cafter 3

Ayana atthallah 22 tahun (desainer pemilik butik ay'att)

Rafasyah vino wijaya 27 tahun (angota khusus kepolisian kopasus)

.

.

.

.

.

..

09 Maret 2021

.

..

"dek dek bangun " guncangan di tubuhnya membuat aya perlahan membuka matanya

"bunda " caca mengeleng melihat anak gadisnya ini suka tidur larut dan bangun kesiangan

"bangun mba dina udah ngomel ngomel tu kamu belum ke butik, katanya kalian ada janji sama klaen" mendengar itu aya langsung bergegas ke kamar mandi bahkan selimut nya yang jatuh pun tak ia hiraukan

caca hanya mengeleng lalu beralih ke kamar sebelah di mana sang pangeran berada "udah siap mas.?" tanya caca ketika melihat aydan sudah rapi dengan setelan kemejanya

"udah bun adek mana.?" tanya aydan dengan menggandeng caca keluar

"kayak ngak tau kelakuan adek mu aja mas" ayda menganguk lalu mengajak caca ke tempat makan

kenapa aydan di pangil mas karna arga asli keturunan jawa dan aya dari dulu selalu dipangil adek karna aya selalu di manja oleh aydan, dania, dimas bahkan vania karna aya yang paling kecil dan paling manja walau pun aydan dan vania hanya beda satu tahun tapi aya selalu bilang bahwa ia yang paling kecil jadi harus di manja

"aya mana bun.? " tanya arga yang melihat caca datang bersama aydan

"masih di atas mas" sahut caca lalu menyiapkan sarapan untuk arga

"yah nanti siang sempet ngak ke resto .? " tanya aydan di sela makannya

"emang kenapa..? " tanya arga yang binggung karna selama aydan mengantikannya ia tak sekali pun menginjakan kaki di restoran nya mana pun karna selalu di larang oleh aydan dan aya

" aydan ada kelas pagi siangnya juga harus ke kalimantan jadi ngak sempat" arga menganguk

"ayah cek pagi aja sekalian anter vania ke bandara" sahut arga

"ngapain yah.? " tanya aya yang datang dari kamar

"vania mau ke bengkulu ada kasus kurang gizi atau apalah itu sekalian kasih vaksin ke tni disana mangkanya mereka dikirim kesana"

" berarti mba fisyah ikut juga dong ya.? " tanya aydan membuat arga mengangkat bahunya

"ayah ngak tau"

"mba fisyah siapa.? " tanya aya yang kepo

" itu lho dek istrinya mas bian dia juga dokter spesialis anak" aya menganguk, iya kenal dengan bian adik iparnya dania kakak sepupunya

ia akrab dengan abian/bian tapi sangat di sayangkan ketika pernikahan bian ia tak bisa hadir karna ia sakit terpaksa ia hanya bisa mengucapkan selamat melalui telepon

"aya mau nebeng ngak.? " tanya arga yang telah selesai dengan makannya

aya menganguk lalu menyalimi caca dan aydan "hati hati ya" ucap caca membuat aya menganguk lagi

jarak butik dan rumah hanya berjarak 10 menit kalau pakai sepeda mangkanya aya suka pakai sepeda kalau pergi ke butik tapi untuk kali ini ia harus bergegas karena tak ingin pengunjungnya lama menunggu

"by ayah titip salam sama vania dan maaf ngak bisa nganter "

"iya sayang nanti ayah sampaikan, vania pasti ngerti " aya menganguk lalu menyalami arga

setelah kepergian arga aya langsung bergegas masuk ke butik untuk melayani costumer nya

setelah melayani permintaan berbagai costumer melihat bahan gambar dan lain lain kini aya meregangkan ototnya di kursi

"jangan terlalu keras kerjanya ya " sahut dina yang datang dengan tumpukan sketsa yang tertinggal di bawah tadi

"ngak kok mba aya malah seneng" sahut aya

"oya yang mana tadi yang harus di rubah" tanya aya ketika melihat sketsa baju yang ia gambar ulang demi kepuasan costumer beruntung ia baru mengerjakan setengah jadi kalau ngak mungkin ia akan kewalahan merumbak bajunya

"ini" dina memberikan gambar sketsa nya

dreeettt...... dreeeeeettt.......

getaran di meja membuat aya mengalihkan pandangannya ke hp

"bentar mba" ucap aya lalu mengangkat pangilan itu

"halo van"

"ayaaaa gue benci sama loe benci benci benci.... " aya langsung menjauhkan hp dari telinganya begitu mendengar teriakan dari sodaranya itu

aya mengososk gosok telinganya "gue ngak budek vania ngak perlu teriak " sahut aya yang malah membuat dina tertawa

