cafter 8

Malam ini aya memilih bekerja di balkon karna tak ingin konsentrasi terganggu karna suara aydan yang belajar mengucapkan ijab kabul

semenjak pulang dari amerika aya memang di sibukan dengan acara pernikahan aydan dan aneta menurut arga lebih baik segerah menikah toh aydan sudah memiliki penghasilan dan akhirnya apakah yang harus kerja keras

Aya sengaja merumbak bagian bawah baju pengantin yang selama ini di minta oleh aneta bagian rok yang seharusnya memperlihatkan sebelah kaki jenjang aneta harus di tutup rapi

Aneta meminta baju itu sebelum ia ke amerika karna kurang lebih 2 minggu lagi aydan dan aneta akan menikah tapi berkat aydan aya harus bekerja ekstra lagi

Dreeettt.. dreettt....

getaran di atas meja membuat aya melihat siapa yang menghubunginya dengan nomor baru

"Ya hallo"

"Ini ayana " tanya suara dari sebrang

"Ya benar " aya menganguk karna jika orang memanggilnya ayana biasanya klayen atau pelanggan butik nya

"Ini gue gara" aya yang asik menggambar menghentikan gerakanya mencoba mengingat ingat siapa gara

"Gara siapa.? " tanya aya yang merasa tidak kenal dengan gara

"Gaga dokter ganteng yang satu pesawat sama lho" aya melihat ponselnya ketika ia ingat siapa itu gara

"Ngapain lho nelpon.? " tanya aya curiga karna yang ia ingat ia tak pernah memberika nomor hp nya pada gara

"Nelpon aja ngak boleh yaudah gue lamar aja ya" sahut gara bercanda

"Ye gila lho main lamar aja emang gue mau sama lho" sahut aya kesal kerjaan aja belum kelar dapet ganguan mahluk aneh lagi

"Harus karna kalo ngak gue ngak tau gimana nasib gue "

"Nasib lho ya nasip lho ngapain musti gue pikirin udah ah gue banyak kerjaan " aahut aya kesal lalu mematikan hpnya

"Ni orang ngak bisa apa ngomong waras sedikit " aya melihat sketsa gambarnya

"Ya kan buyar deh " aya memilih memphotoh hasilnya dan mengirimkannya pada aneta berharap anet suka

Selama menunggu balasan anet aya melihat dua pulpen yang berada di atas meja

"Kenapa kakak ngak kembali.? apa kakak lupa jalan pulang.? atau kakak sudah lupa padaku.? " aya menghembuskan nafas lalu menatap satu satunya photo yang ia miliki photo yang selalu ia simpan di dompetnya kini ia harus membuang jauh harapan itu

Aya menyobek photo itu menjadi beberapa bagian membiarkan sobekan photo itu terbang dibawah angin malam

"Aku menyerah tuhan maafkan aku yang selalu berharap ia kembali tolong hilangkan bayangan dirinya dari pikiranku " aya memejankan matanya disertai air yang mengalir dari ujung pelopak mata nya

kini aku menyerah menunggu

aku ikhlas tuhan

biarkan hatiku perlabuh pada seseorang yang benar benar mengharapkan ku

walaupun hanya sebatas janji bukan hati.....

.

.

.

.

mendapat protes dari aydan lebih mengerihkan dari pada proter dari arga buktinya aya harus mencari akal agar belakang baju pengantin aneta tidak terlalu terlihat padahal itu adalah ke inginan aneta sendiri

"Mbaaaakkkk aya nyerah" sahut aya dengan merebahkan dirinya di lantai karna merasa lelah terus merumbak baju pengantin aneta

"Semangat aya jangan ngeluh seragam kalian udah jadi masak baju pengantinya ngak jadi" sahut dina membuat aya kesal

"Punya abang gini amat posesif" dina mengeleng

"Calon kamu juga bakal posesif kalo liat baju pengantin nya begitu"

"tapi ini ke inginan mba anet "

"Lenia sini kamu bantuin ayana ya mba mau ambil bahan di gudang dulu" lenia menganguk mendengar ucapan dina

Sudah dua hari aya lembur dan butik terpaksa aya tutup karna aya membuat baju seragam untuknya dan keluarganya tapi hari ini terpaksa ia buka karna beberapa bahan yang ia butuhkan ada di butik

"mba bentar kayaknya ada pelanggan " sahut lenia ketika mendengar bel berbunyi

Aya menganguk lalu kembali melanjutkan pekerjaanya hingga lenia datang lagi

"Mba ada tamu nanyain mba"

"Siapa.? " T

tanya aya tampa menoleh ke pintu

"Ngak tau mba baru liat orangnya " aya pasrah meletakan gunting nya lalu keluar ruangan

"Gara.? " lelaki yang di pangil gara itu menoleh dan tersenyum menambah nilai plus pada lelaki yang memiliki gigi ginggung itu

"Duduk dulu " ajak aya dengan membuka kulkas kecil di samping kursi

Aya mengeluarkan dua kaleng minuman soda " Ini minum dulu ga"

"Ada apa ya.? " tanya aya yang binggung melihat gara ke sini setelah 3 hari yang lalu menghubungi aya

"Gue kesini mau minta bantuan sama lho" aya menaikan alisnya

"Bantuan apa.? "

Gara mendesah lalu melihat aya " Gue mau di jodohin tapi gue ngak mau "

aya menganguk "Terus.?"

