" Ehh gua ngomong apa sih ga jelas" Gio pun berjalan menuju kelas nya
Bell istirahat sudah berbunyi maka itu Gio menuju kelas untuk rebahan dirinya ngantuk niat nya di Rooftop tadi untuk beristirahat namun Arcell malah video call dan mengganggu pendengaran Gio,
"Raf kantin yuk males gua di kelas" Sindir Devan,
"YOKK BAU-BAU KEANJINGAN TERCIUM JELAS DI KELAS SOALNYA"
"bacot!!" Gio yang tadinya ngantuk tiba-tiba saja jadi tidak berselera tidur ,
Kedua sahabatnya meninggalkan Gio sendiri di barisan mereka, Walau di tinggalkan para sahabatnya Gio tidak memperdulikan karna dirinya terfokus ke Arcell yang sedang mendengarkan musik seraya membaca novel yang ada di genggamannya.
"Familiar muka lu bocah" gerutu Gio,
"Woyy Ga ini punya loh nihh" Salsa memberikan susu kotak ke Raga
Arcell yang tadi nya fokus ke novel di depannya tiba-tiba langsung memperhatikan keduanya, Arcell diam menatap keduanya yang sedang berbincang di depan kelas, Raga masih fokus ke Salsa keduanya berbincang entah masalah apa di depan pintu berduaan, Gio memperhatikan Arcell lalu beralih ke arah Raga dan Salsa yang berada di depan kelas.
"Tu bocah cemburu ya?" gumam Gio yang mengasumsikan pemikirannya sendiri,
"Raga iihh sementang lo tinggi dari gua balikin susu gua!!"
"Astagfirullah Salsaa" Arcell melihat keduanya merasa sangat cocok dan Arcell mendukung jika Raga ingin bersama dengan Salsa,
Gio entah kenapa kesal sendiri dirinya pun reflek mendekati Arcell mungkin Gio bodoh atau otaknya tidak berfungsi tiba-tiba mendekati Arcell begitu saja teman sekelasnya juga terheran kenapa Gio yang di bilang sebagai badboy angkatan tahun ini malah mendekati Arcell yang di kenal sebagai Nerd sekolah.
"Hehh!!" panggil Gio,
Yang di panggil menulikan pendengarannya entah aapa alasannya yang pasti Arcell tidak menjawab panggilan GIO,
"bisu lo?? perasaan tadi enggak"
"Kida belum kenalan dan lo juga belum minta maaf ke gua"
"Moooddduuuuussssss!!!" batin Arcell
"Lo siapa?" tanya Raga tiba-tiba,
Raga tadi tak sengaja mendengar Gio mengucapkan kara hehh Raga kira Gio ingin membully Arcell maka itu Raga meninggalkan Salsa yang mana masih berada di depan pintu walau sekarang sudah di kursinya, Gio menatap dari atas sampai bawah Raga entah rasanya melihat wajah Raga Gio merasa sangat ingin memukul wajahnya,
"Gue Giovani Arkatama Rivendra"
"Oh, trus mau apa lo di sini? di meja Arcell?" Raga sebenarnya sudah tau kalau naama laki-laki ini adalah Gio dan teman sekelasnya,
"BRISIK LO BERDUA MENDING PERGI KE MEJA MASSING-MASING!!" Kesal Arcell pasalnya sedari Gio datang dirinya melanjutkan membaca novel namun bukan masuk ke otak yang di bacanya maalah bacot kedua pria ini yang berlalu lalang di pendengarannya,
"Gihh sono pergi" usir Raga.
mau tak mau Gio kembali ke mejanya tak ada rasa malu dirinya serasa lega saat Arcell berbicara walau tak berakhlak ucapannnya.
"Lo kenal dengan tu anak?"
"Lo gak denger tadi gua ngomong apa?" Raga mengangguk tanpa banyak bacot mungkin Arcell sedang badmood sekarang.
Skipppp Pulang sekolah,
Arcell menunggu sekolah sepi di kelas, sedangkan Raga sedang ikut latihan basket maka itu tak bisa menemani Arcell menunggu sekolah sepi, duduk sendirian di kelas hari semakin gelap mendung dan sudah sore mereka fullday pulang jam 04.00 sore, Twins dalam perjalanan tadi meereka pulang lebih awal karna mereka lebih sering jamkos maka itu Twins dkk memilih untuk pulang saja,
"Lama banget si udah sore mana gelap banget" Arcell beranjak dari kursinya untuk meninggalkan kelas,
Keluar kelas dengan wajah cemberut pasalnya sekarang sudah pukul 05.34 hampir magrib dirinya masih di sekolah menunggu twins, Tim basket pergi ke Lapangan basket yang berada tak jauh dari sekolah untuk pengeenalan tempat latihan mereka selain di sekolah,
"Tuhh kan hujan manaa sih abang ihhh!!" kesal Arcell,
CTARRRR!!
