Chapter-12

Askia POV

Kampus.....

Aku dan Nia sedang duduk di bangku taman yang ada di Kampus , kami sibuk dengan kegiatan masing masing.

Nia sibuk dengan ponselnya, sedangkan aku sibuk dengan laptopku.

Saat sedang asik dengan kegiatan kami, tiba tiba suara ponselku terdengar, aku mengambil ponselku yang ada di dalam tas selempangku, ku lihat mama yang menelpon, langsung saja aku menggeser ikon berwarna hijau.

"Assalamu'alaikum" ucap ku saat sambungan telpon terhubung.

"...."

"Boleh mah"

"...."

"Iya mah, wa'alaikumsalam" ucap ku setelah menutup telpon itu.

Nia berhenti dari aktifitasnya dan melihat kearah ku yang terdiam.

"Kenapa? siapa yang nelpon?" tanya Nia menatapku.

"Mama Mas Farhan telpon, dan nanti malam mereka akan kerumah untuk makan malam" ucap ku lemas.

"Yaudah telpon suami mu" ucap Nia, ia kembali fokus dengan ponselnya.

Gimana mau telpon jika nomernya saja aku tak punya.

Haaaiiss.. aku menghela nafas, lalu aku membereskan barang barangku.

"Mau kemana?" tanya Nia saat melihat ku beres beres.

"Mau pulang, Aku duluan ya.. Assalamu'alaikum" ucap ku langsung pergi tanpa mendengar jawaban Nia.

Saat ini aku ingin kekantor Mas Farhan untuk membicarakan ini.

45 menit aku sampai di depan kantornya Mas Farhan, aku langsung masuk kedalam dan menghampiri resepsionis.

"Maaf mbak, apa pak Farhan nya ada??" tanyaku.

Resepsionis yang mengenal ku sebagai istri Mas Farhan pun langsung menyuruh ku masuk.

Aku masuk kedalam lif, beberapa menit lif itu terbuka aku segera menuju ruangan Mas Farhan, namun sebuah suara yang tidak terlalu asing terdengan dari sampingku.

"Nona Maria??"

"Tuan Bimo??" ucapku saat melihat kearahnya.

"Kenapa anda di sini nona?" tanya Bimo bingung saat melihatku disini.

Jadi dia juga bekerja di sini' Batinku.

"Saya ingin bertemu dengan suami saya tuan" ucapku.

Aku melihat Bimo yang terdiam dengan ekpresi yang terkejut saat mendengar ucapanku, apa dia tidak tau kalau aku istrinya mas Farhan.

Jadi dia istrinya Al??' Batin Bimo.

Tanpa peduli aku melewatinya ingin masuk kedalam ruangan itu.

"Tunggu di dalam ad...." belum sempat Bimo mengucapkan kata katanya, aku sudah membuka pintu itu lebar lebar.

Dan apa yang aku lihat setelah pintu itu terbuka???.

Sebuah pemandangan yang begitu sangat menjijikan terpampang di depanku.

Mereka yang melihat kedatanganku ikut terkejut, terlebih Mas Farhan yang langsung bangun dari tidurnya yang sedang menindih tubuh seorang wanita.

Bimo juga masuk kedalam, ia juga mematung saat melihat itu.

"Kanapa kamu ada di sini???" tanyanya terkejut sambil mengancingi kembali bajunya.

Aku tak menjawab aku malah melihat kearah wanita itu, ya itu adalah Nara yang sedang duduk di sofa yang sudah berpakain rapi, ia sangat tenang seolah olah tak terjadi apa apa.

Dengan cepat aku menuju ke arahnya dan....

Plaaakkk

Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi Nara, membuat wanita itu jatuh kesamping dan meringis.

