Ke Kampus

"Yumna, gimana?" tanyaku meminta pendapat darinya.

"Entahlah, apa kita harus ke sana? Atau tak perlu mencampuri urusan mereka? Ah, aku sendiri bingung juga, karena masih trauma menahan bau busuk yang luar biasa dari dalam sana," kata Yumna masih nampak pucat pasi.

"Sebaiknya kamu masuk ke dalam restoran, biar aku yang kembali ke sana. Aku tak tega melihatmu yang sudah lemas begitu."

"Kita masuk ke restoran dulu saja. Nanti kita bicarakan di dalam sana bersama mereka. Bagaimana?" usul Yumna ku setujui saja, agar tak salah langkah kalau memutuskan sendiri.

"Oke, ayo kita temui kak Azzam dan Rey dulu!"

Sedikit berlari, kami langsung menemui mereka yang sudah mengunggu dari tadi. Terlihat wajah kelaparan, yang sepertinya sudah tak tertahankan lagi. Tapi langsung berubah jadi heran, saat melihat keresahan yang kami tunjukkan saat ini.

" Kalian kenapa? Kok sampai lari begitu?" tanya kak Azzam langsung berdiri setelah melihat kami mendekati mereka.

"Yumna, kau tak apa? Wajahmu pucat sekali. Apa kau baik-baik saja?" tanya Rey langsung menghampiri, kemudian memapah Yumna untuk duduk di meja kami.

"Sebaiknya kamu sholat dulu, adzan magrib sudah berkumandang. Jangan ditunda!" nasehat kak Azzam menatap serius pada kami, lalu matanya beralih ke luar restoran ini.

"Ya sudah, aku ke mushola sebelah dulu," pamitku.

"Aish, aku ikut. Mau ke kamar mandi dan cuci muka biar segar," kata Yumna sudah nampak sedikit tenang setelah meneguk air yang disodorkan Rey padanya.

Beberapa saat kemudian, kami selesai melakukan kegiatan di masjid dan kamar mandi samping restoran ini. Lalu kembali berkumpul di meja makannya, untuk mulai membicarakan kisah kami tadi di toserba.

"Yang bener?" tanya Rey sedikit terlihat emosi, langsung ditenangkan oleh Yumna disampingnya.

"Kayaknya Yumna tadi lemas bukan hanya karena bau busuk yang tercium oleh kami berdua. Soalnya aku juga ada di sampingnya, juga ikutan nyium baunya, tapi masih bisa menahannya," heranku melihat Yumna yang masih pucat tak berdaya.

"Apa mungkin, dia bisa mengambil energiku juga ya?" tebak Yumna asal saja.

"Ya, itu yang aku pikirkan sejak tadi. Kan Yumna lagi datang bulan, mungkin itu membuatnya lemah dan menarik perhatian makhluk itu," sahutku lagi.

"Mungkin saja. Karena setahuku memang makhluk seperti itu sangat suka dengan bau wanita hamil, atau wanita yang sedang datang bulan," kata kak Azzam mengingat informasi yang pernah didengar sebelumnya.

"Kita sebaiknya pikirkan dengan hati-hati. Karena kita juga belum tahu pasti, sebenarnya apa yang terjadi," timpal Rey mulai ikut bicara juga.

"Tapi tadi sempat ku lihat di belakang kalian saat berlari ke sini, seperti ada tangan hitam besar hendak menggapai mengikuti. Dan Yumna yang sepertinya terlihat menjadi incarannya sejak tadi," jelas kak Azzam.

"Apa makhluk itu sudah tahu kita akan mengusik ketenangannya?" kataku menebak asal saja.

"Iya, aku rasa kalian akan diincar kalau ikut campur masalah mereka," sahut Rey lagi.

"Tapi, aku tak akan tinggal diam saat ada perempuan yang tersiksa karena dijadikan budak setan. Kalau tak ada yang menemaniku pergi kesana, akupun berani sendiri."

"Aish, jangan gegabah. Apapun yang terjadi, akan kita hadapi bersama nanti," sahut kak Azzam terlihat serius lagi.

"Azzam benar. Sebaiknya kita cari tahu dulu tentang toserba itu," sahut Rey.