"gue kesel tau sama lho, gue bakal ke bengkulu disana kan ngak ada lho ngak bisa meluk curhat sama lho nanti gue kangen sama adek gue gimana.? " aya tersenyum mendengar ucapan vania semarah apapun vania padanya pasti vania akan luluh sendiri

"photo gue kan banyak liatin aja"

"ihhh aya mah kan photo ngak bisa di peluk, di ajak cerita di cium" aya mengeleng

"nanti gue kesana gue janji" sahutan aya membuat vania di sebrang sangat girang

"bener ya aya gue tunggu lho awas bohong"

"iya iya nanti aya kesana, ngajak ramon sekalian" goda aya

"sialan ngak usah ajak dia lho aja kesini ok pokonya gue tunggu, ya kita mau berangkat ni udah dulu ya byby"

"by hati hati" setelah itu aya langsung mematikan sambunganya

"vania ke mana.? " tanya dina yang masih berada di ruangan yang sama dengan aya

"ke bengkulu mba katanya di desa apa itu ada penyaluran pitamin buat desa di sana sekalian ngasi vaksin buat bapak bapak tentara disana " dina menganguk

"ok udah selesai aku bawa pulang aja mba biar di kerjain di rumah" ucap aya dengan membereskan sketsa gambarnya

"iya, eh ya makan dulu yuk" mendengar kata makanan aya langsung menganguk

"makan di mana.? " tanya aya ketika dina mengunci pintu butik

"di cafe depan simpang saja aja baru buka katanya"

aya dan dina berjalan kaki karna jaraknya lumayan dekat dari butik

setelah sampai aya melihat ke sekitar cafe yang bernuansa calerful membuat siapa saja betah apalagi di tambah dengan hiasan galaksi serta beberapa bintang di bagian lain membuat pengunjung seolah bernuangsa di malam hari

"aya ayo" dina langsung menarik aya ketika mendapatkan tempat duduk

"mba aya ke toilet dulu ya pesennya sama kaya mba aja" dina menganguk lalu memangil pelayan

tak ingin menahan pipis aya langsung bergegas ke kamar mandi

"ah leganya" ucap aya dengan melirik lagi bajunya takut kesingkep

setelah selesai aya langsung keluar toilet tapi baru tiga langkah pandangan aya langsung tertuju kepada seorang lelaki yang ada di dekat kasir

lelaki yang dulu meninggalkannya dengan hati yang hancur kini lelaki itu berdiri tak jauh darinya dengan postur yang berisi juga tampan berbeda dengan dulu kini kedewasaan jelas terpancar pada lelaki itu

"aya" pangilan dari sampingnya membuat aya kembali pada kesadaran nya

"mba iya " sahut aya

"aya kita harus pulang akif masuk rumah sakit " mendengar itu aya langsung mengajak dina pulang tak lupa ia membayar makanan yang belum sempat di pesannya

.

setibanya di rumah sakit aya dan dina langsung menuju ke ruangan yang telah di beritahu oleh ali adik dina

"assalamu'alaikum" sapa keduanya ketika memasuki ruangan tempat akif di rawat

"waalaikumsalam mba masuk" jawab ali yang tengah duduk di samping ranjang akif

"ali ini gimana bisa akif bisa jadi gini.? " tanya dina yang kawatir dengan akif

"ali ngak tau persis kejadian nya mba tapi kata buk ida akif pingsan gitu aja" sahut ali

ali remaja berusia 15 tahun yang berasal dari panti tempat dina berasal dulu semenjak kematian suami dina ia memutuskan mengadopsi ali yang memang sudah di angap adik olehnya ali juga di sekolah kan dina

aya mendekati ali " udah kamu istirahat sana belum makan kan kakak beli makanan dulu ya" ali menganguk lalu beranjak menuju sofa

"mba aku keluar dulu ya " dina langsung menganguk

"makasih ay" aya tersenyum lalu keluar menuju kantin

setibanya di kantin aya hanya membeli roti dan air mineral karna malam hari tidak ada yang berjualan bubur atau sejenis makanan lainnya

"aya.? " pangilan dari belakang membuat aya berbalik

"mas dimas.? "

"kamu ngapain disini.? siapa yang sakit.? " tanya dimas lagi yang kaget melihat adik sepupunya ada di sini

"akif mas anaknya mba dina, mas sif malam.? " dimas menganguk

"iya, yaudah ke ruangan akif yuk sekalian biar mas anter pulang ngak bawa sepeda kan. ? " aya tersenyum lalu menganguk

setelah mengantarkan roti aya dan dimas langsung pamit pulang

"ngak mampir mas.? " tanya aya dengan turun dari mobil

"ngak, salam aja buat orang rumah mas mau ke rumah sakit lagi" aya menganguk lalu bergegas masuk ke rumah

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap ❤️

2021-03-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!