Serakah

Sudah bulat tekat yang ada pada diri Mutia, Dia sudah yakin ingin berpisah dengan Suaminya. Sore ini Mutia membereskan semua pakaiannya dan pakaian Si kembar juga Kean kecuali Intan, Mutia ingin Intan menjaga Rumah warisan orang tuanya.

Mutia menata koper-koper di ruang tamu, satu jam lagi Intan pulang dari kuliahnya, Intan akan membantunya pindahan. Namun tiba-tiba pintu terbuka dengan kasar dan nampak Haris datang tergesa-gesa.

Haris terpukul memandang tumpukan koper yang di tata oleh Mutia di ruang tamu. " Bunda Mau kemana?" Tanya Hafiz menahan amarahnya.

Mutia hanya terdiam tidak mau melihat Haris, Mutia berlalu ke kamar untuk membereskan sisa-sisa barangnya yang ada di dalam kamar.

Haris mengikuti Mutia dari belakang dan menarik kasar pakaian yang ingin di masukkan Mutia ke dalam koper. "Bunda mau kemana???" Tanya Haris dengan intonasi lebih keras, membuat Mutia terkejut dan mendongakkan kepalanya.

Mata Mutia memerah menahan sedih dan amarah namun dia berusaha untuk tidak kalap. " Aku ingin pindah bersama anak-anak." Jawab Mutia pelan.

"Aku tidak mengijinkan Bunda dan anak-anak keluar dari rumah ini."Kata Haris tak kalah dingin karena menahan untuk tidak bertindak kasar, bagaimanapun Mutia adalah wanita yang amat lemah lembut hatinya di matanya.

"Maaf Aku akan tetap pergi, Kita sudah tidak bisa tinggal bersama lagi."Kata Mutia parau menahan sesak di dadanya, sambil berdiri meninggalkan Haris.

Haris meraih tangan Mutia dan mendudukkannya di ranjang. " Aku masih suami Bunda jika Kamu tidak lupa."Kata Haris menatap nyalang wajah Mutia yang sudah berkaca-kaca.

"Lalu... Aku harus bagaimana??? Aku sudah tidak sanggup tinggal bersama kamu Mas Haris... Sakit... ini terlalu sakit tiap kali Aku melihatmu..." Kata Mutia menunjuk dadanya sambil berurai Air mata.

"Apa kamu tega menghancurkan anak-anak bila kita berpisah??? Mereka butuh Aku Ayahnya."Kata Haris juga parau.

"Kenapa baru sekarang Mas pikir hancurnya Anak-anak??? Kemana pikiran Mas Haris saat tega berselingkuh dan menikah lagi??? Kemana???" Tanya Mutia pilu memandang Haris.

" Aku sadar Mas... Aku sudah tidak cantik lagi, tubuhku sudah tidak menyenangkan bagimu. Aku sadar diri, Aku tidak bisa membahagiakan kesenanganmu itu, Aku tau diri. Biarkan Aku yang pergi." Kata Mutia sambil mengusap air matanya kasar.

Haris merengkuh Mutia dalam pelukannya, Haris mendekap erat istri pertamanya itu dengan menahan segala gejolak di dadanya. Semua perkataan Mutia menampar dirinya seberapa serakah dan nafsunya diri sehingga lupa akan kebahagiaan keluarganya, dia hanya memikirkan kebahagiaanya sendiri.

Haris ingin serakah, ingin memiliki Kiara dan ingin tetap memiliki Mutia serta tetap bisa mendampingi anak-anak sampai tua. Apa yang di ucapkan Mutia memang benar, Mutia memang sudah tidak seperti dulu lagi tubuhnya, tapi Mutia masih ada di hatinya juga. Apa salah jika Dia juga ingin memiliki semuanya bersamaan toh dia juga bertanggung jawab untuk semuanya.

Mutia berontak dari pelukan Haris, tubuhnya menolak sentuhan dari Haris, rasanya jijik pada suaminya yang sudah bersentuhan dengan wanita lain. Mutia tidak suka apa yang jadi miliknya di pakai bersama dengan orang lain.

"Ku mohon Bun, Maafkan Aku, tetaplah di sisiku kita bisa hidup berdampingan dengan rukun."Kata Haris memohon.

"Pikirkan Anak-anak... Ayok kita hidup bersama sampai menua... Aku masih tetap suamimu meski ada Kiara." Kata Hafiz memohon sekali lagi.

"Maaf Aku ingin seperti Siti Khodijah yang seumur hidupnya menjadi satu-satunya Istri Nabi. Jika Mas ingin Aku menjadi Siti Aisyah aku tidak mampu." Kata Mutia masih tetap berontak dari pelukan Haris.

Mutia berhasil melepas diri dari Haris namun Haris mengejarnya lalu menguncinya di dalam kamar. "Kita bukan Anak kecil lagi Mutia. Kalau ada masalah jangan apa-apa kabur dari rumah."Kata Haris dingin pada Mutia.

"Justru karena Kita bukan Anak kecil lagi Mas Haris yang terhormat. Aku minta cerai dari Mas Haris." Kata Mutia tajam menatap Haris nyalang.

"Sampai mati Aku tidak akan menceraikan Kamu Mutia." Balas Hariz lebih tajam.

Terpopuler

Comments

cinta semu

cinta semu

ya bilang aja Mutia 'aku juga ingin bahagia ...saat ini bersama u aku tak bahagia ' gitu aja ngomong ny biar jelas😂🤣maaf thor ikutan ngobrol...🙏

2024-05-03

1

arniya

arniya

egois udh kasih luka d suruh bertahan

2024-04-23

1

Rini Musrini

Rini Musrini

egois haris

2024-05-06

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 75 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!