"Oke, kalau memang masalah itu masih berjodoh sama kita, berarti kita memang harus membantunya. Kita lihat saja, apa ada informasi selanjutnya tentang mereka," kataku setuju untuk menundanya dahulu.

"Sekarang, sebaiknya kita pulihkan tenaga. Tuh, makanannya sudah dingin gara-gara kelamaan ke toserba tadi," ajak Yumna.

"Apa mau aku pesankan lagi?" tawar Rey.

"Eh, enggak usah. Mubadzir kalau gak dimakan. Lagian juga sudah kelaperan rasanya," kataku langsung menyendokkan ke mulutku segera.

"Anak ini, abis cium bau kayak gitu kok masih bisa lahap makannya ya?" tanya Yumna heran melihatku.

"Ya kan baunya dah gak sampai sini. Jadi dah nggak mual lagi."

"Hehh.... Kok aku masih gak enak rasanya, lemes banget dan gak selera."

"Paksa makan, biar ada tenaga. Enak lo ini nasi gorengnya, ku suapin mau ya?" tawarku masih mengunyah makanan dari piring di depanku.

****

Beberapa hari berlalu, kami bisa sedikit mengesampingkan kejadian di toserba itu. Karena padatnya jadwal baru yang harus kami kerjakan, membuat kami tak terlalu ada waktu.

Meski sebenarnya dalam hatiku masih terasa mengganjal sekali. Karena meninggalkan misteri, yang membuat penasaran sampai saat ini.

"Selamat pagi, Nona-Nona. Kita berangkat sekarang ya?" seru kak Azzam saat kami baru keluar rumah, yang ternyata sudah di depan bersama dengan Rey.

"Lhoh, dari kapan sudah di sini?" tanyaku heran.

"Baru aja kok. Ayo berangkat, bawain aku bekal juga kan?" tanya kak Azzam lagi.

"Iya, ini ku buatkan nasi goreng kayak yang di restoran kemarin. Pakai sambel hijau," ucapku menyerahkan dua kotak bekal untuk Rey dan kak Azzam.

"Hmmmm..... Baunya harum banget. Kayaknya lebih enak yang ini daripada bikinan restoran kemarin," puji kak Azzam.

"Terima kasih, kakak gantengku," sahutku agar membuatnya malu, dan tak lagi merayuku.

"Kalian ini, kalau lagi akur selalu saling memuji. Tapi sebentar lagi lihat saja, pasti berantem juga," sahut Yumna menatap kami berdua.

"Biarin, daripada kalian. Pacaran kok diem-dieman. Hehh.....mungkin efek pacaran sama batu ya gitu," tawa kak Azzam mengejek Rey.

"Daripada sama ember bolong, ngrayuuu....aja bisanya. Tapi prakteknya sering ngajak berantem juga. Ya kan, Aish?" sahut Rey tak mau kalah.

"Sudah... Sudah..., masih mau berdebat atau berangkat?" tanyaku menghentikan obrolan ini.

"Lhoh, kak Azzam gak bawa motor? Rey juga tumben pake mobil agak gedhe," lanjutku.

"Iya, biar enak aja katanya. Daripada sendiri-sendiri, toh tujuan kita juga sama. Meski dengan jurusan yang berbeda," kata kak Azzam menjelaskan.

"Lagian juga lumayan, bisa irit bahan bakar," bisiknya sambil cekikikan puas seperti biasa.

Tanpa berlama-lama lagi, kami langsung berangkat ke kampus yang sama. Aku, kak Azzam, dan Rey masuk fakultas bisnis dan menejemen. Sedangkan Yumna memilih ke fakultas yang berbeda, sesuai dengan minat dan cita-citanya, yaitu ilmu sosial dan media.

Baru juga tiba di parkiran, aku seperti melihat ada seseorang yang tak asing dan kami tunggu pertemuan dengannya. Dia baru saja datang, untuk mengikuti pelajaran di salah satu jurusan di kampus yang sama.

"Yumna, itu!" tunjukku tanpa bisa berkata saking semangatnya.

"Anak yang katanya istri dari pemilik toserba?" tanya Yumna.

"Iya, bener kan?"

"Ayo kita turun. Kita temui dia!" ajakku menggandeng tangan Yumna menjauh dari mobil yang baru saja terparkir rapi.