"Apa yang kau lakukan???" Bentak Mas Farhan saat melihatku menampar kekasihnya, ia langsung menghampiri Nara.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kalian lakukan Mas???? apa kamu gila....kamu tau? yang kamu lakukan itu sungguh perbuatan yang sangat hina, kamu berzinah dengan perempuan yang mukan mahrammu Mas... apa kamu sadar Mas... kamu sudah melakukan dosa besar" ucapku mengebu gebu, emosiku sudah di ubun ubun.

Plaaakkk

Suara tamparan kembali terdengar, bahkan kali ini lebih keras dari sebelumnya, bukan aku pelakunya, melainkan tamparan dari Mas Farhan yang mendarat manis di pipi kananku, itu sangat keras sehingga darah segar keluar dari sudut bibirku, hijabku yang tadinya rapi kini sudah bergeser.

"Dasar wanita sialan, beraninya tangan kotormu itu menyentuh tubuh kekasihku?, Tidak usah kamu mengajariku, kamu tidak punya hak untuk mencampuri urusanku, Kenapa kamu harus hadir dalam hidupku hah?? kenapa?? apa kamu tau? kamu itu hanya benalu dalam hidupku, aku sangat membenci saat melihat wajahmu yang sok alim itu, sungguh menjijikkan" ucap Mas Farhan marah, ia memeluk Nara yang sedang menangis segugukan.

"Aku punya hak Mas, bahkan lebih dari itu aku berhak atas dirimu karena kamu suamiku Mas, sudah tugas ku sebagai seorang istri untuk membawamu kejalan yang benar, saat kamu melakukan kesalahan" ucapku lirih, namun masih bisa di dengar oleh orang orang yang ada disana.

Air mataku turun tanpa di minta, aku menengadah kan kepalaku melihat kearahnya, kubenarkan letak hijabku.

Kulihat Mas Farhan tidak menjawab, namun ia menatapku dengan tajam.

"Pulanglah nanti malam Mas, Mama sama Papa akan kerumah untuk makan malam" ucapku datar dan membalikkan badanku hendak pergi namun aku berhenti di ambang pintu.

Tanpa menoleh aku melanjutkan kata kata ku, " Jika Mas tidak mau mendengarkan ucapanku maka Lakukanlah itu lain kali di hotel Mas, karena Kia yakin Mas tidak akan jatuh miskin hanya untuk menyewa satu kamar di hotel yang paling mewah, jangan lakukan itu di tempat ini, karena ini tempat Mas mengais reseki, jangan sampai Allah menarik nya dari Mas" ucapku dingin dan langsung pergi dari sana.

Bisa ku pastikan jika saat ini Mas Farhan pasti marah mendengar kata kata dariku, aku tidak peduli.

Bimo yang sejak tadi mendengar itu tak bisa berkata apa apa, ternyata sosok wanita yang ia kagumi selama ini sudah bersuami, dan suaminya itu adalah sepupunya sendiri dan pria brengsek yang malah memeluk wanita murahan itu, setelah menatap tajam sepasang kekasih itu Bimo langsung keluar dengan membanting pintu.

Sedangkan Farhan, sedikit tak tenang saat mendengar ucapan Askia tadi, , ia melepaskan pelukannya dari Nara dan merapikan penampilannya.

"Mas, kamu mau kemana?" tanya Nara.

"Aku akan pulang" ucapnya mengambil jas dan berlalu pergi dari sana.

Sialan

Batin Nara kesal.

________

Aku berjalan gontai di atas trotoar menyusuri jalanan, dibawah langit yang mendung aku berhenti saat tepat di atas jembatan, angin yang lumayan kencang meniup ujung pasmina ku, dan tak lama hujan turun rintik rintik dan lama kelamaan hujan semakin deras, seakan turut sedih dengan keadaanku saat ini, aku masih berdiri di sana sambil menyangga kedua tanganku di atas membatas jembatan, tak peduli dengan dinginnya hujan yang jatuh menimpa tubuhku, air mata ku tak henti hentinya mengalir dan menetes, namun hilang begitu saja saat hujan telah menghapusnya.