BRUGMM
Suara geledek yang sangat nyaring Arcell yang takut dengan gledek pun langsung berjongkok lemas di tangga,
"Hikss Hikss Mommy hiks takutt"
GLETARRRR
GRUMMMHAMMAGRUM
(anggap aja sama)
"Mommy hikss takutt" semakin menutup kepalanya
Gio dkk yang sehabis latihan futsal di lapangan indoor berencana pulang namun tiba-tiba saja Gio mencari kunci motornya tidak ada maka itu dirinya memilih untuk kembali ke kelas dan meminta teman-temannya meenunggu di parkiran , Iya Gio dkk sudah berdamai walau seharusnya sepeerti itu tidak perlu di besar-besarkan tetap saja mereka terlalu kekanakan.
"Trobos aja kan hujannya?" tanya Rafa
"Iya tapi gue ngambil kunci motor dulu di kelas , lo pada tunggu di parkiran aja"
"Okee gpl"
Gio berjalan meenuju tangga,
"Hikss mom takut hikss hwaa mommy abang jahat gak hemput ade hikss" Gio yang mendengar suara tangisan sempat ingin berlari menyusul teman-temannya karna meendengar suara tangisan namun dirinya tahan karna ada cctv di koridor bisa-bisa dirinya akan viral di aplikasi ** ,
"Halloo?? ada orang kah??"
GLEDARRRR
"MOMMY I NEED MOMMY HIKS HWAA"
"Anj kaget!!" Gio mengelus dadanya,
sudah bertekat untuk tidak ngantuk Gio berjalan naik satu demi satu anak tangga,
"Hikss hiks Acell aduin daddy hikss ade gak di jeemputt mana ponsel acell mati lagi jelek banget hikss!!"
"Astagfirullahh ngapain si lo hah!!" Ucap Gio, Arcell langsung mendongak menatap Gio
Gio yang di tatap Arcell dengan wajah sendu ada rasa iba melihatnya pipi yang basah karna air matanya ealau menatap Gio tetap saja ir mata Arcell masih keluar, Arcell berdiri dengan wajah sendu di hadapan Gio yang beerada 2 anak tangga di bawah Arcell.
CTRARARRRR
"HWAAA GUE TAKUT GUE TAKUT TOLONG HIKSS MOMMY!!" Arcell refleks masuk ke dalam peelukan Gio dirinya menangis sejadinya ,
Badan Gio yang di peluk pun mendadak kaku karna kaget dirinya kenal enggak sudah main peluk aja,
"Gue mau mommy mau mommy!! hikss mau pulang!!" Gio mencoba menenangkan Arcel dengan cara mengeelus punggungnya
"Sttt sudah jangan takut gue di sini" sadar tidak sadar Gio sadar tidak sadar meengucapkan kata-kata manis,
"Gue mau pualng hikss hiks takutt"
DARRRRR
Pelukan Arcell semakin erat di pinggang Gio,
"Pulang bareng gua mau??" Arcell mengangguk
"Tapi gue ambil kunci motor dulu, lo gapapakan naik motor??" Arcell masih mengangguk dalam pelukan Gio
"ehmm bisa lepas dulu gak? Arcell pun melepaskan pelukannya,
"Kalo lo masih takut genggam tangan gue, gue gak bakal ninggalin lo ko" Arcell menatap tangan Gio yang menjulurkan tangaan tanpa pikir panjang Arcell menggenggam tangan Gio,
Sedangkan di tempat lain,
Twins seedang berada di rumah Jesika , Awalnya mereka hendak berangkat namun tiba-tiba saja Jesika meminta tolong untuk keerrumahnya karna hanyaa dirinya sendiri bonyoknya sedang di tempat sodara, Tak hanya twins Bagas juga ddi minta datang ke rumah Jesika.
Jesika parno dengan hujan lebat apalagi ada geledeknya dirinya yang sendiri di rumah pun memaksa sahabat-sahabatnya untuk datang kerumah, Twins pun mau tak mau pergi ke rumah Jesika walau begitu sebenarnya ada seseorang yang menunggu jemputan keduanya di sekolah dan sama seseorang itupun parno atau takut dengan hujan lebat di tambah gledek dan petir entah twins lupa atau gimana padahal sudah sering keduanya jika hujan begini akan menemani Arcell ataupun mommy mereka yang menemani Arcell.
...🖤 JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE 🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments
😘😍 fans girl RAP LINE 😍😘
yah kesempatan dalam kesempitan 😒😒
2022-11-15
0
☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
wah nih Abang kok pada pelupa ia 🤔 ngak tau apa adik nya udah nungguin lama ampek nangis-nangis kaya gitu blum di jemput juga 😠
2021-07-04
1
Maida Abidah
ngeselin ... adekny sndrian ... e.. mlah nmenin cwe gila dr pd adik sndri
2021-04-02
0