Aku dan Yumna segera berlari, untuk menghampiri wanita tadi. Sambil mencari, karena kami sempat kehilangan jejak langkahnya pergi. Sampai akhirnya, Yumna berteriak menunjuk seseorang yang sedang duduk sendiri.

Terpopuler

Comments

Ayf 🌼

Ayf 🌼

🤣🤣🤣 heran deh sama Azzam ini. padahal Umi dan Abinya kalem semua. Dia ini ikut siapa sih? 🤭🤣🤣

2022-08-18

2

dianelischaa94_

dianelischaa94_

Ember Bolong? ahahhaa
Rey.. Rey..
Dingin dingin.. selera humor mu juga sebatas ember bolong yaaa Rey.. ahahhaha wkwkwkwk

2022-04-10

1

Isni Nursery

Isni Nursery

mantap, lanjut kak. ditunggu novel horor berikutnya

2021-11-25

0

lihat semua
Episodes
1 Tiba di Negeri Orang
2 Pertemuan Di Rumah Sakit
3 Lebih Dekat Dengan Yumna
4 Rumah Yumna
5 Masalah Bu Dina
6 Toserba Misterius
7 Ke Kampus
8 Cerita Kak Diana
9 Kemampuan Yumna dan Aish
10 Tragedi Keluarga Diana
11 Perjanjian Diana
12 Makhluk Aneh
13 Rencana ke Kota Asal Yumna
14 Kisah Tragis Keluarga Diana
15 Cerita Kak Raisha
16 Jil, Sosok Misterius
17 Kejadian Aneh di Pujasera
18 Pencarian Raisha 1
19 Pencarian Raisha 2
20 Penyelamatan Raisha
21 Penjelasan Tak Terduga
22 Kecurigaan pada Tissa
23 Misteri Suara Tangisan
24 Penantian Jodoh Pak Rendi
25 Kejadian Aneh Di Salon
26 Tragedi di Rumah Nasha
27 Acara Lamaran Nasha
28 Hilangnya Gadis-Gadis
29 Keluarga Aneh
30 Teka-teki Anjani
31 Penelusuran Rumah Pak Malik 1 (Ilustrasi)
32 Penelusuran Rumah Pak Malik 2
33 Penelusuran Rumah Pak Malik 3
34 Penangkapan Keluarga Pak Malik
35 Cerita Martha
36 Gosip Ncus
37 Kerusakan Di Pujasera
38 Perselisihan
39 Sandiwara Pak Rendi
40 Ledakan Mobil
41 Penjelasan Tissa
42 Di Rumah Sakit
43 Penculikan
44 Kejar-kejaran
45 Pisang Pembawa Petaka
46 Melepas Pujasera
47 Awal Teror di Kampus
48 Gangguan Bayi Gaib
49 Teror dimulai
50 Kisah Virgin
51 Virgin Kerasukan
52 Cerita Fahri
53 Kematian Ayah Virgin
54 Misteri Sosok Fahri
55 Nasib Pengirim Teluh
56 Kelahiran Bian
57 Kisah Kembaran Bian
58 Bian Hilang
59 Cerita Sebenarnya
60 Perlawanan Rima
61 Akhir Kisah Keluarga Bian
62 Wanita Berbaju Merah
63 Menikahi Mayat
64 Kesuksesan Pembawa Penyakit
65 Pembunuhan Gadis Panggilan
66 Laporan ke Polisi
67 Teror Sosok Wanita
68 Kecelakaan
69 Kondisi Kak Azzam
70 Akhir Keluarga Memey
71 Sosok Yang Mengikuti
72 Pemakaman (ilustrasi)
73 Kejutan
74 Wanita dan Hantu Permen Mini
75 Petunjuk Sosok Tak Kasat Mata
76 Pertemuan dengan Ronald
77 Ke Rumah Riri
78 Cerita Riri
79 Kembali ke Rumah Sakit
80 Korban Lain Roy (ilustrasi)
81 Perdebatan kak Azzam
82 Kalung
83 Gangguan di Jalan
84 Bingung
85 Keadaan Ronald
86 Emosi Azzam (Giveaway)
87 Teror Hantu Rambut
88 Tanpa Identitas Diri
89 Sedikit Petunjuk
90 Bertemu di Mimpi
91 Mencari Petunjuk Lain
92 Terungkap Kebenaran part 1