Pandanganku kosong kedepan menatap luasnya sungai yang mengalir begitu cepat menuju kesebuah titik yang ada di bawah jembatan ini.

Ingin rasanya aku menenggelamkan tubuhku kedalam jembatan ini.

Aku menengadahkan kepalaku keatas ku tutup kedua mataku rapat rapat, agar air hujan tidak masuk kedalam mata.

Tuhan.... Sesakit ini kah ujian yang engkau berikan???? sepahit ini kah kenyataan yang harusku terima?? apakah aku harus berhenti disini??? apa aku harus pergi sejauh mungkin agar aku tidak membebani dirinya lagi??? Tuhan..... Selama ini aku terus bersabar menghadapi ujianmu tapi kenapa? balasan ini yang engkau berikan??? hatiku hancur saat melihat suamiku sedang melakukan itu dengan wanita lain tepat di depan mataku sendiri, aku sungguh hancur, bahkan dia belum pernah sekalipun menyentuhku yang aku adalah istri sahnya.

Aku menepuk nepuk dadaku yang sesak, seakan aku tak mampu untuk bernafas lagi, aku terus menangis di derasnya hujan, bahkan suaraku hilang karna di telan hujan, hingga sebuah payung memanyungi diriku.

Aku melihat ke pemilik payung itu.

"Mas Farhan" ucapku lirih sambil menghapus air mataku.

"Ayo pulang, aku akan mengantarmu" ucapnya datar.

"Tidak perlu Mas, aku bisa pulang sendiri" ujarku.

"Apa kamu akan pulang dengan berjalan kaki?? ayo cepat aku tidak mau besok di marahi mama karna kau sakit" ucapnya lagi sambil menarik tanganku.

Aku tersentak kaget, Apa aku tak salah lihat?? Mas Farhan memegang tanganku??

Aku tak bisa menolak, sungguh kakiku sangat sakit karna terlalu lama berjalan, aku pun masuk kedalam mobilnya.

Saat dalam mobil kami tak berbicara sama sekali, aku hanya memandang keluar jendela sedangkan mas Farhan Lebih fokus dengan mobilnya.

Hingga kami sampai di rumah, aku langsung turun tanpa menunggu mas Farhan yang ada di belakangku, saat ini sungguh aku tak ingin berbicara dengan nya

BERSAMBUNG....

jangan lupa tinggalkan jejak kalian sayang sayangku 😘 😘 😘 TERIMAKASIH

Terpopuler

Comments

Noni Kartika Wati

Noni Kartika Wati

aduh askia jgn lemah didepan farhan

2022-08-25

0

Pricila Bianca Aidelin

Pricila Bianca Aidelin

tinggalin aja tuh suami laknat 😢😢😢 nyesek banget

2022-01-04

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

ngilu bacanya klu suami Spt itu.askia bkn wanita lemah aku yakin Farhan akan takluk ma istrinya klu author berbaik hati..