"Gue harap lho mau jadi pacar pura pura gue.? "

Mendengar itu aya kaget hingga tak sengaja menyemprotkan minuman yang ada di mulutnya

"maaf maaf" sahut aya tak enak karna mengenai gara

"Waa tanggung jawab ni " Sahut gara dengan mengelap sebagian bajunya karna minuman aya

Aya membantu gara dengan memberikan tisu "lagian lho aneh aneh aja becandanya jangan keterlaluan donk"

gara memegang tanggan aya hingga membuat aya kaget "gue serius aya" sahut gara dengan serius dan menatap aya tajam membuat aya mencius

"Ga gue takut " ucap aya berbisik namun masih bisa di dengar gara

"Maaf,tapi gue serius" aya kembali duduk berusaha menormalkan ke gugupannya

"Kenapa harus gue.? "

"Cuma lho yang gue yakini gue ngak mau sembarang orang" aya menunduk

"gue harap lho bisa cuma pura pura kok bantuin lah "

"Cuma pura pura kan.? " tanya aya lagi dengan takut takut

entah kenapa kali ini aya takut dengan lelaki lain selain aydan dan gara

Gara tersenyum "serius juga ngak pa pa " aya mendengus kesal

"Ngelunjak, gue mau tapi inget cuma pura pura " gara menganguk

"Tapi gue ngak yakin "

"Apa.? " tanya aya merasa mendengar gara berucap

gara mengeleng

"Mba masih lama.? " lenia datang membuat Aya teralihkan konsentrasi nya

"kenapa.? " tanya aya pada lenia

"Masih lama ngak.?bajunya " aya menepuk jidat ketika ingat baju pengantin yang belum selesai

"Maaf len lupa" sahut aya lalu menoleh ke gara

"Ga gue mau ke ruangan dulu lho masih disini atau"

"Gue bantu yuk" gara berdiri membuat aya binggung

"Ayo gue bisa dikit dikit bikin baju" gara menarik aya hingga membuat aya berdiri

.

.

Aya merebahkan dirinya di kasur menatap langit langit kamar lalu tersenyum mengingat gara yang ternyata tak hanya bisa memainkan jarum dan pisau bedah tapi juga bisa jarum kain

"Ayo ngapain tersenyum sendiri" sahut aydan membuat aya menoleh

"Ngak pa pa mas cuma inget kejadian lucu aja"

Aydan mendekati aya " Gimana bajunya.? "

Aya menganguk "beres udah kelar tinggal di pakek aja"

"Nikahan nanti bawa pacar kamu ya " aya mendudukan badanya

"Ngak usah ngejek mas "

Aydan mengeleng "mas serius tau atau kamu ngak punya pacar.? " aya melempar bantal pada aydan ketika mendengar godaan aydan

"Mas idan keluar sana" usir aya membuat aydan gencar memeletkan lidahnya

"Bunda mas idan bun" teriak aya berharap bundanya bisa memarahi aydan

"Bunda ngak ada weeeee aya jomblo aya jomblo"

"Mas idan sana " aya terus melempari aydan dengan bantal

Sedangkan aydan terus mengoyang goyangkan pantatnya tampa tau arga yang tengah berdiri di pintu kamar

"Mas ada Aneta" suara arga membuat aydan dan ayana langsung melihat ke pintu

"Di mana.? " tanya aydan dengan membenahi rambutnya yang acak acakan karna ayana

" cepet banget giliran aneta heemm" aya tersenyum lalu mendekati aydan

"Tapi boong" qya terus memukul aydan dengan bantal membuat aydan tersungkur ke lantai

"Ampun ampun hahah aya ampun " arga tak tinggal diam ia juga ikut mengelitik aydan membuat aya merasa menang

Keduanya terus menjahili aydan tampa tau ratu rumah nya sudah berada di pintu kamar melihat kelakuan mereka

"Ya ampun gini ya kalo bunda tinggal " teriak caca memenuhi kamar membuat ketiga mahkluk pembuat ulah itu berhenti seketika

"Ayah juga malah ikut ikutan" baik arga aydan dan aya terdiam ketika mendengar omelan caca

"Bunda nanti kita beresin janji" ucap arga dengan mengacungka jari telunjuk dan jari tengahnya

Aydan dan aya yang melihat itu langsung duduk dan mengikuti gerakan arga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!