"Balik aja dulu! sekalian ngecek kali aja udah balik" Aldo dan Raga mengangguk,
ketiganya berjalan menuju parkiran, berpisah di depan gerbang kembali ke rumah masing-masing, Twins masih berusaha mencari tau dimana Arcell berada.
Setibanya di rumah,
"Mang Mamang!!!" teriak Aldo,
"Iya den?"
"Tadi mamang jemput Arcell?"
"Ehhhh.... bukannya Aden berdua yang jemput?"
"Ah sialan!" gerutu Aldo,
"Kenapa den?"
"Arcell beneran belum pulang?" tanya Alde lagi memastikan,
"Belum den, mamang juga khawatir mana ujan kaya gini non Arcell kan parno hujan lebat" Alde maupun Aldo mengepalkan tangan kesal sangat bodohnya mereka melupakan hal ini.
"Ganti baju dulu den baru kita pikirin dimana non Arcell" Mang Mamat tau kalau Si kembar ini sedang bingung mencari keberadaan sang adik terlihat jelas raut wajah keduanya, twins pun menuju kamar mereka untuk mandi dan mengganti pakaian agar tidak sakit.
Di rumah Gio,
Untung saja demam Arcell sudah turun dan wajahnya tidak pucat lagi, Gio bernafas lega saat mengetahui kalau Arcell suah membaik..
"Siapa ini Gi?"
"Teman Gio di kelas..." gio menjelaskan kejadian tadi ke bundanya,
"Astagfirullah kasian banget kamu nak" mengelus kepala Arcell ,
"Ganti baju dulu Gio" titah sang Ayah,
Gio pun menuju kamarnya di lantai 3 ,
mandi membersihkan tubuhnya lalu memakai pakaian santai miliknya,
"Nama kamu siapa nak?" tanya Bunda ke Arcell yang sudah sadar,
"Ehm?" Tiba-tiba Gio datang,
"Bunda nanya tuh di jawab Cell" Arcell mengangguk walau masih setengah sadar ,
"Arcella Queenzie Gibson bunda"
"Uhukkk!" Ayah Gio tersedak kopi,
"Ayah minumnya gak sopan!!" tegur Bunda,
"Siapa tadi nama kamu?" tanya Ayah Gio, Arcell yang setengah sadar pun seketika sadar bahwa dirinya menyebutkan nama lengkap nya,
"Arcella Queenzie"
"Cuman itu?" Arcell mengangguk,
Gio pun sama kagetnya apalagi saat ini wajah Arcell terlihat natural tanpa make up dan kacamata juga rambut di gerai,
DEGGG
"ni cewe mirip yang di caffe viral kemarin deh! kebetulan atau apa si?" batin Gio,
"Eh tunggu Queenzie? oh astaga ini cewe yang kemarin!! fix no debat ini mah!!!" Batin Gio
"Bunda denger ko nama belakang kamu" ucap Bunda Gio,
"Astagfirullahhhhh Arcell bego iih!!!" batin Arcell,
"Rahasia kita berdua" bisik Bunda, Arcell seketika merasa tidak enak karna berbohong.
"Bunda bikinin kamu bubur di makan ya?" Arcell tersenyum mengangguk,
"Yah ayo biarin Gio yang nemenin, Gi pintunya jangan di tutup awas aja!!"
"Iya bundawel"
Arcell bangun bersender di sisi ranjang, Gio yang bingung ingin mengajak bicara pun hanya bisa diam saja memperhatikan Arcell sesekali kedua mata mereka terciduk saling tatap,
"ehm woy!" panggil Arcell,
"Kenapa? haus ?"
"Enggak, ini jam berapa? boleh pinjam charger gak?"
"Boleh bentar, Sekarang jam 8 kurang. nih ganti baju dulu gih Lo ntar masuk angin. Gua gak tau password kamar Ade gua jadi pake baju gua gapapa?" Arcell mengangguk,
(bayangin aja kaya gini bajunya)
"Ada celana gak? risih gue!" tutur Arcell
Gio pun langsung mengambilkan celana pendek miliknya dan langsung memberikan ke Arcell, Setelah Arcell siap barulah Arcell men-charge ponselnya dan menghidupkan nya.
**35 panggilan tak terjawab Bang Alde..
42 panggilan tak terjawab Raga...
20 panggilan tak terjawab Bang Aldo..
523 Pesan chat dari Bang Aldo...
288 Pesan chat dari Raga...
449 pesan chat dari Bang Alde**...