2021-10-19

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter-01
2 Chapter-02
3 Chapter-03
4 Chapter-04
5 Chapter-05
6 Chapter-06
7 Chapter-07
8 Chapter-08
9 Chapter-09
10 Chapter-10
11 Chapter-11
12 Chapter-12
13 Chapter-13
14 Chapter-14
15 Chapter-15
16 Chapter-16
17 Chapter-17
18 Chapter-18
19 Chapter-19
20 Chapter-20
21 Chapter-21
22 Chapter-22
23 Chapter-23
24 Chapter-24
25 Chapter-25
26 Chapter-26
27 Chapter-27
28 Chapter-28
29 Chapter-29
30 Chapter-30
31 Chapter-31
32 Chapter-32
33 Chapter-33
34 Chapter-34
35 Chapter-35
36 Chapter-36
37 Chapter-37
38 Chapter-38
39 Chapter-39
40 Chapter-40
41 Chapter-41
42 Chapter-42
43 Chapter-43
44 Chapter-44
45 Chapter-45
46 Chapter-46
47 Chapter-47
48 Pengumuman
49 Chapter-49 (S2)
50 Chapter-50 (S2)
51 Chapter-51(S2)
52 Chapter-52 (S2)
53 Chapter-53 (S2)
54 Chapter-54 (S2)
55 Chapter-55 (S2)
56 Chapter-56 (S2)
57 Chapter-57 (S2)
58 Chapter-58 (S2)
59 Chapter-59 (S2)
60 Chapter-60 (S2)
61 Chapter-61 (S2)
62 Chapter-62 (S2)
63 Chapter-63 (S2)
64 Chapter-64 (S2)
65 Chapter-65 (S2 End)
66 Chapter-66 (S3)
67 Chapter-67 (S3)
68 Chapter-68 (S3)
69 Chapter-69(S3)
70 Chapter-70 (S3)
71 Chapter-71 (S3)
72 Chapter-72 (S3)
73 Chapter-73 (S3)
74 Chapter-74 (S3)
75 Chapter-75 (S3)
76 Chapter-76 (S3)
77 Chapter-77 (S3)
78 Chapter-78 (S3)
79 Chapter-79 (S3)
80 Chapter-80 (S3)
81 Chapter-81 (S3)
82 Chapter-82 (S3)
83 Chapter-83 (S3)
84 Chapter-84 (S3)
85 Chapter-85 (S3)
86 Chapter-86 (Tamat)
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Chapter-01
2
Chapter-02
3
Chapter-03
4
Chapter-04
5
Chapter-05
6
Chapter-06
7
Chapter-07
8
Chapter-08
9
Chapter-09
10
Chapter-10
11
Chapter-11
12
Chapter-12
13
Chapter-13
14
Chapter-14
15
Chapter-15
16
Chapter-16
17
Chapter-17
18
Chapter-18
19
Chapter-19
20
Chapter-20
21
Chapter-21
22
Chapter-22
23
Chapter-23
24
Chapter-24
25
Chapter-25
26
Chapter-26
27
Chapter-27
28
Chapter-28
29
Chapter-29
30
Chapter-30
31
Chapter-31
32
Chapter-32
33
Chapter-33
34
Chapter-34
35
Chapter-35
36
Chapter-36
37
Chapter-37
38
Chapter-38
39
Chapter-39
40
Chapter-40
41
Chapter-41
42
Chapter-42
43
Chapter-43
44
Chapter-44
45
Chapter-45
46
Chapter-46
47
Chapter-47
48
Pengumuman
49
Chapter-49 (S2)
50
Chapter-50 (S2)
51
Chapter-51(S2)
52
Chapter-52 (S2)
53
Chapter-53 (S2)
54
Chapter-54 (S2)
55
Chapter-55 (S2)
56
Chapter-56 (S2)
57
Chapter-57 (S2)
58
Chapter-58 (S2)
59
Chapter-59 (S2)
60
Chapter-60 (S2)
61
Chapter-61 (S2)
62
Chapter-62 (S2)
63
Chapter-63 (S2)
64
Chapter-64 (S2)
65
Chapter-65 (S2 End)
66
Chapter-66 (S3)
67
Chapter-67 (S3)
68
Chapter-68 (S3)
69
Chapter-69(S3)
70
Chapter-70 (S3)
71
Chapter-71 (S3)
72
Chapter-72 (S3)
73
Chapter-73 (S3)
74
Chapter-74 (S3)
75
Chapter-75 (S3)
76
Chapter-76 (S3)
77
Chapter-77 (S3)
78
Chapter-78 (S3)
79
Chapter-79 (S3)
80
Chapter-80 (S3)
81
Chapter-81 (S3)
82
Chapter-82 (S3)
83
Chapter-83 (S3)
84
Chapter-84 (S3)
85
Chapter-85 (S3)
86
Chapter-86 (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!