suara, di sana terlihat seorang anak kecil yang berusia sekitar 4 tahun berlari menuruni tangga dengan tergesa gesa.
"Maira.."
Askia bangkit dari duduknya dan menghampiri gadis kecil itu lalu..
*Gruu*uuuupp!!!
Askia menangkap tubuh kecil itu yang melompat dalam pelukannya.
"Kapan Aunty kembali, Rara sangat merindukan Aunty" ucap gadis itu dalam gendongan Askia .
"Benarkah?? Aunty juga sangat merindukan keponakan kecil Aunty ini" ucap Askia menghujani seluruh wajah gadis kecil itu dengan ciuman membuat Maria merasa geli dan tertawa.
Lalu mereka kembali mengobrol, hingga azan asar berkumandang.
Di kamar
Hari berganti dengan malam, Askia meletakkan kopernya dan membereskan isinya lalu di masukkan kedalam lemari, lalu ia melihat seluruh isi kamarnya yang telah lama ia tinggal ini.
'Masih sama' batin Askia tersenyum.
Tak mau berlama lama Askia melepas hijabnya dan mengambil baju ganti dan handuk kimononya lalu masuk kedalam kamar mandi, selesai mandi Askia langsung menunaikan sholat insya, beberapa menit kemudian ia selesai dan merapikan alat seperangkat sholatnya lalu menaiki ranjang sambil berselonjoran kaki di sana.
Askia meraih tas ransel yang di dalamnya ada laptop dan beberapa berkas yang harus ia lihat, lalu ia mengeluarkan isinya dan langsung berkutat dengan laptopnya dan beberapa kertas itu.
Hingga jam menunjukkan tepat pukul satu tengah malam, Askia menyelesaikan pekerjaannya lalu ia merapikan dan langsung tertidur.
Keesokan harinya Askia telah rapi dengan pakaian rumahannya baju tunik dan celana kain yang besar di bagian bawah dan jilbab isntan yang bertengger manis di kepalanya, ia juga tak lupa memoleskan make-up tipis di wajahnya dan pelembab bibir, membuat gadis itu semakin cantik, ia menuju keruang makan.
"Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya.!!"
"Wa'alaikumsalam, pagi juga" jawab mereka serempak.
"Wah..wah.. wah.. Pagi pagi udah cantik aja Adek Abang, mau kemana Dek ??" goda Samir sambil tersenyum.
"Emang abang baru nyadar kalau Adek Abang ini memang chuaaanntik.." ucap Askia membalas dengan percaya diri.
"Nyesel Abang mujinya" ucap Samir .
"Sudah, sudah jangan ribut, gak baik ribut di depan rejeki" lerai Abi Herman.
"Memangnya Kia mau kemana sayang??" tanya Ummi Rini lembut.
"Ngak kemana mana kok Ummi , kan ngak mungkin Kia keluar begini" jawab Askia sambil menunjukkan pakainnya.
"Kak Nor, Rara mana kok ngak keliatan??" tanya Askia saat tak melihat ponakan kecilnya itu.
"Masih tidur dia, mungkin sebentar lagi juga bangun" jawab Nor lembut.
Askia hanya mangut mangut, lalu mereka sarapan dengan khitmat
Setelah selesai makan, semua orang telah pergi untuk bekerja, bahkan abangnya membawa sang istri dan juga anaknya untuk melihat rumah baru mereka, karna beberapa hari lagi mereka akan tinggal di indonesia.
Jadi tinggallah dirinya sendiri dan hanya ada beberapa pelayan yang melakukan pekerjaannya masing masing.
"Haaahhh... sangat membosankan, mau ke restoran juga males," gumam Askia yang sedang rebahan di karpet tebal berbulu yang ada di depan Tv, ia mengganti ganti siaran karena tak ada yang menarik menurutnya.
Hingga ia berhenti di sebuah siaran yang sedang menyiarkan seorang aktris papan atas dengan seorang pengusaha muda, namun wajah pria itu di tutupi dengan masker hitam, topi hitam dan juga kacamata hitam, rambutnya sedikit gondrong, mereka terlihat saling merangkul menuju mobil dan menghindari wawancara dari para wartawan.
"Ck ck ck, anak muda zaman sekarang, belum halal udah main rangkulan segala, Ya Allah jauhkan lah hamba mu ini dari godaan yang seperti itu Amiiiinn.." ucap gadis itu bergidik ngeri membayangkannya.
Seorang pelayan yang tak jauh dari sana mendengar ucapan Askia rasanya ia ingin menangis, bagaimana tidak, seolah olah nonanya ini berasal dari jaman batu.
"Ah iya, aku lupa memberi tau Nia kalau aku di jakarta, kalau dia tau aku disini dan tidak memberi tahunya bisa bisa ngamuk tuh anak" ucap Askia ia meraih ponselnya yang ada di atas meja.
Tut!!! Tut!! Tut!!!
"Assalamu'alaikum Nia sayang.." seru Askia setelah sambungan telponnya terhubung.
"...."
"Iya, kemarin sore aku sampek sini"
"...."
"Iya iya maaf deh, aku ngak sempat ngabarin kamu kemarin"
"...."
"Baiklah nanti aku yang akan traktir kamu, puas.."
"...."
"Baiklah, di tempat biasa kita akan bertemu, jam 3 siang oke??"
"...."
"Iya, wa'alaikumsalam"
Setelah memutuskan sambungan telponnya Askia beranjak dari rebahannya lalu masuk kedalam kamarnya yang ada di lantai 2.
__________
Jam tiga sore, sesuai janji dan di sinilah dia di sebuah caffe yang terletak tak jauh dari kampus tempat Nia belajar, kedua gadis itu sedang mengobrol.
"Berapa hari kamu disini??" tanya Nia sesekali menyedot minumannya.
"Rencananya sih cuman dua hari, tapi Abi nyuruh aku ambil cuti selama satu minggu" jawab Askia santai ia sibuk dengan makanan yang ada di hadapannya.
"Lama amat, emangnya ada acara apa??" tanya Nia penasaran.
"Ngak tau" jawab Askia acuh.
Lalu mereka terus mengobrol hingga sore menjelang maghrib.
_______
BERSAMBUNG...........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Demti 79
lanjut
2022-04-09
0
YRK
Bibi nya keingat sp tu🤔
2021-09-03
0
Heksa Suhartini
awal yang pas untuk dibaca 👍👍👍👍👍
2021-06-30
0