93 Terungkap Kebenaran part 2
94 Danau Biru
95 Ke rumah Lita
96 Akhir Kisah Lita
97 Sumpah Poci
98 Ibu Melati Meninggal
99 Ke Rumah Melati
100 Di Kamar Melati
101 Penyerahan Logam Mulia
102 Sifaf Posesif Alif
103 Ke Rumah Dini
104 Kejadian di Rumah Dini
105 Keputusan Bersama (TAMAT)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Tiba di Negeri Orang
2
Pertemuan Di Rumah Sakit
3
Lebih Dekat Dengan Yumna
4
Rumah Yumna
5
Masalah Bu Dina
6
Toserba Misterius
7
Ke Kampus
8
Cerita Kak Diana
9
Kemampuan Yumna dan Aish
10
Tragedi Keluarga Diana
11
Perjanjian Diana
12
Makhluk Aneh
13
Rencana ke Kota Asal Yumna
14
Kisah Tragis Keluarga Diana
15
Cerita Kak Raisha
16
Jil, Sosok Misterius
17
Kejadian Aneh di Pujasera
18
Pencarian Raisha 1
19
Pencarian Raisha 2
20
Penyelamatan Raisha
21
Penjelasan Tak Terduga
22
Kecurigaan pada Tissa
23
Misteri Suara Tangisan
24
Penantian Jodoh Pak Rendi
25
Kejadian Aneh Di Salon
26
Tragedi di Rumah Nasha
27
Acara Lamaran Nasha
28
Hilangnya Gadis-Gadis
29
Keluarga Aneh
30
Teka-teki Anjani
31
Penelusuran Rumah Pak Malik 1 (Ilustrasi)
32
Penelusuran Rumah Pak Malik 2
33
Penelusuran Rumah Pak Malik 3
34
Penangkapan Keluarga Pak Malik
35
Cerita Martha
36
Gosip Ncus
37
Kerusakan Di Pujasera
38
Perselisihan
39
Sandiwara Pak Rendi
40
Ledakan Mobil
41
Penjelasan Tissa
42
Di Rumah Sakit
43
Penculikan
44
Kejar-kejaran
45
Pisang Pembawa Petaka
46
Melepas Pujasera
47
Awal Teror di Kampus
48
Gangguan Bayi Gaib
49
Teror dimulai
50
Kisah Virgin
51
Virgin Kerasukan
52
Cerita Fahri
53
Kematian Ayah Virgin
54
Misteri Sosok Fahri
55
Nasib Pengirim Teluh
56
Kelahiran Bian
57
Kisah Kembaran Bian
58
Bian Hilang
59
Cerita Sebenarnya
60
Perlawanan Rima
61
Akhir Kisah Keluarga Bian
62
Wanita Berbaju Merah
63
Menikahi Mayat
64
Kesuksesan Pembawa Penyakit
65
Pembunuhan Gadis Panggilan
66
Laporan ke Polisi
67
Teror Sosok Wanita
68
Kecelakaan
69
Kondisi Kak Azzam
70
Akhir Keluarga Memey
71
Sosok Yang Mengikuti
72
Pemakaman (ilustrasi)
73
Kejutan
74
Wanita dan Hantu Permen Mini
75
Petunjuk Sosok Tak Kasat Mata
76
Pertemuan dengan Ronald
77
Ke Rumah Riri
78
Cerita Riri
79
Kembali ke Rumah Sakit
80
Korban Lain Roy (ilustrasi)
81
Perdebatan kak Azzam
82
Kalung
83
Gangguan di Jalan
84
Bingung
85
Keadaan Ronald
86
Emosi Azzam (Giveaway)
87
Teror Hantu Rambut
88
Tanpa Identitas Diri
89
Sedikit Petunjuk
90
Bertemu di Mimpi
91
Mencari Petunjuk Lain
92
Terungkap Kebenaran part 1
93
Terungkap Kebenaran part 2
94
Danau Biru
95
Ke rumah Lita
96
Akhir Kisah Lita
97
Sumpah Poci
98
Ibu Melati Meninggal
99
Ke Rumah Melati
100
Di Kamar Melati
101
Penyerahan Logam Mulia
102
Sifaf Posesif Alif
103
Ke Rumah Dini
104
Kejadian di Rumah Dini
105
Keputusan Bersama (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!