Mata Arcell terbelalak lebar melihat notif dari para possesive brother nya ini, sekilas Arcell membawa kalau twins pergi ke rumah Jesika rasa sakit tiba-tiba menyerang hatinya,
kedua abangnya meninggalkan dirinya demi menemani sahabatnya itu sedangkan dirinya juga sedang ketakutan sendiri di sekolah apalagi cuaca hujan lebat dan petir,
Mata Arcell berkaca-kaca, Gio yang tak tau apa yang terjadi hanya bisa menggaruk tengkuknya bingung harus bereaksi seperti apa,
"Ehem!!" Arcell langsung menatap wajah Gio dengan berkaca-kaca,
"Lo gapapa? kalo mau nangis, nangis aja gue gak bakal ejek Lo ko. kalo butuh pelukan gue siap ko hehe"
"Eh.. em maksudnya gak gitu maksudnya tuh kalo Lo butuh teman curhat gue siap dengerin"
Arcell langsung masuk ke dalam pelukan Gio ntah rasanya nyaman saja berada di pelukannya walau mereka baru kenal Gio itu seperti Raga kedua menurut Arcell tempat ternyaman,
Oh ya sewaktu notif masuk tadi dan saat Arcell sekilas membaca pesan twins dirinya Langsung mematikan GPS ponselnya agar dirinya tidak di lacak oleh abangnya.
Gio yang di peluk untuk kedua kalinya pun tetap saja bereaksi terkejut dan tubuhnya menegang kaku,
"Hiks Mereka jahat!!"
"Gue gak di jemput hikss alasan mereka gara-gara ada yang hiks hwaaaa lebih penting dari Acell"
"Hwaaa Abang jahat Raga Jahat hiks Mommy!!"
"Mau ke tempat grandma hikss hikss hikss"
"Mommy Grandma HIKSSS HWAA"
"Stttt jangan nangis kencang-kencang nanti bunda kira gue kdrt.. eh maksudnya menganiaya Lo gitu" tutur Gio,
...1...
...2...
...3...
"Gio kenapa cew... loh kok nangis sayang??" tanya bunda panik
Arcell menggeleng di dalam pelukan Gio, Gio yang bingung sebenarnya apa yang terjadi hanya bisa ikut menggeleng ke arah bunda bahwa dirinya tidak tau.
"Tenangin dulu bunda ambil air putih" bunda pun pergi ke dapur,
"Eh Cel jangan nangis dong"
"Cerita sama gue siapa yang ganggu Lo biar gue Hajar tu orang"
"Raga jahat ninggalin gue, Abang juga jahat gak jemput gue masa mereka milih ke tempat Jesi.. maksudnya ke rumah temen cewe mereka hikss gak mau pulang gak mau pulang!!"
"Yaudah kalo Lo gak mau pulang tidur sini aja sesuka Lo tapi ijin dulu sama Bonyok Lo nanti gue di sangka nyulik anaknya kan lucu"
"Gak gak mau! lagi ngambek sama mereka!"
"Ini bunda bawain air putih minum dulu" Arcell langsung meminum habis air putih yang di ambilkan bunda,
"Tante Arcell boleh nginap di sini beberapa hari gak? Arcell cuman nginap gak bakal habisin stok makanan Tante"
"Panggilnya bunda aja biar enak Cell, kalo mau nginap iya gapapa nginap aja sayang" senyum Arcell langsung terbit begitu saja saat bunda menyetujuinya,
"Makasih bunda" Arcell memeluk Bunda seraya berterimakasih.
"Bund Ayah sama Gea kemana? tadi Gio mau pinjam baju Gea buat Arcell gak ada"
"ke supermarket belanja bahan buat bikin sarapan besok pagi"
"bunda tinggal ya soalnya bunda lagi bikin nonton drakor belum selesai"
"Iya bunda" ucap keduanya,
"pintunya gak usah di tutup"
"Siap bundawell"
Kini tinggal mereka berdua di dalam kamar,
"Maaf padahal kita gak kenal tapi gue malah repotin Lo"
"Sans aja kali ntar juga kenal"
"nyenyenye"
...Drttt...
...Drttt...
...Drttt...
"Hp Lo noh getar getar"
Arcell melirik sekilas terlihat nama Bang Alde. Arcell enggan menjawab panggilan tersebut karna sedang merajuk dengan abang-abang nya di rumah, rencana awal ingin maaf-maaf an tapi karna permasalahan ini Arcell malas sekali berbaikan dengan kedua abangnya ini.
"kenapa gak di angkat?" tanya Gio,
"Gak males biarin biar ngerasa gimana di abaikan"
"ohh yaudah Lo istirahat aja, gue mau pergi dulu"
"kemana? udah jam 9 mau jadi apa Lo?"
"Gue ada kopdar udah janji, gue tinggal ya?"
"Gak! di sini aja gue takut gila Lo ya gak tanggung jawab!!"
"Astagfirullah gue gak ngapa-ngapain Lo bocah"
"ya.. iya si tapi jangan pergi dong gue kan baru beberapa jam di sini" Gio menghela nafas panjang Arcell pun melirik sekilas ke arah Gio,
...🖤 JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE 🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
ENDAH_SULIS
saya rasa archel terlalu ucul
2022-10-05
0
Eka Susanti
Thor sedikit ni saran dari aku,jangan tumbuhkan rasa cinta dihati twins juga arcel biar kan tetap menjadi kakak beradik,gak asyik jika ada cinta di antara hubungan keluarga
2021-10-11
1
☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
wih ceritanya makin bagus , seru dan menarik Thor. kalau bisa up nya jangan lama-lama ia Thor dan crazy up nya di tunggu 💪👍👍
2021-07-04
1